cover
Contact Name
Supardi
Contact Email
supardi@uny.ac.id
Phone
+62274-550847
Journal Mail Official
fisika@uny.ac.id
Editorial Address
Faculty of Mathematics and Natural Sciences UNY (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jl. Colombo No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA)
ISSN : -     EISSN : 30265983     DOI : -
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Fisika, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan karya ilmiah atau artikel dari hasil penelitian khususnya tugas akhir mahasiswa fisika, atau karya ilmiah lain yang berkaitan dengan fisika. Prosedur penerbitan dalam jurnal ini melalui peer-review dan menerapkan etika penerbitan ilmiah sebagaimana ditetapkan oleh Committee on Publication Ethics (COPE). Ruang lingkup artikel dalam jurnal ini adalah ilmu fisika dan terapannya.
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Fisika" : 4 Documents clear
ANALISIS PENGARUH KONSTANTA PEGAS TERHADAP PERTAMBAHAN PANJANG PEGAS Arief Budiman; Faturrahman Faturrahman; Dinar Ade Nugroho; Achmad Zidan Nurzaki; Devi Rahmawati; Alfi Letfi Malik; Adam Malik
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktikum fisika sering kali dilakukan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai konsep-konsep dasar dalam fisika. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati hubungan antara konstanta pegas dan pertambahan panjang pegas. Metode penilitian kuantitaif merupakan metode yang digunanaka dalam penelitian ini yang dimana mengutamakan objktivtas, pengulangan secara sistematis, dan kebenaran mengenai hasil peenitian. Dalam percobaan ini menggunakan tiga pegas 15 cm, 11 cm, dan 6,5 cm. Dan beban yang diguanakan tiga beban juga 50g, 75g, dan 100g. Menggunakan pegas yang tidak dipotong yang panjang awalnya 15 cm dengan 3 beban, yaitu 50, 75 dan 100 gr. Pada beban 50 gr dengan panjang akhir sebesar 24 cm dan penambahan panjang pegas sebesar 9 cm, pada beban 75 gr dengan panjang akhir sebesar 29.5 cm dan penambahan panjang pegas sebesar 14,5 cm dan pada beban 100 gr dengan panjang akhir sebesar 35 cm dan penambahan panjang pegas sebesar 20 cm. Hal ini membuktikan bahwa variabel beban pegas dan panjang akhir pegas memiliki hubungan berbanding lurus, semakin besar beban suatu pegas maka semakin besar pula panjang suatu pegas tersebut dan bahwa nilai pertambahan panjang pada pegas memengaruhi besarnya nilai konstanta pegas, semakin besar pertambahan panjangnya maka nilai konstan pegas akan mengecil atau memiliki hubungan berbanding terbalik. 
PENGUKURAN MODULUS ELASTISITAS KAYU MENGGUNAKAN GELOMBANG AUDIOSONIK MEASURING THE WOOD’S MODULUS ELASTICITY USING AUDIO SONIC WAVE Viky Nurlaili; Agus Purwanto
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menentukan modulus elastisitas kayu dengan menggunakangelombang audiosonik dan mengetahui nilai modulus elastisitas kayu sengon, kayu mahoni, dan kayu keruing.Cepat rambat gelombang dalam kayu diperoleh dengan metode standing wave. Pada standing wave terbentuksimpul dan perut. Cepat rambat gelombang dapat diperoleh dari pengukuran panjang gelombang dengan frekuensitertentu. Nilai modulus elastisitas dinamis kayu diperoleh dari data cepat rambat gelombang audiosonik dalam kayudan kerapatan kayu. Hasil analisis cepat rambat bunyi gelombang audiosonik pada kayu sengon sebesar (152± 2) ×101 m/s, kemudian kayu mahoni sebesar (178 ± 2) × 101 m/s, dan yang paling besar adalah kayu keruing sebesar(189 ± 2) × 101 m/s. Kerapatan kayu sengon adalah (0,38 ± 0,01) × 103 kg/m3, kayu mahoni (0,55 ± 0,02) × 103kg/m3, dan kayu keruing (0,76 ± 0,02) × 103 kg/m3. Dari hasil cepat rambat gelombang audiosonik dalam kayu dankerapatan kayu tersebut diperoleh modulus elastisitas dinamis kayu sengon sebesar (88 ± 2) × 107 kg/ms2, kayumahoni (173 ± 4) × 107 kg/ms2, dan kayu keruing (272 ± 5) × 107 kg/ms2.Kata kunci: Kayu, Modulus Elastisitas, dan Cepat Rambat GelombangAbstractThis research aimed to find out the way to determine wood’s modulus elasticity using audio sonic waveand to find out modulus elasticity of sengon “Albazia falcataria (L.) Fosberg”, mahoni “Swietenia mahagoni (L.)Jacq”, and keruing “Dipterocarpus spp.”