cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Idea Nursing Journal
ISSN : 20872879     EISSN : 25802445     DOI : -
Core Subject : Health,
Idea Nursing Journal (INJ) adalah suatu media yang dapat digunakan untuk, mendiseminasi, dan mengarsipkan karya perawat peneliti di Indonesia. Karya yang dipublikasikan dalam jurnal ini secara tidak langsung diakui sebagai karya kecendekiawanan penulis dalam bidang keperawatan. Artikel antara lain meliputi sub bidang keperawatan dasar, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, manajemen keperawatan, dan pendidikan keperawatan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal" : 10 Documents clear
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RSUDZA BANDA ACEH Hajjul Kamil
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6609

Abstract

ABSTRAK          Kepuasan pasien adalah hasil dari kesenjangan antara yang diharapkan dan karakteristik yang dirasakan oleh pasien dari pelayanan yang diterima. Sedangkan mutu pelayanan kesehatan adalah penerapan ilmu kesehatan dan teknologi dengan cara memaksimalkan manfaat terhadap pelayanan kesehatan tanpa menambahkan risiko. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abdidin (RSUDZA) Banda Aceh ditinjau dari perspektif pasien meliputi dimensi; tangible, reliability responsiveness, assurance dan empathy. Jenis penelitian descriptive, desain Cross Sectional Study, populasi semua pasien yang di rawat di ruang rawat Inap Kelas III RSUDZA Banda Aceh.  Sampel berjumlah 93 orang diambil dengan metode Probability Sampling; Simple Random Sampling berkriteria. Proporsi jumlah sampel berpatokan pada BOR 6 bulan terakhir. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4-15 Oktober 2010 dengan menggunakan The SERVQUAL Instrument. Analisa data dilakukan dengan menghitung skor rata-rata Dimention by Dimention Score Analysis, Dimention By Dimention Gap Score Analysis, dan Index of Patients Satisfaction. Hasil penelitian semua dimensi menghasilkan Gap Score Negative secara berurutan yaitu; dimensi empati -0,9, dimensi kehandalan -0,86, dimensi ketanggapan dan dimensi jaminan -0,7, dan dimensi tampilan fisik -0,6, dengan skor Index of Patients Satisfaction 40,756%.  Manajemen RSUDZA Banda Aceh perlu melakukan perbaikan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam upaya memberi kepuasan kepada pasien dengan fokus pada semua dimensi secara prioritas memperbaiki rasa empati, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan tampilan fisik.Kata kunci: kepuasan pasien, mutu pelayanan kesehatan ABSTRACT Patient satisfaction is a result of the gap between the expectation and characteristics perceived by the patient from the service they received. Whereas, the quality of healthcare is the application of medical science and technology by maximizing the benefits of health care without add the risk. Research objective is to determine the level of patient satisfaction for the quality of health care in the third level of wards of District General Hospital dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) of Banda Aceh which viewed by patient perspective including dimension of tangible, reliability responsiveness, assurance and empathy. The design of this study is descriptive, Cross Sectional Study; the population is the entire patient which is treated in the third level of wards of RSUDZA of Banda Aceh. The samples are 93 people which is selected by using Probability Sampling method; Simple Random sampling with criteria. The proportion of the samples was determined by BOR from the last six month. Data collection was done on October 4th – 15th 2010 by using The SERVQUAL Instrument. Data Analysis was done by calculated the mean score of Dimension by Dimension Score Analysis, Dimension by Dimension Gap Score Analysis, and Index of Patients Satisfaction. The results of the study for all dimensions produced Gap Score Negative sequentially, are empathy dimension -0.9, compatible dimension -0.86, responsiveness dimension and assurance dimension 0.7, and physic appearance dimension -0.6, which index of Patients Satisfaction score was 40.756%. RSUDZA management of Banda Aceh needs to do the restoration for increasing the quality of health care in order to give the satisfaction for the patient by focusing with all dimensions as the main priority to correct empathy feeling, compatible, responsiveness, assurance, and physic appearance.Keywords: Patient satisfaction, the quality of health care
PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI; A RANDOMIZED CLINICAL TRIAL Hilman Syarif; Ardia Putra
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.354 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6560

Abstract

ABSTRAKKemoterapi adalah salah satu terapi pilihan untuk pasien kanker, tetapi memiliki banyak efek samping yang sering membuat pasien cemas. Salah satu terapi perilaku yang digunakan untuk mengatasi kecemasan adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR). Sampai saat ini, PMR belum pernah diaplikasikan dalam rangka menurunkan kecemasan dan belum ada penelitian yang menguji pengaruh PMR terhadap penurunan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di BLU RSUDZA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh PMR terhadap penurunan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani  kemoterapi di BLU RSUDZA. Desain penelitian adalah randomized clinical trial. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang responden yang menjalani kemoterapi di ruang Mamplam III BLU RSUDZA, 15 pada kelompok intervensi dan 15 pada kelompok kontrol. Pengambilan sampel mengggunakan random sampling. Kuesioner penelitian menggunakan Kuesioner Kecemasan yang diadopsi dari Spielberger. Data akan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan t-test.  Hasil penelimenunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan pada pengukuran kedua pada kelompok intervensi sebesar 42,27 dengan standar deviasi 7,41 sementara pada kelompok kontrol sebesar 50,80 dengan standar deviasi 6,7. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan skor kecemasan pada pengukuran kedua antara kelompok intervensi dan kontrol (p value = 0,003).  Kesimpulan penelitian adalah PMR efektif dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Diharapkan kepada manajemen rumah sakit terutama bidang keperawatan agar mempertimbangkan PMR sebagai salah satu tindakan mandiri keperawatan dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.Kata kunci : kecemasan, kemoterapi, PMR
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENCEGAHAN DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RSUDZA BANDA ACEH Marlina, Marlina; Elva Mumtazia
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6605

Abstract

ABSTRAKDekubitus merupakan nekrosis jaringan lokal yang terjadi ketika adanya jaringan lunak yang tertekan di antara tonjolan tulang dengan permukaan eksternal dalam jangka waktu yang lama. Dekubitus dapat terjadi pada pasien yang menjalani terapi tirah baring yang lama seperti pasien stroke. Upaya pencegahan dekubitus harus terus dilakukan sejak dini dengan melibatkan seluruh komponen termasuk keluarga. Keluarga yang mempunyai fungsi perawatan kesehatan  diharapkan dapat merawat pasien stroke sehingga dapat mencegah terjadinya dekubitus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan dekubitus pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2012. Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif. Desain penelitian cross sectional study melalui pendekatan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 pasien stroke. Pengumpulan data dengan membagi kuisioner yang terdiri dari 27 item pernyataan dalam skala likert dan lembar observasi. Metode analisis data dengan menggunakan uji statistik chi-square, hasil penelitian tidak ada  hubungan antara dukungan keluarga (p-value 1,00) yang terdiri dari dukungan sosial keluarga (p-value: 0,517), dukungan penilaian (p-value 1,00),  dukungan tambahan (p-value 1,00) dan dukungan emosional (p-value = 1,00) dengan pencegahan dekubitus pada pasien stroke. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pencegahan dekubitus pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan keluarga agar dapat memberikan dukungan sepenuhnya pada anggota keluarga yang mengalami  stroke dalam upaya pencegahan dekubitus.Kata kunci: stroke, pencegahan dekubitus, dukungan keluarga ABSTRACTDecubitus is local tissue necrosis that occuring when a suppresed soft tissue between the bony external surface in the long term. Decubitus can occur at patient that taking bedrest in a long time such as patient with stroke. Decubitus should be prevented by involving all component  included family. Family is expected to assist the nurse in providing health services in the form of prevention and treatment patients decubitus. The purpose of this research was figuring out the correlation between family support and the prevention of decubitus in patient with stroke at neurological ward in dr. Zainoel Abidin General Hospital of Banda Aceh in 2012. This was a descriptive correlative research with cross sectional study research design. Samples were collected by using purposive sampling technique, amounting to 30 patients with stroke and their family. Data were collected by using questionnaire comprising of 27 statement items in the form of likert scale and observation sheet. Data were analyzed with chi-square statistic test. Results of the research showed that there was no correlation between family social support (p-value = 1,00), assessment support (p-value = 1,00), additional support (p-value = 1.00), emotional support (p-value = 1.00), and the prevention of decubitus in patients. It can be concluded that there was no correlation between family support (p-value= 0,517) and the prevention of decubitus in patients with stroke at dr. Zainoel Abidin General Hospital of Banda Aceh in 2012. Suggestion for family is be able to give motivation to patient with stroke as prevention of decubitus.Keywords: stroke, decubitus, prevention, family support
HUBUNGAN POLA AKTIVITAS FISIK DENGAN KESEHATAN FISIK LANJUT USIA DI GAMPONG NEUSU ACEH KECAMATAN BAITURRAHMAN BANDA ACEH TAHUN 2014 Ibrahim Hs; Nurul Huda Rahmi
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6561

Abstract

ABSTRAKSalah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas fisik secara teratur. Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lansia mengalami penurunan.Hal ini mengakibatkan, timbulnya gangguan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga terjadi ketergantungan pada orang lain.Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara pola aktifitas fisik dengan kesehatan fisik lansia di Gampong Neusu Aceh Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel yaitupurposive samplingsehingga sampel yang didapat adalah 50 responden. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 12 sampai dengan 22 Juni 2014, dengan menggunakan instrumen kuesioner dalam bentuk dichotomy choice.Dari hasil penelitian yang diperoleh, pola aktivitas fisik berada pada kategori baik (66%) dan kesehatan fisik lansia berada pada kategori baik (54%). Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai p-value 0,028 0,05 yang artinya ada hubungan nyata antara pola aktifitas fisik dengan kesehatan fisik lansia di Gampong Neusu Aceh Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh tahun 2014.Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Kesehatan Fisik, Lansia ABSTRACTOne of the health indicators is the ability to perform regular physical activities. Generally, physical condition of a person gradually declines with advancing age. It cause them problems in earning their living so that they start to depends on others. The objective of this research was to find out the relation between physical activity and physical health for elderly in Gampong Neusu Aceh, Baiturrahman Subdistrict, Banda Aceh in 2014. The method used for this research was a descriptive correlative. The sample was selected by using a purposive sampling technique, resulting in the selection of 50 respondents. This research was conducted on Juni 12 – 22, 2014. The instrument used for the data collection was a set of questionnaire in dichotomy choice. The research results showed that the independent variable, i.e. physical activity, was in the category of 'good' (66%). For dependent variable, i.e. physical health for elderly, was in the category of 'good' (54%). The data analysis results revealed p-value = 0.028 0.05, which means that there was a significant relation between physical activity and physical health for elderly in Gampong Neusu Aceh, Baiturrahman Subdistrict, Banda Aceh 2014.Keywords : physical activities, physical health, elderly
PENGETAHUAN DIABETES MELLITUS DAN UPAYA PENCEGAHAN PADA LANSIA DI LAM BHEU ACEH BESAR Khairani, Khairani
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6606

