Humanitas: Indonesian Psychological Journal
HUMANITAS (ISSN: 1693-7236) focuses on psychology research and cover all branch of psychology sciences. This journal is peer-review.
Jurnal Humanitas berfokus pada penelitian psikologi and mencakup semua cabang ilmu psikologi. Jurnal ini merupakan jurnal peer-review.
Articles
14 Documents
Search results for
, issue
"Vol 14, No 1: February 2017"
:
14 Documents
clear
Penghargaan pada Argumentasi Bagian dari Karakter Intelektual: Studi Eksploratoris pada Calon Mahasiswa
Aditomo, Anindito
HUMANITAS Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (199.205 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.5803
Mengembangkan karakter intelektual pada mahasiswa adalah salah satu tujuan penting pendidikan tinggi. Penelitian ini menyoroti “penghargaan pada argumentasi” sebagai sebuah disposisi/sifat yang menjadi bagian karakter intelektual. Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) mengeksplorasi struktur dimensi konstruk penghargaan pada argumentasi, (b) mendapatkan gambaran tentang tingkat penghargaan pada argumentasi, (c) menyelidiki apakah penghargaan pada argumentasi diprediksi oleh gender dan latar belakang sosial-ekonomi keluarga, serta (d) menguji prediksi teoretis tentang kaitan pemahaman epistemologis dengan penghargaan pada argumentasi pada calon mahasiswa. Sebuah survei dilakukan pada 2229 partisipan (57% perempuan, usia rata-rata 17.9 tahun) yang telah diterima sebagai mahasiswa di tujuh fakultas sebuah universitas, namun belum mengikuti perkuliahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghargaan pada argumentasi adalah konstruk multidimensi, dan bahwa sebagian besar calon mahasiswa menyadari manfaat argumentasi dalam pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, dan meningkatkan mutu pemikiran. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi dosen yang ingin menerapkan metode pembelajaran yang menuntut mahasiswa berpikir kritis dalam argumentasi. Analisis regresi menunjukkan bahwa gender dan latar belakang sosial-ekonomi keluarga tidak memrediksi penghargaan pada argumentasi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pemahaman epistemologis terkait dengan penghargaan pada argumentasi, namun tidak selalu dengan arah yang sesuai prediksi teoretis.
Pengaruh Strategi Experiential Learning Terhadap Self Regulated Learning Mahasiswa
Latipah, Eva
HUMANITAS Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (5719.31 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.4547
Self regulated learning memiliki peranan yang sangat penting terhadap banyak aspek kehidupan terutama bidang akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi experiential learning terhadap self regulated learning dan komponen-komponennya (motivasi belajar, strategi belajar kognitif, regulasi metakognitif, dan kelola sumber daya) mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah 40 orang kelompok eksperimen dan 40 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala self regulated learning dan modul experiential learning digunakan sebagai pedoman dalam menerapkan strategi pembelajaran eksperiensial. Teknik analisis multivariat digunakan untuk menganalisis data. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan self regulated learning, motivasi belajar, , metacognitive regulation, dan kelola sumber daya yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ini artinya bahwa strategi experiential learning mampu meningkatkan self regulated learning mahasiswa.
Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) untuk Menurunkan PTSD pada Korban Inses
Rizki, Dwi Sari;
Bashori, Khoirudin;
Hayati, Elli Nur
HUMANITAS Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (61.313 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.5032
Kekerasan seksual terhadap anak perempuan dapat memicu terjadinya PTSD (post-traumatic stress disorder) yang menyebabkan individu menjadi tidak berdaya seumur hidupnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing)dalam menurunkan PTSD (post-traumatic stress disorder) yang diderita oleh seorang remaja putri korban inses yang didampingi oleh YLPA (Yayasan Lembaga Perlindungan Anak) DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Subjek dalam penelitian ini yang mengalami PTSD adalah remaja puteri berusia 17 tahun dengan gejala PTSD sebagaimana diukur dengan IES-R (Impact of event scale-Revised). Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimen kasusu tunggal (single case experimental design) dengan desain A-B-A-B dan follow up. Wawancara dan observasi kualitatif juga dilakukan untuk melihat pengalaman subjektif subjek selama menjalani terapi EMDR. Perlakuan terapi EMDR dilaksanakan dalam tujuh sesi. Hasil penelitian menunjukkan menurunnya skor PTSD dari prates (skor 35), pascates (skor 4), dan follow up (skor 3). Hasil wawancara dan observasi juga menunjukkan bahwa subjek telah dapat mengelola emosi negatifnya, dan dapat mengontrol dirinya sendiri ketika melihat objek yang menstimulasi traumanya, serta telah dapat menemukan keyakinan baru yang positif. Berdasarkan termuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa EMDR dapat menurunkan skor PTSD yang diderita oleh remaja putri korban inses di YLPA DIY.
Uji Reliabilitas dan Validitas Eksternal The Raven’s Standard Progressive Matrices
Amiseso, Cahyo Pratomo;
Handoyo, Restu Tri;
Suwartono, Christiany
HUMANITAS Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (284.202 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.5772
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai reliabilitas dan validitas The Raven Standard Progressive Matrices (SPM) dalam konteks Indonesia. Dalam penelitian ini kami menggunakan data (N=583) yang telah tersedia, dengan rentang usia antara 13 – 61 tahun. Kami menggunakan metode Cronbach’s Alpha untuk menguji reliabilitas SPM dan metode validitas kriteria dengan the Culture Fair Intelligence Test (CFIT) sebagai alat ukur pembanding untuk menguji validitas eksternal dari SPM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SPM memiliki reliabilitas yang memuaskan, sebesar .84 (M = 47.20, SD = 6.06). Kemudian juga terbukti valid dengan validitas kriteria yang moderat (r(136) = .64, r2= .41, p < .01). Untuk penelitian selanjutnya, bisa dilakukan investigasi kegunaan diagnostik dari SPM dengan kelompok khusus, seperti kelompok individu cerdas istimewa dan kelompok individu dengan disabilitas inteligensi.
Pengembangan Model Sistem Peringatan Dini Konflik Menggunakan Prediktor Identitas Sosial
Suyono, Hadi;
M.Si., Psikolog, Suryanto
HUMANITAS Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (229.764 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.4894
Penelitian pengembangan sistem peringatan dini konflik bertujuan melakukan pemodelan dengan prediktor identitas sosial terdiri dari kategorisasi, identifikasi kelompok, dan bias kelompok.Dalam rangka mencapai tujuan penelitian bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memodifikasi tiga metode yaitu model struktural, type sequential models, dan type conjunctual model. Adapun populasi penelitian adalah anggota Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan proporsi area random sampling. Responden berjumlah 279. Analisis model menggunakan second order confirmatory factor analysis menghasilkan temuan bahwa identitas sosial yang terdiri dari kategorisasi, identifikasi kelompok, dan bias kelompok terbukti menjadi prediktor konflik.Sesuai dengan kekhasan dari sistem peringatan dini dapat diberikan rekomendasi sebagai tindakan preventif agar konflik tidak berkembang menjadi manifes. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah lebih memperhatikan dimensi bias kelompok karena memberi kontribusi terbesar sebagai pembentuk identitas sosial. Hal tersebut menjadi pijakan untuk usaha pencegahan agar konflik dapat diselesaikan dengan baik dengan cara meminimalisir bias kelompok. Tindakan pencegahan yang dilakukan adalah adanya pihak luar yang mampu menjalin kerja sama dengan pihak petani. Kelompok dari luar bermanfaat sebagai bahan pembanding dengan kelompok luar. Kelompok dari luar merupakan kelompok yang menjadi reference bagi petani. Reference dari pihak luar ini yang dapat menurunkan bias kelompok.
Peran Pengasuhan Holistik Terhadap Altruisme dan Bullying
Rahmawati, Sri W
HUMANITAS Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (346.403 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.4316
Lingkungan merupakan faktor penting dalam pembentukan tingkah laku remaja. Lingkungan tersebut berawal dari rumah yang merupakan lingkungan sosial pertama anak. Khazanah Islam memiliki konsep pengasuhan yang bersumber pada Al Quran dan Al Hadits. Konsep pengasuhan islami ini dinamakan peneliti sebagai Holistic parenting (pengasuhan holistik) , yang meliputi dimensi: qudwah hasanah (integrated role model/contoh terpadu), al addah (habituation/pembiasaan), al mauidzah (effective advice/nasehat efektif), al mulahadzah (fairness in care and control/keseimbangan dalam perhatian dan pemantauan), serta uqubah wa ujaroh (proportional consequences/konsekuensi proporsional). Penelitian ini hendak menguji aplikasi pengasuhan holistik terhadap tingkah laku altruisme dan bullying, yang diukur melalui persepsi remaja. Sebanyak 229 siswa SMA menjadi responden dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik insidental sampling. Kuesioner Holistic parenting Scale (skala pengasuhan holistik), Altruism scale (skala altruisme) dan My life at school check list scale (skala kehidupanku di sekolah) digunakan sebagai alat ukur untuk melihat peran pengasuhan holistik terhadap terhadap altruisme dan bullying. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara pengasuhan holistik terhadap altruisme dan korelasi negatif yang signifikan antara pengasuhan holistik terhadap bullying. Sementara analisis regresi menyatakan bahwa peran pengasuhan holistik terhadap altruisme dan bullying menyumbang variabilitas masing-masing sebesar 13,6 % dan 6,1 %.
