cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006" : 5 Documents clear
KAJIAN INSTABILITAS KIT KERING RADIOFARMAKA BERTANDA 99mTc DITINJAU DARI ASPEK KIMIA DAN FISlKA Misyetti ,
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2006.7.1.2167

Abstract

KAJIAN INSTABILITAS KIT KERING RADIOFARMAKA BERTANDA 99mTc DITINJAU DARI ASPEK KIMIA DAN FISIKA. Diagnosis suatu penyakit secara non-invasif membuat pasien tetap merasa nyaman sehingga metode ini lebih disukai. Diagnosis berbasis teknik nuklir dengan menggunakan radiofarmaka merupakan salah satu dari teknik non-invasif tersebut. Preparasi radiofarmaka dapat dilakukan melalui penandaan kit kering radiofarmaka yang sesuai, dengan penambahan larutan radionuklida tertentu ke dalam kit dengan mengikuti instruksi penandaan yang tercantum di dalam kemasan kit. Kualitas radiofarmaka yang dihasilkan bergantung pada kualitas kit, yang pada akhimya akan menentukan akurasi dari diagnosis atau pencitraan organ-organ yang diperiksa. Dalam beberapa kasus ditemukan kit radiofarmaka mengalami kerusakan, sehingga radiofarmaka yang diperoleh dari hasil penandaan memberikan pencitraan yang tidak baik dan dapat menyebabkan kesalahan diagnosis. Makalah ini berdasarkan cara mengevaluasi kit yang mudah rusak tersebut dari aspek kimia dan fisika, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas kit tersebut. Parameter yang perlu dievaluasi adalah pH, lipofilisitas, ikatan protein-plasma kemurnian radiokimia dan muatan listrik. Penyimpangan sifat kimia dan fisika yang disebabkan oleh beberapa hat antara lain kualitas bahan baku, komposisi kit, kevakuman kit dan kinerja alat yang digunakan, juga akan dibahas. 
FITOREMEDIASI LINGKUNGAN PERAIRAN TAWAR: PENYERAPAN RADIOSESIUM OLEH KIAMBANG (Salvinia molesta) Poppy Intan Tjahaja; Suhulman .; Putu Sukmabuana; Ruchijat .
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2006.7.1.2168

Abstract

FITOREMEDIASI LINGKUNGAN PERAIRAN TAWAR : PENYERAPAN RADIOSESIUM OLEH KIAMBANG (Salvinia molesta). Fitoremediasi lingkungan perairan tawar yang terkontaminasi dengan radiosesium telah dilakukan dengan care mempelajari penyerapan 134Cs oleh tanaman perairan. Tanaman perairan yang diteliti adafah kiambang (Salvinia molesta), sebelumnya terah diteliti tanaman eceng gondok (Eichomia crassipes). Sistem perairan tawar buatan, berupa bak stainless steel berisi 400 L air tawar, dikontaminasi dengan 134Cs sebanyak 0,2 mL dengan aktivitas 4,84 x 109 Bq/mL. Ke dalam bak tersebut dimasukkan sejumlah tanaman kiambang dan dipelihara selama 40 hari. Sebagai kontrol dilakukan pula pemeliharaan kiambang dalam bak yang tidak dikontaminasi. Setiap lima bari sekali tanaman kiambang, balk yang dipefihara dalam bak yang dikontaminasi maupun di bak kontrol, diambil sebanyak 3 tanaman (individu) untuk diukur konsentrasi 134Cs yang diserapnya. Bersamaan dengan pengambilan sampel kiambang dilakukan juga pengambilan sampel air sebanyak 25 mL untuk diukur konsentrasi 134Cs-nya. Sampel kiambang dipisahkan menjadi bagian akar dan non akar (batang beserta daun), kemudian dikeringkan dengan lampu IR. Sampel yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam vial plastik dan didestruksi dengan cara menambahkan HCl 5M sampai volumenya mencapai 100 mL. Sampel kiambang dan air masing-masing diukur dengan multi chanel analyser (MCA) dengan detektor HPGe selama 180 detik. Dad penelitian ini, diketahui bahwa tanaman air kiambang dapat menyerap dan mengakumutasi radiosesium dari air tempatnya tumbuh. Kemampuan tanaman mengakumulasi radiosesium dinyatakan sebagai faktor transfer, yang merupakan rasio konsentrasi 134Cs dalam tanaman terhadap konsentrasinya dalam air. Nilai faktor transfer yang diperoleh dari penelitian ini cukup besar, yaitu 5,9 mL/g, dengan koefisien laju transfer sebesar 3,08x10-7/bari dan 1,97x10-7/hari masing-masing untuk 0<t<25 dan 29<t<40. Tanaman kiambang dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai fitoremediator atau depolutan radiesesium di lingkungan perairan tawar, walaupun kurang ekonomis.
EXTERNAL EVENTS DARI REAKTOR RISET MENUJU REAKTOR DAYA Sindur P. Mangkoesoebroto; Henky Poedjo Rahardjo; Irwan Kurniawan; Rizkita Parithusta
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2006.7.1.2170

Abstract

EXTERNAL EVENTS DARI REAKTOR RISET MENUJU REAKTOR DAYA. Krisis energi yang dialami oleh Indonesia belakangan ini memerlukan adanya alternatif pembangkit listrik dengan energi terbarukan dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan. Standar keselamatan dan keamanan secara internasional perlu diterapkan termasuk di dalamnya standar untuk mengatasi kejadian-kejadian eksternal (external events). Di indonesia terdapat tiga reaktor nuklir riset yaitu reaktor Kartini di Yogyakarta, Reaktor TRIGA 2000 di Bandung, dan Reaktor GA Siwabessy di Serpong. Untuk menuju ke PLTN maka perlu diperhatikan pengalaman yang diperoteh dari reaktor riset tersebut. Makalah ini memuat pengataman dan kajian kejadian-kejadian eksternal (external events) sehubungan dengan qualifikasi dan re-evaluasi reaktor daya riset dengan studi kasus kajian kegempaaan yang telah dilakukan pada Reaktor TRIGA 2000, Bandung. Kajian kegempaan terhadap Reaktor TRIGA 2000 dibagi menjadi tiga tahap, yaitu investigasi lapangan, analisis resiko kegempaan (PSHA), dan analsis struktur. Pengalaman Indonesia dalam hal qualifikasi dan re-evaluasi reaktor riset sangatlah berharga sebagai bekal dalam pengembangan reaktor daya. Falsafah pengembangan reaktor daya adalah sejalan dengan reaktor riset dalam hal kejadian-kejadian eksternal. Perbedaannya adalah dalam hal besaran-besaran kuantitatif Performance Goal-Probability of Failure, Hazard Category, Safety dan Design Class.
PEMBUATAN RADIOISOTOP RODIUM-105 (105RhCl3) Azmairit Azis
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2006.7.1.2165

Abstract

PEMBUATAN RADIOISOTOP RODIUM-105 (105RhCl3). Radiofarmaka untuk keperluan terapi yang ditandai dengan radioisotop pemancar-β saat ini sangat banyak digunakan di bidang kedokteran nuklir. Rodium-105 (105Rh) merupakan salah satu radioisotop yang dapat digunakan untuk terapi karena merupakan pemancar-β yang mempunyai t1/2= 35,4 jam dengan Eβ sebesar 247 keV (30%) dan 560 keV (70%). Di samping itu, radioisotop tersebut juga memancarkan sinar-y dengan energi yang cukup ideal untuk penyidikan (imaging) selama terapi berlangsung yaitu 308 keV (5%) dan 319 keV (19%). Telah dilakukan pembuatan radioisotop 105Rh dalam bentuk carrier- free dengan menggunakan target rutenium (Ru) alam yang telah diiradiasi di reaktor TRIGA 2000 Bandung. Target tersebut dioksidasi dengan menggunakan kalium metaperiodat (KlO4) dan KOH yang dilarutkan dalam akuabides steril sambil dipanaskan perlahan-lahan, kemudian diekstraksi dengan larutan karbon tetraklorida (CCl4) untuk memisahkan Rh dari pengotor radionuklida (radioisotop Ru dan 103Ru). Setelah itu larutan diekstraksi dengan larutan tributil fosfat untuk memisahkan 105Rh dari pengotor radionuklida iridium (192Ir). Setanjutnya larutan dilewatkan pada kolom penukar kation (resin Dowex 50) untuk memisahkan 105Rh dari kation K+ yang ada dalam larutan. Kondisi optimum preparasi 105Rh diperoleh dengan melakukan ekstraksi menggunakan CCl4 dan tributil fosfat masing-masing sebanyak 4 kali dan 3 kali. Larutan 105RhCl3 tersebut diuji melalui pemeriksaan kemurnian radiokimianya dengan cara kromatografi kertas, kromatografi lapisan tipis dan elektroforesis kertas. Aktivitas dan kemurnian radionuklida larutan 105RhCl3 ditentukan dengan alat cacah spektrometer-y multi saluran. Larutan radioisotop 105RhCl3 yang diperoleh mempunyai pH berkisar antara 1,5 - 2 dan terlihat jernih dengan aktivitas sebesar 35 - 60 mCi dan konsentrasi radioaktif sebesar 7 - 12 mCi / mL. Larutan tersebut mempunyai kemurnian radiokimia sebesar 98,90 + 0,6 % dan kemurnian radionuklida di atas 99% ( 99,78 +0,03 %). Penelitian ini masih dilanjutkan untuk mendapatkan larutan 105RhCl3 dengan pH yang memadai dan kestabilan yang tinggi. Larutan 105RhCl3 yang diperoleh memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai radionuklida alternatif dalam pembuatan berbagai radiofarmaka dengan aktivitas jenis tinggi untuk terapi seperti antara lain 105Rh-EDTMP.   
PREDIKSI STRUKTUR GEOMETRI DAN KESTABILAN SENYAWA KOMPLEKS MENGGUNAKAN BEBERAPA METODE PERHITUNGAN Muhayatun .; Susanto Imam Rahayu; Abdul Mutalib
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2006.7.1.2166

Abstract

PREDIKSI STRUKTUR GEOMETRI DAN KESTABILAN SENYAWA KOMPLEKS MENGGUNAKAN BEBERAPA METODE PERHITUNGAN. Akhir-akhir ini minat dalam pemakaian metode teoritis atau komputasi untuk mempelajari struktur dan kestabilan molekul maupun untuk meramalkan terbentuknya senyawa baru semakin meningkat dan cukup populer di kalangan peneliti. Kecenderungan ini dapat dikaitkan dengan perkembangan komputer dan permintaan dunia industri terhadap senyawa-senyawa baru yang kompetitif secara ekonomi. Pada penelitian ini pembahasan difokuskan pada kompleks teknesium. Pemilihan senyawa kompleks teknesium didasarkan pada perkembangannya yang pesat karena salah satu isomernya secara luas digunakan untuk tujuan diagnostik Prediksi struktur geometri senyawa kompleks dilakukan menggunakan metode mekanika molekul (MM) dan model MAB4, sedang prediksi kestabilan senyawa kompleks dilakukan menggunakan metode solid angle factor sum (SAS) dan perhitungan entropi konfigurasi. Hasil prediksi struktur yang diperoleh dad 17 senyawa kompleks teknesium menggunakan MM dan model MAB4 memiliki deviasi rata-rata < 2 % dibandingkan dengan hasil eksperimen menggunakan XRD. Prediksi kestabilan dad berbagai senyawa kompleks teknesium menggunakan metode SAS dan perhitungan entropi konfigurasi memiliki profil yang sama. Meskipun prediksi struktur geometri menggunakan berbagai metode perhitungan tidak dapat mengambil alih peran XRD, dengan melakukan studi pendahuluan untuk memprakirakan struktur geometri atau kestabilan suatu senyawa diharapkan dapat membantu peneliti menghindari pemborosan waktu, tenaga dan biaya dalam melakukan suatu penelitian. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2006 2006


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue