cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Rekayasa & Manajemen Sistem Industri (JRMSI) adalah wadah bagi lulusan S-1 Teknik Industri, UB dan perguruan tinggi lainnya untuk mempublikasikan karya ilmiahnya.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 5 (2014)" : 20 Documents clear
PENGUKURAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN CARDING (Studi kasus: PT. XYZ) Herwindo, Herwindo; Rahman, Arif; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.533 KB)

Abstract

Abstrak PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor industri tekstil dengan produk berupa benang tenun. Proses produksi benang tenun mengalami enam tahapan permesinan yang diantaranya mesin blowing, carding, drawing, speeding, ring spinning, dan mach cone. Dari keenam tahapan permesinan tersebut, mesin carding mengalami kendala paling banyak dibandingkan yang lain. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di mesin carding digunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) digunakan untuk mengukur efektivitas mesin carding dan untuk mengetahui losses yang memberikan dampak terbesar terhadap nilai efektivitas mesin carding. Dari hasil perhitungan menunjukkan nilai rata-rata tingkat efektivitas mesin carding pada bulan November 2012-November 2013 adalah sebesar 32.60%. Losses yang memberikan pengaruh terbesar terhadap efektivitas mesin carding adalah speed losses sebesar sebesar 242531,7647 menit, diikuti oleh breakdown losses sebesar 93360 menit, dan yang terakhir adalah process defect sebesar 4139,411 menit. Setelah itu dilakukan analisis dengan FMEA untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan yang menyebabkan menurunnya efektivitas mesin carding.  Komponen yang memberikan pengaruh terbesar terhadap efektivitas mesin carding diantaranya adalah wire taker in putus dengan RPN sebesar 200, cylinder macet, coiler error, flat doffer cacat, roller doffer, pulley com macet dengan RPN sebesar 140, disco kurang pelumas RPN sebesar 112.   Kata Kunci: Overall Equipment Effectiveness (OEE),  dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), RPN.
ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN ENVIRONMENTAL PERFORMANCE INDICATOR (EPI) PADA PRODUK SKM DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA PERUSAHAAN ROKOK ADI BUNGSU MALANG Indriati, Nachlia Nandha; Rahman, Arif; Tantrika, Ceria Farela Mada
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.569 KB)

Abstract

Abstrak PR. Adi Bungsu merupakan salah satu unit usaha pengolahan tembakau dengan produk akhir berupa rokok. PR. Adi Bungsu merupakan salah satu unit usaha yang memiliki potensi pencemaran lingkungan terutama pada proses produksi rokok SKM. Dalam proses produksi rokok di PR. Adi Bungsu ditemukan bahwa terdapat massa yang hilang (mass loss). Selisih antara massa yang masuk dan massa yang keluar menjadi limbah. Selain itu, PR. Adi Bungsu juga menghasilkan air yang dibuang (water loss) dengan jumlah yang cukup banyak pada proses perendaman cengkeh. PR. Adi Bungsu ini sendiri belum memiliki perhatian yang serius terkait isu green. Penelitian ini difokuskan untuk mengurangi volume air yang dibuang, mengurangi produk gagal (reject), serta mengurangi polusi debu yang dihasilkan mesin pelintingan SKM. Dalam penelitian kali ini, metode yang digunakan adalah Green Productivity. Langkah awal yaitu menghitung tingkat produktivitas yang mengacu pada neraca massa dan menghitung indeks environmental performance indicator (EPI). Pada tahap planning dilakukan pemecahan masalah yang diawali dengan melakukan brainstorming. Pada tahap generation and evaluation of GP option, dimunculkan berbagai option yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari beberapa option tersebut, option yang tidak cocok diterapkan di perusahaan dapat dieliminasi dengan sieve method. Kemudian dari option yang tersedia diprioritaskan sesuai dengan kepentingan berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunakan weighted sum method. Solusi terbaik untuk permasalahan water loss adalah option 3, yaitu mengganti bak perendaman cengkeh dengan steam tube. Solusi terbaik untuk permasalahan mass loss adalah option 2, yaitu membersihkan pisau pemotong dan memberikan pelumas, serta menggunakan dust collector dengan penampungan tertutup. Kata kunci : Green Productivity (GP), Environmental Performance Indicator (EPI), Weighted Sum Method
PENJADWALAN HYBRID FLOWSHOP DENGAN INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN (Studi Kasus: Pt. Dwisutra Setia Agung Surabaya) Pratiwi, Fibri Ridho; Rahman, Arif; Tantrika, Ceria Farela Mada
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.057 KB)

