cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia" : 5 Documents clear
ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN PENYERTIFIKATAN TANAH (KASUS DAERAH KECAMATAN SALAM KABUPATEN SLEMAN) Su Ritohardoyo
Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.13215

Abstract

ABSTRAK Pemilikan tanah sangat rawan terhadap terjadinya sengketa di masyarakat perkotaan maupun perdesaan. Konsekuensinya, pemilik tanah sangat mutlak memiliki sertifikat tanah. Namun demimian, banyak tanah di perdesaan belum atau tidak bersertifikat, akibat sebagian besar pemilik tanah menghadapi banyak kendala sosial ekonomi untuk mensertifikatkan tanah. Pemasalahan ini mendasari tujuan pene,itian untuk mengungkap keterkaitan dengan faktor-faktor sosial ekonomi pemegang hak tanah dengan minat penyertifikatan tanah yang dikuasai, antar daerah yang berbeda aksesbilitasnya terhadap kota. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Salam menggunakan metode survei. Responden penelitian adalah kepala keluarga (KK) penguasa tanah baik yang sudah atau belum memiliki sertifikat tanah. Penentuan sampel secara quota sampling berdasar tingkat aksesbilitas desa terhadap kota. Jumlah sampel responden secara total 120 KK, yang diambil 60 KK di setiap sampel desa yang berbeda aksesbilitas. Data identitas sosial ekonomi rumah tangga, persepsi tentang sertifikat tanah, dan minat untuk mensertifikatkan tanah, dikumpulkan menggunakan teknik wawancara terstruktur. Analisis data menggunakan uji statistic analisi regresi ganda dan uji beda rata-rata yakni uji ‘t’. Hasil penelitian menunjukkah bahwa luas tanah hak rakyat yang bersertifikat baru sekitar 58 persen. Pelaksanaan program penyertifikatan tanah secara masal belum sepenuhnya berhasil, ditunjukkan dari tanah bersertifikat di daerah aksesbilitas rendah, lebih sedikit (29%) daripada di daerah aksesbilitas tinggi (71%). Tingkat pengetahuan masyarakat tentang sertifikat tanah, sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan di setiap daerah yang berbeda aksesbilitas. Tingkat persepsi masyarakat terhadap biaya pengurusan dan waktu penyelesaian sertifikat tanah, secara keruangan bervariasi. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap persepsi, hanya berlaku pada masyarakat di daerah aksesbilitas rendah; sedangkan pengaruh faktor tingkat pengetahuan tentang sertifikat terhadap persepsi, berlaku di daerah aksesbilitas tinggi. Keragaman minat masyarakat mensertifikatkan tanah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan tentang sertifikat tanah, serta persepsi tentang biaya pengurusan dan waktu penyelesaian tanah. Secara spasial faktor pendidikan paling berpengaruh terhadap minat mensertifikatkan tanah di daerah aksesbilitas rendah; sedangkan faktor tingkat pengetahuan tentang sertifikat paling berpengaruh terhadap minat mensertifikatkan tanah di daerah aksesbilitas tinggi. 
DAMPAK SOSIAL EKONOMI DINAMIKA MOBILITAS PENDUDUK PROPINSI BALI (SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS MONETER) Ida Ayu Arini
Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.681 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13222

Abstract

ABSTRAK Arus migran ke Bali makin lama makin meningkat, lebih-lebih ketika terjadinya gangguan keamana di kota-kota besar di Indonesia pada waktu lengsernya penguasa orde baru pada tahun 1998. Pada waktu itu terjadi eksodus migran (terutama Warga Negara Indonesia Keturunan atau WNIK) menuju ke Bali. Memperhatikan hal tersebut perlu diteliti dampak mobilitas penduduk terhadap keadaan sosial-ekonomi masyarakat Bali. Data yang digunakan adalah data sekunder bersumber pada Sensus Penduduk SUPAS, dan dari dinas-dinas terkait. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk meningkat terutama pada daerah-daerah obyek wisata. Makin meningkatnya arus migran makin meningkat pula keheteroginan etnik di Bali. Kekhawatiran akan terjadinya dominasi ekonomi oleh migran WNIK tidak terjadi karena bidang usaha ekonomi yang strategis sebagian besar dikuasai oleh pengusaha pribumi lokal.
HIDROSTRATIGRAFI DAN HIDROKIMIA AIRTANAH DI SEKITAR ROWO JOMBOR KECAMATAN BAYAT-KLATEN Langgeng Wahyu Santosa
Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.922 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13224

