cover
Contact Name
Albertus Juvensius Pontus
Contact Email
albertpontus@ft.unmul.ac.id
Phone
+62853339333210
Journal Mail Official
albertpontus@ft.unmul.ac.id
Editorial Address
Jl. Sambaliung, No:9 Kampus Gunung Kelua Samarinda 75119, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 28087305     EISSN : 28087305     DOI : http://dx.doi.org/10.30872/jtm.v11i2
The article can be a product of researches, scientific thoughts, or case studies with a scope in the field of earth science, including: mining engineering, geology, geodesy, geophysics, and petroleum. The author may write an article by the template and submit the article online by using the OJS system. Any matters relating to the use of the software, citation and copyright permissions made by the author of the article, and the legal consequences it causes, are the sole responsibility of the author of the article.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2018" : 6 Documents clear
STUDI PEMUATAN BATUBARA MENGGUNAKAN FLOATING CRANE PT. MUTIARA JAWA 1 PADA MOTHER VESSEL VISION MUARA BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Senofri .; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i1.1389

Abstract

Batubara sebagai komoditi yang sangat dibutuhkan, untuk mencukupi kebutuhan batubara di negara lain, oleh karena itu pengangkutan batubara melalui jalur laut berupa tongkang-tongkang yang di tarik oleh tug boat yang kemudian batubara tersebut dimuat ke Mother Vesel menggunakan bantuan Floating Crane. Floating crane adalah alat bongkar muat yang dirancang khusus di atas tongkang dan dapat dapat bergerak dengan menggunakan baling-baling sendiri ataupun ditarik, dan dikombinasikan dengan menggunakan penggaruk (grab bucket) untuk mengambil muatan dari tongkang ke kapal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kemampuan produktivitas crane pada floating crane Mutiara Jawa sebesar 3.529,41 TPH. Kemampuan produktivitas conveyor pada floating crane Mutiara Jawa conveyor BF-1 didapatkan sebesar 1523.619 Tph, pada conveyor BF-2 didapatkan produktivitas sebesar 1500 Tph, pada conveyor BC-1 didapatkan produktivitas sebesar 3011,814 Tph, pada conveyor BC-2 didapatkan produktivitas sebesar 3011,814 Tph, pada conveyor BC-3 dan 4 didapatkan produktivitas sebesar 3011,814 Tph, pada conveyor SL-1 dan 2 didapatkan produktivitas sebesar 3011,814 Tph. Penyebab tidak tercapainya pemuatan sebesar 3000 Tph adalah karena kerusakan dari automatic sample yang mengharusakan pengambilan sample di palka atau tongkang sehingga conveyor harus dalam keadaan berhenti, terjadi blocking akibat batubara yang terkontaminasi tanah basah, dan waktu menunggu tongkang tiba.
LITOTIPE, PETROGRAFI, DAN KOMPOSISI KIMIA BATUBARA FORMASI PULUBALANG DAN BALIKPAPAN SEBAGAI DATA PENDUKUNG POTENSI HIDROKARBON, CEKUNGAN KUTAI, KALIMANTAN TIMUR Mulyono Dwiantoro; Sundoyo .
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i1.1383

Abstract

Studi ilmiah tentang litotipe, petrografi organik, dan komposisi kimia telah dilakukan pada tujuh sampel batubara yang berasal dari dua formasi berbeda yaitu Formasi Pulubalang dan Formasi Balikpapan. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan karakter batubara pada kedua formasi tersebut yang ditinjau dari komposisi material organik, lingkungan pengendapan, tingkat kematangan, dan komposisi kimianya. Batubara pada kedua formasi secara makroskopis menunjukkan perbedaan kilap dan hadirnya lapisan pengotor di dalam tubuh batubara. Batubara Formasi Pulubalang memiliki kilap yang lebih cerah dan sedikit sekali hadir lapisan pengotor jika dibandingkan terhadap batubara Formasi Balikpapan. Perbedaan tersebut juga sangat jelas terlihat dari hasil pengukuran reflektan vitrinit dan nilai kalor yang membuktikan bahwa Formasi Pulubalang memiliki peringkat (rank) yang lebih tinggi dibandingkan Formasi Balikpapan. Berdasarkan komposisi maseralnya, batubara Formasi Pulubalang diindikasikan terbentuk pada zona telmatik, lingkungan pengendapan lower delta plain, dan stadia wet forest swamp. Adapun batubara pada Formasi Balikpapan terbentuk pada zona telmatik, lingkungan upper delta plain, dan stadia wet forest swamp. Selain itu, berdasarkan hasil analisis komposisi kimia menunjukkan bahwa batubara Formasi Pulubalang memiliki nilai abu yang lebih rendah dan nilai sulfur yang lebih tinggi dibandingkan Formasi Balikpapan. Kondisi ini menunjukkan bahwa batubara Formasi Pulubalang selama proses pembentukannya masih dipengaruhi oleh air laut dan sedikit dipengaruhi material pengotor dari lingkungan darat. Hasil penelitian membuktikan bahwa batubara pada kedua formasi memiliki karakter yang berbeda ditinjau dari pendekatan ilmiah yang telah dilakukan. Penelitian ini dapat berguna sebagai data pendukung untuk penelitian selanjutnya di dalam mengidentifikasi potensi gas hidrokarbon di daerah ini.
PERENCANAAN PENCAMPURAN BATUBARA SOFTWARE POM-QM UNTUK OPTIMALISASI STOCKPILE DI PORT SITE PT. JEMBAYAN MUARABARA TENGGARONG, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Isra Ardiansyah H.; Sakdillah .
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i1.1390