Abstract

Abstrak   Penjadwalan merupakan alokasi dari sumber daya terhadap waktu untuk menghasilkan sebuah kumpulan pekerjaan. PT. Dwisutra Setia Agung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kasur spons. Kasur spons yang diproduksi terdiri dari 3 tipe yaitu deluxe excellent dan special. Proses produksi kasur spons terdiri dari 6 proses, yaitu penimbangan, pengadukan, pencampuran, pencetakan, pemotongan, dan penjahit. Pada proses pemotongan dan penjahitan terdapat 2 mesin identik yang biasa disebut hybrid flowshop. Permasalahan yang dihadapi PT. Dwisutra Setia Agung yaitu seringnya terjadi lost sale. Oleh karena itu perlu dilakukan penjadwalan untuk meminimasi makespan dengan memperhatikan jumlah identik mesin. Tahap dalam penelitian ini adalah peramalan produksi untuk periode selanjutnya, penentuan waktu proses produksi untuk tiap job di tiap mesin dan penjadwalan hybrid flowshop dengan bantuan software Lingo. Hasil dari penelitian ini adalah penjadwalan job untuk masing masing tipe. Penurunan nilai makespan untuk tipe deluxe 28,84%, tipe excellent 44,15%, dan tipe special 41,97%. Kata kunci: lost sale, penjadwalan produksi, hybrid flowshop, makespan
ANALISIS SISTEM PRODUKSI TERHADAP PROFIT PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN SIMULASI SISTEM DINAMIK (Studi Kasus: PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang) Lestari, Nastiti Puji; Tama, Ishardita Pambudi; Hardiningtyas, Dewi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.097 KB)

Abstract

Abstrak PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang (PT. ISN Lawang) merupakan bagian dari PT. Industri Sandang Nusantara (Persero) (PT. ISN), dengan kegiatan utama memproduksi benang. Pada tahun 2013, PT. ISN Lawang mengalami kerugian. Hal ini tidak lepas dari sistem produksi work order yang dijalankan oleh perusahaan berupa penggunaan resource yang ada di perusahaan, dengan bahan baku didatangkan dari pihak yang melakukan order. Sebagai perusahaan dengan sistem produksi work order, jumlah produksi benang dan pendapatan perusahaan sangat dipengaruhi oleh permintaan konsumen yang berfluktuasi dan mengandung ketidakpastian (uncertainty). Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel di dalam sistem produksi dalam kaitannya terhadap profit perusahaan dimana variabel tersebut berinteraksi satu sama lain digunakan pendekatan simulasi sistem dinamik. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pendekatan simulasi sistem dinamik antara lain identifikasi sistem, konseptualisasi sistem, formulasi model, simulasi model, dan analisis kebijakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 39 variabel yang terdapat di dalam sistem produksi dengan variabel utama adalah order backlog dan profit yang dipengaruhi oleh order rate, output quantity, revenue, production expense, dan commercial expense. Hasil simulasi menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi saat ini perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 340.844.500,00/bulan. Selain itu, perusahaan mengalami order backlog sebesar 451,37 bale/bulan. Terdapat 3 skenario yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil simulasi menunjukkan skenario 3 adalah skenario terbaik untuk dapat meningkatkan profit perusahaan, yaitu dengan menyediakan bahan baku untuk mengurangi stoppage akibat less feeding dan melakukan reduksi jumlah tenaga kerja. Skenario 3 menghasilkan penurunan rata-rata order backlog sebesar 434,68 bale/bulan dan meningkatkan rata-rata profit sebesar Rp111.651.166,67/bulan dari kondisi saat ini. Kata kunci: simulasi, sistem dinamik, model, sistem produksi, profit.
ANALISA BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN WORK SAMPLING DAN NASA-TLX UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPERATOR (Studi Kasus: PT XYZ) Ramadhan, Rahadian; Tama, Ishardita Pambudi; Efranto, Remba Yanuar
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.371 KB)

Abstract

Abstrak PT. XYZ merupakan pabrik yang bergerak di bidang sandang. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah pengukuran beban secara fisik dan pengukuran beban secara mental. Pada PT XYZ para pelaksana mesin sering sekali mengeluh tentang kelelahan karena harus mengoperasikan mesin yang banyak dalam sekali kerja. Untuk mengurangi kelelahan tersebut maka dibuatlah rencana penambahan jumlah karyawan tetap untuk mengurangi beban kerja setiap pelaksana mesin.. Pengukuran beban kerja menggunakan metode Workload Analysis (WLA) dan NASA-TLX. Dari hasil kedua metode tersebut akan dianalisa kemudian akan menghasilkan pertimbangan untuk menentukan jumlah karyawan. Penelitian ini menghasilkan jumlah penambahan untuk pelaksana mesin Ring-Spinning. Menurut perhitungan dengan Workload Analysis, persentase beban kerja 5 pelaksana mesin adalah 112,8%. Setelah penambahan pelaksana mesin di mesin Ring sebanyak 1 orang persentase beban kerjanya menjadi 94,56%. Hasil perhitungan NASA-TLX menunjukkan bahwa beban mental 5 operator adalah 71,4. Setelah penambahan pelaksana mesin di mesin Ring sebanyak 1 orang skor NASA-TLX menjadi 59,49. Kata kunci : Ergonomi, Work Sampling, Workload Analysis, NASA-TLX
IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA MEMINIMASI WASTE PADA PEMBUATAN WEBB DI PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA NGANJUK Najib, Abdul Halim; Choiri, Mochamad; Tantrika, Ceria Farela Mada
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.442 KB)

Abstract

Abstrak   PT Temprina Media Grafika merupakan salah satu perusahaan percetakan yang ada di Indonesia.  PT Temprina Media Grafika memproduksi koran, tabloid, majalah, buku dan media cetak lainnya. Pada proses produksi khususnya proses pembuatan webb (isi buku) masih terdapat banyak permasalahan.Penelitian  ini  bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis waste yang terjadi dalam proses produksi, menganalisis  faktor-faktor penyebab waste, serta memberikan usulan pebaikan untuk meminimasi waste. Metode  yang  digunakan pada penelitian ini adalah lean six sigma yang merupakan kombinasi antara lean dan six sigma untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan (waste) dalam upaya perbaikan proses yang berkelanjutan (continuous improvement). Pada penelitian ini dilakukandengan tahap DMAIC sesuai dengan langkah dalam six sigma. Dari ketujuh kategori waste, ketujuh jenis waste teridentifikasi terjadi pada  proses produksi webb, yaitu waiting, unnecessary inventory, defect, overproduction, unnecessary motion  inappropriate processing dan transportation. Rekonmendasi perbaikan yang diusulkan dalam penelitian ini didasarkan dari hasil identifikasi Critical To Waste yang telah dianalisis menggunakan fishbone diagram dan FMEA untuk menentukan waste mana yang menjadi prioritas diberikan usulan perbaikan. Dari hasil tabel FMEA didapatkan waste waiting dan defect yang menjadi prioritas untuk segera diperbaiki. Rekomdasi perbaikan yang diusulkan untuk kedua waste tersebut adalah melakukan checklist, preventive maintenance, konsep 5S, dan penambahan fasilitas kerja. Kata kunci :Lean Six Sigma, Waste, DMAIC, Level Sigma (DPMO), Fishbone Diagram, FMEA
PERBAIKAN FASILITAS RUMAH KOS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Saputra, Fredy Dewan; Setyanto, Nasir Widha; Oktavianty, Oke
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.349 KB)

Abstract

Abstrak Kota Malang menjadi salah satu kota yang memiliki perguruan tinggi dengan daya tampung yang cukup tinggi. Hal tersebut menjadi faktor banyaknya pendatang yang menjadi mahasiswa baru di universitas tersebut. Oleh karena itu, mereka membutuhkan tempat tinggal selama mereka menempuh studi di perguruan tinggi. Dalam penelitian ini, objek yang digunakan sebagai penelitian adalah rumah kos di Jalan Kertowaluyo, Kelurahan Ketawanggede, Lowokwaru, Kota Malang.Dari hasil survei awal yang dilakukan, didapatkan kekurangan dari segi kualitas dan kuantitas fasilitas yang disediakan. Dalam penelitian ini digunakan integrasi Service Quality dan Quality Function Deployment. Dari hasil Service Quality dapat diketahui 16 atribut yang menjadi voice of customeryang kemudian dilakukan analisis gap yaitu kelengkapan fasilitas kamar kos, tempat parkir yang lus, kebersihan kamar mandi, jumlah kamar mandi yang cukup,kasur, bantal, dan guling yang nyaman, kebersihan lingkungan rumah kos, kesesuaian biaya kos dengan fasilitas yang didapatkan, penjaga kos membersihkan lingkungan rumah kos setiap pagi, tindakan tanggap penjaga kos saat air kamar mandi habis, penjaga kos yang cekatan dalam melayani kebutuhan penghuni kos, keamanan lingkungan rumah kos, pagar digembok saat jam malam, tempat parkir yang aman, lemari dan meja yang kokoh, keramahan penjaga kos, penjaga kos yang bersedia memberi perawatan pada penghuni kos yang sakit. Berdasarkan hasil analisis Quality Function Deployment, prioritas utama rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan yaitu menyediakan fasilitas rumah kos dengan jumlah dan kualitas yang sama.   Kata kunci : pelayanan konsumen, Service Quality, Quality Functiond Deployment
PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING OM (Studi Kasus: PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang) Bangun, Irawan Harnadi; Rahman, Arif; Darmawan, Zefry
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.927 KB)

Abstract

Abstrak PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang mesin-mesin nya bekerja secara terus menerus pada saat produksi sehingga menyebabkan mesin banyak yang mengalami kerusakan saat beroperasi. Untuk mengurangi kerusakan tersebut perlu adanya kebijakan perawatan yang optimal sehingga mesin dapat beroperasi dengan baik. Pada penelitian ini menggunakan metode Reliabilty Centered Maintenance (RCM) II untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mesin Blowing OM  merupakan salah satu mesin yang penting dalam proses produksi benang. Mesin Blowing OM memiliki downtime tertinggi sehingga penelitian akan terfokus pada kompoenen mesin Blowing OM. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa komponen kritis pada mesin Blowing OM berdasarkan frekuensi kerusakan mesin dan total downtime adalah komponen flat belt dan spike lattice. Hasil analisis interval perawatan menunjukkan bahwa jenis kerusakan permukaan karet flat belt tidak rata memilik interval perawatan yang optimal sebesar 510 jam, karet flat belt longgar 260 jam, flat belt putus 580 jam, kayu spike lattice patah 620 jam, dan paku spike lattice patah 500 jam. Dari perhitungan total biaya perawatan optimal diperoleh hasil dengan jenis kerusakan permukaan karet flat belt tidak rata sebesar Rp 7.973.519,82, karet flat belt longgar Rp 11.000.673,81, flat belt putus sebesar Rp 14.061.553,06, kayu spike lattice patah sebesar Rp 19.170330,63, dan paku spike lattice patah sebesar 30.880.512,66. Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II dibandingkan dengan total biaya perawatan sebelumnya terjadi penurunan biaya perawatan dalam mesin Blowing OM sebesar 10,27%. Kata kunci : Reliability Centered Maintenance (RCM) II, ,downtime, perawatan
PENENTUAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA BATCHING SECTION PRODUKSI PAKAN TERNAK (Studi Kasus: PT Sierad Produce, Tbk.) Haranditya, Dinas; Choiri, Mochamad; Efranto, Remba Yanuar
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.271 KB)

Abstract

Abstrak Sebuah perusahaan dikatakan berjalan secara efektif dan efisien dapat ditinjau dari berbagai hal. Diantaranya dapat ditinjau dari manajemen perawatan mesin produksi yang dilakukan. Perawatan mesin penting dilakukan untuk menjaga kondisi mesin. Mesin dengan kondisi yang kurang optimal dapat menimbulkan kerugian waktu serta berkurangnya kualitas pada hasil produksi. PT. Sierad Produce, Tbk. merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang produksi pakan ternak. Pada PT. Sierad Produce, Tbk. terdapat beberapa tahapan dalam proses produksinya. Salah satu dari tahapan tersebut adalah batching section. Pada tahapan ini dilakukan proses penghalusan dan pencampuran bahan baku sesuai komposisi produk yang diinginkan. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses ini antara lain adalah Bin CPO, Screw Conveyor X, Timbangan IV, Chain Conveyor Y, Elevator Z, Hammer Mill, dan Mixer. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada masing-masing mesin di batching section. Selanjutnya dilakukan pengolahan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Sebelum melakukan penentuan strategi perawatan dilakukan pemilihan prioritas failure yang akan ditangani dengan menggunakan diagram pareto sesuai dengan nilai Risk Priority Number (RPN) masing-masing failure yang teah diidentifikasi. Selanjutnya penentuan strategi perawatan dilakukan sesuai dengan diagram alir pemilihan strategi perawatan dan dilanjutkan dengan pemberian rekomendasi Total Productive Maintenance (TPM). Pada penelitian ini diperoleh 2 failure sebagai prioritas yaitu failure yang terjadi pada elevator dan mixer. Pada kedua failure dilakukan preventive dan predictive maintenance. Selanjutnya sesuai dengan konsep TPM juga disarankan untuk melakukan training kepada operator agar dapat melakukan autonomous maintenance terhadap mesin produksi. Kata kunci : Perawatan Mesin, Overall Equipment Effectiveness (OEE), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Total Productive Maintenance (TPM).
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus: Puskesmas Kota Surabaya) Pradipta, Zuris Ika; Tama, Ishardita Pambudi; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.248 KB)

