cover
Contact Name
Abd Kholiq
Contact Email
kholiq@unesa.ac.id
Phone
+6285731570404
Journal Mail Official
jifi@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Gedung C3 Lantai 1 Jl Ketintang, Surabaya 60321, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi Fisika Indonesia (IFI)
ISSN : 23024216     EISSN : 28301765     DOI : https://doi.org/10.26740/ifi
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia(IFI) is a peer-reviewed journal, ISSN: 2302-4216, which is managed and published by the Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). This journal is accessible to all readers and covers developments and research in physics (Materials Physics, Earth Physics and Instrumentation Physics).
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2013)" : 9 Documents clear
SIMULASI KARAKTERISTIK DIODA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.0 NUZULUL ISTICHOROH
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.907 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Karakteristik dioda sangat penting untuk diketahui sebagai salah satu bagian dari perangkat elektronika. Dengan memahami karakteristik suatu komponen tersebut diharapkan tidak akan terjadi kesalahan dalam aplikasinya pada suatu rangkaian listrik. Dioda sendiri merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan searah dari tegangan bolak-balik. Oleh karena itu, dengan mengetahui karakteristik dioda, berarti nantinya dapat memperkirakan tegangan minimum yang dapat dilalui oleh dioda sehingga arus dapat mengalir melaluinya dan dapat menghasilkan tegangan searah. Untuk dapat menentukan karakteristik dioda dapat dilakukan dengan melakukan percobaan elektronika menggunakan suatu rangkaian listrik. Tetapi pada penelitian ini akan dibuat suatu simulasi tentang karakteristik dioda yang diharapkan dapat mempermudah penentuan karakteristik dioda dibandingkan dengan melakukan praktikum dengan menggunakan rangkaian listrik. Pada penelitian ini telah dibuat suatu simulasi yang dapat digunakan untuk menentukan nilai karakteristik dioda yang dapat digunakan sebagai media pengganti praktikum dengan judul yang sama. Simulasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0 yang hasilnya telah disesuaikan dengan teori. Dari hasil pembuatan simulasi dapat diperoleh grafik karakteristik dioda untuk dioda jenis germanium dan silikon. Pada grafik simulasi ini didapatkan nilai tegangan dioda yang merupakan karakteristik dioda. Nilai karakteristik untuk dioda germanium adalah sebesar 0,3 volt dan untuk dioda silikon sebesar 0,7 volt. Kata Kunci: karakteristik dioda, dioda germanium, dioda silikon.   Abstract Diode characteristics is very important to be knowed as a part of the electronic device. By understanding the characteristics of a component is expected will not to be in error in its application to the electrical circuit. The diode itself is an electronic component that produces direct voltage of an alternating voltage. Therefore, by knowing the characteristics of the diode, means will be able to estimate the minimum voltage that can be passed by the diode so that current can flow through it and can generate direct voltage. In order to determine the characteristics of the diode can be done by performing experiments using an electronic circuit. But in this research will be made of a simulation of the characteristics of a diode that is expected to facilitate the determination of the characteristics of diode compared to doing the lab by using the electrical circuit. In this research, has created a simulation that can be used to determine the characteristics of diode that can be used as a replacement for the media lab with the same title. The simulation was created using Delphi 7.0 programming language that has been adapted to the theoretical results. From the simulation results obtained graph creation diode characteristics for the type germanium and silicon diodes. In this simulation graphs obtained values ​​of diode voltage which are the characteristics of the diode. Characteristics values ​​for germanium diode is 0.3 Volt and 0.7 Volt for silicon diode. Keywords: characteristic of the diode, germanium diode, silicon diode.
Simulasi Gerak Peluru Yang Dipengaruhi Gaya Hambat Udara Beserta Analisisnya Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0 SUCI Rina RINA SARI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.104 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Dalam dunia fisika banyak hal yang belum bisa diamati. Hal ini dikarenakan keterbatasan alat dan tempat untuk mengamatinya seperti gerak peluru yang dipengaruhi gaya hambat udara. Dengan keterbatasan itu maka dibuat simulai dengan software delphi 7.0. Simulasi ini tidak hanya menampilkan gerak peluru tanpa pengaruh gaya hambta udara tetapi juga menampilkan gerak peluru yang dipengaruhi gaya hambat udara. Hal ini dimaksudkan, gerak peluru tanpa pengaruh gaya hambat udara digunakan sebagai acuan analisis pada gerak peluru yang dipengaruhi gaya hambat udara. Dengan simulasi ini diharapkan dapat mengamati perubahan gerak peluru terhadap bidang xy. Simulasi ini dibuat seefisien mungkin dengan memasukkan variabel-variabel seperti kecepatan awal, grafik, sudut, serta  koefisien hambatan dan massa kemudian menjalankannya. Dan akan dihasilkan grafik perubahan gerak peluru terhadap bidang xy. Dari hasil percobaan diperoleh simulasi gerak peluru tanpa pengaruh gaya hambat udara dengan trayektori parabola utuh, sedangkan pada gerak peluru yang dipengaruhi gaya hambat udara diperoleh trayektori parabola yang lebih kecil hal ini dikarenakan adanya pengaruh faktor gaya hambat udara. Kata Kunci: gerak peluru, metode numerik, gaya hambat udara.   Abstract In physics the world a lot of thing who can't yet be observed. It because of tool and place limitation to observe it as stirred as shot which regarded by air constraining style. With that limitation therefore made by simulai with Delphi software 7.0. This simulation not only feature styled unaffecting shot power hambta airs but also feature shot power that is regarded inspires to constrain air. It is meant, styled unaffecting shot power constraining air being utilized as analisis's basis on stirred shot which regarded by air constraining style. With this simulation is expected gets to observe changing shot power to xy's area. This simulation is made as efficient as maybe with insert variables as speed of startups, graph, corner of, and interference and mass coefficient then carries on it. And will result stirred change graph shot to xy's area. Of attempt result gotten by unaffecting shot power simulation styled constraining air with trayektori whole parabola, meanwhile on shot power that is regarded inspires to constrain trayektori's acquired air smaller parabola it because of marks sense factor influence inspire to constrain air. Keywords: shot power, numerik's method, air constraining style.
IMPLEMENTASI RANGKAIAN RLC DENGAN METODE RUNGE KUTTA ORDE 4 WENI Setia SETIA MURJANNAH
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.955 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Rangkaian RLC memiliki persamaan differensial derajat kedua  dan membutuhkan prosedur yang panjang jika dikerjakan secara analitik. Sehingga dilakukan penelitian berbasis komputer dengan metode numerik untuk mempermudahnya. Metode numerik yang dipilih yaitu metode runge kutta orde 4 dengan alasan tidak perlu mencari turunan fungsi terlebih dahulu sehingga lebih mudah serta lebih akurat dengan iterasi yang relatif kecil.  Visualisasinya menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan rangkaian RLC dengan metode numerik Runge Kutta orde 4 dan mempermudah analisis rangkaian RLC terhubung secara seri dan paralel serta menganalisis grafik waktu terhadap tanggapan alaminya. Metodenya dengan study literature , penyelesaian secara analitik dan numerik, membuat diagram alir dan merancang program, menyelesaikan dan mengoreksi program, pengambilan data. Penelitian ini dilakukan pada rangkaian RLC tanpa sumber yang memiliki tanggapan alami. Tanggapan alami terjadi karena adanya penyimpanan muatan di kapasitor dan penyimpanan energi di induktor. Penelitian ini memanipulasi nilai R pada keadaan awal rangkaian. Dari data dan grafik tanggapan alami diperoleh hubungan R dan a yang dapat menentukan jenis redaman rangkaian karena jenis redaman akan berubah sesuai dengan perbandingan a dan ω0. Pada rangkaian RLC seri, penambahan R mengakibatkan peningkatan a. Peningkatan a menurunkan derajat osilatoris dan magnitudo maksimum. Dimana sifat osilatoris tanggapan semakin terlihat seiring dengan mengecilnya nilai a. Pada rangkaian paralel, penambahan R mengakibatkan penurunan a. Penurunan a  meningkatkan derajat osilatoris dan magnitudo maksimum. Sifat osilatoris kedua rangkaian ini semakin terlihat saat keadaan kurang-teredam dengan a yang semakin kecil. Keadaan teredam-kritis merupakan suatu keadaan transisi dari teredam-berlebih ke kurang-teredam atau sebaliknya. Dan pada keadaan teredam-berlebih, tanggapan alami akan semakin cepat meluruh pada nilai S1 dan S2 yang kecil. Kata Kunci: tanggapan alami, Runge Kutta orde-4, osilatoris.   