Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Penggunaan Bottom Ash Sebagai Pengganti Semen Pada campuran Batako Terhadap Kuat Tekan Batako Ristinah, Ristinah; Zacoeb, Achfas; M. D., Agoes Soehardjono; Setyowulan, Desy
Rekayasa Sipil Vol 6, No 3 (2012)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.197 KB)

Abstract

Batu bara yang digunakan sebagai sumber energi akan menghasilkan residu berupa fly ash dan bottom ash. Di Indonesia banyak dijumpai bottom ash dimana volumenya akan terus bertambah tiap tahun. Keberadaan bottom ash ini dianggap sebagai limbah yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu masyarakat sekitar. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengkajian untuk memanfaatkan material bottom ash. Salah satu cara memanfaatkan bottom ash adalah dengan menggunakan material tersebut sebagai bahan pengganti semen pada campuran batako. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian tentang pengaruh bottom ash sebagai pengganti semen terhadap kuat tekan batako. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan relatif kuat yang terbuat dari campuran pasir, semen dan air. Pengujian dilakukan dengan membuat benda uji batako dengan campuran pasir, semen dan bottom ash dengan variasi prosentase semen dan bottom ash. Kemudian dilakukan uji tekan untuk mengetahui kekuatan tekan batako serta pengaruh dari pemakaian bottom ash. Hasil pengujian dianalisis secara teoritis, sehingga dapat diketahui hubungan antara kuat tekan dengan prosentase semen terhadap bottom ash. Dari hasil pengujian kuat tekan, besar prosentase bottom ash yang dapat dimanfaatkan berkisar antara 5%-55% dari total berat semen. Prosentasetersebut menghasilkan batako yang termasuk ke dalam mutu II, III dan IV sesuai syarat SNI 03-0349. Berdasarkan uji penyerapan air, seluruh varisi masuk ke dalam mutu 1. 
PENGARUH JARAK KAIT TERHADAP BALOK BERTULANGAN BAMBU DENGAN KAIT Putri, Nanda Kartika; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.568 KB)

Abstract

Bambu merupakan pilihan alternatif sebagai pengganti tulangan baja, karena bambu merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, tumbuh cepat, mudah ditanam, murah, serta memiliki kuat tarik tinggi. Namun,kelemahan bambu sebagai tulangan adalah memiliki lekatan yang kurang baik dengan beton jika dibandingkan dengan tulangan baja. Runtuh akibat penggunaan tulangan bambu yang terjadi,merupakan runtuh akibat selip bukan akibat bambu mencapai tegangan leleh.Salah satu modifikasi untuk mengatasi kelemahan bambu tersebut adalah dengan menambahkan kait. Untuk meningkatkan kuat lekat dan kuat lentur penggunaan tulangan bambu yang signifikan diperlukannya penelitian lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan kait, seperti jarak kait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak kait terhadap kuat lekat bambu dan pengaruhnya terhadap kuat lentur pada balok bertulangan bambu dengan kait. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian pull out dan pengujian lentur balok beton. Kata kunci :balok beton bertulangan bambu dengan kait, jarak kait, kuat lekat,  kuat lentur
PENGARUH JENIS KAIT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BERTULANGAN BAMBU DENGAN PENGAIT Chiquita, Theadeira; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.003 KB)

Abstract

Beton merupakan campuran dari air, semen, agregat kasar, agregat halus, dan campuran tambahan lainnya. Beton memiliki kelebihan yaitu nilai kuat tekan yang tinggi, namun nilai kuat tarik beton cukup lemah. Untuk mengimbangi kekurangan tersebut, beton ditambahkan tulangan sebagai penahan tarik. Tulangan yang sering digunakan adalah baja, namun diperlukan pengganti baja karena ketersediaan baja makin menipis. Bambu merupakan sumber alam yang mudah didapat kan memiliki kuat tarik yang hampir sama dengan baja, namun bambu memiliki kuat lekat yang lemah dengan beton. Untuk mengatasi hal tersebut, ditambahkan kait pada tulangan beton agar kuat lekat tulangan bambu meningkat. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis kait yaitu Bambu Petung dan Kayu Kamper dengan benda uji sebanyak 24 balok dan 16 pull out. Dari hasil uji statistika metode anova didapat bahwa variasi jenis kait belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kuat lentur balok (f hitung 0,327 < f tabel 4,45) dan kuat lekat tulangan bambu (f hitung 0,371 < f tabel 4,6). Pada hasil uji metode analisis faktor dan uji T didapat bahwa kayu kamper dapat menahan beban maksimum lebih besar dibandingkan dengan bambu. Kata kunci: tulangan bambu, jenis kait, kuat lentur, kuat lekat
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU TERHADAP KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU AGEGAT BATU BATA Paramita, Riezka Prilly; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.932 KB)

