cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL AIR INDONESIA
ISSN : 02164140     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
This journal focus on the result of research, information technology and fresh ideas on the technological problems of water management and waste water, industrial water and management of water resources and the environment.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Air Indonesia" : 5 Documents clear
INOVASI TEKNOLOGI AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT Widayat, Wahyu
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.013 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i2.3762

Abstract

Sumber air minum daerah padat penduduk dan masyarakat pesisir dipenuhi dari air permukaan atau sumur dalam. Air permukaan dipengaruhi oleh pasang air air laut , sehingga hampir sepanjang  waktu dalam setahun kualitas airnya payau bahkan asin. Disamping konsentrasi garam yang tinggi, kualitas air sumur dalam juga buruk yaitu mengandung zat organik, besi dan mangan tinggi, hal ini disebabkan oleh struktur tanah dan sanitasi lingkungan yang buruk dari masyarakat nelayan. Penggunaan air hujan sebagai sumber air alternatif dalam pemecahan masalah tersebut, terbatas untuk memenuhi kebutuhan air minum di musim penghujan. Alternatif lain, masyarakat harus mencari dari daerah lain yang jauh dari rumah mereka atau membeli air dengan harga mahal. Untuk memecahkan masalah kritis ini diperlukan penerapan teknologi pengolahan air yang sesuai. Teknologi pengolahan air ini harus menghasilkan air minum yang memenuhi standar teknis dan teknologi yang aplikatif, mudah dan murah dalam operasi dan pemeliharaan karena diharapkan masyarakat di daerah itu dapat mengelola, mengoperasikan dan maintenace. Teknologi osmosa balik untuk mengolah air asin menjadi air minum merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan air minum yang memenuhi syarat teknis kesehatan dan hasil pengelolaannya dapat meningkatkan derajad sosial maupun ekonomi masyarakat nelayan.Kata kunci : air minum, air asin, masyarakat pesisir, osmosa balik, padat penduduk
KONDISI KUALITAS AIR BAKU INSTALASI NGAGEL PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURABAYA Said, Nusa Idaman; Hartaja, Dinda Rita Krishumartani
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2373.58 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i2.3761

Abstract

Saat ini PDAM Kota Surabaya mempunyai kapasitas pengolahan total sekitar 10.500 liter per detik yang terdiri dari beberapa instalasi yaitu IPA Karang Pilang I, IPA Karang Pilang II, IPA Karang Pilang III, IPA Ngagel I, IPA Ngagel II dan IPA Ngagel III. Kapasitas total instalasi pengolahan air Ngagel I sebesar 1800 liter per detik, dan Ngagel II sebesar 1000 liter per detik, sedangkan kapasitas instalsi pengolahan air Ngagel III sebesar 1.750 liter per detik. Air baku yang digunakan adalah air sungai yang diambil dari sungai Surabaya. Seiring pesatnya pertumbuhan pemukiman dan perkembangan sektor industri, mengakibatkan semakin tingginya tingkat pencemaran Sungai  Surabaya. Hal tersebut berpengaruh pada menurunnya kualitas air oleh polutan khususnya polutan organik dari limbah domestik maupun limbah industri. Akibatnya  Sungai Surabaya memiliki kualitas air baku yang kurang memenuhi ketentuan baku mutu yang dipersyaratkan sebagai air baku air minum. Untuk mengetahui kondisi tingkat pencemaran di dalam air sungai salah satu metoda yang banyak digunakan adalah dengan menentukan indeks pencemaran (IP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air baku di intake Ngagel serta menentukan tingkat pencemaran dengan menggunakan metoda indeks pencemaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sampling kualitas air di intake Ngagel yang dilakukan oleh PDAM dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017. Dengan menggunakan perhitungan Indeks Pencemaran (IP), dapat diketahui bahwa tingkat pencemaran air di Intake Ngagel tahun 2015 - 2017 tergolong dalam pencemaran sedang hingga pencemaran berat. Parameter yang paling potensial menyebabkan tingkat pencemaran tersebut adalah COD, BOD, Zat Organik serta konsentrasi oksigen terlarut (DO). Konsentrasi polutan organik dalam sungai tersebut telah melebihi baku mutu air kelas I berdasarkan PP No 82 tahun 2001, yakni untuk peruntukan air baku air minum. Dari tahun 2015 hingga 2016, terjadi peningkatan tingkat pencemaran, tetapi pada tahun 2017 tingkat cemaran cenderung sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan 2 (dua) tahun sebelumnya. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas air baku di Intake Ngagel yang yang diambil dari Sungai Surabaya adalah dengan menggunakan sistem biofilter.Dengan proses biofiltrasi konsentrasi polutan organik, amoniak, detergen, padatan tersuspensi, zat besi, mangan akan dapat diturunkan sehingga konsumsi bahan kimia khususnya koagulan dan khlor untuk pengolahan air minum menjadi berkurang. Dengan demikian biaya produksi pengolahan air juga akan menjadi berkurang. Dengan semakin rendahnya konsentrasi amoniak di dalam air baku, maka penggunaan khor juga akan semakin sedikit, sehingga kemungkinan terjadinya senyawa hasil samping khlorinasi misalnya trihalometan juga semakin kecil.Kata Kunci : Biofilter, IPA, Kualitas Air
APLIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN KOMBINASI BIOFILTER AEROBIK MEDIA PLASTIK SARANG TAWON DAN BIOFILTER MEDIA KERIKIL DENGAN ALIRAN KE ATAS Azmi, Khalidah Nurul; Danumihardja, Irma Gusniani; Said, Nusa Idaman
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.731 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i2.3760

Abstract

Air limbah domestik memberikan kontribusi besar terhadap pencemaran air di perkotaan karena penerapan pengolahannya belum optimal. Penelitian kombinasi biofilter aerobik dengan media plastik sarang tawon (MPST) dan media kerikil (MK) dilakukan untuk mengolah air limbah domestik. Pemilihan proses mempertimbangkan baku mutu dan sasaran penerapannya untuk skala individual. Kombinasi pada HRT 24 jam menurunkan COD, NH4-N, TSS masing-masing 84,09%, 81,62%, 93,9%. Pada HRT 36 jam, menurunkan COD, NH4-N, TSS masing-masing 76,68%, 97,67%, 85,04%. Efisiensi dipengaruhi oleh variasi HRT dan perlakuan pada HRT 24 jam untuk meningkatkan kinerja reaktor, yaitu perubahan HRR dan tipe aerasi. Perubahan HRR dari 1 ke 0,25 (aerasi samping) meningkatkan kinerja reaktor dalam menurunkan COD dari 81,5% menjadi 88,05%, NH4-N dari 77,23% menjadi 81,7%, TSS dari 93,43% menjadi 96,35%. Perubahan tipe aerasi dari aerasi samping menjadi aerasi merata (HRR 0,25) meningkatkan kinerja reaktor dalam menurunkan NH4-N dari 81,7% menjadi 89,56%, sementara COD turun dari 88,05% menjadi 82,22% dan TSS turun dari 96,35% menjadi 90,66%. HRT 36 jam dipilih sebagai HRT optimum dengan aerasi merata dan HRR 0,25. Hal ini terkait efisiensi penurunan NH4-N yang sangat tinggi karena DO >2 mg/L dengan aerasi merata dan dalam HRT yang lebih lama, serta semua parameter berada di bawah baku mutu.Kata kunci:  air limbah domestik; biofilter aerobik; efisiensi penurunan; HRT
IMPLEMENTASI UNIT PENGOLAH AIR MINUM UNTUK MENGHILANGKAN KADAR MANGAN (Mn) TINGGI Studi Kasus : Implementasi Pengolah Air Siap Minum di Pondok Pesantren Ummul Quro, Kabupaten Trenggalek Setiadi, Imam; Yudo, Satmoko
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.836 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i2.3764

Abstract

Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yamg memiliki potensi kekayaan tambang yang tersebar di beberapa lokasi yang belum dikembangkan secara optimal. Menurut data Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa daerah di Kecamatan Gandusari mempunyai potensi tambang mangan sekitar 1,03 juta ton. Desa Melis merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, di desa ini sumber air penduduk mengandung mangan (Mn) cukup tinggi. Mengkonsumsi air yang mengandung mangan tinggi dapat mengganggu kesehatan. Salah satu cara untuk menurunkan kadar mangan tinggi dalam air adalah melakukan pengolahan air terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, untuk itu Pusat Teknologi Lingkungan BPPT telah membangun pilot plan teknologi pengolahan air siap minum (Arsinum) di Pondok Pesantren Ummul Quro, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Proses pengolahan air siap minum ini dapat mengurangi kadar mangan dan memenuhi persyaratan kualitas air minum yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010. Kata kunci : Sumber air, mangan, pengolahan air siap minum (Arsinum)
APLIKASI IPAL BIOFILTER PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI MAKANAN (KAPASITAS 75 M3/HARI) Indriatmoko, Robertus Haryoto; Ikbal, Ikbal; Nugroho, Rudi; Setiyono, Setiyono
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.234 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i2.3763

Abstract

Air limbah industri makanan berkontribusi signifikan terhadap pencemaran lingkungan. Air limbah, terutama dari mencuci bahan baku, kegiatan memasak dan mencuci peralatan produksi. Polutan utama dalam air limbah adalah senyawa organik seperti karbohidrat, minyak, lemak, dan protein. PT. EBI adalah salah satu produsen makanan cepat saji, yang berlokasi di Ciracas, Jarkata Timur. Untuk mengolah air limbah mereka, pada awalnya PT. EBI menggunakan WWTP Lumpur Aktif. Semakin meningkat kegiatan produksinya, jumlah air limbah yang dihasilkan juga bertambah. Akibatnya, IPAL yang ada tidak dapat mengolah air limbah, ditandai dengan penurunan kualitas produk yang diproses IPAL. Untuk mengatasi masalah ini, PT. EBI melakukan renovasi IPAL, yaitu mengganti IPAL Lumpur Aktif dengan IPA Biofiler. Inovasi ini memberikan hasil yang sangat positif. Kualitas produk olahan WWTP jauh lebih baik dan Standar Kualitas selalu terpenuhi. Hasil WWTP baru, konsentrasi polutan TSS menurun dari 340 mg / l menjadi 20 mg / l atau efisiensi pengobatan mencapai 94%, konsentrasi KMnO4 menurun dari 883 mg / l menjadi 50 mg / l (efisiensi, 94%), konsentrasi COD turun dari 1.654 mg / l menjadi 75 mg / l (efisiensi, 95%) dan konsentrasi BOD5 turun dari 392 mg / l menjadi 35 mg / l (efisiensi, 91%). Hasil ini menunjukkan bahwa IPAL Biofilter juga sangat efektif digunakan untuk mengolah air limbah industri makanan.Kata kunci: Air limbah indutri makanan, instalasi pengolahan air limbah, biofilter, Baku Mutu Air Limbah

Page 1 of 1 | Total Record : 5