cover
Contact Name
Mita Yuniati
Contact Email
mitayuniati@unesa.ac.id
Phone
+6285736219539
Journal Mail Official
mitayuniati@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Gedung A3 Lt. 2, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Online Tata Busana
Jurnal Online Tata Busana berisi hasil penelitian bidang Fesyen baik di kependidikan maupun non kependidikan. Focus and Scope: - Pendidikan Tata Busana - Fesyen - Tekstil - Kriya tekstil - Teknologi menjahit - Pola Busana - Manajemen dan Kewirusahaan Fesyen
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014" : 12 Documents clear
Pengaruh Ketebalan Kain Duchesse Terhadap Hasil Jadi Rok Draperi AGUSTIN, RIA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7879

Abstract

Abstrak Rok draperi (cowl skirt) adalah rok dengan penyelesaian ploii jatuh menggantung pada sekitar panggul.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi rok draperi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah ketebalan kain duchesse yaitu 0,27 mm 0,34 mm dan 0,44 mm, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil jadi rok draperi yang ditinjau dari aspek jatuhnya draperi pada rok, aspek ketepatan garis pada rok, aspek kerataan bagian bawah rok. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dengan instrumen lembar observasi dengan cara tanda check (&radic;) dan dilakukan oleh30 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians tunggal dengan bantuan program komputer SPSS 18. Hasil analisis data menunjukkan, bahwa Ada pengaruh yang signifikan pada p = 0.000 (< 0.05) pada ketebalan kain duchesse terhadap jatuhnya draperi pada rok, ketepatan garis pada rok, kerataan bagian bawah rok. Hasil jadi rok draperiterbaik adalah kain duchesse dengan ketebalan kain duchesse 0,34 mm. Kata Kunci: rok draperi, Ketebalan kain duchesse dan hasil jadi rok draperi Abstract Drapery skirt (cowl skirt) is a skirt with hanging ploii finishing around the hip. This research aims to know the outcome of drapery skirt. Type of this research was experimental. The independent variables in this research were duchesse fabric thickness 0.27 mm, 0.34 mm, and 0.44 mm, while the dependent variables was the outcome of drapery skirt viewed from the drape of the drapery on skirt, line accuracy on skirt, the evenness on lower section of skirt. Data collecting method was observation by using check list observation sheet and performed by 30 observers. Data analysis technique used was one way variance analysis with the help of SPSS 18. Data analysis result shows that there was significant effect at p = 0.000 (<0.05) of duchesse fabric thickness on product of drapery skirt viewed from aspect the drape of the drapery on skirt, line accuracy on skirt, the evenness on lower section of skirt. The best product of skirt was on duchesse fabric thickness 0.34 mm. Keywords: drapery skirt, duchesse fabric thickness, and drapery skirt product
Penerapan Model Pembelajaran Langsung Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Membuat Aplikasi Yoyos Pada Taplak Meja di Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Surabaya MEILINAWATI, WENI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7880

