cover
Contact Name
Abd Kholiq
Contact Email
kholiq@unesa.ac.id
Phone
+6285731570404
Journal Mail Official
jifi@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Gedung C3 Lantai 1 Jl Ketintang, Surabaya 60321, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi Fisika Indonesia (IFI)
ISSN : 23024216     EISSN : 28301765     DOI : https://doi.org/10.26740/ifi
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia(IFI) is a peer-reviewed journal, ISSN: 2302-4216, which is managed and published by the Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). This journal is accessible to all readers and covers developments and research in physics (Materials Physics, Earth Physics and Instrumentation Physics).
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2019)" : 10 Documents clear
PENGGUNAAN METODE ULTRASONIKASI DALAM PROSES SINTESIS rGO DARI TEMPURUNG KELAPA NITA APRILIA; DIAH HARI KUSUMAWATI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

AbstrakProses sintesis rGO berbahan dasar tempurung kelapa dapat dilakukan dalam beberapa metode, salah satunya dengan menggunakan metode ultrasonikasi. Metode ultrasonikasi ini menggunakan variasi pelarut (aquades dan HCl) dan variasi waktu (1 jam, 2 jam dan 3 jam) yang berbeda. Hasil sintesis tersebut akan di karakterisasi menggunakan FTIR dan Spektroskopi Raman. Uji FTIR menggunakan variasi waktu dan pelarut yang berbeda, dimana penggunaan tersebut dapat mengubah struktur dari rGO. Sampel rGO(aquades) pada variasi waktu 1 jam dan 2 jam mengalami pergeseran puncak C=O sehingga untuk variasi waktu 3 jam tidak mengalami pergeseran. Sedangkan sampel rGO(HCl) juga mengalami pergeseran untuk variasi waktu 3 jam, dimana ikatan utama dari rGO tidak muncul dan untuk variasi waktu 1 jam muncul ikatan C-H. Berdasarkan hasil karakterisasi FTIR yang memiliki perbedaan, dimana perbedaan hasil tersebut yang paling baik adalah sampel rGO dengan jenis pelarut HCl pada waktu 2 jam, karena ikatan utama rGO yaitu O-H dan C=O masih tersisa. Selain itu, hasil dari karakterisasi Spektroskopi Raman dengan variasi waktu 2 jam dan jenis pelarutyang berbeda, pada sampel rGO(aquades) memiliki puncak D dan G berturut-turut 1347.10 cm-1, 1589.24 cm-1 dengan nilai rasio ID/IG 2.21 dan sampel rGO(HCl) puncak D dan G berturut-turut 1356.34 cm-1, 1585.34 cm-1 dengan nilai rasioID/IG 2.04, hasil yang memiliki defect lebih sedikit adalah rGO dengan pelarut HCl karena rGO dengan pelarut aquades memiliki defect lebih besar.Berdasarkan hasil Spektroskopi Raman, dimana jenis pelarut HCl pada rGO dapat menurunkan rasio ID/IG yang menandakan bahwa defect dari rGO semakin sedikit.Kata kunci : tempurung kelapa, reduced graphene oxide (rGO), ultrasonikasi.AbstractThe synthesis process of rGO made from coconut shell can be done in several methods, one of them is by using the ultrasonication method.This ultrasound method uses a variety of solvents (distilled water and HCl) and different time variations (1 hour, 2 hours and 3 hours).The synthesis results will be characterized using FTIR and Raman Spectroscopy.FTIR test uses different time and solvent variations, where the use can change the structure of the rGO. Samples of rGO(aquades) at a time variation of 1 hour and 2 hours experienced a shift in peak C=O so that for a variation of time 3 hours did not experience a shift. While the rGO sample (HCl) also shifted for a variation of 3 hours, where the main bond of the rGO did not appear and for a variation of 1 hour a C-H bond appeared. Based on the results of FTIR characterization that have differences, where the difference in results is the best is the sample rGO with the type of HCl solvent at 2 hours, because the main bonds of rGO, OH and C=O are still left. In addition, the results of the characterization of Raman Spectroscopy with variations in time of 2 hours and different types of solvents, in the sample rGO(aquades) have D and G peaks respectively 1347.10 cm-1, 1589.24 cm-1 with a value of ID/IG 2.21 and sample rGO(HCl) D and G peaks respectively 1356.34 cm-1, 1585.34 cm-1 with ratio ID/IG 2.04 values, the results that have fewer defects are rGO with HCl solvents because the rGO with aquades solvent has a greater defect. Based on the results of Raman Spectroscopy, where the type of HCl solvent in the rGO can reduce the ID/IG ratio which indicates that the defect of the rGO is less.Keywords: coconut shell, reduced graphene oxide (rGO), ultrasonication.
