cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Olahraga
  • jurnal-kesehatan-olahraga
  • Website
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 54 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016" : 54 Documents clear
PERBANDINGAN ANTARA PEMULIHAN AKTIF (JALAN) DAN PEMULIHAN PASIF (COLD WATER IMMERSION) TERHADAP TINGKAT KELELAHAN OTOT PASCA LATIHAN SUBMAKSIMAL FAJAR AGASI, IMAM
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exhausted is one of the factors that is able to decrease the performance of an athlete. It is important to implement a recovery from exhausted effectively and efficiently so when the athlete goes into the field, the athlete has completely recovered and performs at his/her best condition. The goal of this study is to reveal the comparison between passive recovery (cold water immersion) and active recovery in their effects to the post-submaximal exercise muscle exhausted level. This research uses experiment with one group pre-test and post-test design. The number of samples of the research is 10 samples.The result of the research finds the average of lactic in blood at the pre-test is 4.15 mmol/L and 2.26 mmol/L at the post-test (active recovery). In the other hand, the result of the pre-test is 4.75 mmol/L and 2.99 mmol/L at the post test (passive recovery). The average of the lactic acid decrease in the active recovery is 1.89 mmol/L and in the passive recovery is 1.76 mmol/L. According to pre-test data normality test, it is found that ?2table is bigger than ?2count (7,815 > 0,331) and post test (7,815 > 0,386) for active recovery. The passive recovery also reveal that pre test data ?2table is bigger than ?2count (7,815 > 0,164) and post test (7,815 > 0,325), both data have normal distribution. The calculation test of the average difference of lactic acid in the blood after submaximal exercise and after both passive and active recovery is given, the obtained data is tcount 5,449 and the value of ttable 2,262 with level of significanceix0,05 with df = 9 (active recovery) and tcount 3,500 and the value of ttable 2,262 with level of significance 0,05 with df = 9 (passive recovery). Because tcount is bigger than ttabel , it can be concluded that Ho is rejected and Ha is received which means there is an effect between active recovery and passive recovery (cold water immersion) to the decrease of the lactic acid level. From the t count value between active and passive recovery it can be concluded that active t count (5.449) > t passive count (3.500) which, in other words, the active recovery has bigger effect than passive recover
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUANMENGGIRING PADA PEMAIN SEPAKBOLA GPD SIDOARJO U - 15 ALFIAN HALIM F, MOH
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui adakah hubungan antara kecepatan dengan kemampuan menggiring pada pemain sepakbola GPD Sidoarjo U-15. 2) Untuk mengetahui adakah hubungan antara kelincahan dengan kemampuan menggiring pada pemain sepakbola GPD Sidoarjo U-15. 3) Untuk mengetahui adakah hubungan antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring pada pemain sepakbola GPD Sidoarjo U-15. 4) Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan (koefisien determinasi) kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola. Sampel penelitian ini adalah para pemain SSB GPD Sidoarjo U-15 yang berjumlah 25 pemain, dengan menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian deskriptif – kuantitatif dengan desain korelasional hubungan sebab akibat. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data maka didapatkan hasil nilai R hitung sebesar 0,918; dan diperoleh hasil F hitung sebesar 5,89, dari hasil tersebut maka didapatkan nilai F hitung > F tabel (5,89 > 3,44), yang berarti terdapat korelasi signifikan antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola. Besarnya sumbangan koefisien determinasi antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola sebesar 84,27%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring pada pemain sepakbola GPD Sidoarjo U-15, semakin besar kecepatan dan kelincahan pemain sepakbola semakin besar pula kemampuan menggiring bola pemain sepakbola tersebut.