Abstract

Abstrak Puskesmas seluruh Surabaya pada tahun 2013 mempunyai rasio tenaga medis dengan pengunjung yang cukup  besar terutama untuk area Surabaya Utara. Selama ini puskesmas di Kota Surabaya belum pernah dilakukan proses pengukuran efisiensi secara bersamaan antara puskesmas yang satu dengan yang lainnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah area yang lain sudah optimal dalam menggunakan sumber daya kesehatan. Maka untuk mengukur sekaligus membandingkan efisiensi antara  puskesmas, penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). DEA merupakan metodologi nonparametrik yang didasarkan pada linear programming dan digunakan untuk menganalisis fungsi produksi melalui suatu pemetaan frontier produksi. Pada penelitian ini dipilih 10 puskesmas yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 dan memiliki fasilitas rawat inap (persalinan). Berdasarkan analisis dan pengolahan data dengan metode DEA-CCR dan DEA-BCC yang berorientasi output dapat diketahui bahwa seluruh puskesmas berada pada kondisi efisien kecuali puskesmas Tanjunsari dan Balongsari.Kedua puskesmas tersebut dinilai kurang mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk bisa menghasilkan jumlah pasien yang maksimal seperti puskesmas lain yang berada pada kategori efisien. Proses perbaikan kedua puskesmas tersebut menggunakan 2 metode yakni analisis slack dan peer group. Kata kunci : Efisiensi, Data Envelopment Analysis, DEA-CCR, DEA-BCC, orientasi output, puskesmas.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 9 (2025): Vol. 13 No. 8 (2025): Vol. 13 No. 7 (2025): Vol. 13 No. 6 (2025): Vol. 13 No. 5 (2025): Vol. 13 No. 4 (2025): Vol. 13 No. 3 (2025): Vol. 13 No. 2 (2025): Vol. 13 No. 1 (2025): Vol. 12 No. 10 (2024): Vol. 12 No. 9 (2024): Vol. 12 No. 8 (2024): Vol. 12 No. 7 (2024): Vol. 12 No. 6 (2024): Vol. 12 No. 5 (2024): Vol. 12 No. 4 (2024): Vol. 12 No. 3 (2024): Vol. 12 No. 2 (2024): Vol. 12 No. 1 (2024): Vol. 11 No. 10 (2023): Vol. 11 No. 9 (2023): Vol. 11 No. 8 (2023): Vol. 11 No. 7 (2023): Vol. 11 No. 6 (2023): Vol. 11 No. 5 (2023): Vol. 11 No. 4 (2023): Vol. 11 No. 3 (2023): Vol. 11 No. 2 (2023): Vol. 11 No. 1 (2023): Vol. 10 No. 9 (2022) Vol. 10 No. 8 (2022): Vol 10, No 7 (2022) Vol. 10 No. 7 (2022) Vol 10, No 6 (2022) Vol 10, No 5 (2022) Vol 10, No 4 (2022) Vol 10, No 3 (2022) Vol 10, No 2 (2022) Vol 10, No 1 (2022) Vol 9, No 8 (2021) Vol 9, No 7 (2021) Vol 9, No 6 (2021) Vol. 9 No. 6 (2021) Vol 9, No 5 (2021) Vol 9, No 4 (2021) Vol 9, No 3 (2021) Vol 9, No 2 (2021) Vol 9, No 1 (2021) Vol 8, No 6 (2020) Vol 8, No 5 (2020) Vol 8, No 4 (2020) Vol 8, No 3 (2020) Vol 8, No 2 (2020) Vol 8, No 1 (2020) Vol 7, No 10 (2019) Vol 7, No 9 (2019) Vol 7, No 8 (2019) Vol 7, No 7 (2019) Vol 7, No 6 (2019) Vol 7, No 5 (2019) Vol 7, No 4 (2019) Vol 7, No 3 (2019) Vol 7, No 2 (2019) Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 12 (2018) Vol 6, No 11 (2018) Vol 6, No 10 (2018) Vol 6, No 9 (2018) Vol 6, No 8 (2018) Vol 6, No 7 (2018) Vol 6, No 6 (2018) Vol 6, No 5 (2018) Vol 6, No 4 (2018) Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 14 (2017) Vol 5, No 13 (2017) Vol 5, No 12 (2017) Vol 5, No 11 (2017) Vol 5, No 10 (2017) Vol 5, No 9 (2017) Vol 5, No 8 (2017) Vol 5, No 7 (2017) Vol 5, No 6 (2017) Vol 5, No 5 (2017) Vol 5, No 4 (2017) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 10 (2016) Vol 4, No 9 (2016) Vol 4, No 8 (2016) Vol 4, No 7 (2016) Vol 4, No 6 (2016) Vol 4, No 5 (2016) Vol 4, No 4 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 11 (2015) Vol 3, No 10 (2015) Vol 3, No 9 (2015) Vol 3, No 8 (2015) Vol 3, No 7 (2015) Vol 3, No 6 (2015) Vol 3, No 5 (2015) Vol 3, No 4 (2015) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 6 (2014) Vol 2, No 5 (2014) Vol 2, No 4 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue