cover
Contact Name
Prof. Widiatmaka
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jtl_soilipb@yahoo.com
Editorial Address
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Wing 12 Lt 4, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)
ISSN : 14107333     EISSN : 25492853     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan merupakan media yang menyajikan artikel mengenai hasil penelitian dan telaah perkembangan mutakhir dalam bidang ilmu tanah, air, dan ilmu lingkungan sebagai bahan kajian utama.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan" : 8 Documents clear
Evaluasi Kinerja Daerah Irigasi Cikeusik Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Gabungan Penilaian Kinerja Irigasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2017: Performance Evaluation Cikeusik Irrigation Area Based on Combined Instructions for Assessment of Irrigation Performance of the Ministry of Public and Household Housing (PUPR) in 2017 Kiki Rishki Ananda; Latief Mahir Rachman; Suria Darma Tarigan
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.541 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.1.1-6

Abstract

Daerah irigasi (D.I.) Cikeusik dibangun pada tahun 1883 dan mulai beroperasi pada tahun 1884, namun saat ini sudah tidak beroperasi secara optimum. D.I. Cikeusik terletak di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Sektor pertanian yang terdapat di daerah tersebut memiliki potensi yang sangat baik. Kecamatan Cikeusik mempunyai lahan pertanian seluas 650 ha. Jaringan irigasi di D.I. Cikeusik mencakup jaringan irigasi teknis yang memiliki sembilan buah pintu sadap. Saat ini irigasi Cikeusik mengalami perubahan dalam pemasokan air ke petak tersier, air yang dipasok tidak tercukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja D.I. Cikeusik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan petunjuk pelaksanaan gabungan penilaian kinerja sistem irigasi utama dan tersier kementerian PUPR 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Kinerja Sistem Irigasi (NKSI) sebesar 64.86% termasuk kategori kinerja irigasi masih kurang.
Indeks Produktivitas Tanah Berbasis Soil Taxonomy dan Korelasinya Dengan Produktivitas Kopi pada Beberapa Ordo Tanah: Soil Productivity Index Based on Soil Taxonomy and Its Correlation with Coffee Productivity in Several Soil Orders Rizky Maulidita Pratama Hadi; Tarsicius Sutikto; Cahyoadi Bowo
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.84 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.1.7-12

Abstract

Penilaian indeks produktivitas (IP) berbasis taksonomi tanah merupakan salah satu model yang sederhana dan bersifat relatif tetap, sehingga model ini sangat menjanjikan untuk kepentingan praktis dalam skala regional, namun sampai saat ini pengujian-pengujian lapangan menyangkut keakuratan model tersebut untuk tanaman tahunan masih belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keakuratan aplikasi model IP berbasis taksonomi tanah untuk tanaman kopi, yang dimanifestasikan dalam bentuk tingkat keeratan hubungan antara IP dengan produktivitas kopi robusta. Penelitian dilaksanakan di enam lokasi perkebunan kopi yang berada di wilayah Kabupaten Jember dan Banyuwangi, yaitu kebun kopi Sidomulyo (kebun rakyat), Rayap-1 dan Rayap-2, Tretes, Kampung Tengah, dan kebun Gumitir (kebun PTPN XII). Di setiap lokasi dibuat satu profil tanah pewakil berukuran 1 x 1,5 m dengan kedalaman 1 m untuk keperluan pencanderaan morfologi tanah dan analisis sifat-sifat fisika dan kimia setiap lapisan tanah. Analisis sifat-sifat tanah meliputi tekstur tanah, pH (H2O) dan pH (KCl), C-Organik tanah, kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa. Berdasarkan hasil pencanderaan dan sifat-sifat fisika kimia di enam lokasi penelitian tersebut, diperoleh empat jenis tanah tingkat subgrup, yaitu Typic Udorthents untuk kebun Sidomulyo (IP = 6); Typic Dystrudepts untuk kebun Rayap-2 (IP = 7); Typic Hapludalfs untuk kebun Rayap-1, Kampung Tengah dan Tretes (IP = 10);; serta Typic Eutrudepts untuk kebun Gumitir (IP = 11). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IP mempunyai hubungan positif sangat kuat dengan produktivitas kopi robusta (r = 0,84) dalam bentuk model linier sederhana, semakin tinggi IP produktivitas kopi robusta semakin meningkat.
Uji Kelarutan Si Tersedia pada Trass Bakar dan Non Bakar: Experiment of Silica Solubility Availabilityon Fuel and Non Fuel Trass Mirawanty Amin; Budi Nugroho; Dyah Tjahyandari Suryaningtyas
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.583 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.1.13-15

