cover
Contact Name
Suci Megawati
Contact Email
sucimegawati@unesa.ac.id
Phone
+6281342706458
Journal Mail Official
publika@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung I3 Lantai 1 Postal Code: 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Publika
ISSN : -     EISSN : 2354600X     DOI : https://doi.org/10.26740/publika.v9n2
Core Subject : Social,
PUBLIKA is available for free (open access) to all readers. The articles in PUBLIKA include developments and researches in Public Policy, Public Management, and Local Administration (theoretical studies, experiments, and its applications).
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 7 (2016)" : 15 Documents clear
STRATEGI PERUM PERHUTANI KPH MALANG DALAM MENGEMBANGKAN OBJEKWISATA COBAN TALUN KOTA BATU DINI LAILI AMAJIDA
Publika Vol 4 No 7 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n7.p%p

Abstract

Abstrak Kota Batu memiliki banyak daya tarik wisata. Salah satunya adalah objek wisataCoban Talun. Coban Talun merupakan salah satu sektor unggulan di Kota Batu namun masihkurang diminati dan pengunjungannya lebih sedikit daripada tempat-tempat wisata lain yangberada di Kota Batu. Dibutuhkan strategi dari pemerintah melalui Perum Perhutani KPHMalang dalam mengembangkan objek wisata di Kota Batu khususnya pada objek wisata CobanTalun agar tempat wisata ini lebih menarik dan diminati oleh masyarakat. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui strategi Perum Perhutani KPH Malang dalam mengembangkanobjek wisata di Kota Batu khususnya pada kawasan objek wisata Coban Talun. Jenis penelitianyang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan menggunakan pendekatankualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan pengamatan (observasi),wawancara, dan dokumentasi. Sementara itu, fokus penelitiannya menggunakan teori strategipengembangan pariwisata menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang terdapat 6(enam) indikator fokus penelitian antara lain strategi pengembangan produk wisata, strategipengembangan pasar dan promosi, strategi pemanfaatan ruang untuk pariwisata, strategipengembangan sumber daya manusia, strategi investasi, strategi pengelolaan lingkungan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pengembangan objek wisata khususnya pada objek wisataCoban Talun Kota Batu yang dilakukan oleh pihak berwenang yaitu Perum Perhutani KPHMalang telah melakukan upaya strategi pengembangan untuk mengembangkan objek wisataCoban Talun. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Malang adalahdengan memaksimalkan pengembangan objek wisata Coban Talun yang nantinya akandijadikan sebagai percobaan wisata modern dengan melakukan pembangunan seperti wisataalam, wisata adventure, wahana-wahana yang bersifat lingkungan, serta edukasi flora danfauna. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa Perum Perhutani KPH Malang sudahmemaksimalkan mungkin upaya pengembangan objek wisata Coban Talun. Namun, masihterdapat beberapa kekurangan yang perlu perhatian lebih lanjut. Demikian juga masih terdapatkendala seperti halnya air terjun keruh dan izin pengembangan yang belum turun. Oleh sebabitu, perlu adanya pemantauan dan pengajuan kembali perihal perizinan pengembangan kepadaPerum Perhutani Kantor Pusat.Kata kunci: Strategi Pengembangan, Objek Wisata
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) (Studi pada Kelompok Mojokrapak Berseri di Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang) DEWI FITRIANINGRUM
Publika Vol 4 No 7 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n7.p%p

Abstract

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) (Studi pada Kelompok Mojokrapak Berseri di Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang) Dewi Fitrianingrum 12040674037 (S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya) Email : dewfitningrum77@gmail.com Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP. 0023097908 (S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya) Email: wena_23979@yahoo.com Abstrak KRPL merupakan optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang dilakukan melalui upaya pemberdayaan wanita, untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan sebagai sumber pangan keluarga melalui kegiatan budidaya tanaman dan ternak unggas atau ikan. Desa Mojokrapak di Kabupaten Jombang merupakan salah satu desa sasaran program KRPL yang telah memperoleh berbagai penghargaan baik nasional maupun lokal, serta telah menjadi daerah percontohan. Namun, disisi lain masih dijumpai permasalahan yang dapat menghambat tujuan program ini. Berdasarkan hal inilah perlu dideskripsikan evaluasi pelaksanaan program KRPL di Desa Mojokrapak ,Tembelang, Jombang. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan lokasi sasaran program di Desa Mojokrapak dengan sasaran kelompok Mojokrapak Berseri telah memenuhi kriteria ketepatan. Namun, dalam pelaksanaan program KRPL di Desa Mojokrapak ini belum memenuhi kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, dan responsivitas. Oleh karena itu saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya dana hibah diberikan berupa uang karena kelompok sasaran telah memiliki kepengurusan yang jelas, tetapi harus diimbangi dengan adanya kontrol dan pelaporan keuangan secara rutin dan berkala kepada dinas terkait. Pendampingan seharusnya diberikan sampai tahap pendampingan, dan seharusnya ada kerja sama dengan media dalam menyiarkan perkembangan pelaksanaan program KRPL untuk memotivasi masyarakat. Kata Kunci : Evaluasi, Pelaksanaan Program, KRPL
DAMPAK KEGIATAN PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (P-LDPM) DI DESA MENTARAS KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK SELVINA KHOIRUN NISA
Publika Vol 4 No 7 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n7.p%p

Abstract

DAMPAK KEGIATAN PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (P-LDPM) DI DESA MENTARAS KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK Selvina Khoirun Nisa’ 12040674224 (S1 Administrasi Publik, FISH, UNESA) selvinakhoirunnisa@gmail.com Indah Prabawati, S.S0s., M.Si. 00290774004 (S1 Administrasi Publik, FISH, UNESA) prabawatiindah@yahoo.co.id ABSTRAK DAMPAK KEGIATAN PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MSAYRAKAT (P-LDPM) DI DESA MENTARAS KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan nasional yang dicirikan dengan adanya ketersediaan pangan yang cukup secara makro. Namun masih ada beberapa daerah dimana masyarakat dan petaninya tidak mampu mengakses pangan yang cukupdikarenakan pendapatan yang tidak mencukupi untuk memperoleh akses terhadap pangan. Disisi lain wilayah pertanian padi dan jagung dihadapkan pada masalah seperti keterbatasan modal usaha, posisi tawar hasil petani yang rendah dan keterbatasan akses pangan (beras) saat paceklik. Guna mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pertanian Badan Ketahanan Pangan, sejak tahun 2009 telah mengalokasikan dana APBN untuk memperkuat modal dan kemampuan Gapoktan. Dana tersebut disalurkan melalui Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyrakat (P-LDPM). Kegiatan P-LDPM telah dilaksanakan di Gapoktan Karya Tani Desa Mentaras Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik sejak tahun 2010. Dampak-dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini secara explisit cukup baik sehingga dibutuhkan pembuktian mengenai sejauh mana dampak positif dari kegiatan tersebut, hal itu yang kemudian melatarbelakangi untuk melakukan penelitian tentang dampak P-LDPM di Desa Mentaras Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, fokus penelitian menggunakan evaluasi berdasarkan indikator dampak kegiatan P-LDPM, yaitu: terwujudnya stabilisasi harga gabah, beras, dan/jagung diwilayah Gapoktan, terwujudnya ketahanan pangan ditingkat rumah tangga petani dan meningkatnya pendapatan petani dan jagungyang berada di wilayah Gapoktan. Sumber data diperoleh menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis data model interaktif oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dampak kegiatan P-LDPM di Gapoktan Karya Tani sudah cukup baik, yaitu: terwujudnya stabilisasi harga gabah, beras dan jagung diwilayah Gapoktan yang ditunjukkan dengan meningkatkanya harga hasil panen diatas Harga Pembelian Pemrintah dan meningkatnya perekonomian desa yang dibuktikan dengan pembelian alat pembajak sawah dan mobil pickup untuk kepentingan desa. Selanjutnya terwujudnya ketahanan pangan petani. Gapoktan Karya Tani sudah Memiliki gudang Gapoktan untuk menyimpan cadangan pangan ketika musim paceklik. Terakhir. Meningkatnya pendapatan petani yang dicirikan dengan terwujudnya jual beli hasil panen Gapoktan. Gapoktan Karya Tani sudah melakukan jual beli hasil panen yang sudah berjalan baik. Namun, masih terjadi keteledoran yang dilakukan pengurus unit distribusi, sehingga memungkinkan terjadinya kerugian jika terjadi terus menerus. Seharusnya pengurus Gapoktan memberikan teguran kepada pengurus unit distribusi dan Petugas Penyuluh Lapangan juga ikut mengawasi. Diluar ketiga indikator tersebut, juga terjadi overlapping pekerjaan dikarenakan ketua Gapoktan Karya Tani juga menjabat sebagai Sekertaris Desa, sehingga mengakibatakan ada tanggung jawab yang terbengkalai. Sebaiknya dianjurkan untuk memilih ketua yang tidak memiliki tanggung jawab lain diluar Gapoktan. Gapoktan juga menyampaikan bahwa dana dari pemerintah tidak mencukupi untuk membeli hasil panen Gapoktan dengan luas sawah 256,46 Ha, sehingga pengurus Gapoktan meminjaman uang untuk menutupi kekurangan tersebut. Sebaiknya Gapoktan lebih bisa untuk mengatur dana tersebut agar pengurus Gapoktan yang mengolah dana bansos tidak terbebani untuk mencarikan dana lain. Kata kunci: Ketahanan Pangan, Kegiatan P-LDPM, Gapoktan.
IMPLEMENTASI PROGRAM RUMAH BAHASA  KOTA SURABAYA A. SYAHRIR FANSURI
Publika Vol 4 No 7 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n7.p%p