Abstract

Kuda-kuda merupakan struktur rangka batang yang terdiri dari batang tekan dan tarik. Umumnya material yang digunakan sebagai bahan penyusun kuda-kuda berupa baja, kayu, dan beton bertulang. Namun, beton bertulang sebagai bahan penyusun kuda-kuda belum banyak dikembangkan serta dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan kekurangan beton bertulang yaitu berat sendiri yang menyulitkan pada saat pemasangan di lapangan. Pada penelitian ini percobaan dilakukan pada kuda-kuda dengan agregat kasar batu bata serta mengganti tulangan dengan tulangan bambu untuk membuat kuda-kuda lebih ringan dengan kekuatan yang relatif sama. Adapun variasi dalam percobaan ini adalah kuda-kuda beton komposit tulangan bambu dengan serat (tipe BS)  dan tanpa serat (tipe B). Penambahan serat sebanyak 1,5% berat semen dilakukan untuk memperkuat kuda-kuda yang dilihat dari pola retak sebagai respon terhadap beban vertikal yang diberikan. Benda uji berbentuk setengah kuda-kuda dengan bentang 150 cm, tumpuan sendi-rol, dan sudut 35o sebanyak 3 buah masing-masing variasi dan sebuah kuda-kuda agregat batu kerikil normal (tipe N) sebagai benda uji kontrol. Hasil pengujian didapatkan kuda-kuda tipe BS memiliki rata-rata berat sendiri sebesar 84,15 kg dengan rata-rata beban maksimum 3766,67 kg.  Kuda-kuda tipe B memiliki rata-rata berat sendiri 84,78 kg dengan rata-rata beban maksimum 3016,67 kg. Sementara kuda-kuda tipe N memliki berat sendiri 97,8 kg dengan beban maksimum 3700 kg. Pola retak yang terjadi pada tipe BS terjadi secara bertahap dan banyak, sementara pada tipe B retak terjadi secara tiba-tiba dan sedikit sehingga keruntuhan terjadi lebih cepat dibanding tipe BS. Hal ini menunjukkan bahwa agregat batu bata dan tulangan bambu  dengan serat dapat menjadi agregat kasar dan tulangan pengganti dengan kekuatan yang hampir sama dengan beton normal walaupun tidak memiliki perbedaan berat sendiri yang signifikan dengan beton normal.
PENGARUH VARIASI AGREGAT TERHADAP KEKUATAN DAN BERAT KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU (Effect of Aggregate Variations in Strength and Weight of Bamboo Reinforced Concrete Composite Truss) Insani, Muhammad Hanif; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.508 KB)

Abstract

Modifikasi beton bertulang pada konstruksi kuda-kuda agar lebih ringan dan praktis proses pemasangannya tetapi tetap memenuhi kriteria kekuatan yang diinginkan diperlukan untuk kembali menjadikan beton bertulang sebagai pilihan material dalam konstruksi kuda-kuda. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pengganti agregat kasar dan tulangan pada kuda-kuda beton bertulang, yaitu variasi agregat kasar limbah batu bata dan batu apung pumice serta tulangan bambu yang bertujuan untuk meringankan berat kuda-kuda beton secara keseluruhan namun tidak mengurangi kekuatan secara signifikan.Benda uji dibuat dalam bentuk setengah kuda-kuda dengan ukuran bentang 150 cm dengan sudut 350 dengan tumpuan sendi-rol yang kemudian diberi beban bertambah vertikal (incremental load) per interval 50 kg di titik tengah sisi miring kuda-kuda dan beban tetap vertikal 50 kg di titik puncak kuda-kuda. Selama pengujian dilakukan, dicatat perpindahan yang terjadi per interval beban. Dari pengujian didapat hasil berupa berat benda uji, beban maksimum, beban elastis, dan perpindahan yang terjadi. Semua hasil pengujian kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan hasil teoritis untuk mendapatkan variasi agregat yang paling ringan dan kuat.Hasil pengujian menunjukkan dengan hasil variasi agregat limbah batu bata mencapai beban maksimum pada 3016,67 kg dan beban elastis sebesar 900 kg yang lebih tinggi dibanding variasi agregat batu apung pumice sebesar 1983,33 kg untuk beban maksimum dan 383,33 kg beban elastis. Namun, benda uji variasi agregat batu apung pumice jauh lebih ringan dengan berat 67,87 kg dibanding benda uji variasi agregat limbah batu bata dengan berat 84,78 kg. Kata kunci:kuda-kuda, beton, tulangan bambu, limbah batu bata, batu apung pumice
STUDI ANALISIS PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTAN Hidayatullah, Billy Wijaya; Simatupang, Roland Martin; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.89 KB)

Abstract

Jembatan rangka baja canai dingin hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki. Jembatan rangka merupakan sebuah jembatan yang terdiri dari batang-batang yang dihubungkan dengan sambungan sendi hingga membentuk rangka segitiga yang akan mengalami tegangan akibat gaya tarik, gaya tekan, atau kadang-kadang keduanya jika terkena beban-beban dinamis. Material baja canai dingin atau cold formed adalah suatu komponen struktur yang terbuat dari lembaran-lembaran baja yang diproses dengan bentuk-bentuk profil tertentu menggunakan proses press-braking atau roll forming. Material baja ringan yang merupakan komponen yang tipis, ringan dan mudah dalam pengerjaan bila dibandingkan dengan material baja biasa (hot rolled). Dalam studi ini akan dilakukan sebuah analisis jembatan rangka dengan material baja ringan canai dingin. Analisis yang akan dilakukan pada studi ini yaitu dengan menggunakan bantuan software SAP 2000. Dalam analisisnya terbatas pada 2 dimensi sehingga analisis yang dilakukan hanya pada struktur rangka batang tanpa ikatan angin dan struktur melintangnya. Terdapat 3 model rangka batang yang dianalisis yaitu struktur jembatan rangka tanpa perkuatan, struktur jembatan rangka dengan perkuatan 50 cm, dan struktur jembatan rangka dengan perkuatan 70 cm. Kata kunci: jembatan rangka, perkuatan sambungan, canai dingin.
PENGARUH VARIASI KONFIGURASI PORTAL GEDUNG TIGA DIMENSI TERHADAP PERFORMA STRUKTUR SAAT PENGUJIAN GAYA GEMPA DUA ARAH Badiuzzamani, Ahmad; Setyowulan, Desy; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.405 KB)

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara yang terletak dijalur rawan gempa, maka untuk setiap pembangunan fasilitas di Indonesia harus direncakan dengan memperhitungkan gaya gempa. Permasalahan keterbatasan lahan untuk tempat tinggal dapat diatasi dengan pembangunan gedung bertingkat tinggi, tetapi karena luas lahan yang terbatas akan membuat desain bangunan harus menyesuaikan kondisi lahan yang ada. Perencanaan suatu struktur bangunan tahan gempa biasa dilakukan dengan analisis secara numerik, sedangkan untuk menguji hasil analisis, maka dilakukan pengujian dan pembuatan model struktur di laboratorium dengan skala tertentu. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi bangaimana performa dari konfigurasi struktur persegi, persegi panjang, dan segi delapan saat dilakukan simulasi gaya gempa dengan alat shaking table. Adapun dalam studi ini menunjukkan bahwa nilai displacement dari konfigurasi struktur persegi adalah yang terkecil, kemudian persegi panjang dan yang terakhir adalah segi delapan. Mode shape dari konfigurasi struktur persegi lebih stabil daripada persegi panjang dan segi delapan yang lebih cenderung menimbulkan rotasi atau puntir. Pada studi ini didapatkan data kerusakan model struktur adalah runtuh pada lantai pertama, dan model struktur yang dapat bertahan paling lama pada simulasi gempa di laboratorium adalah model dengan konfigurasi struktur segi delapan. Kata Kunci : Displacement, gempa dua arah, kerusakan struktur, mode shape, portal gedung
ANALISIS STATIK NON-LINIER PUSHOVER PADA OPTIMASI DESAIN GEDUNG PENDIDIKAN BERSAMA FKUBDENGAN VARIASI KONFIGURASI DINDING GESER Tyarpratama, Marsa Achadian; Wibowo, Ari; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1239.773 KB)

Abstract

Desain bangunan tahan gempa sangat diperlukan sebagai upayameredam getaran akibat percepatan tanah yang sewaktu-waktu bisa terjadi akibat gempa bumi. Untuk mengurangi dampak kerusakan, maka diperlukan elemen penahan gempa untuk memperkuat struktur bangunan. Penelitianinibertujuan untuk mengetahui pengaruh dihilangkannya dilatasi pada bangunan eksisting, penggunaan variasi konfigurasi dinding geser terhadap periode getar alami, roof displacement, tingkat kinerja dan daktilitas pada struktur Gedung Pendidikan Bersama FKUB.Pemodelanstrukturdilakukansecaratigadimensidengan SAP2000 menjadi8 macamtipe. Untuk mengevaluasi kinerja dari masing-masing struktur, dilakukananalisis statik non-linier pushover dengan 2 (dua) prosedur yang mengacu pada metode spektrum kapasitas ATC 40 dengan spektrum respons rencana mengacu pada SNI 03-1726-2012.Dari hasilanalisisdisimpulkanbahwavariasi jumlah dinding geser yang paling optimum adalah struktur alternatif dengan dinding geser 2 x 8 m (SWB). Kata kunci: analisis statik non-linier pushover, dinding geser, titik kinerja, daktilitas
PENGARUH GEMPA TERHADAP PERILAKU JEMBATAN PELENGKUNG SULTAN MUHAMMAD ALI ABDUL JALIL MUAZZAMYAH RIAU DENGAN TIME HISTORY ANALYSIS Nur Rizqi, Mohammad Radja; Setyowulan, Desy; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.146 KB)

Abstract

Jembatan Pelengkung Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamyah atau biasa di sebut Jembatan Siak III merupakan jembatan pelengkung yang berada di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya gempa bumi. Dengan adanya gempa, Analisis riwayat waktu dapat di jadikan pedoman untuk mengetahui perilaku struktur jembatan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pemodelan pada struktur jembatan. Akan tetapi besar dimensi dan material struktur jembatan yang tidak diketahui akan ditentukan sendiri oleh peneliti dimana panjang dan lebar mengikuti jembatan Siak III. Setelah pemodelan struktur jembatan selesai, input data time history pada struktur jembatan. Data gempa yang digunakan adalah gempa bumi Hyogo-Ken Nanbu di Jepang. Lalu dilakukan analisis terhadap struktur jembatan akibat gempa berupa mode shapes, displacement, dan tegangan yang terjadi. Hasil analisis yang dihasilkan yaitu mode shapes terbesar terlihat pada arah sumbu Y jembatan. Untuk displacement terbesar terjadi pada bentang tengah jembatan dimana besar displacement lebih besar dari lendutan maksimum jembatan yang diijinkan. Lalu pada tegangan setiap batang memiliki tahanan yang di antaranya lebih besar dari pada tahanan nominal penampang, dimana tegangan terbesar terjadi pada struktur utama jembatan yaitu gelagar pelengkung. Kata kunci: Jembatan, jembatan pelengkung, mode shapes, displacement, tegangan, time history analysis
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR KOMPOSIT GEDUNG VOLENDAM HOLLAND PARK CONDOTEL DI KOTA BATU Mulifandi, Alfian Wildan; Hidayat, M. Taufik; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.462 KB)

