cover
Contact Name
Ali Rahmat
Contact Email
ali.rahmat@limnologi.go.id
Phone
+6282278231661
Journal Mail Official
opescitech@gmail.com
Editorial Address
Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Open Science and Technology
ISSN : 2776169X     EISSN : 27761681     DOI : http://dx.doi.org/10.33292/ost
Open Science and Technology diterbitkan oleh Research and Social Study Institute sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, artikel review dari peneliti-peneliti dibidang Ilmu alam, Ilmu pertanian, ilmu Kehutanan, Ilmu Keteknikan, Teknologi, dan Aplikasinya. Jurnal ini terbit dua kali setahun (April dan Oktober). Jurnal ini diterbitkan secara online dan cetak. Open Science and Teknologi memilki filosofi bahwa jurnal ini terbuka untuk siapa saja baik mahasiswa, dosen, peneneliti, konsultan, praktisi di bidang ilmu sains dan teknologi secara umum untuk menerbitkan hasil studi atau penenlitiannya di jurnal ini. Jurnal ini diharapkan pula dapat menjadi jurnal yang fast respone, fast review dan fast publication. Dan kedepan dapat terakreditasi secara nasional dan terindek secara global. Open Science and Technology telah ber P-ISSN 2776-169X dan E-ISSN 2776-1681
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2023): Open Science and Technology" : 2 Documents clear
Producing Soursop Chips Using Vacuum Frying Fryer with Modification of Temperature and Pressure Sandi Asmara; Sapto Kuncoro; Warji; Panga Argovani
Open Science and Technology Vol. 3 No. 1 (2023): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol3no1.2023.80

Abstract

Sirsak merupakan buah yang cukup bernilai ekonomis, namun merupakan buah yang mudah busuk dan mudah rusak sehingga dapat mengakibatkan turunnya nilai jual buah sirsak. Karena buah sirsak mudah rusak, pengelolaan pascapanen yang buruk dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang signifikan. Buah sirsak yang matang memiliki umur simpan hanya 2-3 hari. Karena umur simpan buah sirsak relatif terbatas, diperlukan diversifikasi produk dari buah sirsak, seperti mengolaj sirsak menjadi keripik. Pada umumnya penggorengan standar tidak bisa digunakan untuk membuat keripik sirsak. Namun, seiring dengan peningkatan teknologi, penggorengan vakum memungkinkan produksi keripik sirsak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua variabel yaitu suhu penggorengan faktor I (75, 80, dan 85 °C) dan tekanan penggorengan faktor II (-65, -68, dan -71 cmHg). Data yang diperoleh dianalisis, dilanjutkan dengan uji organoleptik dan pembobotan parameter. Parameter yang dianalisa adalah kadar air, susut bobot, lama waktu penggorengan, sedangkan untuk uji organoleptik dilakukan terhadap warna, rasa, kerenyahan dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh suhu dan tekanan penggorengan vakum terhadap mutu keripik sirsak berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, susut bobot, lama waktu penggorengan, dan uji organoleptik terhadap warna, kerenyahan, rasa dan aroma. Nilai Kadar air berkisar 4,33 – 7,44% susut bobot berkisar antara 69,33 – 75,16% dan lama waktu penggorengan berkisar antara 39 – 49 menit. Soursop is a fruit that is quite economically valuable, but soursop is included in perishable fruit, where the fruit is easily damaged which can lead to a decrease in its selling value of soursop fruit. The perishable nature of soursop fruit can result in high yield losses if not properly handled post-harvest. Ripe soursop fruit can only last for 2-3 days. The short shelf life of soursop causes the need for product diversification from soursop fruit. Generally, soursop chips cannot be made using conventional frying. However, as technology advances using vacuum frying, processing soursop into chips makes it possible. The study used a factorial completely randomized design consisting of two factors, namely factor I frying temperature consisting of 75, 80, and 85 and factor II frying pressure consisting of 65, 68, and -71 cmHg. The data obtained were analyzed, followed by organoleptic tests and parameter weighting. Parameters analyzed were moisture content, weight loss, and length of frying time, while organoleptic tests were carried out on color, taste, crispness, and aroma. frying time, and organoleptic test for color, crispness, taste, and aroma. The water content value ranged from 4.33 to 7.44%, the weight loss ranged from 69.33 to 75.16%, and the frying time ranged from 39 to 49 minutes.
The Effect of using a mixture of maggot (Hermetia illucens) and wolffia (Wolffia arrhiza) flour on the growth of tilapia (Oreochromis niloticus) Budi Prasetyo; Anisa Risqi Romadhona
Open Science and Technology Vol. 3 No. 1 (2023): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol3no1.2023.100

Abstract

Tilapia is one of the most popular freshwater fish commodities, owing to its thick meat texture and delicious taste. Rations procurement becomes one of the problematic things in tilapia farming business, because the rations price is continuously increase due to the increasing price of fish meal as the main source of protein. Maggot and wolffia are natural ingredients that can be used as an alternative to fish meal because both contain high protein. This study was conducted in January 2021 for 30 days in Batu Raja Village, North Sungkai Subdistrict, North Lampung. This study employed complete randomized design with 4 treatments and 4 replications. The observed population were 160 tilapia with observation parameters consisted of absolute weight growth, specific growth rate (SGR), absolute length growth, feed conversion value (FCR), water temperature, and water pH. Data were analyzed using ANOVA test, followed by LSD test. The best results were achieved by P3 treatment (70% maggot flour and 30% wolffia flour), which has generated the average absolute weight growth of 8.75 gr, SGR value of 29.25%, average absolute length growth of 4.1 cm, and FCR value of 3.6. Water quality parameters showed the average temperature of 28oC and pH of 6.77. Nila merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak digemari oleh masyarakat, dikarenakan ikan ini memiliki tekstur daging yang tebal serta rasa yang lezat. Dalam usaha budidaya ikan nila, pakan merupakan salah satu hal yang kerap menjadi permasalahan, dikarenakan harga pakan yang terus mengalami peningkatan yang disebabkan oleh terus meningkatnya harga tepung ikan sebagai sumber protein utama. Belatung dan wolffia merupakan salah satu bahan alam yang dapat dijadikan alternatif pengganti tepung ikan karena keduanya memiliki kandungan protein cukup tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2021 selama 30 hari di Desa Batu Raja, Kecamatan Sungkai Utara, Kabupaten Lampung Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 pengulangan. Populasi dalam penelitian ini berupa 160 ekor ikan nila dengan parameter pengamatan meliputi pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik (SGR), panjang mutlak, nilai konversi pakan (FCR), suhu air, dan pH air. Data dianalisis dengan uji ANOVA, dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menyatakan bahwa perlakukan P3 (70% tepung belatung dan 30% tepung wolffia) memberikan hasil terbaik, yaitu rerata pertumbuhan bobot mutlak 8,75 gr, nilai SGR 29,25%, rerata pertumbuhan panjang mutlak 4,1 cm, dan nilai FCR 3,6. Parameter kualitas air menunjukkan rerata suhu 28 oC dan pH 6,77.

Page 1 of 1 | Total Record : 2