PENGARUH VARIASI WAKTU DAN SUHU ULTRASONIKASI TERHADAP PERUBAHAN GUGUS FUNGSI GRAFIT SUKAWATI EKA PUJI LESTARI; DIAH HARI KUSUMAWATI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Abstrak Ultrasonikasi merupakan salah satu metode yang memanfaatkan gelombang mekanik untuk memecah ikatan atau gugus fungsi pada material. Pengaruh variasi waktu dan suhu ultrasonik mampu mengubah gugus fungsi pada bahan grafit. Penelitian ini dimulai dengan melakukan proses stirring pada grafit dan dilanjutkan proses ultrasonikasi dengan variasi waktu masing-masing 1 jam, 2 jam dan 3 jam untuk variasi suhu dilakukan pada suhu 40°, 50° dan 60°C. Proses karakterisasi dilakukan dengan pengujian Fourier Transform InfraRed (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi waktu dan suhu ultrasonik menghasilkan gugus fungsi yang berbeda disetiap sampelnya. Pertama untuk suhu 40°C perubahan gugus fungsi terjadi ketika waktu ultrasonikasi mencapai waktu 3 jam, terdapat pada bilangan gelombang 3544 – 3227 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C = O. Kedua untuk suhu 50°C, pada suhu ini perubahan terjadi disetiap variasi waktu yang diberikan, pada waktu ultrasonikasi 1 jam terjadi perubahan gugus fungsi ketika bilangan gelombang 1437 – 1399 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C – O, untuk waktu ultrasonikasi 2 jam terjadi perubahan gugus fungsi ketika bilangan gelombang 3448 – 3232 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C = O, selanjutnya untuk waktu ultrasonikasi 3 jam terjadi dua perubahan gugus fungsi yaitu ketika bilangan gelombang 3494 – 3237 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C = O, selanjutnya ketika bilangan gelombang 1441 – 1419 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C – O. Ketiga untuk suhu 60°C, pada suhu ini perubahan juga terjadi pada setiap variasi waktu yang diberikan, pada waktu ultrasonikasi 1 jam terjadi dua perubahan gugus fungsi yaitu ketika bilangan gelombang 3550 – 3226 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C = O, selanjutnya ketika bilangan gelombang 1444 – 1403 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C – O, untuk waktu ultrasonikasi 2 jam terjadi perubahan gugus fungsi ketika bilangan gelombang 3549 – 3226 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C = O, kemudian untuk waktu ultrasonikasi 3 jam terjadi perubahan gugus fungsi ketika bilangan gelombang 1445 – 1416 cm-1 yang berkaitan dengan ikatan C – O. Kata Kunci: Grafit, ultrasonikasi, gugus fungsi. Abstract Ultrasonication is one method that utilizes mechanical waves to break bonds or functional groups in materials.The effect of ultrasonic time and temperature variations is able to change functional groups in graphite materials. This study began with a stirring process in graphite and continued by ultrasonication with variations of each hour, 2 hours and 3 hours for temperature variations carried out at a temperature of 40°, 50° and 60°C.. The characterization process is carried out by testing Fourier Transform InfraRed (FTIR). The results of the study showed that the variation of time and ultrasonic temperature produced different functional groups in each sample. First for a temperature of 40°C the change in functional group occurs when the ultrasonication time reaches 3 hours, there is a wave number 3544 - 3227 cm-1 associated with the C = O bond. Second for the temperature of 50°C, at this temperature changes occur in each variation of time given, at the time of 1 hour ultrasonication a change in the functional group occurs when the wave number 1437 - 1399 cm-1 is related to the C-O bond, for the 2 hour ultrasonication a functional group changes when the wave number 3448 - 3232 cm-1 is related to the C = O bond, then for the 3 hour ultrasonication there were two changes in functional groups, namely when the wave number 3494 - 3237 cm-1 was related to the C = O bond, then when the wave number 1441 - 1419 cm-1 was related to the C-O bond. Third for the temperature of 60°C, at this temperature changes also occur at each time variation given, at the time of 1 hour ultrasonication there were two changes in functional groups, namely when wave numbers 3550 - 3226 cm-1 related to C = O bonds, then when wave number 1444 - 1403 cm-1 which is related to the C - O bond, for the 2 hour ultrasonication a functional group change occurs when wave numbers 3549 - 3226 cm-1 are related to the C = O bond, then for the 3 hour ultrasonication a functional group change occurs when the wave number 1445 - 1416 cm-1 is related to the C - O bond. Keywords: Graphite, ultrasonication, functional groups.
RANCANG BANGUN PERCOBAAN BANDUL FISIS BERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK MENENTUKAN PERIODE MINIMUM FENDIK DWIATMOKO; DZULKIFLIH
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

ABSTRAK RANCANG BANGUN PERCOBAAN BANDUL FISIS BERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK MENENTUKAN PERIODE MINIMUM Nama : Fendik Dwiatmoko NIM : 14030224018 Program Studi : S-1 Fisika Jurusan : Fisika Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Dzulkiflih, S.Si., M.T Penelitian ini bertujuan untuk menentukan periode minimum pada kit bandul fisis berbasis mikrokontroler. Penentuan periode dilakukan dengan sistem pendulum yang merupakan bandul fisis, dikatakan bandul fisis yaitu suatu benda tegar yang berosilasi bebas pada sumbu tertentu. Pada perancangan alat digunakan sensor rotary encoder untuk mengukur nilai periode bandul. Dalam penelitian ini, dilakukan manipulasi jarak antara titik poros dan pusat massa (Lcg) untuk mengetahui nilai periode minimum. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh dari sudut simpangan, maka dilakukan manipulasi sudut 16° sampai 25° pada masing - masing Lcg (m). Dengan percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s, didapatkan nilai periode teori sebagai pembanding nilai periode alat. Nilai kesalahan terendah penentuan periode sebesar 0,24 % pada jarak (Lcg) 0,04m dan nilai kesalahan maksimum 1,81 pada jarak (Lcg) 0,08m. Periode (T) tidak banyak dipengaruhi oleh sudut simpangan (ϕ). Sedangkan jarak titik poros ke pusat massa (Lcg) berpengaruh terhadap osilasi sehingga mempengaruhi periode (T). Semakin pendek jarak titik poros ke pusat massa (Lcg) tidak juga semakin minimum nilai periode (T). Periode minimum terletak di jarak (Lcg) 0,12m atau ditengah antara titik poros dan pusat massa. Kata Kunci: bandul fisis, sensor rotary encoder, periode. ABSTRACT CREATED UP KIT EXPERIMENT MEASUREMENT OF PHYSICAL PENDULUM BASED ON MICROCONTROLLER FOR DETERMINING MINIMUM PERIOD This study aims to determine the minimum period in the microcontroller based fascic material kit. Determination of the period is done by pendulum system which is the physical pendulum, said physical pendulum is a solid body that oscillates freely on a particular axis. In designing the tool used rotary encoder sensor to measure the value of pendulum period. In this study, the manipulation of the distance between the pivot point and the center of mass (Lcg) to determine the minimum period value. In addition, to determine the effect of the angle of deviation, angle manipulation of 16 ° to 25 ° is performed on each Lcg (m). With a gravity acceleration of 9.8 m / s, we obtain the period theory as a comparison of the tool period value. The lowest error value of the determination period is 0.24% at the 0.04m (Lcg) distance and the maximum error value is 1.81 at the 0.08m (Lcg) distance. Period (T) is not much affected by the angle of deviation (φ). While the distance of the pivot point to the center of mass (Lcg) has an effect on the oscillation thus affecting period (T). The shorter the point of the pivot point to the center of mass (Lcg) is not the minimum the period value (T). The minimum period lies in the distance (Lcg) 0.12m which means the middle between the pivot point and the center of mass. Keywords: physical pendulum, rotary encoder sensor, period.
