cover
Contact Name
athifatul wafirah
Contact Email
athifatulwafirah12@gmail.com
Phone
628197444487
Journal Mail Official
stiqnis.alqorni@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Moh. Sirajuddin No. 03, Pondok Pesantren Nurul Islam, Karangcempaka, Bluto-Sumenep 69466
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
(Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir)
ISSN : 2502549X     EISSN : 25806394     DOI : -
Jurnal kami bertujuan untuk menerbitkan penelitian atau karya tulis ilmiah lainnya yang berkualitas tinggi di bidang Ilmu al-uran dan Tafsir, dengan penekanan khusus pada aspek Hukum, Sains, historis, teologis, dan sosial-budaya. Kami menyambut artikel penelitian asli atau KTI, ulasan, dan esai kritis yang berkontribusi pada pemahaman pemikiran dan praktik Islam.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2017): alqorni" : 5 Documents clear
MEMAHAMI AL-QUR’AN MELALUI HADIS NABI (Telaah Epistemologis Tafsir al-Qur’an bi al-Sunnah) ., Kusroni
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 1 No. 2 (2017): alqorni
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memahami al-Qur’an tidak bisa lepas dari pemahaman yang mendalam terhadap hadis Nabi Muhammad saw. Hadis Nabi menempati posisi yang sangat signifikan dalam rangka mengurai makna dan kandungan al-Qur’an. Hal ini karena al-Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril as. kepada beliau, dan beliau pula manusia pertama yang ditugaskan untuk menyempaikannya pada umat manusia. Dalam diskursus tafsir, dikenal dua sumber dalam acuan atau dasar dalam memahami al-Qur’an, yaitu sumber ma’tsur, dan sumber akal-rasio atau disebut juga ra’yu. Yang pertama disebut juga tafsir orisinil (al-ashil), dan yang terakhir dikenal dengan istilah orisinil al-dakhil (tidak orisinil). Tulisan ini berupaya menjelaskan epistemolgi tafsir al-Qur’an yang bersumber dari Hadis Nabi Muhammad saw. (al-Qur’an bi al-Sunnah). Sebagai salah satu metode orisinil (al-ashil) kedua setelah al-Qur’an bi al-Qur’an, metode ini harus difahami oleh para pengkaji al-Qur’an sebagai pondasi utama sebelum memanfaatkan sumber lain, seperti qaul al-shahabi, isra’iliyyat, maupun akal-rasio atau ra’yu.
Hermeneutika Dan Dekonstruksi Hadis Rukyah Al-Hilal Nurkhanif, Muhammad
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 1 No. 2 (2017): alqorni
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu objek kajian ilmu falak adalah penentuan awal Ramadhan dan Syawal. Penentuan tersebut dapat dilakukan dengan rukyat, dan hisab. Metode rukyat dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, sahabat, tabiin sampai sekarang. Rukyat yang dapat dilakukan oleh semua ini orang dilakukan dengan cara melihat hilal ketika matahari terbenam di akhir bulan. Hisab adalah perhitungan posisi dan ketinggian hilal saat matahari terbenam. Jika hilal tidak dapat terlihat karena cuaca maka bulan Syakban menjadi 30 hari. teori seperti ini dapat disebut dengan istikmal. Cara lain dapat ditempuh dengan cara mengkira- kirakan posisi hilal, teori ini diesebut dengan faqduru lahu. Masalah penentuan hilal hingga sekarang
Penerapan Kitab Adab Al-‘Alim wa Al-Muta’allim sebagai Pembentukan Karakter Aswaja Santri di MA. Nurul Islam Sumenep Muwafiq, Ahmad
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 1 No. 2 (2017): alqorni
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to study the implementation of Islamic book entitled Adab al-'Alim wa al-Muta'allim that is used to shape "aswaja (following Prophet Muhammad)" characters of santri (students) at Islamic Senior High School Nurul Islam. It uses method of case study with a qualitative approach. Then, its datas are collected by observation, interview and documentation, and purposeful samplings are determined. Next, the datas are analyzed by describing the case and setting in detail in which naturalistic generalization is developed then. The results showed that the book is implemented in two approaches. Firstly, it is implemented as a policy by considering the book as reference of lesson of akhlak (morality). Secondly, it is implemented through learning process by two methods: (1) a teacher translates words in the book lexically and explain; (2) the students are required to finding the meaning of the words by themselves and explaining the findings in the next meeting. The methods of the implementation are hoped to shape characters of self responsibility, politeness and confidence that are in line with values of Aswaja.
SUFI MODERN DAN KONTEMPORER: SUFI MODERN DAN KONTEMPORER Amalia, Roziana
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 1 No. 2 (2017): alqorni
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tasawuf dipandang sebagai “ancaman” bagi gaya hidup (life style) modern yang saat inidigandrungi mayoritas masyarakat. Tasawuf dikira sebagai suatu kehidupan yang tidak bolehmengikuti perkembangan zaman, miskin, terasing, dan beribadah tanpa henti (seperti Puasa,Shalat, Dzikir dan sebagainya dalam waktu dan porsi yang tidak terbatas). Sehubungandengan salah pemahaman seperti di atas, maka banyak orang awam yang anti terhadaptasawuf.Pemahaman tersebut tentu saja pemahaman yang keliru. Tasawuf memang tidak ada sejak awal Islam di masa Rasulullah SAW, masa Sahabat, masa tabi’inbhakan masa tabi’ut tabi’in.Istilah sufi dikenal luas setelah abad ke-3 Hijriyah. Istilah ini dikenal sejak Abu Hasyim alKufi al-Sufi (w. 250 H), dengan meletakkan nama ‘Al-Sufi’ di belakang namanya. Meskipun sudah banyak orang yang ahli di bidangnya, seperti pemikiran Zuhud, Khauf, Raja’, Mahabbah dan Wara’ dan Tawakkal, namun dialah yang digelari al-Sufi.Pada zaman Rasulullah SAW hidup, semua orang menjadi sufi, yaitu keluar dari budiperangai yang tercela dan masuk ke dalam budi perangai yang terpuji. Baik Nabi dansahabatnya yang berempat atau yang beribu-ribu itu semuanya berakhlak tinggi, berbudimulia, sanggup menderita lapar dan haus, dan jika mereka beroleh kekayaan, tidaklahkekayaan itu lekat ke dalam hatinya sehingga melukakan hati itu jika terpisah.
SPIRITUALITASPOLITIK KAUM SANTRI: (Upaya menghadirkan spiritualitas politik dalam panggung kekuasaan) Ridho, Achmad Ainur
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 1 No. 2 (2017): alqorni
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Political spirituality is termenology refer to a concept about substance of religious messasges of politic, consist of political paradigm and political ethic. Political spirituality was be discourse to appear on politic constellation as solution wherever the problems of nation-state caused by image of politic. Politicians as like lose of religious morality control in playing political act in which create anomaly of power. One of chronic epedemies were corruption380that be seriously problem until now.In a concept of political spirituality used be proclaimed by santri as presentation or pesantren to make a color or new constellationof politic in Indonesia.

Page 1 of 1 | Total Record : 5