cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil" : 12 Documents clear
KEANDALAN METODE HASPERS DAN WEDUWEN PADA DAS MANIKIN Nasjono, Judi K.; Hunggurami, Elia; Sarty, Mariana G.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.334 KB)

Abstract

Pada saat musim hujan, terjadi kenaikan tinggi muka air dan ketidakseimbangan debit yang ditimbulkan dari daerah hulu dengan penampang Sungai Manikin di bagian hilir. Debit maksimum dengan menggunakan data hujan perlu dievaluasi dengan debit maksimum terukur. Perhitungan besarnya debit maksimum dilakukan dengan menggunakan rumus rating curve DAS Manikin, Metode Haspers dan Metode Weduwen. Hasil analisis debit maksimum terukur periode 2009–2015 menggunakan persamaan rating curve Sungai Manikin diperoleh debit maksimum terbesar terjadi pada tahun 2009 dengan Qmaks = 154,901 m3/det, nilai terkecil yaitu pada tahun 2010 dengan Qmaks =  20,982 m3/det. Debit maksimum Metode Haspers yang terbesar terjadi pada tahun 2015 dengan Qmaks = 172,017 m3/det, nilai terkecil terjadi pada tahun 2011 dengan Qmaks = 84,224 m3/det. Debit maksimum Metode Weduwen terbesar terjadi pada tahun 2015 dengan Qmaks = 214,608 m3/det, nilai terkecil terjadi pada tahun 2011 dengan Qmaks =   82,654 m3/det. Nilai R squared Metode Haspers dan Weduwen berturut-turut adalah -0,236 dan -2,019. Tingkat kesalahan (R squared) adalah kurang dari 0,36 dengan interpretasi yang tidak memuaskan. Dengan demikian, Metode Haspers dan Weduwen tidak andal/layak dipergunakan pada DAS Manikin.During the rainy season, be an increase of water level and flow imbalances arising from cross-sectional area of the river upstream to downstream Manikin. Maximum debit by using rain data needs to be evaluated with maximum measurable debit. Calculation of the maximum discharge done using the rating curve formula of DAS Manikin, methods Haspers and Weduwen. The results of the measured maximum discharge analysis for the period 2009 - 2015 use the equation the curve rating of Manikin River obtained the greatest maximum discharge occurred in 2009 with Q max = 154,901 m 3 / sec, the smallest value was in 2010 with Q max = 20,982 m 3 / s. Maximum discharge counted Haspers method is the largest that occurs in 2015 with Q max = 172,017 m 3 / sec, the smallest value occurring in  2011 with Q max = 84.224 m 3 / sec. Method of Weduwen the largest maximum discharge occurred in 2015 with Q max = 214,608 m 3 / s, the smallest value occuring in 2011 with Q max = 82,654 m 3 / s. The value of R squared successively of Haspers and Weduwen is -0.236 and -2.019 . The error R squared is less than 0.36 with unsatisfactory interpretation. So, The Methods of Haspers and Weduwen  are not reliable or worthy of use in the Manikin River Basin.
KOEFISIEN LIMPASAN PERMUKAAN PADA EMBUNG KECIL DI PULAU SUMBA Krisnayanti, Denik S.; Karels, Dolly W.; Nurdin, Ramadhan R.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.495 KB)

Abstract

Pulau Sumba dengan luas 11.005,62 km2 memiliki curah hujan yang tidak merata dimana semakin ke bagian barat pulau curah hujan yang terjadi semakin tinggi.Curah hujan yang relatif tinggi dan kondisi geografis Pulau Sumba yang sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit dapat dioptimalkan untuk membangun embung kecil. Penelitian ini dilakukan pada 4 kabupaten di Pulau Sumba.Metode yang digunakan adalah metode analisis matematis, grafik Puslitbang, metode Hassing, dan tabulasi software GIS.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan, klimatologi, dan data teknis embung tahun terbaru. Nilai koefisien limpasan permukaan yang didapat dengan metode analisis matematis berkisar antara 0,24 – 0,76, dengan grafik Puslitbang berkisar antara 0,34 – 0,99, nilai dengan metode Hassing didapat antara 0,28 – 0,46, dan nilai berdasarkan tabulasi GIS berkisar antara 0,26 – 0,65.Sumba islandwith an area of 11,005.62 km2havethe uneven distribution of high rainfall which the more westerly a trajectory is taken across the island, the higher the rainfall becomes.With a relatively high rainfall, the geographical conditions of Sumba Island, mostly its territory is hilly can be optimized to building a small retention basin. This research was conducted on 4 districts in Sumba Island. There are several methods used in this study; the method of mathematical analysis, graphical of research and development center, Hassing method, and tabulation GIS software. The data used in this research are rainfall, climatology, and technical data of the latest year of the retention basin. The value of the surface runoff coefficient obtained by mathematical analysis method ranged from 0,24 - 0,76, with graph of Research and development center ranged between 0,34 - 0,99, the value with Hassing method got between 0,28 - 0,46, and the value based on tabulation of GIS ranged between 0,26 – 0,65.

Page 2 of 2 | Total Record : 12