Pengaruh Waktu Ultrasonikasi Terhadap Karakteristik Elektroda Superkapasitor Berbahan Dasar Tempurung Kelapa TIARA SARAH DEWI; NUGRAHANI PRIMARY PUTRI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Tempurung kelapa merupakan bahan alam yang mengandung unsur karbon sebesar 74,62 % sehingga berpotensi sebagai bahan dasar Reduced Graphene Oxide. Untuk memperoleh distribusi pori yang merata pada bahan, digunakan metode ultrasonikasi. Sintesis dilakukan menggunakan metode kalsinasi suhu 1000°C dengan waktu holding 2 jam kemudian di ultrasonikasi dengan variasi waktu ultrasonikasi sebesar 0,5 jam, 1 jam, 1,5 jam, 2 jam dan 2,5 jam. Kemudian dilakukan karakterisasi spektroskopi raman dan voltametri siklik. Dari hasil spektroskopi raman, diperoleh grafik dengan puncak pada bilangan gelombang 1349,5 cm-1 dan 1593,5 cm-1 yang disebut puncak D (defect) dan puncak G (grafitik). Selain itu, juga didapatkan nilai kapasitansi dari karakterisasi voltametri dengan variasi waktu ultrasonikasi berturut turut sebesar 472,64 F/g, 479,28 F/g, 481,76 F/g, 482,56 F/g, dan 485,97 F/g. Dari hasil karakterisasi tersebut menunjukkan bahwa semakin lama waktu ultrasonikasi maka diperoleh nilai kapasitansi yang juga semakin besar. Kata Kunci: reduced graphene oxide (rGO), ultrasonikasi, nilai kapasitansi tempurung kelapa.
PENGARUH PENAMBAHAN CELLULOSA ACETAT PADA KOMPOSIT POLYVINILIDENE FLUORIDE-SELULOSA ASETAT DOPING Al(OH)3 SEBAGAI SEPARATOR BATERAI LITHIUM-ION YUNIAR ISNA SUSANTO; ZAINUL ARIFIN IMAM SUPARDI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan cellulose acetat (CA) terhadap karakteristik pori dan performa elektrokimia separator PVDF-CA/Al(OH)3. Pembuatan separator baterai lithium ion dari polimer campuran PVDF dan CA yang didoping Al(OH)3 ini diadaptasi dari penelitian Jinqiang C dengan memvariasi massa CA 0,35 gr sebagai separator standar dan 0,52 gr sebagai separator penambahan massa CA. Hasil dari pengujian BET pada separator standart menunjukkan ukuran pori antara 3,58 – 3,90 nm dengan luas permukaan total 25,514 m2/g, sedangkan separator dengan melakukan penambahan massa CA menunjukkan ukuran pori rentang 3,55 – 4,51 nm dengan luas permukaan total 17,348 m2/g. Berdasarkan rentang ukuran pori tersebut kedua separator PVDF-CA/Al(OH)3 dikategorikan sebagai material mesopori. Loop yang terbentuk pada pengujian Cyclic Voltrametry dengan adanya penambahan massa CA menandakan bahwa sampel separator tidak dapat sepenuhnya melewatkan ion dari anoda dan katoda. Hal tersebut, mengakibatkan adanya proses interkalasi yang terganggu sehingga separator tidak dapat digunakan untuk siklus yang lebih panjang. Kata Kunci: separator, CA, BET, CV, Loop
DOPING ALUMINIUM HIDROKSIDA Al(OH)3 PADA POLYVINYLIDENE FLUORIDE – SELULOSA ASETAT (PVDF-CA) SEBAGAI SEPARATOR BATERAI LITHIUM ION THOIFATUL MUNAWAROH; ZAINUL ARIFIN IMAM SUPARDI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Separator merupakan komponen yang penting pada baterai lithium ion yang diletakkan di antara anoda dan katoda yang berfungsi untuk menjaga kedua elektroda agar tidak bersentuhan secara langsung dan untuk mencegah terjadinya hubungan pendek listrik. Selain itu juga sebagai media transport ion yang dibutuhkan dalam proses elektrokimia. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh doping Al(OH)3 terhadap ukuran pori dan performa elektrokimia separator PVDF-CA. Separator PVDF-CA di doping dengan Al(OH)3 kemudian dicetak pada kaca substrat dengan menggunakan spin coating dan dilakukan karakterisasi menggunakan BET dan CV. Pengaruh doping Al(OH)3 pada separator PVDF-CA yang ditunjukkan pada hasil uji BET dapat meningkatkan ukuran pori separator, hal ini mengakibatkan semakin besar ukuran pori sehingga semakin banyak ion yang bisa dilewatkan pada separator, dan untuk performa elektrokimia ditunjukkan pada hasil uji CV dimana terbentuk kurva yang reversible dengan jarak loop histerisis yang berdekatan. Pada separator PVDF-CA/Al(OH)3­ memiliki rata-rata ukuran pori yang lebih besar yaitu 26.4397 nm, sedangkan pada separator PVDF-CA memiliki rata-rata ukuran pori yang lebih kecil yaitu sebesar 18.2063 nm. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya doping Al(OH)3 pada separator PVDF-CA dapat meningkatkan ukuran pori pada separator. Kata Kunci: doping, separator, ukuran pori, performa elektrokimia
ANALISIS MODEL KECEPATAN 3D GELOMBANG P DAN S PADA GEMPABUMI JAWA TENGAH TAHUN 2008-2018 MENGGUNAKAN LOTOS-12 NUR AZIZAH QOMARIA; SUPARDIYONO
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Gempabumi (earthquake) merupakan bencana alam yang disebabkan oleh guncangan di bumi akibat patahan dan pergerakan dari batuan terluar lempeng tektonik penyusun kerak bumi secara tiba-tiba. Seiring dengan perkembangan teknologi komputasi, perkembangan dalam penentuan parameter gempabumi kini semakin cepat. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan LOTOS-12 (Local Tomography Software-12) yang berfungsi untuk menentukan model kecepatan 3D gelombang P dan gelombang S di bawah permukaan bumi, dengan menggunakan metode tomografi seismik dan pemodelan inversi. Provinsi Jawa Tengah dengan letak astronomis 6°-8° LS dan 108°-111° BT merupakan wilayah yang dipilih dalam peneilitian ini, karena Jawa Tengah terletak pada zona subduksi, yaitu pertemuan dua lempeng tektonik aktif (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia), dan terdapat beberapa sesar aktif yang dapat menyebabkan terjadinya gempabumi, salah satunya yaitu Sesar Lasem. Data input didapat dari katalog BMKG (WebDC3) yang merupakan data gempabumi lokal di Jawa Tengah (kedalaman kurang dari 1.000 km), dengan magnitudo ≥3 SR dalam rentang waktu dari 01 Januari 2008 hingga 01 April 2018. Dalam rentang waktu tersebut tercatat 62 kejadian gempabumi, dan terdapat 7 stasiun seismik. Variabel yang digunakan adalah variabel input dan output. Di mana variabel inputnya terdiri dari model kecepatan awal, travel time, dan koordinat stasiun seismik. Variabel outputnya adalah model kecepatan gelombang seismik (gelombang P dan S). Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah picking gelombang P dan S dengan menggunakan Seisgram2k70, untuk selanjutnya inversi tomografi gempabumi lokal menggunakan LOTOS-12. Hasil output yang didapatkan dari penelitian ini sesuai dengan kondisi geologi bawah permukaan wilayah Jawa Tengah. Anomali kecepatan gelombang positif mengidentifikasikan suatu daerah bersifat lebih padat dan terdapat batuan keras, seperti wilayah Kabupaten Purworejo, dll. Anomali kecepatan gelombang negatif menunjukkan suatu daerah memiliki materi batuan yang lebih cair (berongga) dan adanya patahan yang terbentuk sesuai geologi bawah permukaan Jawa Tengah, seperti wilayah Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, dll.Kata kunci : LOTOS-12, Tomografi seismik, Gempabumi lokal, Wilayah Jawa Tengah.
Analisis Model Kecepatan Body Waves Gempa Bumi Lokal di Wilayah Jawa Barat Menggunakan Local Tomography Software - 12 Tya Febriana; SUPARDIYONO
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menganalisis model kecepatan gelombang P dan S gempa bumi lokal menggunakan Local Tomography Software (LOTOS-12) di wilayah Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder pada laman WebDC3 dengan magnitude ≥ 3 SR. Kemudian mengubah format data event gempa dari SEED menjadi SAC. Seisgram 2K70 digunakan untuk picking data arrival time yang telah diunduh sebelumnya. Selanjutnya memasukkan data input koordinat stasiun pencatat gempa, travel time gelombang P dan S, serta model kecepatan awal 1D pada software LOTOS - 12. Setelah di running pada software tersebut maka akan keluar hasil model kecepatan 3D gelombang P dan S. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai rasio kecepatan Vp/Vs minimum 1,6 Km/s mengidentifikasikan adanya batuan – batuan sedimen. Sedangkan untuk nilai rasio Vp/Vs maksimum 1,888 Km/s mengindikasikan bahwa daerah tersebut memiliki materi fluida lebih tinggi. Adanya materi fluida yang lebih cair dari daerah disekelilingnya maka dapat diprediksi daerah tersebut terdapat hiposenter. Persebaran hiposenter tersebutlah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya gempa bumi di wilayah Jawa Barat. Sebagaimana teori yang menyebutkan bahwa tomografi di wilayah Jawa Barat terdapat banyak patahan dan sesar aktif, di antaranya Sesar Lembang dan Sesar Cimandiri. Kata Kunci: model kecepatan, anomali, travel time, LOTOS – 12.
