cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2023)" : 14 Documents clear
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR MENGGUNAKAN BETON PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM SAMBUNGAN BALOK - KOLOM PADA GEDUNG SEKOLAH GRAND PAKUWON SURABAYA Achmad Jais; M Taufik Hidayat; Retno Anggraini
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Gloria Grand Pakuwon Surabaya merupakan lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta ilmu baru yang bermutu tinggi. Sarana prasarana yang berkualitas bukan hanya dilihat dari indahnya suatu gedung, namun juga harus dipertimbangkandi segi infrastrukur yang aman. Pada Gedung Sekolah Gloria Grand Pakuwon dibangun denganmenggunakan sturktur beton bertulang konvensional , dimana struktur beton bertulang tersebut memiliki kelemahan yaitu waktu pengerjaanya yang dibilang cukup lama dan membutuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga berimplikasi keluarnya dana yang cukup besar. Adapun alternatif perencanaan lain dengan menggunakan metode beton pracetak dimana metode ini sangat cocok digunakan pada Gedung Sekolah Gloria Grand Pakuwon karena memiliki denah yang identik tiap lantai. Berdasarkan hasil analisis perencanaan pada balok-kolom menggunakan sistem pracetak sebelum cor penuh dengan beban yang dipikul oleh balok tersebut merupakan beban sendiri dari balok. Saat pengangkatan balok menunjukkan bahwa jarak tumpuan saat pengangkatan sejauh 2,05 m dari tepi balok. balok induk pracetak yang berukuran 40/40 dengan tulangan lentur yang mengalami tarik yaitu 9-D19 dan tulangan yang mengalami tekan yaitu 5-D19 serta sengkang ø10- 150 menghasilkan momen tumpuan yang besarnya sama dengan momen lapangan sebesar 976,74 kgm. Kata kunci : Balok pracetak, Struktur beton, bangunan tahan gempa
Pengaruh Penambahan Rasio Tulangan Terhadap Daktilitas Kurvatur Kolom Bertulang Dengan Baja Tulangan Berdasarkan SNI 2847:2019 (Studi Kasus Kampus Vokasi Universitas Brawijaya) MUHAMMAD RIZKY; Retno Anggraini; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan wilayah rawan gempa. Hal ini dikarenakan secarageografis Indonesia terletak pada jalur cincin api Pasifik yaitu jalur zona aktif dengan deretan gunung vulkanisaktif di Kawasan Pasifik. Kepulauan Indonesia secara geologis terletak pada per temuan dua jalur utama gempa,yaitu jalur gempa Sirkum Pasifik dan Alpine TransasiaticKolom merupakan suatu bagian yang sangat krusial yang wajib untuk diperhatikan dalam setiappembangunan struktur. Adalah sebuah struktur utama yang berguna untuk meneruskan berat dari suatu bangunandan beban lain dari suatu struktur. Kegagalan fungsi pada suatu kolom dapat menyebabkan keruntuhan seluruhstruktur.Pada penelitian ini, gedung yang menjadi objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah gedungVokasi Universitas Brawijaya. Kemudian, peneliti akan menggunakan Software SAP2000 v.22 untuk melakukanpemodelan agar mendapatkan reaksi dan juga gaya-gaya dalam yang terjadi di bangunan tersebut, data yangdigunakan adalah data yang didapatkan dari metode studi dokumen. Setelah peneliti melakukan analisis data,data tersebut akan digunakan untuk menghitung rasio tulangan kolom berdasarkan peraturan yang berlaku.Selanjutnya, rasio penulangan akan dilakukan variasi guna mengetahui perbandingan dari daktilitas kurvaturyang terjadi di kolom.Permodelan struktur Gedung Kampus Vokasi Universitas Brawijaya dilakukan menggunakan programbantu SAP 2000. Pada program SAP 2000, struktur ini akan dimodelkan sesuai dengan kondisi yang nyata.Program ini akan membantu dalam beberapa perhitungan yang akan digunakan untuk mengecek apakah struktursudah memenuhi persyaratan yang ada di SNI 1726:2019Kata Kunci : Daktilitas Kurvatur, Rasio Tulangan, Kolom Bertulang