Abstract RLC circuit has a second degree differential equation and requires lengthy procedures if done analytically. So the research of computer-based numerical methods had be done to make it easier. Numerical method that is chosen is the Runge Kutta 4 with reasons not need to find the derivative function first so it is easier and more accurate with a relatively small iterations. This visualization use Borland Delphi 7. The aims of this research is to implement the RLC circuit with numerical method Runge Kutta 4, and facilitate analysis RLC circuit connected in series and parallel and analyzed the time of graph to the natural response. The method of this research is study literature, solve analytically and numerically, make flow charts and design the program, complete and correct the program, take the data. The research was conducted at RLC circuit without a source that has a natural response. Natural response happen because of capacity storage in capacitor and energy storage in inductor. This research manipulates the value of R at the first condition of the circuit. From the data and graph of natural response is obtained relationship between R and α thar can determine the damping type of circuit because the damping type will change  according to the ratio of a and ω0. In the series RLC circuit, the addition of R resulted an increase  of a. Increase α  degrade osilatoris and maximum magnitude. Where the nature of osilatoris the response increasingly seen as the diminution of the a value. In a parallel circuit, the addition of R resulted a decrease of a.  Decrease a increasing degrees osilatoris and maximum magnitude. Osilatoris nature of the two sets is increasingly seen as a less-damped with α smaller. Critical-damped is a condition of transition from over-damped to less-damped or otherwise. And on the condition of the over-damped, natural response will be more rapid decay in the value of S1 and S2 are small. Keywords: natural response, Runge Kutta 4, osilatoris.
Pengaruh Suhu Pack Cementation pada Proses Pelapisan NiCoCrAl Terhadap Ketahanan Oksidasi Baja Karbon LENI LUTFIATI; Eni Sugiarti; Kemas A Zaini T
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1446.811 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Suhu Pack Cementation Pada Proses Pelapisan NiCoCrAl Terhadap Ketahanan Oksidasi Baja Karbon”. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan hasil deposisi lapisan NiCoCrAl dengan variasi pack cementation 800, 900 & 1000oC pada substrat baja  karbon, struktur mikro lapisan NiCoCrAl yang terbentuk  sebelum & sesudah oksidasi, kemudian mendeskripsikan laju oksidasi FeNiCoCrAl pada temperatur 800oC. Sampel yang dibuat divariasi suhu deposisinya yakni suhu pack cementation mulai dari 800, 900 dan 1000oC. Pack cementation dipanaskan didalam furnace yang mengandung gas inert (Ar) dengan masing-masing variasi temperature 800, 900 dan 1000oC selama 10 jam untuk deposisi Cr, dan 20 menit untuk deposisi Al. Kemudian masing-masing sampel yang terbentuk yakni FeNiCoCrAl 800, 900 dan 1000oC diuji oksidasi untuk mengetahui lapisan mana yang lebih tahan terhadap oksidasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan menaikkan suhu pack cementation terjadi difusi Al yang semakin dalam sehingga menhasilkan ketebalan lapisan yang berbeda-beda dari sampel FeNiCoCrAl 800, 900 & 1000oC, dimana ketebalan masing-masing sebesar 3,7µm, 140,6µm dan 385,1µm. Hasil uji mikrostruktur dengan menggunakan SEM-EDS menunjukkan perbedaan suhu pack cementation mengakibatkan perbedaan komposisi kimia lapisan. Ketahanan oksidasi terbaik ditunjukkan oleh sampel FeNiCoCrAl 800oC, dengan laju oksidasi yang rendah serta kurva oksidasi yang parabolik dan bersifat protektif. Kata Kunci: Baja Karbon, Pack Cementation,lapisan NiCoCrAl, Oksidasi. Abstract Research has been done entitled "The Effect of Pack Cementation Temperature on the Coating of NiCoCrAl Processes Against the carbon Steel Oxidation Resistance". The purpose of this study was to compare the results of variation layer deposition NiCoCrAl pack cementation at 800, 900 and 1000oC on substrat carbon steel. NiCoCrAl coating microstructure formed before and after oxidation, and then describe the rate of oxidation FeNiCoCrAl at temperatures of 800oC. Samples were made ​​varied the deposition temperature pack cementation temperature ranging from 800, 900 and 1000oC. Pack cementation is heated in the furnace containing an inert gas (Ar) with each variation of temperature of 800, 900 and 1000oC for 10 hours for the deposition of Cr, and 20 minutes for the deposition of Al. Then each sample that formed the FeNiCoCrAl 800, 900 and 1000oC oxidation tested to determine which layer is more resistant to oxidation.Research results show that with increasing temperature pack cementation diffusion of Al deeper so that resulted in the thickness of the different layers of the sample FeNiCoCrAl 800, 900 and 1000oC, where the thickness of each of 3.7 μm, 140.6 μm and 385.1 μm. Best oxidation resistance obtained from FeNiCoCrAl 800oC, with a slow rate of oxidation and oxidation parabolic curve and protective. Keywords : Carbon steel, pack cementation, NiCoCrAl layer, oxidation.
RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU SOLDER OVEN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 IBNU HASYIM
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.273 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian rancang bangun pengontrol suhu solder oven berbasis mikrokontroler Atmega16 dengan sensor LM35DZ sebagai penyolder IC. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membuat solder oven mengunakan mikrokontroler Atmega16 dan mempermudah pemasangan IC hand phone. Penelitian ini sengaja dibuat karena adanya  kesulitan untuk  pemasangan atau melepaskan IC hand phone dari PCB  mengunakan solder uap. Selain itu penelitian ini mengunakan mikrokontroler karena harganya lebih murah, mudah digunakan dan banyak ditemukan dipasaran. Untuk melepaskan IC hand phone Solder oven berbasis mikrokontroler ATMega16 membutuhkan waktu 5 menit dengan suhu 170 0C. Sedangkan untuk pemasangan membutuhkan waktu 5 menit dengan suhu 160 0C. Suhu yang dikontrol mikrokontroler ATMega 16 1200C-1800C. Sedangkan data yang diperoleh dari perbandingan nilai suhu yang dikontrol pada solder oven dengan nilai suhu pada solder oven didapatkan persamaan y= 1,028x – 4,714 dan nilai koefisien determinasi R2= 0,998
KARAKTERISTIK BAJA KOMERSIAL (ST 37) DENGAN LAPISAN Ni-Co SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ANTI KOROSI PADA LINGKUNGAN ASAM FEBRYAN ANDINATA; Kemas A. Zaini T.
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.846 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Korosi adalah salah satu perusak bahan logam terhadap lingkungan. Oleh karena itu diperlukan adanya pelapisan dengan metode electroplating dan heat treatment pada baja komersial (ST 37), sehingga didapatkan 3 jenis sampel antara lain baja komersil (Fe), baja dengan lapisan nikel dan kobalt (Fe/NiCo) dan baja dengan lapisan ditambah perlakuan heat treatment (Fe/NiCo/HT). Kemudian 3 jenis sampel tersebut mengalam pengujian penguapan asam selama 44 jam dengan interval pengamatan 4, 9, 16, 25 dan 44 jam. Berdasarkan hasil struktur mikroskopis dan makroskopis di dapatkan bahwa sampel Fe/NiCo memiliki perilaku lebih baik dari Fe/NiCo/HT pada pengujian penguapan asam dengan taraf kerusakan 8 % dan Laju korosi yang didapat pada pengujian penguapan asam selama 44 jam adalah Fe sebesar 1,6 mm/tahun dengan mass loss 0,00014 gram/cm2 tiap jam, sedangkan Fe/NiCo  mampu menghambat laju korosi baja ST 37 1/8 kali lipat menjadi 0,3 mm/tahun dengan mass loss 0,00003 gram/cm2 tiap jam dan Fe/NiCo/HT sebesar 0,8 mm/tahun atau mass loss 0,00007 gram/cm2. Kata Kunci: Baja ST 37, Electroplating, Heat Treatment Abstract Corrosion is one of the destructive metal to the environment. Therefore we need a method of electroplating coatings and heat treatment on commercial steel (ST 37), so we get three types of samples such as commercial steel (Fe), steel with a layer of nickel and cobalt (Fe / NiCo) and steel with a layer of added treatment heat treatment (Fe / NiCo / HT). Then three types of sample evaporation acid testing have developed a 44-hour observation intervals 4, 9, 16, 25 and 44 hours. Based on the results of microscopic and macroscopic structures in getting the sample Fe / NiCo has a better behavior of Fe / NiCo / HT on acid evaporation test with level 8% damage and corrosion rate obtained on evaporation test acid for 44 hours is Fe at 1.6 mm / year with a mass loss gram/cm2 0.00014 per hour, while the Fe / NiCo is able to inhibit the corrosion rate of the steel ST 37 1/8 fold to 0.3 mm / year with a mass loss gram/cm2 0.00003 per hour and Fe / NiCo / HT of 0.8 mm / yr or 0.00007 gram/cm2 mass loss. Keywords: Baja ST 37, Electroplating, Heat Treatment
ANALISA STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON JIS SCM 415 PADA PROSES PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN MEDIA ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA” RIA DWI IZHYANTI; Nugrahani Primary Putri; Lydia Rohmawati
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1896.338 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh holding time melalui metode carburizing terhadap struktur mikro baja JIS SCM 415 dengan menggunakan media karbon aktif tempurung kelapa. Proses carburizing dilakukan dengan memanaskan spesimen baja pada suhu austenitnya yaitu pada suhu 850oC, 900oC dan 923oC yang kemudian di holding selama 3 jam. Proses carburizing menggunakan media arang tempurung kelapa yang sebelumnya telah diaktivasi secara kimia menggunakan H2SO4 0,5M. Karakterisasi struktur mikro spesimen baja menggunakan mikroskop optik. Hasil pengujian struktur mikro untuk raw material didominasi fasa ferit dan pada spesimen carburizing dengan holding time selama 3 jam pada suhu 923oC didominasi oleh fasa martensit. Kata Kunci : Baja JIS SCM 415, carburizing, struktur mikro.   Abstract The study was conducted to analyze the effect of holding time through carburizing method to microstructure JIS SCM 415 steel using coconut shell activated carbon media. Carburizing process carried out by heating the steel specimen at a temperature that is at a temperature of 850oC austenitnya, 900oC and 923oC were then holding for 3 hours. Carburizing process using coconut shell charcoal media previously chemically activated using H2SO4 0,5 M. Characterization of microstructure of steel specimens using an optical microscope. Test results for the raw material microstructure predominantly ferit phase and the carburizing specimen with holding time for 3 hours at a temperature of 923oC dominated by martensite phase. Keywords: Steel JIS SCM 415, carburizing, microstructure.
Pengaruh Proses Pelapisan NiCoCrAl Terhadap Flexural Strength & Modulus Flexural Pada Baja ST-37 Rio Simatupang; Frida Ulfah Ermawati; Kemas Ahmad Zaini Thosin
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1777.209 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Telah dilakukan sintesis pelapisan lapisan NiCo dan CrAl pada baja ST-37 dengan menerapkan metode elektroplating NiCo 5% pada temperatur ± 50 °C, kemudian dilanjutkan dengan metode pack cementation pada  temperatur ± 800 °C guna mendifusikan chromium (Cr) dan aluminium (Al) pada baja ST-37 sehingga diperoleh  lapisan FeNiCoCrAl dengan  sifat mekanik yaitu flexural strength dan modulus flexural yang lebih baik. Untuk keperluan  tersebut maka uji tekuk (bending test) dilakukan terhadap 4 sampel yang berbeda, yaitu Fe­-base, FeNiCo, FeNiCoCr, dan FeNiCoCrAl.  Diperoleh hasil flexural strength dan modulus flexural terbesar berturut-turut sebesar 681,96 MPa dan 12.855,0 MPa yang dimiliki lapisan FeNiCo, sedangkan flexural strength terkecil sebesar 483,48 MPa yang dimiliki lapisan FeNiCoCrAl,  serta modulus flexural terkecil sebesar 4.434,8 MPa yang dimiliki lapisan FeNiCoCr. Simpulan dari penelitian ini ialah dengan dilakukannya proses pelapisan NiCoCrAl pada baja ST-37 yang meliputi proses elektroplating NiCo 5% dan pack cementation Cr dan Al, maka diperoleh sifat mekanik (flexural strength dan modulus flexural) yang justru menurun bukan meningkat seperti yang diharapkan. Hal diakibatkan karena pengaruh pemanasan yang cukup tinggi pada pack cementation sehingga dapat mempengaruhi mikrostruktur dari logam dasarnya (Fe-base) menjadi semakin lunak dan tidak stabil fasenya. Kata Kunci : Elektroplating, Pack Cementation, NiCoCrAl, Flexural Strength,  Modulus Flexural, Baja ST-37,  Uji Tekuk (bending test).     Abstract Synthesis on coating of NiCo and CrAl layer to ST-37 steel type was carried out by using electroplating and pack cementation methods. The first coating method was aimed to add  NiCo layer to the surface of steel at 50 °C, while the second was addressed to diffuse CrAl layer into the FeNiCo substrate and this was carried out at 800 °C. The aim of coating is to improve mechanical properties (flexural strength and modulus flexural) of the steel. To do that, bending test was carried out to 4 different samples, namely Fe-base, FeNiCo, FeNiCoCr, and FeNiCoCrAl. The result are flexural strength and modulus flexural, respectively for the largest are 681.96 MPa and 12855.0 MPa is owned by FeNiCo layer, while the smallest flexural strength is  483.48 MPa owned by FeNiCoCrAl layer, and the smallest modulus flexural is 4434.8 MPa owned by FeNiCoCr layer. It was obtained that the thicker the NiCo coated onto the surface of the steel, then the higher the flexural strength and modulus flexural. On the other hand, the thicker the CrAl layer diffused into the FeNiCo, then the thinner the flexural strength and modulus flexural. So, by doing NiCoCrAl coating process on ST-37 steel that include electroplating NiCo 5% process and pack cementation  Cr and Al can decrease  the mechanical properties (flexural strength and modulus flexural) which is instead of increasing as expected. It is caused by the effect of heating is high enough so that the pack cementation can affect the microstructure of basic metals (Fe-base) become soft and unstable phase. Keywords : Electroplating, Pack Cementation, NiCoCrAl, Flexural  Strength,   Modulus Flexural, ST-37 Steel, Bending Test.
ANALISIS SISTEM PENDULUM SEDERHANA TEREDAM DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.0 Nuril Mufidah; Agus Prihanto
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.161 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Pendulum merupakan sistem mekanik yang tersusun atas sebuah massa yang terikat dengan sebuah tali yang dapat berayun secara bebas sebagai respon dari gaya gravitasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempermudah melakukan penelitian tentang sistem pendulum sederhana dengan membuat simulasinya menggunakan Delphi 7.0, mengetahui perbandingan antara gerak pendulum kondisi ideal dan kondisi tidak ideal (teredam) melalui pendekatan metode numerik, serta mengetahui pengaruh massa jenis zat cair (ρ), massa (m), sudut (θ) dan panjang tali (l) terhadap kecepatan sudut gerak pendulum. Metode penelitian ini adalah dengan membuat program simulasi Pendulum Sederhana menggunakan Delphi 7.0, kemudian menjalankan simulasinya, yaitu dengan memasukkan nilai inputan, seperti sudut, panjang tali, gravitasi, massa, redaman dan massa jenis. Setelah itu memilih media yang akan digunakan dan mulai menjalankan simulasi, kemudian mengamati keluaran grafik dan nilai hasil simulasi. Hasil dari Simulasi ini yaitu dapat dibedakannya gerak pendulum dalam kondisi ideal dan tidak ideal (teredam). Faktor yang mempengaruhi adanya redaman pada gerak pendulum adalah gaya gesek pendulum terhadap media zat cair dan gaya Archimedes. Seluruh komponen inputan dalam simulasi berpengaruh dalam kecepatan sudut yang dihasilkan, namun yang paling berpengaruh diantara semuanya adalah inputan sudut. Kecepatan sudut yang dihasilkan menentukan waktu yang dibutuhkan pendulum untuk berhenti.   Abstract Pendulum is a mechanical system composed of a rope-tied mass that freely swings as the response of gravitational force. This research aims to simplify the research about simple pendulum system and simulate it using Delphi 7.0, to discover the comparison between ideal and damped pendulum motion through numerical method approach, and also to find out the effect of density (ρ), mass (m), angle (θ), and rope length (l) to angular velocity of pendulum motion. Method used in this research is to make simulation program of Simple Pendulum using Delphi 7.0, then run the simulation that is to input several values such as angular, rope length, gravitation, mass, damping, and density. After that, media is chosen and simulation is run, then graphic output and simulation value are observed. The result of this simulation is the distinction of ideal and damped pendulum motion. Factors influence the damping are friction force between pendulum and liquid media and Archimedes force. All of input components have effect on  angular velocity, but what matters the most is the angle input. Angular velocity determines the time needed for pendulum to stop.

Page 1 of 1 | Total Record : 9