Abstract

Bangunan tinggi yang ada di Indonesia pada umumnya menggunakan struktur beton bertulang. Hal tersebut dikarenakan struktur beton bertulang lebih mudah dikerjakan dan tidak memerlukan tenaga ahli khusus. Namun konstruksi  menggunakan struktur beton bertulang memiliki beban mati yang relatif besar, sehingga bangunan menjadi kurang efektif karena harus memikul beban yang lebih besar.Dengan berat sendiri yang besar maka beban gempa yang harus ditahan bangunan tersebut semakin besar pula.Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan lain pada Gedung Holland Park Condotel Kota Batu. Perencanaan struktur yang akan digunakan adalah struktur komposit. Perencanaan pada Gedung Holland Park Condotel Kota Batu menggunakan.bahan.komposit pada bagian baloknya. Balok dan kolom yang diguanakan adalah berupa baja dengan profil WF. Konsep perencanaan menggunakan metode LRFD. dimensi balok.dan kolom.menggunakan profil.baja WF berdasarkan Tabel Profil Konstruksi Baja. Agar terjadi aksi.komposit antara baja dengan beton, maka digunakan penghubung geser. Sambungan balok-kolom digunakan las, sedangkan sambungan antar balok dan sambungan antar kolom digunakan baut. Keuntungan dari pemakaian struktur komposit ini.adalah mengurangi tinggi profil baja, struktur menjadi lebih kaku serta.panjang.bentang layan.untuk balok.semakin besar. Kata Kunci : komposit, gaya gempa, LRFD
Co-Authors Abdillah, Hilmi Achfas Zacoeb Adi Julianto Adikasih, Prima Agoes Soehardjono M. D. Ahmad Badiuzzamani Al Raes, Sulaiman Andhareshi, Farly Andrew Laurence Andrina Prafika Ariani Anggara, Rizal Tri Anugerah Nurtjahja, Edwardo Pradana Aprillinda, Sylvia Ardiansyah, Jery Ari Wibowo Ari Wibowo Arwani, M Hamizan Najib Astuti, Kamiliyana Puteri Badiuzzamani, Ahmad Beto Edward Sufian Bria Seran, Rey David Chiquita, Theadeira Coritsa, Agatha Leonie Daniel Dandi Wicaksono Devarian, M Fajar Devi Nuralinah Devi Nuralinah Devi Nuralinah Dhiya Ulhaq Al Hanif Muhsin Eva Arifi Eva Arifi, Devi Nuralinah, Fadhila Nur Azizah Fadly, Hendra Fanani, Yafriel Izza Farid, Muhammad Fathurrohman, Muhammad Fernando Julian Firdausy, Ananda Insan Gabrielle Pramesti Cahyaning Ramadhani Giovanni, Christoper Houston Hidayatullah, Billy Wijaya Ibady, Azka Fardany Ichlas Yusamal Septiawan Ihza Mahendra, Mochamad Gusti Ikhsan, Erika Ainun Zakinah Indra Waluyohadi Indra Waluyohadi Indra Waluyohadi, Indra Insani, Muhammad Hanif Iqbal, Faishal Iqbal, Muhammad Jiwanggono, Nicolas Aldo Juniarty, Elliana K, N V Karina Cahyaning Cahyaning Rosita Kartika Puspa Negara Kridaningrat, Bhondana Bayu Brahmana Krisnawan, Bagus Kristopher, Fredo Lilya Susanti Lilya Susanti M. Taufik Hidayat Melindasari, Elfira Ming Narto Wijaya Mohamed, Saker MUHAMMAD RIZKY Muhammad Rizky Ananda Mulifandi, Alfian Wildan Nur Rizqi, Mohammad Radja Nurfintasari, Ayu Febrianti Pahlawan, Darni Mulia Paramita, Riezka Prilly Pawitrama, Nyoman Iswarya Pradana, Egi Prasetyo, Faishal Dwi Prastumi Prastumi Prihanto, Aris Dwi Puspitasari, Isnana Putri Patricia Putri, Herawati Dewi Putri, Nanda Kartika Rahmayani, Indah Putri Ramadhania, Indah Zakia Retno Anggraini Retno Anggraini Revani, Winona Putri Ristinah Ristinah Rizky Pradita Sutrisno Roland Martin Simatupang Salsabila, Arna Satria Nugraha, Cosmas Yudha Saulina Situmorang, Gracesella Novita Sephanie, Dendi Shella Amalia Ramadhani Siti Nurlina Sri Murni Dewi Sri Murni Dewi, Hendro Suseno, Tatang Fendy Harianto, Sucipto, Nugroho Adi Syafii, Yusuf Achmad Timur, Shella Kartika Toruan, Andre Wirakusuma Tyarpratama, Marsa Achadian Wicaksono, Armanda Wisnu Wisnumurti .