Abstract

This research was conducted to determine the available Si between burned trass and unburned trass, also to determine the best formula to be used as silica fertilizer. This research was conducted at the Laboratory of Soil Chemistry and Fertility, Department of Soil Science and Land Resources, Faculty of Agriculture, IPB University. The experimental design was the split-plot with the main plot consisted of burned trass and unburned trass, and the subplot consisted of combination dosage of trass and CaCO3, those were 100% trass, 83.33% trass + 16.67 CaCO3, 66.67.% trass + 33.33% CaCO3, each treatment was replicated three times, resulting in 18 experiment units. The result showed that the burned trass showed the highest available Si compared to the unburned trass. The combination of 83% trass + 17% CaCO3 showed the highest available Si of those were 120.02 ppm, 72.67 ppm and 53.43 ppm, respectively with extractant of ammonium acetate pH 4.8, 0.5 M HCl and H2O. Keywords:
Karakterisasi Pelepasan Nitrat pada Andisol di Jawa Barat dan Jawa Tengah: Characterization of Nitrate Release on Andisols in West and Central Java Arief Hartono; Syaiful Anwar; Novianti Ruliana
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.169 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.1.16-20

Abstract

Andisol tersebar luas di Indonesia dengan luas total mencapai 5.4 juta ha. Tanah-tanah ini digunakan secara luas oleh petani sebagian besar untuk pertanian hortikultura dan perkebunan teh, dan sebagian kecil untuk peternakan. Karakteristik pola pelepasan anion nitrat sangat spesifik lokasi sehingga perlu diteliti lebih jauh sifat-sifat kimia tanah apa saja yang berpengaruh terhadap pola pelepasan nitrat pada Andisol di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah: (i) mengkarakterisasi sifat kimia Andisol, (ii) mengkarakterisasi pola pelepasan nitrat pada Andisol dengan sifat kimia yang berbeda, (iii) mendapatkan hubungan antara sifat-sifat kimia tanah dengan pola pelepasan nitrat pada Andisol di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Percobaan pelepasan nitrat dilakukan dengan metode inkubasi. Jumlah nitrat yang terlepaskan dalam penelitian ini disimulasikan dengan menggunakan persamaan first order kinetic. Berdasarkan hasil analisis, sifat-sifat kimia tanah Andisol di Jawa Barat dan Jawa Tengah bervariasi. Pelepasan nitrat pada Andisol Lembang, Pangalengan, Sukamantri, dan Dieng secara umum semakin menurun dengan meningkatnya kedalaman tanah pada satu profil tanah dan semakin meningkat dengan meningkatnya waktu inkubasi. Hasil uji korelasi sederhana menunjukkan bahwa untuk nitrat maksimum yang dapat dilepaskan (N0) memiliki korelasi yang tidak nyata dengan sifat-sifat kimia tanah yang dianalisis. Hal ini menunjukkan bahwa nitrat sangat mobil di dalam tanah. Walaupun demikian N0 berkorelasi positif dengan C organik, N total, Fe-oksalat (Feo), Al-dithionite dan Fe-dithionite. Sebaliknya N0 berkorelasi negatif dengan Al-oksalat (Alo), dan Alo + ½ Feo. Untuk konstanta kecepatan pelepasan nitrat (k) berkorelasi negatif dengan semua sifat tanah tersebut kecuali dengan dengan Fe-dithionite yang mempunyai korelasi positif. Hasil ini menyimpulkan bahwa pelepasan nitrat pada Andisol punya kemungkinan meningkat dengan meningkatnya kadar C organik dan N total tanah akan tetapi menurun dengan meningkatnya Alo + ½ Feo. Alo + ½ Feo juga mempunyai kemungkinan menurunkan kecepatan pelepasan nitrat pada Andisol.
Keselarasan Penggunaan Lahan dengan Pola Ruang dan Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bengkulu Selatan: Conformity of Land Use with Spatial Pattern and Direction of Green Open Space Development in South Bengkulu Regency Santun R.P. Sitorus; Engge Mustamei; Setyardi Pratika Mulya
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.277 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.1.21-29

Abstract

Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan wilayah yang terus berkembang, terbukti dengan sedang dilakukannya pengajuan Manna sebagai ibukota Kabupaten menjadi sebuah kota. Pemanfaatan lahan harus selalu dievaluasi dengan berpedoman pada rencana tata ruang wilayah (RTRW). Sesuai UU Penataan Ruang No 26 Tahun 2007, salah satunya harus memenuhi kebutuhan minimal ruang terbuka hijau (RTH) (30%) yang terdiri dari RTH publik (20%) dan RTH privat (10%). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penggunaan lahan eksisting Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2018, mengevaluasi keselarasan penggunaan lahan dengan rencana pola ruang RTRW, mengetahui jenis dan luas penyebaran RTH di Kota Manna tahun 2018, dan menyusun arahan rencana pengembangan RTH. Metode yang digunakan adalah analisis sistem informasi geografi, matriks logis keselarasan dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 penggunaan lahan eksisting terluas adalah hutan seluas 55,861.0 ha (47.91%), perkebunan 43,186.7 ha (37.04), dan sawah 7,257.8 ha (6.23%). Luas penggunaan lahan yang selaras dengan pola ruang RTRW adalah sebesar 84,823.7 ha (73%), transisi sebesar 27,115.0 ha (23%), dan tidak selaras sebesar 4.648.0 ha (4%). Penggunaan lahan yang selaras disarankan untuk dilanjutkan dan yang tidak selaras disarankan pengembangan lebih lanjut untuk dihentikan. Luas RTH publik eksisting Kota Manna masih kurang 23.2 ha berdasarkan luas wilayah, tetapi sudah melebihi kebutuhan berdasarkan jumlah penduduk 2,515.3 ha. Pengembangan ruang hijau publik dapat dilakukan pada lahan prioritas pertama dengan luas 38,6 ha karena cukup untuk kebutuhan RTH publik, arahan untuk pengendalian penggunaan ruang dilakukan dengan empat instrumen, yaitu peraturan zonasi harus segera dibuat untuk menetapkan zona alokasi ruang, perizinan harus lebih diperketat sesuai dengan arah alokasi ruang, melaksanakan kontrol pemberian insentif dan disinsentif dengan membuat pedoman operasional dalam implementasinya, dan menerapkan sanksi kepada setiap pelanggar untuk menyebabkan efek jera.
Aplikasi Model MapDAS untuk Simulasi Karakteristik Hidrologi DAS Mikro yang Didominasi Perkebunan Sawit: Application of MAPDAS Model for Micro-Watersheds Hydrological Characteristics Simulation Dominated by Oil Palm Plantation Faqihna Pidin; Suria Darma Tarigan; Budi Kartiwa
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.917 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.1.30-36