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui keterlaksanaan sintaks model pembelajaran langsung pada keterampilan membuat sulam aplikasi yoyos untuk taplak meja, 2) Mengetahui hasil belajar siswa membuat sulam aplikasi yoyos pada taplak meja, 3) Mengetahui respon siswa pada mata pelajaran keterampilan membuat aplikasi yoyos yaitu tusuk tangkai, tusuk rantai dan membuat yoyos. Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindak Kelas (PTK) menggunakan 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII-A SMP Muhammadiyah 6 Surabaya sejumlah 24 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi yaitu pengambilan data selama proses keterlaksanaan sintaks pembelajaran langsung, sedangkan tes belajar untuk mengetahui hasil keterampilan siswa membuat hiasan sulam aplikasi yoyos pada taplak meja dan Angket untuk respon siswa pada materi keterampilan membuat hiasan sulam aplikasi yoyos selama proses pembelajaran langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan sintaks pembelajaran langsung mengalami peningkatan sebesar 0,1 yaitu: pada siklus I diperoleh rata-rata 3,9, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata 4, yang dikategorikan sangat baik. Hasil keterampilan siswa mengalami peningkatan 16%, yaitu pada siklus I siswa tuntas mencapai 84% dan pada siklus II siswa tuntas mencapai 100%. Respon siswa terhadap keterampilan membuat sulam aplikasi yoyos pada taplak meja menunjukan rata-rata sebesar 96% menyatakan setuju, pada keterampilan membuat sulam aplikasi yoyos pada taplak meja dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran yang telah dilakukan merupakan hal baru bagi siswa dan merasa senang mengikuti proses belajar keterampilan membuat aplikasi yoyos pada taplak meja. Kata kunci: Model pembelajaran langsung, hasil belajar, respon siswa Abstract This research aims to: 1) knowing syntax implementation of direct instruction model on performance of making decorative embroidery of yoyos application on table cloth, 2) knowing result of making decorative embroidery of yoyos application on table cloth, 3) knowing students response on performance of making decorative embroidery of yoyos application, which were stem stitch, chain stitch, and making yoyos. Type of this research was Classroom Action Research used 2 cycles. Research subject were students in classroom VII-A SMP Muhammadiyah 6 Surabaya as many 24 students. Data collection method used was observation conducted during process of syntax implementation of direct instruction, performance test for the making of decorative embroidery of yoyos application on table cloth, and questionnaire for data sampling of student response on material of making decorative embroidery of yoyos application during direct instruction process. Result of the research shows that syntax implementation of direct instruction had increased 0.1, at cycle I obtained mean 3.9, while at cycle II obtained mean 4, which categorized very good. Result of student performance had increased 16%, at cycle I accomplished students were 84% and at cycle II accomplished students were 100%. Student response on performance of making decorative embroidery of yoyos application on table cloth shows mean 96% stated agree on performance of making yoyos application on table cloth by using direct instruction model. This is shows that learning process conducted was the new way, students feel happy to follow learning process of making yoyos application on table cloth. Keywords: direct instruction, learning achievement, student response
Pengaruh Diameter Tali Cord Terhadap Hasil Jadi Cording Kain Shantung Pada Basket Bag KARTIKA SARI, KRISNA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7881

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengungkap pengaruh diameter tali cord terhadap hasil jadi cording kain shantung pada basket bag. Cording adalah manipulating fabric yang dibentuk dari sehelai kain serong yang diberi isi berupa tali cord Diameter tali cord yang digunakan adalah 0,3 centimeter, 0,4 centimeter dan 0,5 centimeter. Teknik cording yang digunakan adalah machine-sewn corded quilting. Metode penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dengan 30 observer. Analisis data yang digunakan adalah anova tunggal dengan taraf signifikan 5% dibantu dengan program SPSS 18. Simpulan penelitian ini bahwa penggunaan diameter tali cord 0,3 centimeter, 0,4 centimeter dan 0,5 centimeter terhadap hasil jadi cording kain shatung pda basket bag ada pengaruh yang ditinjau dari aspek bentuk cording, kerataan cording dan hasil jadi cording. Untuk hasil jadi cording terbaik ada pada tali cord dengan diameter 0,3 centimeter Kata Kunci: Cording, diameter tali cord, teknik machine-sewn corded Abstract The research reveals the influence of the diameter of the rope cord so cording to the results of the basket bag shantung fabric bag. Cording is manipulating fabric formed from a piece of cloth that is given content in the form of oblique cord rope cord diameter rope used is 0.3 centimeters, 0.4 centimeters and 0.5 centimeters. Cording techniques used are machine-sewn corded quilting. The method used is the observation sheet with 30 observers. Analysis of the data used is a single ANOVA with a significance level of 5% assisted with SPSS 18. Conclusions of this study that the use of cord rope diameter 0.3 centimeters, 0.4 centimeters and 0.5 centimeters of the results so cording fabric bag shatung pda basketball there influence in terms of aspects of the cording, cording flatness and the results so cording. For best results so there is the rope cording cord with a diameter of 0.3 centimeters. Keywords: Cording, cord rope diameter, machine-sewn technique corded
Pengaruh Berat Dakron Terhadap Hasil Jadi Padded Quilting Pada Top Handle Pouch (Tas Jinjing) RUFAIDAH, NUR
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7882