Abstract

ABSTRAK Untuk mempelajari tipe akuifer dan asal usul serta karakteristik airtanah, model hidrostratigrafi dan hidrokimia merupakan salah satu model yang dapat diterapkan. Hidrostratigrafi adalah suatu model untuk menggambarkan stratum geologis penyusun akuifer, yang di dalamnya berisi informasi tentang karakteristik airtanah. Hidrokimia merupakan model untuk menelusur asal usul pembentukan airtanah, yang didasarkan pada analisis komposisi ion-ion penyusunnya. Penyusunan hidrostratigrafi didasarkan pada hasil pendugaan geolistrik, sedang penentuan tipe hidrokimia airtanah dengan metode Diagram Piper Segiempat (Square Piper Diagram). Penelitian ini dilakukan di sekitar lembah Rawa Jombor, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Tujuan utama penelitian ini adalah : (a) mengetahui tipe akuifer dan tipe hidrokimia airtanah, dan (b) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi variasi karakteristik airtanah dan asal usul airtanah payau/asin di daerah penelitian. Manfaat penelitian ini adalah sebagai dasar untuk menentukan lokasi dan kedalaman sumur bagi penyediaan sumber air bersih di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembah Rawa Jombor secara umum tersusu ole 2 tipe akuifer, yaitu akuifer bebas dan tertekan. Akuifer bebas meliputi akuifer bebas primer yang tersusun oleh endapan lempung pasiran volkan Merapi Muda, dan akuifer bebas sekunder yang tersusun oleh batugamping porous atay sekis-filit dengan banyak retakan dan sisipan kuarsa. Pada akuifer bebas primer banyak terdapat lensa-lensa airtanah payau-asin yang bervariatif antara satu tempat dengan tempat lain. Akuifer yang paling dalam adalah akuifer tertekan yang dibatasi oleh batuan malihan sekis-fill atau batugamping keras yang relatif kedap air. Pada umumnya akuifer tertekan terdapat di bagian timur rawa pada kedalaman >20 meter dan di bagian selatan rawa pada kedalaman >30 meter. Tipe hidrokimia airtanah di daerah penelitian dikelompokkan menjadi 5 tipe, yaitu tipe I (air bikarbonat, tawar), tipe II (air semi karbonat tawar), tipe III (air evaporite, payau-asin), tipe IV (air sulfat, payau), dan tipe Va yang merupakan awal pertukaran kation. Tipe III dan IV merupakan airtanah payau hingga asin yang banyak terdapat di bagian utara Rawa Jombor, yaitu di Tawang, Lebak, Bugel, dan Tanjungsari. Berdasarkan hidrostratigrafinya, airtanah kelompok ini merupakan lensa-lensa airtanah payau atau asin yang terdapat setempat-setempat pada akuifer bebas. 
PERAN SERTA MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA DALAM MENANGANI MASALAH SAMPAH Ischak Ischak
Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.026 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13225

Abstract

ABSTRAK Penelitian dengan judul Peran serta Masyarakat Kota Yogyakarta dalam Menangani Masalah Sampah bertujuan untuk mengetahui jenis sampah paling utama yang menyebabkan terjadinya penimbunan sampah pada TPS (tempat penampungan sementara), mengetahui cara-cara yang dilakukan dalam menangani timbunan sampah pada TPS dan mengetahui peran serta masyarakat dalam menangani masalah sampah. Populasi penelitian ini adalah para keluarga di Kota Yogyakarta. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, dengan mengambil sampel para keluarga di Kecamata Mergangsan Gondomanan, Ngampilan, dan Gondokusuman. Jumlah responden ditentukan 120 keluarga, berasal dari Kelurahan Wirogunan (Kec. Mergangsan), Kelurahan Prawirodirjan (Kec. Gondomanan), Kelurahan Notoprajan dan Ngampilan (Kec. Ngampilan), dan Kelurahan Klitren (Kec. Gondokusuman). Data disajikan dalam bentuk frekuensi tunggal maupun ganda. Analisis data digunakan analisis deskripsi dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sampah utama yang dibuang adalah daun, plastik, dan kertas. Tempat penampungan sementara (TPS) sebagian besar pada bak sampah yang diusahakan sendiri dan bak sampah Dinas Pekerjaan Umum. Pembersihan sampah di TPS sebagian besar dilakukan oleh warga yang ditunjuk dengan memberi imbalan jasa. Peran serta masyarakat dalam menangani masalah sampah masih kurang, khususnya keterlibatan mereka secara fisik. Sedang keterlibatan mereka secara mental sudah cukup baik.
DAMPAK MOBILITAS PEKERJA KE SABAH MALAYSIA TERHADAP RUMAH TANGGA MIGRAN DI DAERAH ASAL Siti Rahmawati
Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.362 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13214

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pinang Kecamatan Enrekang Selatan Kabupaten Enrekang Propinsi Sulawesi Selatan, bertujuan untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif dari mobilitas pekerja ke Sabah Malaysia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan pengambilan sampel dengan snowball sampling sebanyak 75 responden. Analisis data dengan tabel frekuensi dan tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak positif dari mobilitas pekerja ke Sabah Malaysia diperoleh nilai remitan untuk rumah tangga migran di daerah asal dengan rata-rata perbulan sebesar Rp 388.677 atau Rp 4.664.124,- per tahun. Pemanfaatan remitan lebih banyak digunakan untuk kebutuhan konsumtif dari pada kebutuhan produktif. Besar kecilnya remitan tetap mempunyai arti ekonomi karena remitan dari Malaysia dapat membantu meningkatkan kesejahteraan kehidupan rumah tangga migran di daerah asal dan mengurangi angka kemiskinan keluarga dan pengangguran di desa. Mobilitas pekerja ke Sabah Malaysia tidak saja berdampak positif bagi rumah tangga migran di daerah asal, dampak negatif yang cukup berpengaruh adalah tingkat perceraian dan konflik keluarga dalam rumah tangga. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2001 2001


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 2 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue