cover
Contact Name
Ady Setiawan
Contact Email
jurnaledukhasi@gmail.com
Phone
+6281346468345
Journal Mail Official
jurnaledukhasi@gmail.com
Editorial Address
Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Kalimantan Barat, 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Inovasi Pendidikan
ISSN : 29864925     EISSN : 29874696     DOI : https://doi.org/10.60132/jip
Core Subject : Education,
Ruang lingkup Jurnal Inovasi Pendidikan meliputi: 1. Inovasi Pembelajaran 2. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan 3. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 4. Pendidikan Anak Usia Dini 5. Pendidikan Agama Islam dan Kepesantrenan 6. Manajemen Pendidikan Inklusif 7. Pendidikan Vokasi 8. Pendidikan Nonformal 9. Pendidikan Lingkungan
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Inovasi Pendidikan" : 5 Documents clear
PENGARUH METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA DIGAKAS TERHADAP GOTONG ROYONG SISWA DALAM BELAJAR PADA MATERI TUMBUHAN SAHABATKU DI KELAS VI SDN 40 KEDONDONG Rudi Permana
Edukhasi: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Inovasi Pendidikan
Publisher : Edu Berkah Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1516.638 KB) | DOI: 10.60132/jip.v1i1.6

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Metode Diskusi berbantuan Media Digakas dalam meningkatkan gotong royong siswa dalam belajar pada materi tumbuhan sahabatku di kelas 6 SDN 40 Kedondong. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumenter. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa soal-soal pre test dan post test. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VI SDN 40 Kedondong dengan jumlah 15 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Uji-t untuk kasus dua sampel berhubungan (Paired Samples t-Test) dengan bantuan software IBM SPSS versi 20, diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Sesuai dengan dasar/kriteria pengujian hipotesis dalam uji paired samples T-test bahwa nilai sig. (2-tailed) < 0,05 atau maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Adanya perbedaan yang signifikan ini dapat diartikan bahwa ada pengaruh penggunaan Metode Diskusi berbantuan Media DIGAKAS terhadap gotong royong siswa dalam belajar.
PENERAPAN SUPERVISI EDUKATIF KOLABORATIF SECARA PERIODIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SDN 1 SUKADANA Herlinda
Edukhasi: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Inovasi Pendidikan
Publisher : Edu Berkah Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.608 KB) | DOI: 10.60132/jip.v1i1.7

Abstract

Tujuan penelitian untuk mentetahui kinerja dan wawasan guru dalam pembelajaran di SDN 1 Sukadana. Studi dari kegiatan ini berjudul “Memperbaiki Performa Guru dalam Pembelajaran Kelas Melalui Pengawasan Pendidikan Kolaboratif Secara Periodik di SDN 1 Sukadana”. Rumusan masalah penelitian adalah: (1) Apakah dengan supervisi edukatif kolaboratif secara periodik dapat meningkatkan kinerja guru dalam menyusun rencana pembelajaran? (2) Apakah dengan supervisi edukatif kolaboratif secara periodik dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran? (3) Apakah dengan supervisi edukatif kolaboratif secara periodik dapat meningkatkan guru dalam  menilai prestasi belajar siswa? (4) Apakah dengan supervisi edukatif kolaboratif secara periodik dapat meningkatkan guru dalam melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi  belajar siswa?. Subjek penelitian adalah supervisor, guru, dan siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil diskusi diperoleh langkah-langkah pemecahan, yakni: (1) mengadakan workshop singkat tentang pembuatan persiapan pembelajaran, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran di sekolah, (2) melaksanakan supervisi edukatif kolaboratif secara periodik dengan menekankan pada pemberian bantuan untuk perbaikan pembelajaran. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) terdapat peningkatan kinerja guru dalam menyusun rencana pembelajaran, (2) Peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran, (3) Peningkatan kinerja guru dalam menilai prestasi belajar, dan (4) Peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar siswa.
PENERAPAN BIMBINGAN INDIVIDUAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN SOAL-SOAL HOTS PADA SDN 20 PAYAK ITAM Mat Nasir
Edukhasi: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Inovasi Pendidikan
Publisher : Edu Berkah Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.65 KB) | DOI: 10.60132/jip.v1i1.8

Abstract

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terhadap instrumen-instrumen penilaian pencapaian kompetensi, yakni butir-butir soal di sekolah binaan saat melaksanakan pengawasan akademik, ditemukan bahwa  penyusunan tes dan pengembangan butir soal masih banyak yang tidak valid dan reliabel. Dalam mengadakan ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan semester, guru hanya menyalin soal-soal dari LKS (lembar kerja siswa) dan atau menyalin dari buku-buku lainnya tanpa memperhatikan apakah soal-soal sesuai dengan indikator-indikator dan kompetensi dasar yang telah ditentukan atau tidak. Mereka menyusun tes dan mengembangkan butir soal terkesan asal-asalan tidak sesuai dengan indikator-indikator dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Soal-Soal HOTS melalui Bimbingan Individual Pada SDN 20 Payak Itam Tahun Pelajaran 2021/2022”. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Model penelitian ini adalah penelitian tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 hasil telaah untuk penyusunan dan pengembagan soal-soal HOTS dari 8 orang guru diperoleh nilai rata-rata 85. Dari hasil kuesioner tentang sikap para guru terhadap bimbingan individual 72,84% setuju dan yang masih ragu 27,16%. Ini menunjukkan sikap positif bagi guru terhadap bimbingan individual. Pada siklus 2 hasil telaah untuk penyusunan dan pengembangan soal-soal HOTS diperoleh nilai rata-rata 94. Prosentase kuesioner sikap positif guru pada pra siklus diperoleh 25,16% setuju terhadap model pembimbingan melalui bimbingan individual. Hal ini berarti bahwa guru kurang atau tidak menunjukkan respon positif terhadap bimbingan individual. Mereka menganggap bahwa menyusun butir soal tidak perlu terperinci. Namun setelah tindakan siklus I dan II melalui bimbingan individual respon positif mereka meningkat menjadi 72,84%. Setelah diberikan penguatan pada siklus II, meningkat menjadi 87,65 %.
PENERAPAN BIMBINGAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SDN 12 DUSUN BESAR Molkan
Edukhasi: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Inovasi Pendidikan
Publisher : Edu Berkah Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.073 KB) | DOI: 10.60132/jip.v1i1.9

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari penerapan bimbingan melalui Workshop di SDN 12 Dusun Besar tahun 2022/2023 bagi para guru dalam upaya meningkatkan kemampuan guru untuk menetapkan standar kriteria ketercapaian minimum. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal melalui Workshop di SDN 12 Dusun Besar tahun 2022/2023.  Tindakan yang akan dilakukan adalah Workshop   Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal.  Jenis penelitian tindakan  yang dipilih adalah jenis emansipatori. Jenis emansipatori ini dianggap paling tepat karena penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalah pada wilayah kerja penliti sendiri berdasarkan pengalaman sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi, repleksi diri, guru bersedia melakukan perubahan sehingga kinerjanya sebagai pendidik akan mengalami perubahan secara meningkat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan model Kemmis yang terdiri atas empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan repleksi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan peneliti, maka diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan kesiapan dan Kinerja guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal dari siklus I ke siklus II. Ketercapaian indikator kinerja terdapat pada tindakan II.  Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa melalui workshop dapat meningkatkan Kinerja guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan  minimal di SDN 12 Dusun Besar Tahun Pelajaran 2022/2023 Dengan demikian dapat disarankan kepada pengawas atau peneliti yang lain bahwa kegiatan workshop dapat dipakai sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan Kinerja guru  dalam menetapkan kriteria ketuntasan  minimal.  
MODIFIKASI KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK Ady Setiawan
Edukhasi: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Inovasi Pendidikan
Publisher : Edu Berkah Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.072 KB) | DOI: 10.60132/jip.v1i1.10

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang manajemen modifikasi kurikulum di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan secara eksploratif dan mendalam. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, dementasi, dan observasi. Analisis data meliputi uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Subyek penelitian ini berjumlah 8 orang yang terdiri dari 1 kepala sekolah dan 2 wakil kepala sekolah, 5 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain kurikulum di sekolah terdiri dari: Mengidentifikasi debat dan analisis kebutuhan, menentukan tujuan dan indikator pengukuran, menentukan strategi, mengimplementasikan hasil desain kurikulum, dan mengevaluasi serta membalas. Desain dilakukan bersama dengan masukan dari Komite Sekolah dan bimbingan dari Dinas Pendidikan kota dan provinsi (2) Hampir semua guru linier dalam mengajar mata pelajaran yang dapat sesuai dengan kualifikasi akademiknya, hanya 3 orang atau 6,25% dari total 48 guru tidak linier; (3) Hasil desain kurikulum adalah: (a) Dokumentasi hasil penyusunan kurikulum; (B) Hasil belajar akademik yang sangat baik; (c) Prestasi non akademik di bidang olahraga, seni, dan kepramukaan di tingkat lokal, regional, dan nasional; (d) Menambah program seperti sister school, pendidikan pesantren, life skills, dan persiapan menjadi SPK (Satuan Pendidikan Kerja Sama). Implikasi penelitian ini terdiri dari pengelolaan kurikulum mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi serta hasil terdiri dari keberhasilan siswa.

Page 1 of 1 | Total Record : 5