Abstract

Abstrak Salah satu teknik quilting adalah Padded quilting yaitu suatu teknik quilting dengan pengisian yang hanya terdapat pada motif, bentuknya menyerupai relief dan dapat diterapkan pada top handle pouch (tas jinjing). Pengisi yang digunakan bermacam-macam, misalnya menggunakan pengisi dakron.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil jadi quilting pada top handle pouch (tas jinjing), untuk mengetahui pengaruh berat dakron 3,8 gram, 4,3 gram dan 4,8 gram terhadap hasil jadi quilting padatop handle pouch (tas jinjing), untuk mengetahui berat dakron 3,8 gram, 4,3gram dan 4,8 gram yang menghasilkan quilting yang terbaik. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen, dengan variable bebasnya berat dakron 3,8 gram, 4,3gram, dan 4,8gram. Variable terikat yaitu hasil jadi padded quilting ditinjau dari aspek kerataan isi quilting, ketebalan motif quilting dan kepadatan isi quilting. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Pengambilan data dilakukan oleh 30 observer yang terdiri dari 5 observer terlatih yaitu dosen tata busana dan 25 mahasiswa tata busana yang telah memprogram mata kuliah Apresiasi Menghias Kain. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa hasil jadi padded quilting ditinjau dari 3aspek, mean tertinggi pada kerataan isi quilting adalah pada berat dakron 3,8 gram dengan mean 2,745. Pada ketebalan motif quilting adalah berat dakron 4,8 gram dengan mean 2,723. Pada kepadatan motif quilting adalah berat dakron 4,8 gram dengan mean 2,679. Terdapat pengaruh berat dakron terhadap hasil jadi padded quilting, tingkat signifikan semua aspek adalah p=0,000<0,05 sehingga Ha ditrima. Berat dakron memberikan pengaruh yang berbeda. Berat dakron 3,8 gram memberikan pengaruh yang tipis, berat dakron 4,3gram memberikan pengaruh yang sedang dan berat dakron 4,8gram memberikan pengaruh yang tebal. Ditinjau dari seluruh aspek, hasil jadi quilting yang terbaik pada berat dakron 4,8gram. Kata kunci : Padded Quilting, Dakron, Top Handle Pouch (tas jinjing). Abstract One of quilting technique is padded quilting, that is a quilting technique with filling just on motif, it shape like relief and able to be applied on top handle pouch. Filler used could be anything, for example using Dacron as filler. The aims of this research we to know the outcome of quilting on top handle pouch, to know the effect of Dacron weight 3.8 grams, 4.3 grams, and 4.8 grams on the outcome of quilting on top handle pouch, to know Dacron weight 3.8 grams, 4.3 grams, and 4.8 grams which produce the best quilting. Type of this research was experimental with independent variables were Dacron 3.8 grams, 4.3 grams, and 4.8 grams. The dependent variable was the outcome of padded quilting viewed from aspects of filling evenness of quilting, motif thickness of quilting, and filling dense of quilting. Data collecting method used was observation. Data collection performed by 30 observers, they were 5 trained observers that are lecturers of Fashion Design and 25 students of Fashion Design who has programs lesson of Fabric Decorating Appreciation. Statistic test result shows that the outcome of padded quilting viewed from 3 aspects, the highest mean at aspect of filling evenness of quilting was on Dacron weight 3.8 grams with mean 2.745. At motif thickness of quilting was on Dacron weight 4.8 grams with mean 2.723. At motif dense of quilting was on Dacron weight 4.8 grams with mean 2.679. There are effects of Dacron weight on the outcome of padded quilting, significance degree of all aspects was p=0.000<0.05, then Ha accepted. Dacron weight gave different effect. Dacron weight 3.8 grams gave slight effect, Dacron weight 4.3 grams gave moderate effect, and Dacron weight 4.8 grams gave thick effect. If viewed of all aspects, the best outcome of quilting was on Dacron weight 4.8 grams. Keywords: padded quilting, Dacron, top handle pouch
Pengaruh Ketebalan Kain Denim Terhadap Hasil Jadi Hiasan Unfinish Dengan Posisi Arah Serat Serong Pada Rompi JAYANTI, EKA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7883