Abstract

Land use change in the plantation expansion can potentially cause soil degradation leading to drought in the dry season and flooding in the wet season. Hydrological model is important to simulate impact of land use change in the plantation on the discharge fluctuation. This study used MAPDAS Model for simulation purpose. MAPDAS Model uses 4 (four) main simulation input parameters, which are runoff coefficient (Kr), lag time, hydrographic network flow rate, and slope flow rate. The objective of the study are 1) to examine the accuracy of the model in 3 effective-rainfall determination method; 2) to study the hydrology characteristics of micro-watershed dominated by oil palm plantation using MAPDAS Model with 3 effective rainfall determination scenarios. The result showed that the use of MAPDAS Model with rainfall input based on Kr, infiltration index (F), and SCS-CN method gave value of runoff coefficient ranged from 12 to 70%. The MAPDAS Model is able to simulate hydrological characteristics with good result, shown by the CE value which is more than 0.7. catagorized as high to very high accuracy.
Keanekaragaman Collembola dan Serangga Permukaan Tanah di Berbagai Umur Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.): Diversity of Collembola and Ground Surface Insects at Different Ages of Oil Palm Plantations (Elaeis guineensis Jacq.) Kartika Putri; Ratna Santi; Sitti Nurul Aini
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.096 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.1.37-41

Abstract

Keberadaan Collembola dan serangga tanah pada umur perkebunan kelapa sawit yang berbeda dapat menandakan kualitas dan kesuburan tanah yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman Collembola dan serangga permukaan tanah sebagai indikator kesuburan tanah pada perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2018 di perkebunan kelapa sawit milik petani Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka pada umur tanaman kelapa sawit 3 tahun, 5 tahun, dan 13 tahun dan dilanjutkan identifikasi keanekaragaman Collembola dan serangga tanah di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional dengan teknik survei dan teknik purposive sampeling menggunakan perangkap jebak pitfall trap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keanekaragaman Collembola dan serangga tanah perkebunan kelapa sawit termasuk dalam katagori sedang. Keanekaragaman paling tinggi terdapat pada umur tanaman 3 tahun dengan nilai 2.098. Korelasi keanekaragaman Collembola dan serangga tanah dengan C-organik tanah memiliki korelasi yang positif.
Aplikasi Bakteri Endofit dan Mikoriza Terhadap Kandungan Unsur N, P dan K pada Pembibitan Tanaman Lada: Application of Endophytic Bacteria and Mycorrhizal toward N, P, and K Content of Pepper Seedling Fahrizal Hazra; Gusmaini Gusmaini; Devi Wijayanti
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.01 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.1.42-50

Abstract

Application of endophytic bacterial formulas and mycorrhizal expected to improve the quality of seedling in pepper. This research aims to determine the effect of endophytic bacterial formulas and mycorrhizal to the absorption of N, P, and K in Podsolik Jasinga, and the growth of pepper in seedling phase. The research method used randomized block design grouped by replication. Endophytic bacteria formulas types (B2), (B3) and without endophytic bacterial formulas (B0) as the first factor. Mycorrhiza with three levels, without mycorrhizal (M0), 10 g plant-1 (M1) and 20 g plant-1 (M2) as the second factor. The treatments tested were nine combinations and each treatment was repeated three times. This experiment obtained 27 experimental units. Each replication represented by five plants, so there were 135 plants. In general, endophytic bacteria formula of and mycorrhizal 10 g plant-1 (M1) is better to increasing the vegetative phase of pepper plants.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 27 No 1 (2025): Journal of Soil Science and Environment Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 26 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 2 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 1 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 18 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 1 (2015): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 1 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 2 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 1 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 2 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 1 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 2 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 1 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 2 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 1 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 2 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 1 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 2 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 2 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 1 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 No 1 (2003): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2000): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 2 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 1 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan More Issue