cover
Contact Name
Ferdinan Pasaribu
Contact Email
jurnalmatetes2022@gmail.com
Phone
+6281368807817
Journal Mail Official
jurnalmatetes2022@gmail.com
Editorial Address
Jl. Buluran No. 02 Gereja Atas, Tl. Jawa, Kel. Pasar Tanjung Enim, Kec. Lawang Kidul, Kab. Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan
Location
Kab. muara enim,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Matetes
ISSN : -     EISSN : 28076761     DOI : -
Core Subject : Religion,
JURNAL MATETES STT Ebenhaezer Tanjung Enim : Menerima pemikiran-pemikiran dari mahasiswa, dan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam bentuk artikel untuk diterbitkan pada Bulan Agustus dan Februari setiap tahunnya. Artikel merupakan hasil-hasil penelitian pada ruang lingkup Studi Bilbika, Teologi Sistematika, Manajemen dan Hukum Gereja, Teologi Praktika, dan Misi. Artikel yang dikirim adalah artikel yang belum diterbitkan di jurnal lain. Pengiriman harus sesuai dengan Template JURNAL MATETES STT Ebenhaezer Tanjung Enim dan kirim paling lambat 31 Juli setiap terbitan semester pertama, dan 31 Januari setiap terbitan kedua dalam setiap tahunnya. Bagi yang belum memiliki akun, maka perlu membuat akun terlebih dahulu di laman JURNAL MATETES STT Ebenhaezer Tanjung Enim. Untuk informasi lebih lanjut, penulis dapat menghubungi editor jurnal ini (Ferdinan Pasaribu), No WA: + 6281368807817. Tuhan memberkati.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2021): Misi Dalam Konteks Indonesia di Era Digital" : 6 Documents clear
LOGIC-BASED ARTIFICIAL INTELEGENCE: SEBUAH METODE PELAYANAN MEDIA DIGITAL, YANG PERLU DIPERSIAPKAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA EBENHEAZER DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0, SEBAGAI BENTUK KONTRUBUSI MAHASISWA KEPADA PELAYANAN LIVE STREMING MD YPPIIB SUM Andreas Christober Hutagalung
Jurnal Matetes STT Ebenhaezer Vol. 2 No. 1 (2021): Misi Dalam Konteks Indonesia di Era Digital
Publisher : Jurnal Matetes STT Ebenhaezer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1410.273 KB)

Abstract

Abstract In the era of the industrial revolution 4.0, the service of believers has turned into a digital service. Digital platforms are the main community in service, MD YPPIIB Sumbagsel and Ebenheazer Theological College, are also concerned about this. This progress is a challenge for believers, to be able to compete with the digital world which is full of manipulation and polarization of information. Both of these are problems that must be faced in a digital media service. Because the logic-based of Artificial Intelligence forces humans to have access to all the information they like, they no longer access the information they need. While the content of each digital service itself does not provide a favorable stimulus, and attracts a lot of attention. For this reason, the Artificial Intelligence logic base must be able to be read by God's servants who contribute to the digital service of MD YPPIIB Sumbagsel, for the sake of a framing that can support today's digital media services. Abstrak Di era revolusi industri 4.0, pelayanan orang percaya berubah menjadi pelayanan yang digital. Platform digital menjadi komuditas utama dalam pelayanan, MD YPPIIB Sumbagsel dan Sekolah Tinggi Theologia Ebenheazer, juga ikut konsen dalam hal ini. Kemajuan ini merupakan sebuah tantangan bagi orang percaya, untuk dapat bersaing dengan dunia digital yang penuh dengan manipulasi dan polarisasi informasi. Kedua hal tersebut merupakan masalah yang harus dihadapi dalam sebuah pelayanan media digital. Karena basis logika dari Artificial Intelegence memaksa manusia harus mengakses segala informasi yang mereka suka, bukan lagi mengakses sebuah infomasi yang diperlukan. Sedangkan konten dari setiap pelayanan digital sendiri tidak memberikan stimulus yang dapat disukai, serta menarik banyak perhatian. Untuk itu basis logika Artificial Intelegence harus mampu dibaca oleh hamba Tuhan yang berkontribusi dalam pelayanan digital MD YPPIIB Sumbagsel, demi sebuah framing yang dapat menyokong pelayanan media digital saat ini.
MEMPERLENGKAPI MAHASISWA TEOLOGIA MELAYANI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Berkat Anugerah Zalukhu; Evilina Thea Polnaya
Jurnal Matetes STT Ebenhaezer Vol. 2 No. 1 (2021): Misi Dalam Konteks Indonesia di Era Digital
Publisher : Jurnal Matetes STT Ebenhaezer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.351 KB)

Abstract

Abstract: The industrial revolution 4.0 continues to provide changes in human life, including the service of God's servants. For this reason, in this article, the author explains how to equip theology students to be able to serve in the era of the industrial revolution 4.0, namely by equipping them with artificial intelligence, internet of things, and IT. This study uses descriptive qualitative research methods, namely by collecting data and documents that provide a clear picture of the problem situation and answer existing problems. Through this article, students are able to serve in the era of the industrial revolution 4.0 by equipping themselves before entering the service that God has entrusted to them. Abstrak Revolusi industri 4.0 terus memberikan perubahan dalam kehidupan manusia termasuk pelayanan hamba tuhan. Untuk itu dalam artikel ini penulis menjelasakan tentang cara memperlengkapi mahasiswa teologi agar mampu melayani di era revolusi industri 4.0, yaitu dengan memperlengkapi mereka terhadap artificial intelligence, internet of things, dan TI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan mengumpulan data dan dokumen yang memberikan gambaran yang jelas tentang situasi permasalahan dan menjawab masalah yang ada. Melalui artikel ini mahasiswa mampu melayani di era revolusi industri 4.0 dengan memperlengkapi diri sebelum masuk dalam pelayanan yang dipercayakan Tuhan dalam dirinya.
ARASTAMAR SHINE KID’S SEBAGAI SARANA PEMBINAAN PELAYANAN SEKOLAH MINGGU DIERA 4.0 Arisman Gulo
Jurnal Matetes STT Ebenhaezer Vol. 2 No. 1 (2021): Misi Dalam Konteks Indonesia di Era Digital
Publisher : Jurnal Matetes STT Ebenhaezer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.837 KB)

Abstract

Abstract Arastamar Shine Kid's role is to serve children with the aim of fostering children's spirituality, as well as being a means of fostering servants in producing servants with integrity and having special skills in serving and also making servants or making servants of God who have the soul of a servant. which always makes the service the main thing. Where being a servant is a difficult and complicated thing to do besides preparing physically strong in facing all challenges as well as in facing all obstacles, a servant must equip himself spiritually to prepare himself to perform the servants that will be faced in the future. So that he himself is not rejected by his teachings. Abstrak Era 4.0 adalah revolusi industri dunia keempat yang telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Era digital begitu berkembang dizaman ini, banyak orang yang bergantung pada perubahan secara cepat dan begitu menyenangkan. Warmayana mengatakan Era 4.0 merupakan sebuah sarana yang mampu membantu dalam kehidupan manusia di dalam berbagai bidang pekerjaan.Diana menyatakan bahwa persoalan era 4.0 begitu berbeda dengan masa-masa sebelumnya, terlebih lagi zaman konvesional dimana teknologi digital tidak semasif seperti sekarang ini. Manusia dalam kehidupan keseharian memiliki banyak kemudahan dalam melakukan banyak kegiatan, baik dalam ruang perusahaan perkantoran dan terlebih dalam lingkungan gereja. Perubahan tersebut memicu suatu perubahan dalam banyak kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam sistem sosial, pendidikan dan agama.
POLA PEMBENTUKKAN HAMBA TUHAN YANG BERINTEGRITAS DALAM BERMEDIA SOSIAL DIERA 4.0 Gusman Novir Giawa
Jurnal Matetes STT Ebenhaezer Vol. 2 No. 1 (2021): Misi Dalam Konteks Indonesia di Era Digital
Publisher : Jurnal Matetes STT Ebenhaezer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.096 KB)

Abstract

Abstract This scientific work is entitled Patterns of forming God's servants with integrity in social media in the 4.0 Era. In general, the development of industry 4.0 makes humans able to do everything and move easily. Likewise, the servants of God are tempted to follow these developments and even misuse these developments specifically in social media, making the servant of God lose his integrity. The method that the author uses in this study is a descriptive qualitative method as an effort to obtain correct and accurate data. The results of this study, the authors see that so many people who abuse this digitalist era make humans passive. Likewise, many religious leaders misuse this development, specifically in social media. The author sees that formation patterns such as understanding, risk and controlling emotions in social media are the most important patterns that can be applied to generations of God's servants to be able to maintain their integrity in social media. Abstrak Karya ilmiah ini berjudul Pola pembentukan hamba Tuhan yang berintegritas dalam bermedia soaial diEra 4.0.secara umum perkembangan industry 4.0 membuat manusia dapat melakukan segala sesuatu dan beraktivitas dengan mudah. Begitu juga dengan kalangan hamba Tuhan tergiur dalam mengikuti perkembangan tersebut dan bahkan sampai salah mepergunakan perkemangan tersebut secara khusus dalam bermedia soaial, membuat hamba Tuhan kehilangan integritasnya. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif sebagai uapaya dalam mendapatkan data yang benar dan akurat. Hasil dari penelitian ini, penulis melihat bahwa begitu banyak orang yang menyalah gunakan era digitalis ini membuat manusia menjadi pasif .begitu juga dengan para pemuka agama banyak salah menggukan perkembangan tersebut secara khusus dalam bermedia sosial. Penulis melihat bahwa pola pembentukan seperti pemahaman, resiko dan pengontrolan emosi dalam bermedia sosial adalah suatu pola terpenting yang dapat diterapkan bagi generasi hamba-hamba Tuhan untuk dapat mempertahankan integritasnya dalam bermedia sosial.
PERAN MAHASISWA TEOLOGI SEBAGAI PELAYAN TUHAN DALAM MEMAHAMI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Kurnia Sumartha Taileleu
Jurnal Matetes STT Ebenhaezer Vol. 2 No. 1 (2021): Misi Dalam Konteks Indonesia di Era Digital
Publisher : Jurnal Matetes STT Ebenhaezer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.046 KB)

Abstract

Abstrack The world is currently experiencing demands for change because of the Industrial Revolution 4.0, even this influence cannot be prevented by the role of theology students as servants of God in conveying the truth of God's word. This journal discusses the role of theology students as God's servants in understanding technology in the 4.0 era and does not rule out the possibility of conveying the truth of God's word. The method used in this journal is a qualitative method, namely completing data on the role of theology students as servants of God in understanding technology and conveying the truth of God's word. And the conclusion obtained is that the role of theology students as God's servants is to apply the method of conveying God's word with the technology that developed in the Industrial Revolution 4.0 AbstrakDunia sekarang ini mengalami tuntutan perubahan oleh karena Revolusi Indusri 4.0, bahkan pengaruh ini pun tidak dapat dihalangi peran mahasiswa teologi sebgai pelayan Tuhan dalam menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Jurnal ini membahas mengenai peran mahasiswa teologi sebagai pelayan Tuhan dalam memahami teknologi di era 4.0 dan tak menutup kemungkinan dalam menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Metode yang digunakan dalam jurnal ini ialah metode kualitatif yaitu merampungkan data-data mengenai peran mahasiswa teologi sebagai pelayan Tuhan dalam memahami teknologi dan menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Dan kesimpulan yang diperoleh ialah peran mahasiswa teologia sebagai pelayan Tuhan ialah menerapkan cara menyampaikan firman Tuhan dengan teknologi yang berkembang di Revolusi Industri 4.0
MISI DAN TEKNOLOGI: EKSEGESE TERHADAP INJIL MATIUS 28:18- 20 DAN IMPLIKASINYA BAGI PELAYAN TUHAN DALAM ERA 4.0 Levi Arnando Siregar
Jurnal Matetes STT Ebenhaezer Vol. 2 No. 1 (2021): Misi Dalam Konteks Indonesia di Era Digital
Publisher : Jurnal Matetes STT Ebenhaezer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.858 KB)

Abstract

Abstract: The Great Commission in Matthew 28:18-20 is part of the life of believers who live in Christ. This is Christ's commission to all citizens of the Kingdom of God. This has a requirement that every person who has believed in Christ must do. The era 4.0 is an era that Indonesia has entered and an era full of technological sophistication in all fields. Previously, there were scholars who discussed the mission of the Great Commission by linking it to social media, but no one has linked it to the 4.0 era that is currently happening. Therefore, author will discuss how technologists and the mission of the Great Commission itself by exposing Matthew 28:18-20. Through research and interpretation of Matthew 28:18-20, will find the essence and essence of the mission of the Great Commission itself, thats is continuous discipleship and teaching the teachings of Jesus. In this era 4.0, God's servants are expected to be able to follow every development, so that the mission of the Great Commission can be carried out and every servant of God is able to develop every talent and ability to be able to see the challenges that exist and overcome them. AbstrakAmanat Agung yang terdapat dalam Matius 28:18-20 merupakan bagian dari kehidupan orang percaya yang hidup dalam Kristus. Ini adalah amanat Kristus bagi semua warga Kerajaan Allah. Hal ini memiliki tuntutan yang harus dilakukan oleh setiap orang yang sudah percaya kepada Kristus. Era 4.0 merupakan era yang sudah di masuki Indonesia dan merupakan era yang penuh dengan kecanggihan teknologi dalam segala bidang. Sebelumnya sudah ada ahli yang membahas tentang misi Amanat Agung dengan mengaitkannya ke media sosial, akan tetapi belum ada yang mengaitkannya dengan era 4.0 yang sudah terjadi saat ini. Maka dari itu, penuis akan membahas bagaimana teknolog dan misi Amanat Agung itu sendiri dengan mengeksposisi Matius 28:18-20. Melalui penelitian dan penafsiran terhadap Matius 28:18-20, akan ditemukaan inti dan hakekat dari misi Amanat Agung itu sendiri yakni pemuridan secara berkelanjutan dan mengajarkan pengajaran tentang Yesus. Dalam era 4.0 ini pelayan Tuhan diharapkan mampu mengikuti setiap perkembangannya, sehingga misi dari Amanat Agung dapat dijalankan dan setiap pelayan Tuhan mampu mengembangkan setiap talenta dan kemampuannya untuk dapat melihat tantangan yang ada dan melewatinya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6