STUDI ALTERNATIF STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) KOTA AMBON PROVINSI MALUKU FATHOR ROSYI; M. Taufik Hidayat; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kantor OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Provinsi Maluku merupakan gedung yang terletak di KotaAmbon dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Struktur beton bertulang lebih banyak menahanbeban mati sendiri yang cukup besar yang akan menambah gaya geser dan nantinya mempengaruhi beban gempayang cukup besar juga. Dengan merencanakan ulang dengan struktur komposit ini diharapkan akan terjadikerjasama dan interaksi yang lebih baik antara baja dan beton dari pada menggunakan struktur beton bertulang.Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat direncanakan ulang dengan elemenelemen sebagai berikut: tebal pelat beton lantai 12 cm; tebal pelat beton atap 10 cm; dimensi balok indukmeggunakan WF 500 x 200 x 10 x 16 dan WF 150 x 75 x 5 x 7 ; dimensi kolom menggunakan WF 400 x 400 x20 x 35. Analisis yang mengacu pada SNI 1729:2020, SNI 1726:2019 diperoleh hasil bahwa pengaruh bebanhidup, beban mati dan beban gempa lebih signifikan pada daerah tumpuan. Berdasarkan hasil anasisis pada balokanak dan balok induk didapatkan hasil perhitungan dari kondisi sebelum komposit dan kondisi setelah kompositpada momen tumpuan. Untuk balok induk terjadi pembesaran momen tumpuan sebesar 471,68 Knm menjadi556,45 Knm. Hal ini membuktikan bahwa pembesaran momen pada struktur komposit sangat bervariatifbergantung dengan variabel analisis komposit.Kata kunci : struktur komposit, baja beton, pembesaran momen
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) MALUKU MENGGUNAKANAN SISTEM CASTELLATED BEAM Muhammad Robit Ilma; M. Taufik Hidayat; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Dibutuhkan perencanaan alternatif pada Gedung OJK Maluku Kota Ambon karena pada gedung ini cenderung memikul benda mati cukup besar yang nantinya akan berpengaruh pada beban gempa. Maka dari itu struktur yang di analisis sendiri menggunakan profil baja pada bangunan tinggi dengan menggunakan profil Castellated Beam. Profil baja ini di Indonesia masih sangat minim digunakan dan juga kurang populer. Pada Balok Induk ini menggunakan mutu Bj-37 direncanakan menjadi balok castellated dengan sistem composite yang dimana perhitungan Mmaks Tumpuan didapat 253,4 kNm dan Mmaks Lapangan didapat -254,996 kNm (menggunakan SAP2000). Tinggi Baja setelah dijadikan Castela yaitu 300 mm dengan lebar 200 mm. Pada Tahap Castela Komposit tebal pelat 120 mm dan Panjang Efektif sebesar 2000 mm. Serta pada perencanaan ini didapat perhitungan tulangan menggunakan φ10-175 sebanyak 10 buah yang dipasang pada pelat beton. Pada Balok Anak ini menggunakan mutu BJ-37, perencanaan Balok Anak menggunakan Balok Composite. Dari perhitungan menggunakan SAP2000 didapat Mmaks Lapangan sebesar 23,3 kNm dan Mmaks Tumpuan Sebesar 65,3 kNm. Pada Kolom ini menggunakan mutu Bj- 37, Pada perhitnungan menggunakan SAP2000 didapat terbesar = 378,509 kNm dan Gaya Aksial (Vu) terbesar = 119,361 kN. Kata kunci: balok castela, balok, profil baja
STUDI ANALISIS PERILAKU LENTUR BAJA CANAI DINGIN PADA STRUKTUR BALOK C DOUBLE (BERHADAPAN) TEHADAP PENGARUH JARAK SEKRUP Muhammad Rizky Ananda; Desy Setyowulan; Eva Arifi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan infrastruktur pada masa kini sangatlah besar dikarenakan perkembangan jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat. Diantara kemajuan tersebut baja canai dingin menjadi bahan bangunan alternatif, beratnya yang ringan, dan mudah diperoleh dipasaran menjadikan material baja ringan ini unggul. Tetapi, kelemahan struktur baja canai dingin adalah tekuk lokal yang disebabkan tipisnya elemen penampang. Salah satu cara mengurangi tekuk lokal adalah menggabungkan dua profil menjadi satu menggunakan sambungan sekrup. Pada penelitian ini dilakukan pengujian lentur terhadap beberapa pemodelan profil tipe C double (berhadapan) menggunakan sambungan sekrup dengan berbagai variasi jarak dan ketebalan jarak. Variasi jarak yang digunakan diantara lain yaitu, 150, 200, 250, 300, dan 350 mm. Sedangkan variasi ketebalan yang digunakan yaitu, 0,75, dan 1,00 mm dengan mutu G550. Pembebanan di lakukan pada tengah bentang dengan beban yang naik secara bertahap hingga analisis berhenti atau aborted. Analisis ini dilakukan dengan perhitungan manual yang berdasarkan SNI 7971:2013 tentang Struktur Baja Canai Dingin dan menggunakan bantuan software ABAQUS. Hasil pada analisis ini berdasarkan ABAQUS didapat rata-rata kapasitas beban untuk tebal profil 1,00 dan 0,75 mm berturut-turut sebesar 12255,72 N dan 9700.99 N. Dari hasil kapasitas beban rata-rata antara profil dengan ketebalan 0,75 mm dan 1,00 mm memiliki perbedaan kapasitas beban dimana, pada ketebalan 1,00 mm memiliki kapasitas beban lebih besar 26,335% dari pada profil dengan ketebalan 0,75 mm. Begitupun dengan lendutan dimana, lendutan rata-rata pada profil dengan ketebalan 0,75 dan 1,00 mm berturut-turut adalah 17,781 dan 9,479 mm. Semakin dekat jarak sambungan yang ada akan memiliki kapasitas beban yang semakin besar. Juga didapat jarak efisien ada pada jarak sambungan 200 mm. Pola-pola keruntuhan yang terjadi adalah tekuk lokal. Hal ini diakibatkan beban yang bekerja merupakan beban terpusat pada tengah bentang.
PENGARUH SUBSTITUSI SEMEN SLAG TERHADAP MODULUS LENTUR BETON Lalu Rizki Tegar Pratama; Lilya Susanti; Siti Nurlina
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah campuran material yang terdiri dari semen, agregat halus atau pasir, agregat kasar atau kerikil dan air. Beton polos adalah material yang kuat menahan menahan tekan dan lemah terhadap tarik. Untuk meninjau kekuatan beton dapat dilakukan dengan beberapa macam pengujian. Salah satu pengujian yang dapat dilakukan adalah pengujian lentur beton. Uji lentur beton adalah pengujian untuk mengetahui berapa beban maksimum beton yang dapat di tahan jika beton mendapatkan gaya lentur. Keadaan di Indonesia saat ini banyak sisa – sisa limbah yang dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan bahan konstruksi. Salah satu inovasi yang dikembangkan yaitu Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) atau semen slag. Pengunaan semen slag dalam pencampuran beton dinilai akan menambah hasil yang maksimal dari beton. Selain itu, diharapkan juga mempengaruhi nilai kuat lentur beton. Pada penelitian ini terdapat 16 campuran beton yang menggunakan semen slag sebagai substitusi sebesar 0%, 10%, 40% dan 70%. Untuk variasi FAS dibuat dua jenis variasi yaitu 0,3 dan 0,4. Terdapat dua jenis mutu yang direncanakan yaitu K-350 dan K-275. Umur yang dibuat dalam pengujian lentur terdapat tiga variasi yaitu 7 hari, 28 hari dan 56 hari. benda uji dalam bentuk beton balok dengan tinggi 15 cm, lebar 15 cm dan panjang 60 cm. Sehingga total benda uji sebanyak 144 buah. Pada pengujian lentur beton dilakukan dengan mesin UTM (Universal Testing Machine) dan Load Frame. Data yang diperoleh antara lain nilai kuat lentur beton dan lendutan beton dari data ini akan di cari nilai modulus lentur dari masing-masing campuran Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: mutu dan umur beton mempengaruhi hasil nilai modulus lentur akibat variasi subsitusi semen slag menyebabkan nilai modulus lentur beton yang di uji memiliki kenaikan dan penurunan. Kata kunci: Semen Slag, Rasio Semen Slag, Faktor Air Semen, Kuat Lentur, Modulus Lentur.
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BANGUNAN PADA GEDUNG SABANG MERAUKE EYE CENTER (SMEC) TEBET MENGGUNAKAN STRUKTUR BALOK KOMPOSIT Hilmi Hakim Wanda Pradana; M. Taufik Hidayat; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMEC Tebet merupakan klinik mata yang terletak di Tebet, Jakarta Selatan. Gedung Klinik mata ini dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Tipe struktur ini lebih banyak menahan beban mati yang cukup besar dan mengakibatkan bertambahnya gaya geser ditambah pengaruh beban gempa yang cukup besar juga. Dengan dilakukannya perencanaan ulang menggunakan struktur komposit diharapkan dapat terjadi kerjasama yang lebih baik antara balok baja dan pelat beton dibandingkan penggunaan struktur beton bertulang. Gedung klinik mata SMEC Tebet direncanakan ulang dengan menggunakan elemen-elemen berikut: tebal pelat lantai 12 cm; tebal pelat beton atap 10 cm; dimensi balok anak yang digunakan adalah WF 175×90×5×8; dimensi dari balok induk menggunakan profil baja WF 250×175×7×11; dan dimensi kolom menggunakan WF 350×350×14×22. Analisis gedung SMEC Tebet mengacu pada metode LRFD (Load and Resistance Factor Design), SNI 1726:2019, dan SNI 1729:2020. Diperoleh hasil bahwa beban hidup, beban mati dan beban gempa pengaruhnya lebih signifikan pada daerah tumpuan. Berdasarkan hasil analisis pada balok induk dan anak terjadi pembesaran momen pada kondisi setelah komposit. untuk balok induk terjadi pembesaran momen sebesar 76% dan balok anak mengalami pembesaran momen sebesar 94%. Hal ini menunjukkan bahwa pembesaran momen pada struktur komposit bervariatif tergantung dengan variable analisis.
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BANGUNAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM SAMBUNGAN BALOK DAN KOLOM PADA GEDUNG SABANG MERAUKE EYE CENTER (SMEC) TEBET M. Ghiyats Sahas; M. Taufik Hidayat; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Rumah Sakit Sabang Merauke Eye Center SMEC Tebet dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang cor ditempat. Namun, kondisi tersebut memiliki kekurangan terkait waktu pengerjaannya yang relatif lama, kebutuhan tenaga pekerja cukup banyak, dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mempercepat waktu pelaksanaan yaitu memakai metode beton pracetak (precast) sebagai alternatif komponen struktural dalam pelaksanaannya. Metode beton pracetak adalah teknologi konstruksi struktur beton yang dicetak di pabrik kemudian dipasang di lokasi proyek. Sehingga proses konstruksi akan jauh lebih cepat dibanding dengan menggunakan beton konvensional. Perencanaan struktur pada bangunan ini meliputi perhitungan struktur atas yang terdiri dari perhitungan pelat lantai, balok, dan kolom. Untuk material dalam perencanaan struktur menggunakan mutu bahan : fc’ = 35 Mpa, fy = 420 Mpa. Perhitungan yang dilakukan dalam skripsi ini mengacu pada peraturan yang ditetapkan pada SNI 7833 2012, SNI 2847 2019, PCI Design Handbook Precast & Prestressed Concrete 6th Edition, dan SNI 1726 2019. Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan ini lokasi gedung yang berada di kota Jakarta Selatan yang termasuk kategori zona gempa IV. Hal ini menjadikan pertimbangan khusus dalam perencanaan bangunan tahan gempa yang menggunakan konstruksi beton pracetak ditentukan oleh kualitas sambungan elemen pracetak. Oleh karena itu agar bangunan gedung aman terhadap gempa, penulis menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) serta melakukan kontrol struktur gedung tahan gempa. Dari hasil analisa struktur gedung didapatkan dimensi struktur gedung sebagai berikut, Balok induk ukuran 40/60, Serta balok anak dengan ukuran 25/40, dan untuk kolom ukuran 60/60. Sementara terkait penyambungan tiap elemen struktur menggunakan sambungan basah dan konsol pendek pada sambungan balok dan kolom. Untuk elemen pelat - balok menggunakan sambungan tulangan penyaluran, sedangkan sambungan balok anak – balok induk menggunakan angkur dan korbel.
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN BETON BERAGREGAT DAUR ULANG TERHADAP SERANGAN NATRIUM KLORIDA DENGAN SIKLUS KERING-BASAH Farhan Aditya; Devi Nuralinah; Eva Arifi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh bangunan lepas pantai adalah rentan akan kerusakan yang disebabkan oleh air laut, dimana kandungan NaCl pada air laut mengandung 1-5%. Garam yang terkandung pada air laut menyebabkan penurunan kualitas beton. Beton dapat rusak secara perlahan jika terpapar air laut secara terus-menerus. Selain itu limbah material konstruksi menjadi masalah serius dan mengancam. Pada penelitian ini beton yang digunakan tersusun dari dua jenis penggunaan agregat kasar, yaitu agregat kasar alami dan agregat kasar daur ulang, agregat kasar daur ulang diambil dari limbah mutu K-300. Bentuk dari benda uji yang digunakan adalah silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm. penelitian ini menggunakan metode perendaman kering-basah dengan rasio 3:1 dimana dalam 1 siklus terdiri dari 3 hari kering dan 1 hari basah, larutan perendaman menggunakan natrium klorida (NaCl) 4%. Pengambilan data akan dilakukan setelah 28 hari proses curing yaitu pada umur beton ke-28, 84, dan 168 hari. Dan dilakukan pengujian kuat tekan, modulus elastisitas beton, dan penuruunan massa. Dari penelitian ini diketahui bahwa nilai dari modulus elastisitas berbanding lurus dengan nilai kuat tekan beton. Dan efek dari perendaman dengan siklus keriing-basah menggunakan larutan NaCl 4 mengakibatkan penurunan kuat tekan pada nilai pengujian hari ke-168 dan didapatkan hasil nilai kuat tekan dan modulus elastisitas yang lebih tinggi pada beton beragregat normal
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN BETON BERAGREGAT DAUR ULANG TERHADAP SERANGAN NATRIUM SULFAT DENGAN SIKLUS KERING-BASAH Rivo Arrohman Fauzi; Devi Nuralinah; Eva Arifi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrastructure development in Indonesia is currently growing rapidly in coastal areas because Indonesia has the second longest coastline in the world, development in coastal areas has a high risk of damage due to sodium sulfate contained in seawater. The ebb and flow of seawater cause parts of the concrete to be submerged during high tide and exposed to air during low tide. Sodium sulfate attack with dry-wet cycle 3:1 is known to be the most damaging to concrete. The use of recycled coarse aggregate is also expected to be a solution to the increasing amount of concrete waste from construction. This study used cylindrical specimens measuring 15 x 30 cm using normal coarse aggregate (NCA) and recycled coarse aggregate (RCA). The dry-wet cycle begins when the concrete is 28 days old with 3 dry days and 1 wet day using 4% Na2SO4 by weight of water. The tests were carried out at the age of the concrete at 28, 84, and 168 days. From this study, it is known that the value of compressive strength of concrete is directly proportional to the value of the modulus of elasticity of concrete, where the value of the compressive strength and modulus of elasticity in RCA concrete is lower than that of NCA concrete. In addition, there is a decrease in mass in both variations with the largest decrease in RCA concrete. Keyword: Sodium sulfate, Wet-dry ratio, Recycled Coarse Aggregate (RCA)

Page 1 of 2 | Total Record : 14