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA MAHASISWA JURUSAN PENKESREK UNESA ANGKATAN 2015 JAKFAR ZUHDI, ALEX
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The total number of smokers has been increasing, teenagers nowadays especially. The increasing total numbers of smokers is caused by teenagers’ mindset that smoking is a part of social life and life style, meanwhile there are varied effects caused by smoking habit for example lung cancer, chronic bronchitis, asthma, and many more. Once our lung is attacked by disease, our lung cannot work well anymore, the VO2 max will be decreasing either. The aim of this research is that to identify whether there is any correlation between smoking habit and VO2 max. In this research, correlative approach and quantitative descriptive reasearch would be applied. There are 160 State University of Surabaya students of Health Education and Recreation Department generation 2015 would be the population of this research. The 30 samples would be gained by using Purposive Sampling Technique. Questionnaire method would also be apllied in this research to know the degree of the active smokers and MFT test to know the degree of VO2 max. The result of this research shows that the average of smoking habit degree of the active smokers is around 41,27 and the degree of VO2 maxis 36,88. Based on the correlation test, it is known that the coefficient of correlation itselft is -0,45, so we can claim that it they have medium correlation. While, the minuteness sign on the coefficient degree shows that there is a contrary correlation between active smoking habit and VO2 max degree. In order to examine the coefficient of correlation, T-Test pattern with significance level would be applied. Based on the counted result, it is known that value of t-count = 2,667 and we gain 1,701 from t-table with df =28. Due to the value of t-count > t-table (2,667 > 1,701), it is a kind of significant correlation coefficient. Based on the calculation of coefficient determination, actively smoking gives such a contribution towards VO2 max in the amount of 20,25%. Therefore, the researcher conclude that smoking habit of the State University of Surabaya students of Health Education and Recreation Department generation 2015 as the population in this research bring some effects towards VO2 max. From the two variables of this research, we can know that there is a significant correlation between that two variables which is significantly contrast, so it is suggested for everyone to stop smoking.
SURVEY MANAJEMEN CLUB BOLAVOLI PUTRA NANGGALA KOTA SURABAYA PUTRA MULYAWAN, DWI
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang pada penelitian ini adalah Manajemen merupakan bagian tidak terpisahkan dari aktivitas suatu organisasi yang menyeluruh, termasuk untuk prestasi dalam sebuah club bolavoli Nanggala Kota Surabaya, khususnya tim putra. Manajemen yang baik dalam sebuah club bolavoli dapat memperlancar atau mempertahankan kegiatan club serta mengembangkan bakat atlet agar lebih berprestasi. Sejak tahun 2014 sampai 2015 club bolavoli putra Nanggala Kota Surabaya menjadi juara bertahan dengan membawa piala bergilir KONI Surabaya. Dari hasil pengamatan langsung pada Kejuaraan Piala KONI bolavoli yang diadakan di GOR BIMA Universitas Negeri Surabaya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana manajemen Club Bolavoli Putra Nanggala Kota Surabaya dan memiliki tujuan untuk mengetahui manajemen di club bolavoli tersebut. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran dalam penelitian ini adalah pelaksanaan manajemen club bolavoli putra Nanggala Kota Surabaya, dan subjek penelitian ini adalah 12 atlet, 1 pelatih dan 1 pengurus club, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample. Variabel dalam penelitian ini adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen club bolavoli putra Nanggala Kota Surabaya. Analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif persentase. Jenis instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen club bolavoli putra Nanggala Kota Surabaya adalah sangat baik, Dari hasil analisis data yang diperoleh melalui angket menunjukan bahwa sistem perencanaan sangat baik dengan persentase 98%, indikator pengorganisasian sangat baik dengan persentase 84,33%, indikator fungsi kepemimpinan sangat baik dengan persentase 99% , indikator fungsi pengawasan 93% dan dalam manajemen club sangat baik dengan persentase 93,58%. Dapat disimpulkan bahwa dari empat aspek di atas manajemen club bolavoli putra Nanggala Kota Surabaya sudah sangat baik. Pengurus, pelatih dan atlet selalu berkoordinasi. Pelatih telah memiliki lisensi kepelatihan. Memang sarana dan prasarana yang dimiliki club bolavoli Nanggala Kota Surabaya belum cukup lengkap akan tetapi dengan sistem manajemen, yang telah ada dapat dibuktikan dengan prestasi yang mereka raih selama ini The background of this study is management is an inseparable part of the overall organization activities, for example achievements in a Nanggala volleyball club Surabaya, especially the men's team. A Good management in a volleyball club can accelerate or maintain the activitiesof the cluband develope talent of the athletes for performing better. Since 2014 to 2015 Nanggala volleyball men’s club becomes champions by bringing the KONI trophy. From that research of observation of KONI volleyball, where it held at GOR BIMA State University of Surabaya.Formulation of the problem in this research is how the management of Nanggalavolleyballmen’s club Surabaya and the aim of this research is to determine the management in the volleyball club.This research use descriptive qualitative research. The target in this research is the implementation of the management in Nanggala volleyballMen’s club of Surabaya, and the subject of this research are 12 athletes, one coach and one club organizer. it use purposive sample.The variable in this research is the implementation of the management functions of Nanggalavolleyball men's club Surabaya. Data Analysis of this research is using descriptive data analysis percentage techniques.This research use questionnaire instrument.The results showed that the management of Nanggala volleyballmen's club Surabaya is very good. Based the data analysis obtained by questionnaire show that Nanggala volleyball men's club Surabaya has a very good planning system with a percentage of 98%, has a very good indicator of the organization with the percentage of 84.33%, has a very good indicator of leadership functions with the percentage of 99%, 93% for indicator supervisory function and the very good club management with the percentage of 93.58%.We can conclude that four aspect of the management in Nanggala volleyball men’s club of Surabaya has been very good, athletes, one coach and one organizer are able to coordinate well. The coach has had a coaching license. Evenhough the facilities and the infrastructure aren’t quite complete but with with a management. System, which already exists can be envidenced by the achievements that they have acieved during this times.
ANALISIS PEMBINAAN CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS PADA KLUB PERSATUAN BULUTANGKIS TRI DHARMA DI KABUPATEN TUBAN NIFKHANUL ASFIYANI, MOCH.
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu cabang olahraga dibutuhkan pembinaan olahraga yangbertujuan untuk mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui atau memperoleh informasi secara nyata dalam pembinaan cabang olahraga bulutangkis pada PB. Tri Darma di Kabupaten Tuban sertamenjadikan PB. Tri Darma sebagai Rool Model pembinaan cabang olahraga bulutangkis di Kabupaten Tuban. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualititatif. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode SWOT (strenght, weakness, oppurtunity, threat). Dengan menggunakan metode SWOT diharapkan mendapat hasil yang optimal dalam mengamati pembinaan bulutangkis pada PB. Tri Darma di Kabupaten Tuban. Jenis instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pembinaan bulutangkis pada PB. Tri Darma di Kabupaten Tuban adalah sangat baik dengan persentase 89,91%. Dengan sarana dan Prasarana yang memadai dengan mempunyai gedung sendiri yang di dalamnya terdapat empat lapangan dua diantaranya lapangan karpet dengan mempunyai ruang fitrnes yang digunakan untuk kebugaran atlet saat latihan. Program pembinaan yang jelas yang dengan mempunyai pelatih yang mempunyai sertifikat kepelatihan dan perwasitan untuk di ajarkan pada atletnya tersebut. Dengan semua fasilitas (sarana prasarana) yang memadai dan program latihan yang baik PB. Tri Darma dapat meraih prestasi ditingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi. Kata kunci : pembinaan bulutangkis, PB. Tri Darma, SWOT.
PEMBINAAN CABANG OLAHRAGA PANJAT TEBING DI FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA KOTA SURABAYA KURNIAWAN ABADI, ANANG
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Olahraga panjat tebing di Surabaya merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini mulai digemari masyarakat mulai dari kalangan usia dini hingga dewasa. Olahraga ini di Surabaya dari tahun ke tahun selalu berkembang dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian prestasi dari FPTI Kota Surabaya yang selalu menjadi juara umum di beberapa kejuaraan tahun-tahun terakhir ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembinaan atlet di FPTI Kota Surabaya ditinjau dari segala aspek pendukungnya, mulai dari sumber daya manusia, program latihan, dan sarana prasarana. Penelitian yang akan dilakukan adalah berjenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu dari data angka untuk kemudian didapatkan deskripsi atau penjelasan tentang sebuah fenomena atau peristiwa yang hanya fokus pada apa yang sedang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa untukpembinaan cabang olahraga di FPTI Kota Surabaya mempunyai rata-rata mencapai 79 dengan persentase 79% yaitu dalam kategoribaik. Hal tersebut bisa dilihat dari segi sumber daya manusia, sarana prasarana dan program latihan yang sangat menunjang untuk pembinaan cabang olahraga panjat tebing sehingga FPTI Kota Surabaya bisa dibilang adalah kota atau kontingen yang tangguh terutama dari segi prestasi di setiap kompetisi atau kejuaraan. Dari mulai pengurus, pelatih, dan atlet di FPTI Kota Surabaya adalah mereka-meraka yang berkompeten dan berkualitas. Pelatih telah memiliki lisensi kepelatihan walaupun hanya beberapa saja, akan tetapi hal tersebut dapat ditutupi dengan pengalamannya di bidang panjat tebing dan ditunjang dengan loyalitas serta kemampuan untuk menganyomi atlet-atletnya. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh FPTI Kota Surabaya sangat memadai untuk melakukan pembinaan prestasi. Kata kunci : Pembinaan,Cabang Olahraga Panjat Tebing,FPTI Kota Surabaya
MANAJEMEN PEMBINAAN PRESTASI ATLET OLAHRAGA RENANG DI DELTA SWIMMING CLUB SUSANTO, HERMAWAN
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sebuah club renang yang berprestasi tidak lepas dari manajemen pembinaan prestasi untuk mencetak dan membina para atletnya agar memperoleh juara dalam setiap perlombaan, untuk mencapai prestasi yang tinggi tidaklah mudah dibutuhkan kedisiplinan dan latihan yang keras, kualitas latihan yang diberikan juga sebagai penentu prestasi untuk atlet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana program pembinaan prestasi di Delta Swimming Club Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara pengamatan (Observasi), Wawancara (Interview) dan Dokumentasi. Hasil dari penelitian menejemen pembinaan prestasi atlet di delta Swimming Club Kabupaten Sidoarjo sangat baik. Dengan adanya pelatih yang berkompeten, melakukan evaluasi pada saat selesai latihan maupun perlombaan, memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan juga sumber dana yang sudah mencakup beberapa aspek untuk proses jalannya program latihan.
ANALISIS KEMAMPUAN VO2MAX PADA ATLET KARATE RANTING PERMATA SIDOARJO PRAMATA, ANGGA
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Olahraga prestasi adalah kegiatan olahraga yang dilakukandan dikelola secara professional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal. Dan olahraga karate merupakan satu dari sekian banyak cabang olahraga prestasi yang kini sedang populer di Indonesia. Karate merupakan seni bela diri asal Jepang yang mana didalam kegiatannya selalu dibutuhkan sebuah gerakan pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, kelincahan, dengan bertenaga baik dalam Kata maupun Kumite. Oleh karena itu agar sebuah gerakan dapat berjalan maksimal maka faktor kondisi dan latihan fisik yang menjadi salah satu aspek penunjangnya. Dan hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kemampuan tubuh dalam menggunakan oksigen atau VO2Max. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan masalah yaitu bagaimana tingkat kemampuanVO2Max pada atlet karate Ranting Permata Sidoarjo? Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan VO2Max pada atlet karate Ranting Permata Sidoarjo. Sehingga manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana tingkat kemampuan VO2Max atlet karate Ranting Permata Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, mendeskripsikan dan mengidentifikasi serta hanya mengumpulkan data atau fakta yang ada terkait dengan tingkat kemampuan VO2MaxAtlet Karate Ranting Permata Sidoarjo. Fokus pembahasan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan VO2Max pada atlet Karate Ranting Permata Sidoarjo dengan menggunakan instrumen Multistage Fitness Test (MFT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa atlet KaratePutriRanting Permata Sidoarjo yang berjumlah9atlet tersebut memiliki nilai VO2Max tertinggi 45,2 ml/kg/min dan terendah30,6 ml/kg/min, dengan rata-rata keseluruhan adalah 35,5 ml/kg/min dan termasuk dalam kategori baik (Good).
ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PUTRA KLUB BOLABASKET SMA TRIMURTI SURABAYA PRIHANTO, KUKUH
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannnya. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana gambaran kondisi fisik atlet putra klub basket SMA Trimurti Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet putraklub basket SMA Trimurti Surabaya dan jumlah sampel 12 atlet. Variabel penelitian menggunakan item tes kondisi fisik atlet putra klub basket SMA Trimurti Surabaya. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan 7 jenis rangkaian tes yaitu Daya tahan aerobik melalui tes Balke, kecepatan lari 30 meter, kelincahan melalui shuttlerun, power otot tungkai, keseimbangan, kekuatan dan kelentukan bahu & pergelangan tangan atlet putra klub bolabasket SMA Trimurti Surabaya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis pendekatan deskriptif kuantitatif. Dari hasil serangkaian tes menunjukkan kemampuan fisik dapat diperoleh bahwa Daya tahan aerobik melalui tes Balke termasuk kategori baik rata-rata sebesar 60,90 O?/kgBB/menit, kecepatan lari 30 meter termasuk kategori baik rata-rata sebesar 4,56 detik, kelincahan termasuk kategori baik rata-rata sebesar 12,25detik, power otot tungkai termasuk kategori cukup rata-rata sebesar 893,2 watt, keseimbangan termasuk kategori sedang rata-rata sebesar 15,61 detik, kekuatan termasuk kategori kurang rata-rata sebesar 24,58 detik dan kelentukan bahu & pergelangan termasuk katagori baik rata-rata sebesar 12 inchi Berdasarkan hasil serangkain tes kondisifisikatletputraklub basket SMA Trimurti Surabaya dapat disimpulkan bahwa kondisi fisikseluruhkomponendalamkategorisedangsebesar52,37 %. Sehinggadisarankanuntukmelakukanlatihankondisifisikrutin agar semuakomponenkondisifisikdalamkategoribaik, harapannyaakanmeningkatkanprestasidalampertandinganbolabasket. Kata kunci : Analisis Kondisi Fisik, Bolabasket
PENGARUH MODEL LATIHAN PLYOMETRICROPE JUMP DAN LATIHAN NAIK TURUN BANGKU 40 CM TERHADAP KEMAMPUAN BLOCK PEMAIN BOLAVOLI REMAJA PUTRA SMA NEGERI 1 NGANJUK. KIRONO KUSUMO SUSETYO, SASI
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4, No 4 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan bolavoli akan memiliki kualitas permainan dengan pemain mampu menguasai teknik dasar dengan baik dan didukung dengan kemampuan fisik yang memadai. Dengan hal itu semua pemain dapat menampilkan permainan bolavoli yang terampil. Memiliki kemampuan block yang baik adalah modal utama bagi para pemain bolavoli. Sehingga untuk memiliki modal itu perlulah latihan diantaranya latihan plyometric rope jump dan latihan naik turun bangku untuk menunjang meningkatkan kemampuan block pemain bolavoli remaja putra SMA Negeri 1 Nganjuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh model latihan plyometricrope jump dan latihan naik turun bangku 40 cm terhadap kemampuanblock pemain bolavoli remaja putra. Sasaran penelitian ini adalah pemain bolavoli remaja putra SMA Negeri 1 Nganjuk usia 16-18 tahun dengan sampel 12 orang. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen, sedangkan proses pengambilan data dilakukan dengan memberikan test pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, diketahui rata-rata kemampuan block pemain bolavoli remaja putra SMA Negeri 1 Nganjuk, untuk latihan rope jump pre-test diperoleh rata-rata 267,6 dan standart deviasi sebesar 11,26 sedangkan post-test diperoleh rata-rata sebesar 273,3 dan standart deviasi sebesar 12,40 dan data naik turun bangku pre-test sebesar 266,6 dan standart deviasi sebesar 10,75 sedangkan post-test diperoleh rata-rata sebesar 271,1 dan standart deviasi sebesar 11,56 untuk selisih pada pre-test dan post-test rope jump diperoleh rata-rata sebesar -5,66 standart deviasi sebesar 1,20. Sedangkan pada pre-test dan post-test naik turun bangku diperoleh rata-rata sebesar -5,16 dan standar deviasi 1,16. Latihan rope jump berpengaruh terhadap kemapuan block pemain bolavoli remaja putra SMA Negeri 1 Nganjuk dengan hasil -2,39 1,81. Dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan rope jump dan naik turun bangku terhadap kemampuan block pemain bolavoli remaja putra SMA Negeri 1 Nganjuk. Sedangkan untuk kelompok yang diberikan latihan naik turun bangku dengan hasil -2,38 1,81. Dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan naik turun bangku dan rope jump terhadap kemampuan block pemain bolavoli remaja putra 0,328 1,8. Jadi ada perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan block antara kelompok latihan rope jump dan kelompok latihan naik turun bangku. Dengan kata lain bahwa yang paling maksimal dicapai oleh pemain bolavoli remaja putra SMA Negeri 1 Nganjuk setelah diberikan latihan rope jump.   Kata kunci: Kemampuan block, Latihan plyometric rope jump, latihan naik turun bangku   Volleyballgamewill have quality of the game with players who are able to master basic techniques well and are supported with adequate physical ability. By having those, all players can perform a skilled volleyball game. Having well-block ability becomes a good asset for volleyball players. Therefore, having those assets requires exercises, such as, the plyometricropejump training and the harvard step test training to support as well as to improve the block ability of young volleyball players at state senior high school 1 Nganjuk. This study aimed to determine theeffect ofplyometric rope jump training model and 40 cm harvard step test toward block ability of young volleyballplayers. The subjectsof the studywere young volleyball players at state senior high school 1 Nganjuk, by taking 12 people samples aged 16-18 years. The methodin this studywasan experimental researchmethod, whilethe process ofdata collection was by giving pre-test and post-test. Based on the result of calculation conducted, it is known that the average of block ability of young volleyball players at state senior high school 1 Nganjuk, it is obtained that pre-test of rope jump exercise was 267.6 and the standard deviation was 11.26 while the post-test was in the average of273.3 by standard deviation 12.40. The Harvard Step Test data was 266.6 and the standard deviation was 10.75 while post-test gained an average of 271.1 and standard deviation of 11.56 for the difference in the pre-test and a post-test rope jump resulted by an average of -5.66 by standard deviation of 1.20. While on the pre-test and a post-test Harvard step test by an average of -5.16 by standard deviation 1.16. Rope jump training affected the ability to block of young volleyball players at state senior high school 1 Nganjuk in the result of -2.39 1.81. In other words, there was significant difference between the Rope Jump training and Harvard Step Test toward the block ability of young volleyball players, while for the group which was given the Harvard Step Test training, it is obtained the -2.38 1.81. In other words, there was also a significant difference between the training of Harvard step test and rope jump to the ability block young volleyball players 0.328 1.8. There was a significant difference toward block ability between the group of rope jump and Harvard step test training. In conclusion, the young volleyball players in State Senior High School 1 Nganjuk achieved maximum after being given the Rope Jump training. Keywords: Block Ability, Plyometric training of rope jump, Training of Harvard step test