Abstract

ABSTRAKMeningkatnya prevalensi diabetes mellitus di beberapa negara berkembang akibat peningkatan kemakmuran di negara yang bersangkutan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan diabetes mellitus dengan upaya pencegahan pada lansia di Desa Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang tidak mengalami penyakit diabetes mellitus yang berada di Desa Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar yang berjumlah 797 lansia, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 89 lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara terpimpin menggunakan kuesioner dalam bentuk skala dichotomous choice  yang terdiri dari 31 item pernyataan. Analisis data bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Ada hubungan antara pengetahuan diabetes mellitus dengan upaya pencegahan pada lansia di Desa Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2012. Berdasar hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang pengertian diabetes mellitus dengan upaya pencegahan pada lansia dengan p-value 0,001, ada hubungan antara pengetahuan tentang tanda dan gejala diabetes mellitus dengan upaya pencegahan pada lansia dengan p- value 0,009, ada hubungan antara pengetahuan tentang faktor resiko diabetes mellitus dengan upaya pencegahan pada lansia dengan p-value 0,001, ada hubungan antara pengetahuan tentang pencegahan diabetes mellitus dengan upaya pencegahan pada lansia di Desa Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2012 dengan p-value 0,009. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pada lansia agar tetap meningkatkan upaya pencegahan diabetes mellitus.Kata kunci: pengetahuan, diabetes mellitus, upaya, pencegahan dan lansia. ABSTRACTThe increasing prevalence of diabetic mellitus in developing countries due to increasing affluence in that country which influenced by many factors including the increase of per capita income and lifestyle changes. This study aimed to know the relationship between diabetic mellitus knowledge with the prevention of the elderly in Lam Bheu village Darul Imarah districts of Aceh Besar. The population of this study is all of the elderly who did not suffer from diabetic mellitus in Lam Bheu village Darul Imarah districs of Aceh Besar as much as 797 elderly, the purposive sampling technique was used with a total sample of 89 elderly. The data was collected by interview using a questionnaire in the form of dichotomous choice scale consists of 31 items. Bivariate data analysis was used Chi Square test. There is relationship between knowledge and the prevention of diabetic mellitus of the elderly in Lam Bheu village Darul Imarah districts of Aceh Besar, 2012. Based on data analysis, it found that there is a relationship between knowledge about definition of diabetic mellitus with the prevention among elderly with p-value 0.0001, there is a relationship between knowledge about the sign and symptom of diabetic mellitus with the prevention among elderly with p-value 0.009, there is a relationship between knowledge about risk factors of diabetic mellitus and the prevention among elderly with p-value 0.001, there is a relationship between knowledge about diabetic mellitus prevention with the prevention among elderly in Lam Bheu village Darul Imarah districts of Aceh Besar, 2012 with p-value 0.009. Based on the results, it expected for the elderly in order to keep improving the prevention of diabetic mellitus.Keywords: knowledge, diabetic mellitus, effort, prevention, and elderly.
HUBUNGAN KONSEP DIRI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN Budi satria; Raudhatul Jannah
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6564

Abstract

AbstrakKonsep diri mencakup persepsi diri, penampilan, nilai, dan keyakinan yang mempengaruhi perilaku.  Konsep ini sangat berkaitan erat dengan kecerdasan emosional yaitu kemampuan untuk memonitor perasaan, emosi sendiri dan orang lain untuk membimbing perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri terhadap kecerdasan emosional pada remaja di Panti Asuhan Nirmala Banda Aceh Tahun 2014. Penelitian ini berbentuk Deskriptif Korelatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu metode total sampling. Jumlah sampel sebanyak 53 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang berbentuk skala Likert. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional pada remaja (p value 0,000). Analisa subvariabel konsep diri diperoleh ada hubungan citra tubuh (p value = 0,006), ideal diri (p value = 0,041), harga diri (p value = 0,019), peran (p value = 0,010), identitas (p value = 0,014) dengan kecerdasan emosional. Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan bagi kepada kepala panti untuk terus memberi bimbingan pada remaja sehingga konsep diri serta kecerdasan emosional remaja baik.Kata kunci : Kecerdasan Emosional , Konsep Diri, RemajaAbstractSelf-concept includes self-perception, appearance, values, and beliefs that influence behavior. Self-concept consists of five components including body image, self-ideal, self-esteem, role and identity. This concept is closely related to emotional intelligence that is the ability to monitor the feeling, self-emotion and others to guide behavior. This research aimed to find out the relationship of self-concept with emotional intelligence in teenagers in Nirmala Orphanage of Banda Aceh in 2014. This research used descriptive correlative with total sampling technique. Data was collected on May 9, 2014 in Nirmala orphanage of Banda Aceh. The number of sample is 53 people. Data was collected by using questionnaire in form of Likert scale. Data was processed by using SPSS with Chi square test. Based on the data analysis found that there was significantly correlation between self concept with emotional intelligence in adolescene (p value = 0,000). Analysis sub variable of self concept found that there is correlation between body image (p value = 0,006), self ideal (p value = 0,041), self esteem (p value = 0,019), the role  (p value = 0,010), identity (p value = 0,014)with emotional intelligence the result of study was recommended for head of orphanage to guide teenagers in order to improve their self concept and emotional intelligence.Keywords : Emotional Intelligence, Self- Concept, Teenagers 
PERAWATAN PASIEN YANG MENJALANI PROSEDUR KATETERISASI JANTUNG Devi Darliana
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6607

Abstract

ABSTRAKPenyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang diakibatkan oleh adanya stenosis pada arteri koroner. Derajat stenosis arteri koroner dapat dinilai dengan melakukan pemeriksaan diagnostik invasif yaitu kateterisasi jantung. Prosedur ini akan berjalan dengan baik apabila perawat maupun tim medis lain melakukan perawatan pasien mulai dari perawatan dan persiapan pasien sebelum, selama dan setelah menjalani prosedur kateterisasi jantung. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam melakukan perawatan pada pasien  sebelum dan setelah menjalani kateterisasi jantung.Metode penulisan artikel ini berupa tinjauan kepustakaan yang diperoleh dari berbagai sumber yang relevan. Diharapkan kepada perawat dan tim medis lain untuk melakukan perawatan pasien mulai dari persiapan pasien sebelum, selama serta setelah menjalani prosedur kateterisasi jantung dengan baik tanpa ada komplikasi selama dan setelah prosedur dilakukan.Kata kunci: perawatan, kateterisasi jantung ABSTRACTCoronary heart disease is a heart disease caused by the presence of stenosis in coronary arteries. The degree of coronary artery stenosis can be assessed by examining the invasive diagnostic cardiac catheterization. This procedure will run well if nurses and other medical teams perform patient treatment start from the treatment and preparation of patient before, during, and after undergoing cardiac catheterization procedures. This study aimed to give knowledge and understanding the patient treatment before and after undergoing cardiac catheterization. This article is a literature review based on some relevant resources. It is recommended for nurses and others medical teams for doing good treatment for patient start from patient preparation before, during, and after undergoing cardiac catheterization procedure without complication during, and after the procedure. Keywords: treatment, cardiac catheterization
PENGARUH LATIHAN ROM TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUDZA BANDA ACEH Marlina, Marlina
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6565

Abstract

ABSTRAK Stroke adalah penyakit peredaran darah otak yang mempunyai manifestasi klinis tergantung dari luas dan lokasi lesi yang terkena. Akibat dari terganggunya kebutuhan oksigen ke otak dapat terjadi manifestasi klinis berupa kelemahan sebagian atau seluruh anggota gerak dari tubuh sehingga pasien tidak mampu melakukan aktivitas karena kelemahan anggota gerak dan membutuhkan latihan anggota gerak yang bertujuan untuk mencegah kecacatan. Latihan Range of  Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai masih sangat efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 9 Agustus sampai dengan  10 september 2011 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2011 dengan tujuan  untuk mengetahui pengaruh ROM terhadap peningkatan  kekuatan otot. Desain Penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pretest-postest group desain kelompok intervensi (intervention group) dan kelompok kontrol (control group). Analisis bivariat dengan uji t-test independen dan t-test dependen. Sampel berjumlah 50 responden yang terdiri dari 25 group kontrol dan  25 group intervensi dengan pendekatan non probability sampling jenis consecutif sampling. Pasien diberikan tindakan latihan range of motion selama 6 hari. Evaluasi hasil penelitian dilakukan setelah 6 hari dengan menilai kekuatan otot. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kekuatan otot responden pada latihan ROM sebelum intervensi  adalah  3,68 dengan standar deviasi 1,62. Pada pengukuran sesudah intervensi didapat rata-rata 4,60 dengan standar deviasi 0,81. Terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua 0,92 dengan standar deviasi 1,07. Hasil uji statistik didapatkan nilai (Pvalue=0,000) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna kekuatan otot sebelum dan sesudah tindakan ROM pada pasien stroke iskemik. Rekomendasi hasil penelitian agar latihan ROM yang dimodifikasi dapat diterapkan pada pasien stroke untuk meningkatkan nilai kekuatan otot sehingga akan meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta dapat mencegah stroke berulang yang berakibat kematian.Kata Kunci: latihan rom, kekuatan otot, pasien stroke iskemik ABSTRACTStroke is a circulatory brain disease which had clinical manifestations based on the size and location of lesions affected. As a result of the disruption of oxygen to the brain needs can occur the clinical manifestations included the weakness of some or all of the body limbs so that the patient could not doing the activity because of the limbs weaknesses and they needs limb exercises for preventing disability. Range of Motion (ROM) exercise is one of exercise type on rehabilitation process which was assessed still effective for preventing disability occurs in the stroke patient. This Research was done start from August 9th until September 10th2011 in the District General Hospital dr. Zainoel Abidin of Banda Aceh, 2011 which aimed to find out the impact of the ROM for increasing the muscle strength. The study design is quasi experimental study with pretest-posttest group design and had the intervention and the control groups. Bivariat analysis was tested by using the independent t-test and dependent t-test. The samples are 50 participants included 25 person control group and 25 person experimental groups with a non probability sampling and consecutive sampling types. The patients are given action of the Range of Motion exercise during 6 days. The evaluation of the study conducted after 6 days to assess the muscle strength. A result of the study showed the mean score of the participant’s muscle strength before the ROM exercise intervention was 3.68 with standard deviation 0.81. It showed that the mean score different between the first, and the second measurements with the standard deviation 1.07. The result of statistic tested obtained value (P value=0.000), so it can be concluded that there is significant influence the muscle strength before and after the ROM exercise in stroke ischemic patient. The study recommendation is the modification of ROM exercise can be applied in stroke patient for increasing the muscle strength, so it can increase the patient ability in doing daily activity and it can prevent stroke relapse which is caused death.Keywords: ROM exercise, muscle strength, stroke ischemic patient
UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN ASMA BRONCHIAL DITINJAU DARI TEORI HEALTH BELIEF MODEL DI RSUDZA BANDA ACEH Cut Husna
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.104 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6608

Abstract

ABSTRAKAsma bronchial tidak dapat disembuhkan, namun dapat dilakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kekambuhan.  Upaya pencegahan kekambuhan asma bronchial berhubungan dengan perilaku, sehingga teori Health Belief Model (HBM) dijadikan sebagai acuan dalam perilaku pencegahan yang didasari oleh persepsi individu terhadap kerentanan, keparahan, manfaat dan hambatan yang dirasakan serta isyarat untuk bertindak.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya pencegahan kekambuhan asma bronchial ditinjau dari teori HBM di poliklinik paru RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan desain cross sectional study dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan mulai bulan Juli sampai dengan Agustus 2012 dengan jumlah responden 87 orang.  Hasil penelitian yang diperoleh bahwa sebagian besar responden (51,7 %) melakukan pencegahan kekambuhan asma bronchial.  Ditinjau dari 5 Komponen HBM, sebagian besar memiliki persentase tinggi dalam melakukan pencegahan, yaitu; kerentanan yang dirasakan 56,3%, keparahan yang dirasakan 51,7%, manfaat yang dirasakan 65,5%, hambatan yang dirasakan 52,9%, dan isyarat untuk bertindak 56,3%.  Kepada tenaga kesehatan di poliklinik paru RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh agar meningkatkan pendidikan kesehatan  tentang modifikasi gaya hidup dan upaya-upaya pencegahan kekambuhan asma bronchial melalui asuhan keperawatan secara berkesinambungan. Kata kunci: health belief model, asma bronchial, upaya pencegahan. ABSTRACTAsthma bronchial can’t be cured, but some efforts to prevent asthma bronchial recurrence can be done. The prevention efforts of asthma bronchial recurrence are related to behavior. Therefore, health belief model theory can be used as a reference in preventive behavior based on the perception of individual toward perceived susceptibility, seriousness, benefits, barriers, and cues to action. The purpose of this research was to know the prevention efforts of recurrence of asthma bronchial viewed from health belief model theory at pulmonary clinic in dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh in 2012. This research used descriptive explorative method and cross sectional study approach. Samples were collected by using purposive sampling method. Data collecting were conducted on July to August , 2012 with 87 respondents. The results of the research showed that most of the respondents (51.7%) undertake the prevention efforts of asthma bronchial. Viewed from five components of health belief model, most of the respondents have high percentage in undertake the prevention, i.e perceived susceptibility (56,3%), perceived seriousness, (51,7%), perceived benefits (65,5%), perceived barriers (52,9%), and cues to action (56,3%). It is expected to health personnel at pulmonary polyclinic in dr. Zainoel Abidin Banda Aceh to improve the prevention efforts of asthma bronchial recurrence trough sustainable nursing care. Keywords: health belief model, asthma bronchial, prevention efforts.
PENGARUH EFEKTIFITAS KONSELING TERHADAP DUKUNGAN SUAMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KB DAN PEMILIHAN KONTRASEPSI Darmawati, Darmawati
Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i3.6566

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektifitas konseling terhadap dukungan suami dalam pengambilan keputusan KB dan pemilihan kontrasepsi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengaruh dari efektifitas konseling yang diberikan kepada suami dan variabeldependen adalah  dukungan suami. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental, dengan Pretest-Postest non-Equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah para suami yang mempunyai istri dalam masa postpartum yang di rawat di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jumlah sampel 62 orang, 31 orang kelompok intervensi dan 31 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin. Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah Chi Square ()2 dan diolah dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dukungan suami sebelum dan setelah pemberian konseling pada kelompok intervensi  P Value= 0,006, terdapat pengaruh dukungan suami antara sebelum dan setelah pemberian konseling  pada kelompok intervensi P Value= 0,000, tidak ada pengaruh dukungan suami sebelum pemberian konseling pada kedua kelompok P Value= 0,611,  tidak ada pengaruh dukungan suami setelah pemberian konseling pada kedua kelompok P Value= 0,192, ada perbedaan yang signifikan keikutsertaan KB antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol P Value= 1.000. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi berbagai pihak untuk melaksanakan konseling secara efektif khususnya pada masyarakat yang masih menganggap KB  adalah hal yang tabu untuk dibicarakan dan masih adanya pertentangan dalam budaya dan nilai agama.Kata Kunci : Konseling, dukungan suami, keputusan KB, kontrasepsi ABSTRACTThe study aimed to know the effect of the effective counseling for the husband support in decision making and selection of contraceptive KB. The independent variable of this study is the impact of effective counseling which is provided for the husband and the dependent variable is the husband support. This study was used quasi experimental design, with Pretest-Posttest non-Equivalent Control Group Design. The population of this study is the husbands which had the postpartum wife and treated in RSUD Dr. Zainoel Abidin of Banda Aceh. The sample was 62 people, 31 people in the experimental group and 31 people in the control group. The samples were collected by using purposive sampling technique with using the Slovin formulate. Analysis method used in this study was Chi Square () 2 and it was processed by using SPSS software. The result of the study showed that there is an effect of the husband support before and after giving the counseling in the experimental group with P value= 0.006, there is an effect of the husband support before and after giving the counseling in the experimental group with P value= 0.000, there is no effect of the husband support before giving the counseling in both groups with P value= 0.192, there is significant different of the participation KB between the experimental and the control groups with P value= 1.000. This study can be used as the reference resource for all parties to do the effective counseling especially in the community which still think KB is taboo to talk, and there is still disagreement in the cultural and religious value.Keywords: Counseling, husband support, KB decisions, contraceptive

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2022): Idea Nursing Journal Vol 12, No 3 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal Vol 11, No 3 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal Vol 10, No 3 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 2 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal Vol 9, No 1 (2018): Vol 9, No 1 (2018) Idea Nursing Jurnal Vol 9, No 3 (2018): Idea Nursing Journal Vol 9, No 2 (2018): Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 2 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 1 (2017): Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 2 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 1 (2016): Idea Nursing Journal Vol 6, No 3 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal Vol 4, No 3 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 2 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 1 (2013): Idea Nursing Journal Vol 3, No 3 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 2 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 1 (2012): Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 2 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 1 (2011): Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal More Issue