Abstract

Industri pertambangan khususnya batubara, banyak perusahaan yang terlibat persaingan dalam hal jumlah penjualan produk. Produk batubara akan lebih tinggi nilai jualnya dan semakin laris di pasaran jika memiliki spesifikasi yang tinggi pula, dalam hal ini perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kriteria dan permintaan pasar yang cenderung semakin tinggi dari waktu ke waktu. Kenyataannya, dalam beberapa tahun terakhir harga batubara terus mengalami penurunan sementara jumlah produksi batubara tidak mengalami penambahan, maka penerapan pencampuran batubara berbeda kualitas yang dilakukan secara tepat (optimal) dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi target produksi dan pemasaran perusahaan. Digunakan Software POM-QM untuk mengetahui kuantitas campuran optimum pada proses pencampuran batubara berbeda kualitas. Kegiatan penelitian ini dilakukan di PT. Jembayan Muarabara di Port Side Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimatan Timur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pada bulan Januari untuk produk Perangat dengan kadar sulfur 0,14% dan nilai kalori 5.657 kcal/kg diperoleh dari penggunaan Tunnel 3 sebanyak 310.000 Ton, Tunnel 4 sebanyak 155.000 Ton, Tunnel 6 sebanyak 103.850 Ton, Tunnel 7 sebanyak 361.150 Ton, dan Tunnel 8 sebanyak 363.630 Ton. , pada bulan Februari untuk produk Perangat dengan kadar sulfur 0,34% dan nilai kalori 5.802 kcal/kg diperoleh dari penggunaan Tunnel 3 sebanyak 155.000 Ton, Tunnel 4 sebanyak 310.000 Ton, Tunnel 6 sebanyak 232.500 Ton, Tunnel 7 sebanyak 310.000 Ton, dan Tunnel 8 sebanyak 310.000 Ton.
PENGARUH TINGKAT GETARAN TANAH (GROUND VIBRATION) AKIBAT PELEDAKAN AREA PT. RINJANI KARTANEGARA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Mochammad Ariefudin Zuhri; Harjuni Hasan; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i1.1385

Abstract

Getaran tanah hasil peledakan dapat berpengaruh terhadap suatu bangunan bila melampaui ambang batas ketahanan bangunan tersebut, terutama bila kegiatan peledakan berdekatan dengan bangunan di sekitar lokasi penambangan. Oleh karena itu, dilakukan suatu analisis untuk memperhatikan jumlah isian maksimum bahan peledak yang digunakan agar tidak mendapatkan hasil getaran tanah dari peledakan melampaui ambang batas yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 5 mm/s. Pengukuran getaran tanah dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai peak particle velocity (PPV). Dari data pengukuran getaran tanah dari tanggal 1 maret 2017 sampai 25 mei 2017 dilakukan analisa menggunakan metode regresi non linier model geometrik (regresi power) dan perbandingan antara nilai scaled distance (SD) dan peak particle velocity (PPV). Hasil dari analisis tersebut didapatkan nilai PPV=54,702 (????????)−0,837 dengan ????2= 0,404 atau ???? = −0,636 yang dinyatakan korelasi negatif. Percobaan peledakan dilakukan sebanyak lima kali untuk membandingan antara nilai PPV prediksi dan PPV aktual di lapangan. Berdasarkan kelima percobaan yang dilakukan terdapat lima koreksi perhitungan yang memiliki nilai sebagai berikut, yaitu: -27,88%, -5,937%, 12,78%, 17,077%, 77,196%. Namun, dari kelima percobaan yang dilakukan masih memiliki nilai PPV aktual diatas standar yang ditentukan oleh perusahaan.
STUDI TINGKAT ERODIBILITAS TANAH PADA PIT 3000 BLOK 3, PT. BHARINTO EKATAMA KABUPATEN KUTAI BARAT, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Rinto Syahreza Pahlevi; Harjuni Hasan; Shalaho Dina Devy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i1.1386

Abstract

Bentuk permukaan bumi selalu mengalami perkembangan dan perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi.Perubahan tersebut disebabkan oleh proses-proses geomorfologi, yang salah satunya adalah erosi. Salah satu prosesgeomorfologi yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi tersebut adalah erosi. Banyak faktor yangmenyebabkan terjadinya erosi seperti erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, vegetasi danmanusia. Dari enam faktor tersebut salah satu faktor penyebab terjadinya erosi tanah adalah erodibilitas tanah. Lokasipenambangan yang sudah mine out memiliki kondisi dimana tanahnya dibiarkan terekspos tanpa adanya tanamanpermukaan. Pada saat hujan tanah akan terdispersi yang disebabkan oleh energi kinetik air hujan, apabila dibiarkan dalamwaktu yang cukup lama ketebalan tanah akan terus menerus menipis karena tererosi oleh air hujan. Analisi erodibilitasdigunakan untuk meprediksi area mana yang rentan terhadap erosi menggunakan persamaan Wescheimer dengan 4parameter OM (unsur organik) , S (struktur tanah), P (permeabilitas), M (partikel tanah). Sehingga menghasilkan nilai yangdapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan rentan atau tidaknya suatu area terhadap erosi.
STUDI KORELASI ROCK MASS RATING (RMR) DAN OVERBREAK TAMBANG EMAS TOGURACI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS DI HALMAHERA UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA Muhammad Yusuf Halimi; Adi Uzaimi Winaswangusti
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i1.1387

Abstract

Pada proses penambangan bawah tanah terdapat proses peledakan, yaitu peledakan untuk pembukaan terowongan atau pada peledakan stope. Stoping adalah salah satu metode untuk mengekstrasi hanya pada tubuh biji saja (Ore) dengan sistem peledakan. Pada proses peledakan stoping, masalah yang sering terjadi yaitu adanya overbreak dan underbreak. Overbreak adalah salah satu efek dari peledakan dimana kelebihan volume peledakan di luar rencana, overbreak erat kaitannya dengan karakteristik batuan itu sendiri. Penelitian ini di Orebody Yahut pada Stoping Tambang Toguraci, PT. Nusa Halmahera Minerals, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara klasifikasi massa batuan ( RMR ) terhadap overbreak dan mengetahui nilai dilusi pada masing-masing stoping. Pada Stoping 5015 diperoleh nilai RMR 16-63 dengan hasil perhitungan ELOS sebesar 2,41 m, pada Stoping 5035-01 diperoleh nilai RMR 15-42 dengan hasil perhitungan ELOS sebesar 1,74 m, pada Stoping 5035-02 diperoleh nilai RMR 22-67 dengan hasil perhitungan ELOS sebesar 2,65 m, pada Stoping 5080 diperoleh nilai RMR 19-63 dengan hasil perhitungan ELOS sebesar 1,73 m. Hasil perhitungan korelasi untuk RMR low dan ELOS diperoleh nilai t pearson 0,2688 dibandingkan dengan alpha 0,950 dan 0,990. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa antara RMR low dan ELOS tidak mempunyai korelasi. Hasil perhitungan korelasi untuk RMR high dan ELOS diperoleh nilai t perason 1,27 dibandingkan dengan alpha 0,950 dan 0,990. Hasil menunjukkan bahwa antara RMR high dan ELOS mempunyai korelasi. Hasil perhitungan nilai dilusi pada Stoping 5015 sebesar 50 %, pada Stoping 5035-01 sebesar 18 %, pada Stoping 5035-02 22 %, pada Stoping 5080 sebesar 45 % sehingga rata-rata dilusi untuk kegiatan penambangan yaitu sebesar 33,8%

Page 1 of 1 | Total Record : 6