cover
Contact Name
Desi Dwi Kristanto
Contact Email
desi.dwikristanto@upj.ac.id
Phone
+6287814923466
Journal Mail Official
desi.dwikristanto@upj.ac.id
Editorial Address
Universitas Pembangunan Jaya, Jl. Cendrawasih Raya Blok B7/P Sawah Baru, Ciputat. Tangerang Selatan Banten 15413
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Desainpedia
ISSN : -     EISSN : 28302966     DOI : https://doi.org/10.36262/dpj.v1i1
Journal of Product Design and Visual Communication Design department of Pembangunan Jaya University regularly publish articles biannual. We invite scholars, researchers, and academics to publish research results for three thematic special issues on Design, Lifestyle and Behaviour.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2024): Urban Design, Lifestyle " : 7 Documents clear
Desain Inovatif dan Multifungsi: Pengembangan Furniture Fleksibel untuk Meningkatkan Interaksi Anak Balita dan Orang Tua Goeinawan, Jeslyn Tevi; Hartanto, Angeline Victoria
Desainpedia: Jurnal Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual Vol 3, No 1 (2024): Urban Design, Lifestyle & Behaviour
Publisher : Universitas Pembangunan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/dpj.v3i1.1014

Abstract

Abstract — The most important period in a person's life is childhood, often referred to as the golden age, during which children exhibit high curiosity towards their surroundings, both visually and audibly. To foster children's development and growth effectively, good communication and supervision between parents and children are crucial. This study aims to develop multifunctional family-friendly furniture for toddlers and parents, focusing on versatile design using the design thinking method. The background problem addressed is the insufficient supervision of toddlers by parents while they work, prompting innovative furniture solutions to facilitate safe interaction between the two generations. Qualitative research methods encompass understanding user needs, prototyping, testing, and iteration. Data analysis considers user and designer feedback, emphasizing improvements in ergonomics and functionality. The outcome is furniture design that integrates working parents' functions with improved supervision of nearby toddlers at play. Discussion covers analysis of design strengths and weaknesses, along with technical implementation considerations. In conclusion, this ergonomic and multifunctional design offers an innovative solution to meet modern family needs, enhancing interaction among family members and inspiring the development of more inclusive furniture in the future.Keywords: Multifunctional furniture; Ergonomic design; Family interaction; ToddlerAbstrak — Masa yang paling penting dalam kehidupan manusia adalah masa anak-anak. Pada masa ini yang sering disebut masa golden age, anak mempunyai keingintahuan yang tinggi terhadap suatu hal, baik yang dilihat maupun yang didengar. Agar dapat menjaga perkembangan dan pertumbuhan anak sangat diperlukan proses komunikasi dan pengawasan yang baik antar orang tua dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan furniture multifungsi yang ramah keluarga untuk anak balita dan orang tua dengan fokus pada desain multifungsi menggunakan metode design thinking. Latar belakang masalah adalah kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak balita saat bekerja, yang mendorong inovasi furniture untuk memungkinkan interaksi yang aman antara kedua generasi. Metode penelitian kualitatif meliputi tahap pemahaman kebutuhan pengguna, pembuatan prototipe, pengujian, dan iterasi. Data dianalisis dengan mempertimbangkan umpan balik pengguna dan desainer, dengan fokus pada peningkatan ergonomi dan fungsionalitas. Hasilnya adalah desain furniture yang mengintegrasikan fungsi orang tua yang bekerja dengan pemantauan yang lebih baik terhadap anak balita yang bermain di dekatnya. Pembahasan meliputi analisis kelebihan dan kekurangan desain serta pertimbangan teknis dalam implementasi. Kesimpulannya, desain ergonomis dan multifungsi ini memberikan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan keluarga modern, meningkatkan interaksi antara anggota keluarga, dan memberikan inspirasi untuk pengembangan furniture yang lebih inklusif di masa depan.Kata Kunci: Furniture multifungsi; Desain ergonomis; Interaksi keluarga; Anak balita
Perancangan Kids Small Playground untuk Melatih Motorik Anak Pra-Sekolah (3 – 6 Tahun) Azzahra, Novia Norman
Desainpedia: Jurnal Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual Vol 3, No 1 (2024): Urban Design, Lifestyle & Behaviour
Publisher : Universitas Pembangunan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/dpj.v3i1.978