. The method to find out the wave propagation speed in wood wasstanding wave. In standing waves there were nodes and antinodes. The wavelength on certain wave frequencydetermined the speed of wave propagation. Wood density was measured by dividing wood mass with respect towood volume. Dynamic modulus elasticity of woods can be measured from the audio sonic wave propagation speedon the woods and woods density. The result of audio sonic wavespeed were (152± 2) × 101 m/s for sengon “Albaziafalcataria (L.) Fosberg”, (178 ± 2) × 101 m/s for mahoni “Swietenia mahagoni (L.) Jacq”, and (189 ± 2) × 101 m/sfor keruing “Dipterocarpus spp.”. Wood density of sengon “Albazia falcataria (L.) Fosberg” was (0,38 ± 0,01) ×103 kg/m3, mahoni “Swietenia mahagoni (L.) Jacq” was (0,55 ± 0,02) × 103 kg/m3, and keruing “Dipterocarpusspp.” was (0,76 ± 0,02) × 103 kg/m3. From those data the result of dynamic woods elasticity modulus were (88 ± 2)× 107 kg/ms2 for sengon “Albazia falcataria (L.) Fosberg”, (173 ± 4) × 107 kg/ms2 for mahoni “Swieteniamahagoni (L.) Jacq”, and (272 ± 5) × 107 kg/ms2 for keruing “Dipterocarpus spp.”.Keywords: Woods, Modulus of elasticity, and Speed wave propagation
The Effect Of ConcentrationOf The Acid, Base And SaltSolution On The Light Intensity Output Of U-Shaped Optical Fiber Fadhilah Nur Azizah; Heru Kuswanto
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lekukan fiber optik, konsentrasi larutan, perbedaan jenis larutan dan juga untuk mendapatkan sensitivitas dan linearitas terbaik pada sensor. Fiber optik yang digunakan adalah Polymer Optical Fiber (POF) tipe SH 4001-1.3. Polymer Optical Fiber (POF) memiliki indeks bias core sebesar 1,49 dan indeks bias cladding sebesar 1,41. Polymer Optical Fiber (POF) lebih banyak digunakan daripada fiber optik kaca karena lebih mudah diubah-ubah dan diberi perlakuan. Sumber cahaya yang digunakan adalah cahaya laser He-Ne dengan daya sebesar 5 mW dan panjang gelombang sebesar 632,8 nm. Keluaran dari Polymer Optical Fiber (POF) ini diterima oleh rangkaian pengikut tegangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi larutan asam oksalat (H2C2O4), natrium hidroksida (NaOH) dan garam (NaCl) dapat menyebabkan pelemahan daya pada keluaran fiber optik dengan selisih nilai tegangan keluaran setiap perubahan konsentrasi larutan rata-rata 0,003 V sampai 0,01 V. Untuk sensitivitas sensor terbaik terdapat pada larutan garam (NaCl). Sedangkan linearitas sensor terbaik adalah larutan natrium hidroksida (NaOH). Kata kunci : Polymer Optical Fiber (POF), konsentrasi larutan, larutan asam oksalat (H2C2O4), larutan natrium hidroksida (NaOH) dan larutan garam (NaCl), indeks bias. Abstract This researchaimed to determine the effect of bending on optical fiber, solutionconcentration, differenttypes ofsolution on the light intensity output of u-shaped optical fiber, and also to obtain the bestsensitivityandlinearityon the sensor.The optical fiber usedwasPolymer Optical Fiber (POF) type SH-4001-1.3.Polymer Optical Fiber (POF) had a core refractive index of 1.49 andarefractive index of cladding at 1.41.Polymer Optical Fiber (POF) was more widely usedthan the glass optical fiberbecause it was easily altered andtreated.Thelight source usedwas He-Ne laser light withpowerof 5 mW and wavelength of632.8 nm. The outputof Polymer Optical Fiber (POF) was received by the voltagefollowercircuit.The resultsof this researchshowedthat the concentrationchange of the oxalate acid solution (H2C2O4), sodiumhydroxide (NaOH) andsalt (NaCl) decreased the optical fiber outputwith the difference of output voltage valueevery change of solution concentration average 0.003 V until 0.01 V.The best sensor sensitivity was found in the salt solution (NaCl).While the best sensorlinearity wassodiuma hydroxide (NaOH). Keywords: Polymer Optical Fiber (POF), solution concentration,acidoxalate (H2C2O4) solution,sodiumhydroxide (NaOH) solution,salt (NaCl) solution, refractive index.
INFLUENCE OF THE NUMBER OF CIRCULAR VARIATIONS ARE MADE CIRCULAR TO OPTICAL FIBER CHARACTERISTIC AS MASS SENSOR SENSOR Nuraeni Puji Winahyu; Heru Kuswanto
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah lintasan serat optik dan pengelupasan buffer terhadap keluaran daya optik dan mengetahui sensitivitas serta linearitas terbaik pada sensor pengukur massa yang berbentuk melingkar. Serat optik yang digunakan adalah Polymer Optical Fiber (POF) tipe SH-4001-1.3. Lingkaran dibentuk dengan diameter 5 cm, variasi jumlah lingkarannya yaitu 1 lingkaran, 2 lingkaran dan 3 lingkaran. Selain memberikan variasi jumlah lingkaran, juga diberikan variasi perlakuan pada buffer. Kemudian serat optik diberikan tekanan diatasnya dengan massa beban maksimum sebesar 1 kg. Laser He-Ne dengan daya sebesar 5 mW dan panjang gelombang 632,8 nm digunakan sebagai sumber cahaya. Intensitas cahaya dari POF ini akan dideteksi menggunakan rangkaian pengikut tegangan sebagai receiver yang dihubungkan oleh multimeter digital. Jumlah lingkaran dan pengelupasan buffer dapat mempengaruhi ouput POF. Nilai intensitas cahaya keluaran pada serat optik yang dikelupas dan dibentuk tiga lingkaran mengalami pelemahan daya terbesar ketika diberikan massa sehingga memiliki sensitivitas terbaik. Membentuk serat optik menjadi tiga lingkaran tanpa pengelupasan buffer memiliki nilai linearitas terbaik. Kata kunci : serat optik, Polymer Optical Fiber (POF), rugi—rugi serat optik, pembengkokan (bending) Abstrack This study aims to determine the effect of number of optical fiber trajectories and buffer peeling on optical power output and to know the best sensitivity and linearity in circular mass measuring sensors. Fiber optic used is Polymer Optical Fiber (POF) type SH-4001-1.3. The circle is formed with a diameter of 5 cm, the variation of the number of circles is 1 circle, 2 circle and 3 circle. In addition to varying the number of circles, also given variations on the buffer. Then the optical fiber is given the pressure above it with a maximum mass of 1 kg. He-Ne laser with 5 mW endurance and 632.8 nm wavelength used as light source. The light intensity of the POF will perform the detection using a voltage follower circuit as a multilayed digital receiver. The number of loop and buffer peels can affect the POF ouput. The value of light intensity on the optical fiber that is exfoliated and formed three circles contains the greatest power weakening when given the mass so it has the best sensitivity. Forming optical fiber into three circles without peeling buffer has the best linearity value. Keywords: optical fiber, Polymer Optical Fiber (POF), optical fiber loss, bending

Page 1 of 1 | Total Record : 4