Abstract

ABSTRAK Rumah Bahasa adalah program yang didirikan oleh Pemkot Surabaya yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia di Surabaya untuk persiapan AFTA dan AEC, dimana dampak AFTA dan AEC akan menyebabkan arus globalisasi dan persaingan ekonomi global akan semakin kuat, maka dari itu pemerintah Surabaya mendirikan rumah bahasa. Pengembangan SDM dilakukan dengan memberikan masyarakat kursus bahasa asing, menyediakan klinik-klinik investasi, usaha, ketenagakerjaan dan klinik teknologi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Program Rumah Bahasa Kota Surabaya dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi program tersebut. Proses implementasi menjadi suatu hal yang dapat dikaji ada 6 variabel menurut Van Metter dan Van Horn yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumberdaya, karakteristik agen pelaksana, sikap/kecenderungan para pelaksana, komunikasi antar organisasi dan aktifis pelaksana, serta lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk mengecek keabsahan data penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif, yaitu proses analisis dengan menggunakan tiga komponen yang terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Rumah Bahasa Kota Surabaya belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mencapai keberhasilan dalam implementasi kebijakan publik terdapat enam variabel yang menentukanantara lain: Ukuran dan Tujuan kebijakan belum menunjukkan kejelasan terkait indikator kualitas dan manfaat pelayanan Rumah Bahasa, Sumberdaya manusia sudah cukup memadai untuk Implementasi Program Rumah Bahasa Kota Surabaya tetapi sumberdaya informasi, keuangan dan fasilitas masih kurang memadai, Karakteristik Agen Pelaksana, respon yang diberikan terhadap program ini sudah cukup baik dan efektif. Namun, pemanfaat program kurang merespon program yang disediakan Rumah Bahasa, sikap atau kecenderungan para pelaksana yang telah terlibat masih kurang baik (tidak konsisten dalam menjalankan tugasnya) khususnya masih ada pengajar yang terlambat datang, komunikasi yang dilakukan oleh pihak pelaksana program pada kelompok sasaran masih kurang efektif, dan lingkungan sosial masyarakat mendukung program karena merasa terbantu terkait pembelajaran bahasa asing. Lingkungan ekonomi dapat meningkatkan penghasilan maupun kegiatan usaha dengan penguasaan bahasa asing yang dimiliki dan lingkungan politik sangat berhubungan antar pemangku kebijakan serta saling mendukung dan pengawasan yang dilakukan terutama oleh legislatif komisi A bagian hukum dan pemerintahan dalam menyelenggarakan Program Rumah Bahasa Kota Surabaya. Berdasarkan kesimpulan saran yang direkomendasikanya itu Pemerintah Kota melakukan revisi bagi perbaikan kebijakan yang terkait Rumah Bahasa yang mencakup kejelasan ukuran dan manfaat Rumah Bahasa bagi masyarakat. Implementor melakukan strategi komunikasi yang efektif, sehingga Program Rumah Bahasa diketahui oleh masyarakat Surabaya seperti melalui media massa, dan lain-lain. Kata Kunci: Implementasi Program, Kebijakan Publik, Rumah Bahasa
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PANTAI DI KABUPATEN TUBAN (Studi Kasus  di Desa Gadon, Kecamatan Tambaboyo, Kabupaten Tuban) WIWIK
Publika Vol 4 No 7 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n7.p%p

Abstract

Abstrak Pemberdayaan masyarakat pesisir adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat pesisir yang masih dalam kondisi belum mampu melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan. Kondisi yang di alami oleh masyarakat pesisir tersebut disebabkan oleh berbagai hal, yang diantaranya adalah kesulitan memperoleh pinjaman modal, masih terbatasnya mobilitas masyarakat pesisir, rusaknya sumberdaya laut, rendahnya kualitas sumberdaya manusia serta masih rendahnya produktivitasnya dan daya saing usaha kelautan dan perikanan. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat suatu program pemberdayaan masyarakat pesisir yaitu Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP). Salah satu desa yang menjadi sasaran program ini adalah di Desa Gadon Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban. P2MPP telah dijalankan selama 5 tahun lebih dan menunjukkan beberapa permasalahan yang masih terjadi pada masyarakat di Desa Gadon, salah satunya adalah masih sedikitnya alternatif mata pencaharian masyarakat Desa Gadon. Untuk melihat bagaimana keberlanjutan P2MPP di Desa Gadon kabupaten Tuban, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Untuk memperoleh data yang di inginkan, data diperoleh melalui sumber data primer dan sekunder dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk melihat hasil atau keberlanjutannya peneliti menggunakan teori pendekatan pemberdayaan masyaraat pesisir dari Tuwo Ambo (2011). Dalam pendekatan ini terdapat lima point untuk melihat bagaimana keberhasian sebuah program dalam memberdayakan masyarakat pesisir. Pendekatan tersebut terdiri dari: (1) pengembangan alternatif mata pencaharian baru, (2) akses terhadap modal, (3) akses tearhadap teknologi, (4) akses terhadap pasar, dan (5) pengembangan aksi kolektif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, P2MPP telah cukup membantu mengangkat kehidupan masyarakat di Desa Gadon. Hal ini dinyatakan oleh berbagai narasumber, seperti ketua bidang pengembangan perekonomian masyarakat Bapemas Kabupaten Tuban, kepala Desa Gadon, Ketua UPKu, bendahara UPKu, ketua Kelompok masyarakat serta masyarakat. P2MP dipergunakan untuk meningkatkan produktivitas usaha maupun untuk membuat atau merintis usaha baru sesuai dengan kemampuan masyarakat Desa Gadon. Hal ini juga dapat diihat melalui terpenuhinya semua indikator atau point dalam pendekatan pemberdayaan masyarakat pesisir. Kata kunci: Masyarakat Pesisir, Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, P2MPP

Page 2 of 2 | Total Record : 15