Abstract

Abstrak Unfinish merupakan teknik menghias kain dengan teknik tanpa penyelesaian, cara membuat unfinish yaitu dengan cara disobek. Pada penelitian ini menggunakan tiga jenis bahan yaitu denim tipis(0,58mm), denim sedang(0,86mm), dan tebal(1,02mm) yang diterapkan pada rompi. Alasan menggunakan bahan denim tipis(0,58mm), denim sedang(0,86mm), dan tebal(1,02mm) dipilih karena mempunyai beberapa sifat yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil jadi unfinish dari bahan tipis(0,58mm), denim sedang(0,86mm), dan tebal(1,02mm). Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan memiliki variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan mengambil sampel dari 30 observer, 5 observer meliputi dosen tata busana dan 25 observer meliputi mahasiswa yag telah memprogram mata kuliah desain tekstil dan apresiasi menghias kain. Sistematis dengan instrumen penelitian dengan daftar cek list yang dilakukan oleh 30 orang observer. Metode analisis data menggunakan analisis anava tunggal dengan signifikansi 5 % (P . 0,05). Berdasarkan analisis data penelitian hasil jadi unfinish pada rompi menggunakan bahan tipis(0,58mm), denim sedang(0,86mm), dan tebal(1,02mm) ditinjau dari aspek kestabilan bentuk unfinish, kerapian permukaan bahan, dan jatuhnya bentuk unfinish menunjukkan, bahwa hasil jadi unfinish pada rompi yang terbaik adalah dari bahan denim sedang(0,86mm) dengan nilai mean tertinggi sebesar 3,80 Hasil analisis anava tunggal diperoleh signifikan, hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan pada hasil jadi unfinish pada rompi ditinjau dari keseluruhan aspek. Hasil jadi unfinish yang baik adalah menggunakan bahan denim sedang(0,86mm). Kata kunci : Bahan denim tipis(0,58mm), denim sedang(0,86mm), tebal(1,02mm), unfinish, rompi Abstract Mastery of standards of competence make jumputan decorative motifs, made basic competence test in Unfinish is a fabric decorating technique with no completion technique. The way to make unfinish is by tear out the fabric. This research used three varieties of fabric they were light denim (0.58mm), medium denim (0.86mm), and weight denim (1.02mm) which applied on vest. The reason of using light denim, medium denim and weight denim was because they have many same characters. This research aimed to know the different of unfinished product made of light denim (0.58mm), medium denim (0.86mm), and weight denim (1.02mm). Type of this research was experimental research with dependent variable, independent variable, and controlled variable. Data collecting method used was observation with sampling from 30 observers, 5 observers were lecturers of Fashion Design, and 25 observers were students of Fashion Design which has programs lesson of Textile Design and Fabric Decoration Appreciation. Systematically used check list as research instrument performed by 30 observers. Data analysis technique used was one way anava with significance 5% (P. 0.05) Based on research data analysis, the product of unfinish on vest by using light denim (0.58mm), medium denim (0.86mm), and weight denim (1.02mm) viewed from aspect of shape stability, fabric surface neatness, and the drape of unfinish shape shows that the best product of unfinish on vest was from medium denim with highest mean 3.80. Result of one way anava obtained significant, it meant that there were significant differences on product of unfinish on vest viewed from entirely aspect. The best unfinished was on product using medium denim (0.86mm) Keywords: light denim fabric (0.58mm), medium denim (0.86mm), weight denim (1.02mm), unfinish, vest
Pengaruh Frekuensi Celupan Terhadap Hasil Jadi Pewarnaan Batik Dengan Daun Lamtoro Pada Kain Katun TRI ANGGRAINI, NUR
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7886

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengungkap pengaruh frekuensi celupan terhadap hasil jadi pewarnaan daun lamtoro (leucaena leucocephala) dengan media kain katun primissima dan teknik batik. Frekuensi celupan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 20 kali, 25 kali, dan 30 kali untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pewarnaan daun lamtoro. Kain katun primissima digunakan dalam penelitian ini karena terbaik dalam aspek penyerapan paling sedikit memiliki cacat tenun. Metode pengumpuan data dilakukan observasi dengan 30 observer. Analisis data yang digunakan adalah anova tunggal dengan taraf signifikan 5% dibantu dengan program SPSS 18. Simpulan penelitian ini menyatakan bahwa : ada pengaruh frekuensi celupan 20 kali, 25 kali, dan 30 kali terhadap hasil jadi pewarnaan ditinjau dari kerataan warna. Frekuensi celupan 20 kali adalah frekuensi yang terbaik di tinjau dari kerataan warna., ketajaman warna, dan hasil jadi motif. Tidak ada pengaruh frekuensi celupan 20 kali, 25 kali, dan 30 kali terhadap hasil jadi pewarnaan ditinjau dari ketahanan luntur warna terhadap pencucian. Nilai tahan luntur dari ketiga frekuensi celupan adalah baik. Kata Kunci: frekuensi celupan, pewarnaan batik, daun lamtoro, katun Abstract This research reveals the influence of the frequency of dyeing on the results of lamtoro-leaf (leucaena leucocephala) staining on primissima cotton fabric and batik techniques. The frequency of dyeing used in this research were 20 times, 25 times, and 30 times to determine whether there are differences on the results. Primissima cotton fabric is used in this research because it is best in color absorption and lowest weaving defect. Data were collected by observation method with 30 observers. Data were Analysed by a single ANOVA with a significance level of 5% and assisted with SPSS 18. The conclusion of this research revealed that: There is effect of the 20 times, 25 times, and 30 times-frequencies of dyeing on the color flatnes, on the color sharpness, and on the motif. there is no effect of the 20 times, 25 times, and 30 times-frequencies of dyeing on the fadeproof. The value of all frequencies are good in fadeproof. Keywords: frequency of dyeing, batik dyeing, lamtoro&rsquo;s leaves, cotton
Perbedaan Hasil Jadi Kerah Besty Dengan Lebar Horsehair 2cm, 5cm, dan 10cm Pada Blus AMALIA, NURIL
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7888