Abstract

Perkembangan fisik, motorik, dan emosional anak dipengaruhi oleh lingkungan dan interaksi dengan orang tua dan teman sebayanya. Perkembangan fisik sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka, karena mempengaruhi aktivitas dan perilaku sehari-hari. Perkembangan fisik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti aktivitas fisik, obesitas, dan penggunaan gadget. Orang tua yang tidak mendorong anak-anak mereka untuk bermain di tempat umum lebih cenderung terpengaruh oleh lingkungan mereka. Namun, beberapa orang tua mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk terlibat dalam kegiatan yang tidak kondusif untuk perkembangan fisik. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan fisik, kognitif, dan intelektual mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sarana dan prasarana bermain untuk mewujudkan tempat bermain anak yang sesuai dengan dan membantu anak dapat lebih bergerak bebas walaupun hanya bermain dirumah. maka pengendalian terhadap perancangannya dilandaskan dengan fungsi tempat bermain sebagai area pengembangan motorik, melatih kemandirian dan meningkatkan kognitif/intelektual dan bermain anak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan produk akan diujikan kepada anak berusia 3-6 tahun.
Perancangan Interior Kafe Patdua Surabaya: Integrasi Identitas Merek Bergaya Futuristik pada Elemen Desain Audrey, Eugenia; Wijaya, Jason Marcellinus
Desainpedia: Jurnal Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual Vol 3, No 1 (2024): Urban Design, Lifestyle & Behaviour
Publisher : Universitas Pembangunan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/dpj.v3i1.1013

Abstract

Kafe Patdua yang terletak di Surabaya memiliki permasalahan utama yaitu kurangnya minat dan loyalitas pengunjung akibat faktor estetika, kenyamanan, penataan layout dan pengolahan elemen interior yang kurang maksimal dan kurang sesuai dengan branding kafe. Oleh karena itu, dilakukan re-desain interior kafe Patdua yang mengintegrasikan identitas merek bergaya futuristik. Perancangan ulang bertujuan untuk menciptakan desain interior kafe berbasis manusia dan aktivitasnya yang modern dan inovatif sesuai dengan tema futuristik serta identitas merek. Metode perancangan yang digunakan berupa design thinking yang terdiri dari Emphatize (studi literatur dan observasi lapangan), Define (berupa analisis kebutuhan, masalah, dan solusi), Ideate (brainstorming ide), Prototype (membuat keputusan dan kelengkapan desain), serta Test (review dan realisasi desain). Dalam pembahasan dan analisis data, dilakukan penyesuaian elemen desain untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan memperkuat identitas merek. Kesimpulannya, perancangan kafe berhasil mengintegrasikan identitas merek bergaya futuristik pada estetika dan fungsionalitas yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik serta loyalitas pelanggan.
Perancangan Tas Bonggol Jagung Dengan Citra Feminin Berdasarkan Psikografis Seorang Figur Permata Pr, Andinar Syafriant; Masry, Andry; Nevo, Amirul
Desainpedia: Jurnal Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual Vol 3, No 1 (2024): Urban Design, Lifestyle & Behaviour
Publisher : Universitas Pembangunan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/dpj.v3i1.979

Abstract

Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain produk tas dengan bahan baku utama bonggol jagung dan memiliki citra feminin yang didasari dari analisis terhadap target market. Untuk analisis tersebut di ambil dua orang figur yang menjadi trendsetter yaitu Maria Rahajeng dan Nadien Amizah. Penelitian ini dilatari oleh kebutuhan adanya kepastian atau adanya kesesuaian terhadap willingness to pay dari target konsumen yang telah di tetapkan. Metode yang digunakan pada perancangan ini yaitu metode iterative prototyping yang diawali dengan analisis psikografis dari target yang sudah di tetapkan yaitu Maria Rahajeng dan Nadin Amizah. Kebaruan dari penelitian ini adalah tercapainya citra feminin pada tas dengan material bonggol jagung. Akhir dari penelitian ini dihasilkan prototipe tas dengan citra feminin yang telah teruji pada pameran lokal kota Bandung. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dalam proses magang di PT. Matahati Kreasi Nusantara pada akhir tahun 2023
Re-desain Interior Co-working Space SUB Co Spazio dengan Pendekatan Ekologi Interior di Surabaya Wijaya, Jason Marcellinus; Audrey, Eugenia -
Desainpedia: Jurnal Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual Vol 3, No 1 (2024): Urban Design, Lifestyle & Behaviour
Publisher : Universitas Pembangunan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/dpj.v3i1.1007

Abstract

Abstract — Co-working spaces have emerged as a popular solution for individuals and companies seeking dynamic work environments. However, the SUB Co Spazio co-working space in Surabaya faces challenges regarding comfort and conducive working conditions. Insufficient supporting facilities, inadequate lighting, and cleanliness and material issues affect the user experience. This research aims to redesign the workspace using an interior ecological approach to create a sustainable, ecological, and modern environment. The design method employs a five-stage design thinking approach: Empathize, Define, Ideate, Prototype, and Test. In the discussion, aspects of interior ecological approach such as spatial organization, material usage, lighting, waste management, electromagnetic emissions, indoor pollution, ventilation, and chemical and biological attacks are analyzed. The result is a redesigned co-working space that optimizes the user experience while considering environmental sustainability. Keywords: Co-working space; re-design: interior ecology; sustainable design, design thinking Abstrak — Co-working space menjadi solusi populer bagi individu dan perusahaan yang mencari lingkungan kerja yang dinamis. Namun, Co-working Space SUB Co Spazio di Surabaya menghadapi tantangan terkait kenyamanan dan situasi kerja yang kurang mendukung. Kurangnya fasilitas pendukung, pencahayaan yang tidak memadai, serta masalah kebersihan dan material mempengaruhi pengalaman pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kembali ruang kerja tersebut dengan pendekatan ekologi interior untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, ekologis, dan modern. Metode perancangan menggunakan pendekatan design thinking  dengan lima tahap: Emphatize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Dalam pembahasan, aspek pendekatan ekologi interior seperti organisasi ruang, penggunaan material, pencahayaan, manajemen sampah, emisi elektromagnetik, polusi dalam ruang, penghawaan, serta serangan kimia dan biologis dianalisis. Hasilnya adalah re-desain co-working space yang mengoptimalkan pengalaman pengguna sambil memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Kata Kunci: Co-working space; re-desain; ekologi interior; desain berkelanjutan; design thinking.
Perancangan Produk Aksesoris Fashion dengan Pemanfaatan Limbah HDPE dan PPE Litania, Andrea Valerie; Sugianto, Donna Angelina
Desainpedia: Jurnal Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual Vol 3, No 1 (2024): Urban Design, Lifestyle & Behaviour
Publisher : Universitas Pembangunan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/dpj.v3i1.1004

Abstract

Plastic is the most frequently used material as a storage container by the public. Its various purposes, wide range of colors, types, and sizes, its versatility makes plastic a popular choice of material. One of the characteristics of plastic is its single-use, which implies it often being thrown away after one use and increases the amount of plastic waste in circulation. One of the most frequently found plastic wastes in circulation is HDPE plastic, which has become a pollutant that contaminates both land and bodies of water. Management of plastic waste is currently still ineffective, that eventually end up in landfills or burned. HDPE plastic waste can be processed and repurposed into a new product to produce jewelry designs. HDPE plastic that will be processed will undergo a meticulous and attentive process to ensure its quality and cleanliness, so it can remain safe when it has direct contact to human skin. Plastic that is one of the biggest pollutants in the world, can be repurposed and produced as a new product that can be used every day, to reduce the number of plastic pollutants.
Redesign of Museum Installations with Interactive and Sensorial Experience Approach Wiradarmo, Aulia Ardista; Huwaida, Nisrina Fairuz; Miranda, Asyura; Lim, Karen Bianca; Gayatri, Ni Luh Putu Ananda
Desainpedia: Jurnal Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual Vol 3, No 1 (2024): Urban Design, Lifestyle & Behaviour
Publisher : Universitas Pembangunan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/dpj.v3i1.1001

Abstract

In the past decades, museums continued to be demanded to surpass their primary function as a place for archival and historical artifact conservation to be a medium for knowledge dissemination as well as recreation. The “do not touch” slogan that is often placed on the typical museum glass box is considered no longer relevant when museums must satisfy visitors’ desires instead of solely focusing on objects. The aim of this research is to answer the challenge by integrating technology in redesigning conventional museum installations. The utilised methodologies are literature review and case study to develop new products. It integrates theories related to interaction and sensory experience into a design framework which includes types of experience, types of attraction, modes of apprehension, and five senses. Sherlock Holmes Museum is chosen as a case study with four installation redesigns as the final outcomes, namely: (1) Holmes Loop, (2) Holmes Guide, (3) Holmes POV, and (4) Holmes Puzzle. The generated installation concepts prove that product design has an essential role in cultural innovation so that museums continue to be relevant in between technological advancement. On the other hand, the design framework succeeds in helping idea generation process, thus it can be used as a reference to develop installations in other museums.

Page 1 of 1 | Total Record : 7