ANALISIS MODEL KECEPATAN 3D GELOMBANG P DAN S GEMPA BUMI LOKAL DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN LOTOS-12 NOFI AMBARSARI; SUPARDIYONO
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk menganalisis model kecepatan 3D gelombang P dan S gempa bumi lokal di Jawa Timur menggunakan LOTOS-12. Data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laman webdc3. Data yang digunakan adalah data gempa bumi di Jawa Timur dengan magnitudo ³3 SR pada tanggal 01 Januari 2008 – 23 Maret 2018 dengan letak astronomi antara 111° BT sampai 114,4° BT dan -6,6° LS sampai -8,6° LS. Hasil penelitian ini, anomali kecepatan gelombang P negatif mengidentifikasikan daerah tersebut adanya patahan yang sesuai dengan keadaan geologi permukaan bawah sedangkan anomali kecepatan gelombang P positif menjelaskan daerah tersebut adanya batuan keras di atas kerak yang tidak terderformasi oleh stress regional. Namun, jika anomali kecepatan gelombang S rendah menunjukkan terjadinya gempa pada area tersebut. Area anomali rasio Vp/Vs minimum (1,6 km/s) mengidentifikasi adanya batuan sedimen sedangkan pada area dengan anomali rasio Vp/Vs maksimum (1,888 km/s) mengartikan pada area tersebut terdapat batuan yang mengandung fluida lebih tinggi sehingga pada temperatur tinggi batuan tersebut mengalami perubahan tekanan yang dapat mengakibatkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang terjadi di Jawa Timur disebabkan adanya sesar Kendeng dan sesar-sesar lokal yaitu sesar Pasuruan dan sesar Probolinggo. Kata Kunci : anomali kecepatan gelombang P dan S, anomali rasio Vp/Vs, gempa bumi.
RANCANG BANGUN KIT PERCOBAAN PENENTUAN RESISTIVITAS KAWAT BERBASIS MIKROKONTROLER AHMAD DIENCHEPHALON NUR; DZULKIFLIH
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang kit percobaan penentuan resistivitas kawat berbasis mikrokontroler. Metode yang digunakan yaitu merancang alat ukur tegangan menggunakan sensor tegangan dan arus menggunakan sensor ACS712. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah panjang kawat, variabel manipulasi yaitu jenis kawat dan diameter kawat, variabel respon berupa tegangan dan arus. Sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan kalibrasi sensor, kemudian dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan data tegangan dan arus. Setelah dilakukan penelitian dapat diketahui untuk rancangan alat percobaan yaitu dengan mengukur Tegangan dan Arus pada rangkaian yang digunakan untuk menentukan hambatan kawat, kemudian nilai hambatan kawat digunakan untuk mengetahui resistivitas. Hasil pengujian menunjukkan nilai resistivitas kawat tembaga antara 29,96 x 10-8 Ωm hingga 318,45 x 10-8 Ωm, resistivitas kawat nikrom antara 164,40 x 10-8 Ωm hingga 263,14 x 10-8 Ωm. Nilai tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan teori yang berlaku hingga saat ini. Kata Kunci: Tegangan, arus dan resistivitas. Abstract This study aims to design a microcontroller-based wire resistivity experiment kit. The method used is to design a voltage gauge using a voltage and current sensor using an ACS712 sensor. The control variables in this study are wire length, manipulation variables namely wire type and wire diameter, response variables in the form of voltage and current. Before the use of the sensor calibration before use, then from the research that has been done obtained voltage and current data. After doing the research, it can be seen for the design of the experimental device, namely by measuring the voltage and current in the circuit used to determine the resistance of the wire, then the resistance value of the wire is used to determine the resistivity. The test results show copper wire resistivity values ​​between 29.96 x 10-8 Ωm to 318.45 x 10-8 Ωm, the resistivity of the nichrome wire between 164.40 x 10-8 Ωm to 263.14 x 10-8 Ωm. This value has a significant difference compared to the theory that applies to the present. Key words : Voltage, current and resistivity.

Page 1 of 1 | Total Record : 10