Abstract

Abstrak Penelitian membuat kerah besty. Kerah besty adalah kerah yang bentuknya tegak melebar. Penelitian membuat kerah besty dengan menggunakan lebar horsehair 2cm, 5cm, 10cm. Tujuan dari penelitian ini adalah a). untuk mengetahui hasil jadi kerah besty dengan menggunakan lebar horsehair 2 cm, 5 cm dan 10 cm pada blus. b). untuk mengatahui perbedaan hasil jadi kerah besty dengan menggunakan lebar horsehair 2 cm, 5 cm dan 10 cm pada blus. c).Untuk mengetahui hasil terbaik kerah besty dari lebar horsehair 2cm, 5cm dan 10 cm. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, metode pengambilan data yang digunakan metode observasi terhadap hasil jadi kerah besty, terdapat 3 variabel, variabel bebas yakni ukuran lebar horsehair yaitu 2cm,5cm,10cm.variabel terikat yakni hasil jadi kerah besty ditinjau dari aspek bentuk, ketegakkan, hasil jadi dengan desain. dan Variabel kontrol adalah model, kerah besty pada blus, orang yang menjahit kerah besty, mesin jahit, bahan pokok, ukuran dan pola. Metode pengumpulan data dengan observasi yaitu menggunakan checklist yang diamati oleh 30 orang observer diantaranya 5 observer ahli dan 25 adalah observer yang telah menempuh mata kuliah konstruksi pola 1 dan lanjut. Untuk analisis data menggunakan anova tunggal. Hasil Penelitian ini menunjukan, hasil jadi kerah besty pada blus. a). Pada aspek bentuk kerah besty ukuran lebar horsehair 2cm dikategorikan baik,ukuran lebar horsehair 5cm dikategorikan sangat baik, sedangkan ukuran lebar horsehair 10cm dikategorikan sangat baik. Pada aspek ketegakkan kerah besty ukuran lebar 2cm dikategorikan baik, ukuran lebar horsehair 5cm dikategorikan sangat baik, sedangkan ukuran lebar horsehair 10cm dikategorikan baik. Pada Kesesuaian Hasil Jadi Kerah Besty Dengan Desain ukuran lebar 2cm dikategorikan baik, ukuran lebar horsehair 5cm dikategorikan sangat baik, sedangkan ukuran lebar horsehair 10cm dikategorikan sangat baik. b). Ada perbedaan ukuran lebar horsehair pada blus, ukuran lebar horsehair 2 cm, 5 cm dan 10 cm ditinjau dari aspek bentuk &rho;= 0.031<0.05, aspek ketegakkan &rho;= 0.041<0.05, aspek hasil jadi kerah besty dengan desain &rho;= 0.017<0.05, dari ketiga aspek hasil anova tunggal dikatakan signifikan. c). Ditinjau dari aspek bentuk, ketegakkan dan hasil jadi kerah besty terbaik adalah pada ukuran lebar horsehair 5 cm. Kata kunci :Lebar Horsehair, Hasil Jadi Kerah Besty. Abstract This research was to make besty collar. Besty collar is collar which shape is standing up and widen. This research was to made besty collar using horsehair wide 2 cm, 5 cm, 10 cm. the aims of this research were a) to know the outcome of besty collar by using horsehair wide 2 cm, 5 cm, and 10 cm on blouse. b) to know the differences of the besty collar outcome by using horsehair wide 2 cm, 5 cm, and 10 cm on blouse. c) to know the best outcome of besty collar of horsehair wide 2 cm, 5 cm, and 10 cm. This research was pre-experimental research. Data collecting method used was observation on besty collar product. There were 3 variables, independent variable, that was horsehair wide, 2 cm, 5 cm, and 10 cm, dependent variable, that was besty collar viewed from aspects of shape, standing up, design similarity, and control variable, that were model of besty collar on blouse, people who was sewing besty collar, sewing machine, main fabric, size and pattern. Data collection method was observation with using check list that observed by 30 observers, 5 observers were expert and 25 observers were students who accomplished lesson of Pattern Construction 1 and Advanced Pattern Construction. Data analysis used was one way anova. Result of this research shows that the outcome of besty collar on blouse: a) At aspect of besty collar shape with horsehair wide 2 cm was categorized good, horsehair wide 5cm categorized very good, while horsehair wide 10 cm categorized very good. At aspect standing of besty collar horsehair wide 2 cm categorized good, horsehair wide 5 cm categorized very good, while horsehair wide 10 cm categorized good. At aspect of design similarity of besty collar with wide 2 cm categorized good, horsehair wide 5 cm categorized very good, while horsehair wide 10 cm categorized very good. b) There were differences of horsehair wide on blouse, size of horsehair wide 2 cm, 5 cm, and 10 cm viewed from aspects of shape &rho;= 0.031<0.05, standing &rho;= 0.041<0.05, design similarity &rho;= 0.017<0.05. From three aspects of one way anova result it could be said significant. c) Viewed from aspects of shape, standing, and design similarity of besty collar the best outcome of besty collar was on horsehair wide 5 cm. Keywords: horsehair wide, the outcome of besty collar
Peningkatan Keterampilan Melalui Pelatihan Membuat Sulaman Bullion Pada Tempat Tisu di Karang Taruna Bhakti Kawuladesa Krembangan JUMROH, IMNATUS
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7893

Abstract

Abstrak Peningkatan keterampilan melalui pelatihan membuat sulaman bullion pada tempat tisu di Karang Taruna Bhakti Kawula Desa Krembangan, merupakan salah satu wujud dari peningkatan sumber daya manusia khususnya remaja. Keterampilan ini dapat dijadikan untuk mengisi waktu luang dan nantinya dapat dijadikan sumber wirausaha yang dapat memberikan penghasilan bagi diri pribadi, keluarga, dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan para peserta menggunakan sulaman bullion, mengetahui tingkat keterampilan peserta pelatihan sesudah diberikan pelatihan, mengetahui hasil jadi keterampilan peserta pelatihan sulaman bullion pada tempat tisu, dan mengetahui peningkatan keterampilan setelah diberikan pelatihan. Metode penelitian adalah diskriptif kuantitatif yang menggunakan analisis data tes tulis menggunakan penilaian dengan bobot nilai yang sudah ditentukan, hasil jadi keterampilan sulaman bullion pada tempat tisu menggunakan empat aspek yaitu teknik pembuatan sulaman bullion, kesesuaian bentuk sulaman bullion, kerapian dan keserasian warna serta peningkatan keterampilan setelah diberikan pelatihan menggunakan uji t. Hasil penelitian ini adalah pada hasil tes tulis pre &ndash; tes para peserta mendapat nilai mean 20.80 dapat dikatakan gagal, dan post &ndash; tes para peserta mendapat nilai mean 89.93 dapat dikatakan sangat baik, pada hasil jadi keterampilan dapat dikatakan telah mencapai nilai rata &ndash; rata 75 dapat dikatakan sangat baik, dan hasil peningkatan keterampilan menunjukan hasil yang nyata pada uji t nilai t terhitung sebesar -40.580 dengan sig 000. Karena sig <0,05 maka dikatakan terdapat peningkatan yang signifikan. Kata kunci : sulaman bullion dan pelatihan. Abstract Skill lmprovement through training made ??bullion embroidered tissue box Karang Taruna Bhakti Kawula on the Village Krembangan, is one form of human resource development, especially teenagers These skills can be used to fill spare time and can later be used as a source of self-employment that can provide income for themselves personally, families, and communities. This study aims to determine the skill level of the participants using bullion embroidery, find out the skill level of the trainees after the training given , so knowing the results of the skills trainees bullion embroidery on towels, and know the skill improvement after the training given. Research is descriptive quantitative method that uses data analysis using a written test with a weight assessment suda value specified , the results so bullion embroidery skills in place using four aspects, namely tissue engineering manufacture embroidered bullion , bullion embroidery shape conformity, neatness and color harmony as well as increased skills after given training using the t test. The results of this study are the results of a written test pre - test the participants had a mean of 20.80 dikatan can fail , and post - test the participants had a mean value of 89.93 can be said to be very good, the results so skills can be said to have achieved value - average 75 to said to be very good, and the results showed an increase skills real results on the t test t value accounted for-40 580 with sig 000. Due sig < 0.05, it is said there is a significant increase. Keywords: embroidered bullion and training.
Pengaruh Perbandingan Fosfor Dan Rubber Terhadap Hasil Jadi Sablon Glow In The Dark Pada Glosse Sleeve Berbahan Lycra MIFTAKHULIL AFIDA, LINDA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7899

Abstract

Abstrak Sablon merupakan teknik cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa (rachibini,1996). Sablon terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah sablon glow in the dark. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan fosfor dan rubber transparan terhadap hasil jadi sablon glow in the dark. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, yang memiliki variabel bebas yaitu perbandingan fosfor dan rubbber 1:4, 2:4, 3:4, dan 4:4, variabel terikat yaitu hasil jadi sablon glow in the dark yang meliputi tiga aspek yaitu ketajaman, tekstur, dan kerekatan, variabel kontrol yaitu screen, klise, teknik penyaputan, rakel, warna tinta dasar, warna fosfor, kain yang digunakan dan orang yang membuat sablon. Metode pengumpulan data menggunakan observasi yang dilakukan oleh 30 observer. Analisis data menggunakan anava tunggal. Hasil analisis anava menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perbandingan fosfor dan rubber 1:4, 2:3, 3:4 dan 4:4 terhadap hasil jadi sablon glow in the dark yang meliputi aspek ketajaman warna, tekstur, dan kerekatan tinta. Pada aspek ketajaman warna, perbandingan 1:4 menghasilkan warna yang paling tajam dibandingkan dengan perbandingan 2:4, 3:4, dan 4:4. Pada aspek tekstur, perbandingan 1:4 menghasilkan tekstur yang paling mengkilap dibandingkan dengan perbandingan 2:4, 3:4, dan 4:4. Pada aspek kerekatan tinta, perbandingan 4:4 menghasilkan tinta yang paling merekat dibandingkan dengan perbandingan 2:4, 3:4, dan 4:4. Kata Kunci: glow in the dark, fosfor, rubber, lycra, gloves sleeve. Abstract Screen printing is a printing technique by using screen (gauze) fabric (Rachibini, 1996). Screen printing consists of many kind, one of it is glow in the dark. This research aims to know the effect of phosphor and transparent rubber proportion on the outcome of glow in the dark screen printing. Type of this research was experimental which has independent variable proportion of phosphor and rubber 1:4, 2:4, 3:4, 4:4, dependent variable was the outcome of glow in the dark screen printing including three aspects, sharpness, texture, and adhesiveness. Control variables were screen, template, coating technique, palette, base color ink, phosphorous color, fabric used and people who performing screen printing. Data collecting method used was observation performed by 30 observers. Data analysis used one way anava. Result of anava shows that there were significant effect on phosphor and rubber proportion 1:4, 2:3, 3:4, and 4:4 toward the outcome of glow in the dark screen printing including aspects of color sharpness, texture, and ink adhesiveness. At aspect of color sharpness, proportion 1:4 produce the most sharp color than proportion 2:4, 3:4, and 4:4. At aspect of texture, proportion 1:4 produce the most shining texture than proportion 2:4, 3:4, and 4:4. At aspect ink adhesiveness, proportion 4:4 produce the most adhesive ink than proportion 2:4, 3:4, and 4:4. Keywords: glow in the dark, rubber, lycra, gloves sleeve.
Pengaruh Online Fashion Business Ready-To-Wear Terhadap Kepuasan Pelanggan SHALOMITA L, MERCY
Jurnal Online Tata Busana Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v3i2.7900

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan untuk berbelanja produk fashion ready-to-wear secara online, serta meneliti kelebihan dan kelemahan berbelanja online. Subyek penelitian adalah pelanggan dengan jenis kelamin wanita yang memiliki frekuesi berbelanja produk fashion ready-to-wear jenis casual sebanyak minimal tiga kali. Subjek penelitian berjumlah 43 orang yang didapatkan dari lima online fashion business ready-to-wear, yaitu Avinu, D&rsquo;moon shop, Ace Boutique, Toko One, dan Tinker Shop. Metode pengumpulan data tahap awal menggunakan observasi yaitu melalui pengalaman berbelanja di online fashion business ready-to-wear. Metode pengumpulan data yang lebih mendalam mengunakan angket yang dibagikan pada lima online fashion business ready-to-wear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dari sepuluh aspek yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan untuk berbelanja produk fashion ready-to-wear secara online adalah 17% product reliability, 15% product quality dan 14% service quality. Ketiga aspek tersebut merupakan priority for improvement, yaitu aspek-aspek yang dianggap penting oleh pelanggan namun kepuasan rendah (The Leadership Factor. 2006:23). Hasil penelitian juga menunjukkan adanya kelebihan berbelanja produk fashion ready-to-wear secara online adalah praktis, murah, produk menarik, produk tidak pasaran, promosi menarik, kenyamanan berbelanja, dapat membandingkan harga, bisa order 24 jam, good service. Sedangkan, Kelemahan berbelanja produk fashion ready-to-wear secara online adalah kurangnya product reliability, kurangnya online trust dan reliability of delivery yang kurang. Dengan demikian, pelanggan lima online fashion business ready-to-wear belum terpuaskan. Selain itu, berbelanja online memiliki lebih banyak kelebihan yang tidak dimiliki toko konvensional. Kata kunci : online business, ready-to-wear, kepuasan pelanggan Abstract This research aims to reveal satisfaction drivers and also advantages and disadvantages of fashion ready-to-wear online shopping. The subject of this reseach included 43 female respondents whose shopping frequency are not less than thrice. Observation was used in early stage data collection by shopping experience in online fashion business ready-to-wear to discover satisfaction drivers. Data collection in depts was collected by valid questionares that was distributed in five online fashion business ready-to-wear of Surabaya: Avinu, D&rsquo;moon Shop, Ace Boutique, Toko One and Tinker Shop. This research showed result that three of ten most important satisfaction driver aspects were including 17% product reliability, 15% product quality, and 14% service quality. Those aspects are considered priority for improvement due tothe high importance yet bearing large satisfaction gaps (The Leadership Factor. 2006:23). Advantages of online shopping in this research are including practical, cheap, possibility of comparing price, open 24 hours for purchase order, and good service. Some disadvantaged also included, which are low product reliability, low online trust, and low reliability of delivery. In conclusion, customers satisfaction of the observed online fashion business ready-to-wear has not been achieved. In addition, online shopping offer more advantages that convinience store cannot provide. Keywords: online business, ready-to-wear, customer satisfaction.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Online Tata Busana Juli 2025 Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Online Tata Busana Maret 2025 Vol. 13 No. 3 (2024): Jurnal Online Tata Busana November 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Online Tata Busana Juli 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Online Tata Busana Maret 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Jurnal Online Tata Busana November 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Online Tata Busana Juli 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Online Tata Busana Maret 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Jurnal Online Tata Busana November 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Online Tata Busana Juli 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Online Tata Busana Maret 2022 Vol. 10 No. 02 (2021): Jurnal Online Tata Busana Juli 2021 Vol. 10 No. 01 (2021): Jurnal Online Tata Busana Maret 2021 Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Online Tata Busana November 2021 Vol. 9 No. 03 (2020): Jurnal Online Tata Busana Desember 2020 Vol. 9 No. 2 (2020) Vol. 9 No. 1 (2020) Vol. 8 No. 3 (2019) Vol. 8 No. 2 (2019) Vol. 8 No. 1 (2019) Vol. 7 No. 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Edisi Yudisium Februari 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Online Tata Busana Maret 2018 Vol. 7 No. 3 (2018) Vol. 6 No. 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Volume 6, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2016 Vol. 4 No. 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015 Vol. 3 No. 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2014 Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Online Tata Busana Mei 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2013 More Issue