Hubungan Aspek Fisik dan Psikologis Atlet Senam Artistik Putra Indonesia
Firmansyah, Helmy
HUMANITAS Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (419.525 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.4527
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aspek fisik dan psikologis atlet serta dapat diindentifikasi kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat membuat langkah-langkah strategis, sistematis, terencana, dan komprehensif dalam peningkatan performa atlet dalam proses latihan. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasional aspek fisik dan psikologis terhadap 10 atlet senam artistik putra di Jawa Barat. Instrumen aspek psikologis menggunakan kuesioner Athletic Coping Skills Inventory (ACSI-28) sedangkan instrumen aspek fisik menggunakan Fitness Model of High Level Gymnast. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara aspek fisik dan aspek keterampilan psikologis dari atlet senam artistik putra. Aspek fisik dan aspek psikologis secara bersama-sama saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Penghargaan pada Argumentasi Bagian dari Karakter Intelektual: Studi Eksploratoris pada Calon Mahasiswa
Anindito Aditomo
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (199.205 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.5803
Mengembangkan karakter intelektual pada mahasiswa adalah salah satu tujuan penting pendidikan tinggi. Penelitian ini menyoroti "penghargaan pada argumentasi" sebagai sebuah disposisi/sifat yang menjadi bagian karakter intelektual. Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) mengeksplorasi struktur dimensi konstruk penghargaan pada argumentasi, (b) mendapatkan gambaran tentang tingkat penghargaan pada argumentasi, (c) menyelidiki apakah penghargaan pada argumentasi diprediksi oleh gender dan latar belakang sosial-ekonomi keluarga, serta (d) menguji prediksi teoretis tentang kaitan pemahaman epistemologis dengan penghargaan pada argumentasi pada calon mahasiswa. Sebuah survei dilakukan pada 2229 partisipan (57% perempuan, usia rata-rata 17.9 tahun) yang telah diterima sebagai mahasiswa di tujuh fakultas sebuah universitas, namun belum mengikuti perkuliahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghargaan pada argumentasi adalah konstruk multidimensi, dan bahwa sebagian besar calon mahasiswa menyadari manfaat argumentasi dalam pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, dan meningkatkan mutu pemikiran. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi dosen yang ingin menerapkan metode pembelajaran yang menuntut mahasiswa berpikir kritis dalam argumentasi. Analisis regresi menunjukkan bahwa gender dan latar belakang sosial-ekonomi keluarga tidak memrediksi penghargaan pada argumentasi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pemahaman epistemologis terkait dengan penghargaan pada argumentasi, namun tidak selalu dengan arah yang sesuai prediksi teoretis.
Pengaruh Strategi Experiential Learning Terhadap Self Regulated Learning Mahasiswa
Eva Latipah
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.4547
Self regulated learning memiliki peranan yang sangat penting terhadap banyak aspek kehidupan terutama bidang akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi experiential learning terhadap self regulated learning dan komponen-komponennya (motivasi belajar, strategi belajar kognitif, regulasi metakognitif, dan kelola sumber daya) mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah 40 orang kelompok eksperimen dan 40 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala self regulated learning dan modul experiential learning digunakan sebagai pedoman dalam menerapkan strategi pembelajaran eksperiensial. Teknik analisis multivariat digunakan untuk menganalisis data. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan self regulated learning, motivasi belajar, , metacognitive regulation, dan kelola sumber daya yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ini artinya bahwa strategi experiential learning mampu meningkatkan self regulated learning mahasiswa.
Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) untuk Menurunkan PTSD pada Korban Inses
Dwi Sari Rizki;
Khoirudin Bashori;
Elli Nur Hayati
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 14, No 1: February 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.5032
Kekerasan seksual terhadap anak perempuan dapat memicu terjadinya PTSD (post-traumatic stress disorder) yang menyebabkan individu menjadi tidak berdaya seumur hidupnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) dalam menurunkan PTSD (post-traumatic stress disorder) yang diderita oleh seorang remaja putri korban inses yang didampingi oleh YLPA (Yayasan Lembaga Perlindungan Anak) DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Subjek dalam penelitian ini yang mengalami PTSD adalah remaja puteri berusia 17 tahun dengan gejala PTSD sebagaimana diukur dengan IES-R (Impact of event scale-Revised). Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimen kasusu tunggal (single case experimental design) dengan desain A-B-A-B dan follow up. Wawancara dan observasi kualitatif juga dilakukan untuk melihat pengalaman subjektif subjek selama menjalani terapi EMDR. Perlakuan terapi EMDR dilaksanakan dalam tujuh sesi. Hasil penelitian menunjukkan menurunnya skor PTSD dari prates (skor 35), pascates (skor 4), dan follow up (skor 3). Hasil wawancara dan observasi juga menunjukkan bahwa subjek telah dapat mengelola emosi negatifnya, dan dapat mengontrol dirinya sendiri ketika melihat objek yang menstimulasi traumanya, serta telah dapat menemukan keyakinan baru yang positif. Berdasarkan termuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa EMDR dapat menurunkan skor PTSD yang diderita oleh remaja putri korban inses di YLPA DIY.