cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN" : 5 Documents clear
PENENTUAN KARAKTERISTIK FISIOLOGIS BENIH KRANJI ( BERDASARKAN NILAI KADAR AIR Pongamia pinnata) Aminah, Aam; Syamsuwida, Dida
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.685 KB)

Abstract

ABSTRACTPongamia pinnata is one of sources for biodiesel. This study aims to determine physiological and biochemical parameters of seed for planting and biodiesel production. Seed properties were analyzed such as moisture content, germination percentage, biochemical content (protein, starch and electrical conductivity) as well as oil contents. Initial moisture content of seeds was done by means of heat treatment in oven for 24 hours 103OC. Reduction of moisture content of seeds for germination test was conducted by means of incubation for 0, 24, 48 and 72 hours at 35OC. The results revealed the highest germination (92%) was reached at the moisture content of 46.80 % after desiccating for 48 hours. The content of protein and starch were 14.84% and 15.01% respectively and electrical conductivity was 815 millimho. Moisture content for seedling cultivation was 46.8% and for biodiesel was 51.37% with rendemen of 11.47%. The content of fat tended to decrease during desiccation.ABSTRAKKranji (Pongamia pinnata) adalah salah satu jenis tanaman yang berperan dalam menyediakan dua sumber energi yaitu biomassa kayu untuk kayu bakar dan biji mengandung minyak nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter fisiologis dan biokimia setelah terjadinya penurunan kadar air dalam rangka penyediaan bahan tanaman dan bahan baku biodiesel. Metode yang digunakan untuk pengujian kadar air benih awal adalah pengeringan dengan oven pada suhu 1030C ± 20C selama 24 jam. Perlakuan penurunan kadar air benih dilakukan dengan metode penyimpanan dalam inkubator untuk P1 = 0 jam (kontrol); P2 =24 jam; P3 = 48 jam dan P4 = 72 jam. Parameter yang diamati meliputi kadar air, daya kecambah, kandungan biokimia benih (protein, pati dan Daya Hantar Listrik/DHL) serta rendemen minyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan yang tepat untuk bibit kranji adalah 48 jam. Perlakuan ini menghasilkan benih dengan kadar air 46,39%, protein 14,84%, pati 15,01% dan DHL 815 millimho dan daya kecambah 92%. Perubahan biokimia benih kranji selama penurunan kadar air memperlihatkan adanya peningkatan protein dan daya hantar listrik seiring dengan lamanya pengeringan serta penurunan kandungan lemak dan kandungan pati. Berdasarkan perubahan fisiologis dan biokimia yang terjadi, benih kranji memiliki kecenderungan bersifat rekalsitran. Kadar air benih untuk bibit tanaman adalah 48,6% sedangkan untuk produksi biodiesel 51,37% dengan rendemen 11,47%. Kandungan minyak terus menurun selama penurunan kadar air.
VARIASI KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN BIBIT JABON DARI DUA PROVENAN BERBEDA Yudohartono, Tri Pamungkas; Herdiyanti, Priska Rini
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.407 KB)

Abstract

ABSTRAKJabon merupakan jenis tanaman cepat tumbuh yang prospek pemasarannya cukup tinggi. Pemanfaatan kayu danteknik silvikulturnya sudah dikenal luas oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relasivariasi genetik terhadap karakteristik bibit jabon dari berbagai pohon induk dari provenan Ogan Ilir (SumateraSelatan) dan Lombok Barat (Nusa Tenggara Barat) pada tingkat semai. Rancangan yang digunakan yaitu RancanganAcak Lengkap dengan 20 pohon induk, dengan 3 ulangan, tiap ulangan terdiri dari 10 bibit sehingga jumlah bibityang digunakan sebanyak 600 bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi genetik yang memberikanpengaruh terhadap sifat tanaman yang diamati. Hal ini ditunjukkan dengan keragaman genetik dari karakter atausifat pertumbuhan tinggi, diameter dan indeks kekokohan semai antar famili di dalam provenan jabon. Sifatpertumbuhan diameter antar provenan tidak menunjukkan variasi yang nyata. Sedangkan variasi genetik untuk sifattinggi dan indeks kekokohan semai antar provenan menunjukkan perbedaan yang signifikan. Bibit yang memilikisifat pertumbuhan tinggi dan kekokohan semai terbaik berasal dari famili 18 (Ogan Ilir). Bibit yang menunjukkansifat pertumbuhan diameter terbaik berasal dari famili 10 (Lombok Barat).
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL HUTAN TANAMAN JELUTUNG (Dyera polyphylla ) DI KALIMANTAN TENGAH Budiningsih, Kushartati; Effendi, Rachman
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.222 KB)

Abstract

ABSTRACTJelutung is a potential crop for forest plantations. Development of jelutung plantation forests is not established yet. One of the contributing factors is the lack of data and information regarding feasibility study of jelutung plantation. The purpose of this research is to analyze financial aspect of cultivation of jelutung (Dyera polyphylla), particularly at households level. The research conducted at jelutung plant that developed by community in the village of Jabiren, Sub-district of Jabiren Raya, District of Pulang Pisau, Province of Central Kalimantan. The results showed that jelutung plantation is feasible both for monoculture and mixed cropping pattern with rubber. The monoculture system of jelutung plantation showed some parameters of financial aspects NPV, BCR, and IRR are Rp. 10,248,888,4.28 and 14.7% respectively. Mix plantation of jelutung and timber showed NPV, BCR, and IRR respectively are Rp.59,247,417; 5.35; and 24.1%. The calculation was based on interest rate of 12%.ABSTRAKJelutung merupakan salah satu jenis tanaman potensial untuk hutan tanaman. Pembangunan hutan tanaman jelutung untuk kayu pertukangan hingga saat ini belum optimal. Salah satu faktor penyebabnya karena kelayakan usaha pembangunan hutan tanaman jenis jelutung masih perlu dipromosikan melalui penyediaan data hasil analisis kelayakan finansial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial hutan tanaman jelutung (Dyera polyphylla). Objek penelitian yang dipilih adalah tanaman jelutung yang dikembangkan masyarakat di Desa Jabiren, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ta- naman jelutung baik pola campuran dengan karet maupun pola monokultur, secara finansial layak untuk dikembang- kan. Tanaman jelutung pola monokultur memiliki NPV sebesar Rp 10.248.888, BCR sebesar 4,28 dan IRR sebesar 14,7 %.Tanaman jelutung pola campuran mempunyai NPV sebesar Rp 59.247.417, BCR sebesar 5,35 dan IRR sebesar 24,1%, pada tingkat suku bunga 12%.
PENGARUH PROVENAN DAN KOMPOSISI MEDIA TERHADAP KEBERHASILAN TEKNIK PENUNASAN PADA STEK PUCUK PULAI DARAT Mashudi, Mashudi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.559 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh provenan dan komposisi media terhadap pertumbuhan stekpucuk pulai darat (Alstonia angustiloba Miq.) dengan teknik penunasan. Rancangan penelitian yang digunakanadalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor, yaitu: provenan (Banten,Pendopo, Lubuk Linggau dan Solok) dan komposisi media (pasir, serbuk sabut kelapa, arang sekam, pasir : arangsekam (4:1) dan pasir : serbuk sabut kelapa (4:1)). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuanprovenan dengan komposisi media tumbuh pengaruhnya tidak signifikan terhadap parameter pengamatan. ProvenanPendopo menghasilkan persen berakar (52,71%), jumlah akar (4,56 buah) dan panjang akar (2,40 cm) terbaik. Mediapasir menghasilkan persen berakar (60,89%) dan jumlah akar (4,25 buah) terbaik. Media pasir : serbuk sabut kelapa(4:1) menghasilkan panjang akar (2,74 cm) terbaik.
EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN (Hkm) PADA HUTAN PRODUKSI DAN HUTAN LINDUNG DI PULAU LOMBOK Nandini, Ryke
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.264 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan HKm dalam menjaga kelestarian hutan danmeningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan produksi dan hutan lindung. Penelitian ini dilakukan padaHKmdi Pulau Lombok, yaitu HKmUnit Sambelia yang mewakili HKmpada hutan produksi serta HKmSesaot danHKm Darussadiqien yang mewakili HKm pada hutan lindung. Metode yang digunakan adalah survei lahan danwawancara terhadap pemilik lahan HKm serta tokoh utama masyarakat. Analisis data yang digunakan adalahanalisis deskriptif serta teknik skoring untuk menilai kondisi HKm baik secara teknis, ekonomis maupunkelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengelolaan HKm di hutan produksi berada pada kondisisedang (nilai skor 47,36) dengan faktor pembatas aspek teknis berupa kondisi biofisik dan kondisi tanaman, faktorpembatas aspek ekonomis dan kelembagaan berupa potensi ekonomi HKm dan sistem pengelolaan kelembagaan;(2) pengelolaan HKm di hutan lindung berada pada kondisi sedang (nilai skor HKm Sesaot 53,17 dan HKmDarussadiqien 45,77) dengan faktor pembatas aspek teknis penerapan teknik usaha tani dan konservasi, faktorpembatas aspek ekonomis dan kelembagaan berupa dampak ekonomi HKmdan sistem pengelolaan kelembagaan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 17, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 17, No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 2 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 1 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 2 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 1 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 2 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2014): JPHT Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 5 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 4 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 3 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 2 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 5 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 4 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 3 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 2 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 1 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 2 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 1 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 3 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 2 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 1 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 2 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 1 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2004): JPHT More Issue