cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
eDimensi Arsitektur Petra
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
eDimensi Arsitektur Petra adalah jurnal mahasiswa Program Studi Teknik Arsitektur.
Arjuna Subject : -
Articles 137 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020" : 137 Documents clear
Galeri Seni Instalasi Modern di Surabaya Silvy Silvy Silvy
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Galeri Seni Instalasi Modern di Surabayamerupakan sebuah fasilitas yang bertujuan untukmenjadi sebuah wadah bagi para seniman instalasidan peminat seni instalasi di Surabaya..Galeri seni cenderung dikaitkan denganlorong-lorong yang berisi karya seni yang sepi,serius dan membosankan sehingga diharapkangaleri seni instalasi ini mampu menjadi sebuahdaya tarik wisata yang ingin menghilangkan kesanmembosankan tersebut. Selain itu, galeri ini jugaingin tampil sebagai salah satu karya seni instalasidengan tetap memikirkan ruangan-ruangan yangterintegrasi dengan komposisi massa yangterbentuk sehingga memberikan kebebasan padapengunjung untuk bereksplorasi di dalambangunan secara bebas. Untuk mendukungmasalah utama dalam memenuhi kebutuhandesain, maka digunakan pendekatan arsitektursimbolik dan pendalaman struktur padakeseluruhan proses perancangan.
FASILITAS TERPADU STARTUP KULINER DI SURABAYA Billy Kianda Sanjaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Startup sebagai salah satu bagian daribidang ekonomi kreatif cukup berperanpenting pada masa kini. Perkembanganekonomi kreatif yang pesat di bidangkuliner didasarkan pada hakikatIndonesia sebagai negara agraris .Perkembangan teknologi merambahdunia kuliner sehingga banyakbermunculan bisnis startup berbasiskuliner. Tujuan dari penulisan laporan iniadalah mengaitkan fenomena-fenomenayang ada pada dunia startup kulinerdengan sebuah karya arsitektur.Kompleksitas yang tercipta inilahyang perlu disederhanakan untukmenghasilkan suatu sistem terpadusehingga menciptakan sebuahkesinambungan fungsi edukatif danfungsi pendukungnya. Memperhatikansistem edukasi yang terjadi di dalamsebuah inkubator bisnis dan jugapermasalahan bisnis pada dunia nyatamerupakan fenomena yang perludihubungkann oleh suatu wadaharsitektur. Dilakukan analisis terlebihdahulu mengenai subjek-subjek yangterlibat, pemenuhan kebutuhan tiapsubjeknya, pengelompokan fasilitasberdasarkan kebutuhan tiap subjek danakhirnya memunculkan sebuah konsepyang mewakili.Alur penyelesaian dalam karyadesain ini adalah penggabungan antarfungsi yang berdampak pada pembauranantar subjek. Tolak ukur dalamkeberhasilan desain ini dapat mengacupada kata “interaktif” dan “terintegrasi”.Bagaimana fungsi fungsi utama darisebuah inkubator bisnis dapatmemberikan gambaran maupun efekpositif dari dua kata kunci diatas.Dengan menggabungkan 2 subjektersebut maka suatu wadah arsitektur initidak hanya terfokus pada satu aktivitas saja, melainkan dapat secara baikbergabung dengan fungsi-fungsi laindimana sesuai dengan tujuan awal yaituuntuk memperkuat suatu ekosistemstartup bidang kuliner. Hal ini juga dapatberdampak pada perkembangan startupsecara keseluruhan di kota Surabaya.
Sentra Wisata Kuliner Jawa Timur di Joyoboyo, Surabaya Jessica Vera Bilinda
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sentra Wisata Kuliner Jawa Timur diJoyoboyo, Surabaya merupakan fasilitaspengembangan bisnis ekonomi kreatif sektorkuliner Jawa Timur yang memiliki angka tertinggidalam platform BeKraf Kreatifood . Sentra WisataKuliner ini secara garis besar memiliki 3 fungsiyaitu, tempat makan dan minum, area pameraninteraktif untuk menampilkan produk start-up darisektor kuliner dan sektor ekonomi kreatif lainnyadan area pembelajaran dan workshop untukstart-up kuliner di Jawa Timur. Melalui sentrawisata kuliner ini, diharapkan mampumengembangkan ekonomi kreatif sektor kulinerdi area Jawa Timur dan dapat menarik wisatawanlokal dan asing terhadap produksi kuliner JawaTimur, serta sebagai fasilitas yang mendukungpengembangan kawasan Transit OrientedDevelopment (TOD) Joyoboyo kedepannya.Masalah utama pada bangunan ini adalahbagaimana perancangan arsitektur ruang luar danruang dalam yang mendukung keberlanjutan darusentra wisata kuliner agar bisa memenuhikebutuhan pengguna dan melengkapi fungsibangunan di sekitarnya, khususnya area TODJoyoboyo. Untuk mencermati kebutuhan desainbangunan, maka digunakan pendekatanSustainable Architecture digunakan untukmemfokuskan pada efisiensi energi sepertipenghawaan dan pencahayaan alami, dankeberlanjutan fasilitas dan pendalaman karakterruang dengan mengaplikasikan konsep desainpada keseluruhan proses perancangan
Fasilitas Kedukaan dan Memorial Park di Surabaya Dea Agnes
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian di Surabaya semakinmeningkat setiap tahunnya sehingga kebutuhanakan fasilitas pengurusan jenazah juga semakinmeningkat. Akan tetapi, kondisi fasilitaspengurusan jenazah di Surabaya tidak lengkap dantidak berada pada satu tempat yang sama sehinggamerepotkan pihak yang berduka. Selain itu,suasana dari pengurusan jenazah yang ada jugatidak membantu pemulihan diri dari pihak yangsedang berduka. Maka dari itu, fasilitas kedukaanyang didesain mewadahi berbagai macam kegiatanpengurusan jenazah yaitu menyemayamkanjenazah, mengremasi jenazah, menitipkan abujenazah, memulihkan diri, dan mengenangseseorang yang telah berpulang. Desain darifasilitas kedukaan juga dapat memberikan sebuahpengalaman bagi pengguna mengenai masihadanya sebuah harapan dalam kehidupan dimanabangunan didesain dengan menggunakansimbolisasi dari presence-absence yang diterapkanmelalui perubahan ruang dari solid-void, dimanasolid menimbulkan perasaan tertutup dan voidmenimbulkan perasaan lega. Dengan demikian,fasilitas kedukaan dan memorial park diharapkandapat memudahkan warga Surabaya dalammengurus jenazah serta memulihkan diri dari emositidak stabil pihak yang sedang berduka.
FASILITAS GLAMPING DI BADUNG BALI Prema Kresna Dianthi
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkemah merupakan salah satu kegiatanyang berinteraksi langsung dengan alam, selain ituberkemah dapat membangun keakraban denganorang di sekitar kita. Berkemah dengan fasilitas yangnyaman atau biasa disebut Glamour Camping yaituberkemah mewah yang menjadi kesukaanmasyarakat dunia termasuk Indonesia. KabupatenBadung khususnya Dusun Kiadan memiliki banyakpotensi alam salah satunya adalah kopi, untukmembantu memperkenalkan produksi kopi sekaligusmembangun hubungan yang harmonis antarawisatawan dan penduduk Dusun Kiadan, sertamenumbuhkan rasa syukur kehadapanNya ataskeberadaan sumber daya alam yang terawat denganbaik. Tujuan tersebut merupakan konsep yangdiambil dengan menerapkan Tri Hita Karana didalam Glamping, artinya fasilitas didesain untukmembangun hubungan yang harmonis antara alam,manusia, dan Tuhan. Pendekatan yang digunakandalam penelitian adalah pendekatan vernakular.Pendekatan vernakular diterapkan pada desainmelalui hirarki ruang, orientasi bangunan, tata letakmassa, sirkulasi, bentuk dan tampilan serta pemilihanmaterial. Kemudian Pendalaman yang dipilih adalahpendalaman karakter ruang untuk menghadirkansuasana seperti di tengah alam, perasaan bebas,natural bagi siapa saja yang datang ke fasilitas ini.Keunikan Glamping ini adalah dari konsep berkemahmewah itu sendiri, dimana agar kesan berkemah itutetap ada namun dengan penyesuaian terhadapmaterial dan kondisi sekitar. Penggunaan materialalami seperti bambu dipilih untuk memaksimalkanmaterial lokal dan setiap massa yang menggunakanpenghawaan alami secara aktif. Selain itu, untukmeminimalisir penggunaan cut and fill pada lahankontur pada site menggunakan struktur panggungpada bangunan Glamping. Perkebunan kopi terletakdekat pada sisi selatan dan utara glamping untukmembangun interaksi wisatawan langsung dengansumber alam tersebut.
FASILITAS REHABILITASI MENTAL KATOLIK BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN DI KOTA MALANG Stefanus Richard
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya kasus kekerasan terhadap anak di Tingginya kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia menjadi salah satu hal utama yang melatarbelakangi adanya Proyek Tugas Akhir dengan judul Fasilitas Rehabilitasi Mental Katolik bagi Anak Korban Kekerasan di Kota Malang. Namun, penanganan dalam aspek psikologis cenderung masih minim. Fasilitas ini diharapkan mampu membantu anak-anak yang pernah mengalami trauma akibat kekerasan untuk memulihkan kedudukan batin dan watak mereka. Keterkaitan dengan unsur agama, khususnya Katolik, membantu memberi nilai-nilai pada program rehabilitasi yang diterapkan.Penerapan pendekatan desain berupa pendekatan perilaku, dengan memahami karakter-karakter anak yang mengalami trauma akibat tindak kekerasan, dapat membantu dalam membuat rancangan yang kontekstual. Pendalaman terhadap karakter tiap-tiap ruang, dimana karakter ruang tersebut disesuaikan dengan karakter-karakter anak yang mengalami trauma akibat kekerasan.Rancangan fasilitas rehabilitasi ini menyediakan fasilitas hunian, pendidikan, dan terapi bagi anak-anak dan remaja (usia 6-18 tahun) yang mengalami trauma akibat kekerasan. Fasilitas hunian dirancang dengan berbagai tipe unit kamar yang menyesuaikan dengan kecenderungan perilaku anak setelah mengalami kekerasan. Fasilitas pendidikan dengan konsep playful dengan suasana yang informal sehingga anak tidak merasa tertekan dengan kegiatan pendidikan dan memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan. Fasilitas terapi disesuaikan dengan kecenderungan perilaku anak, kebutuhan anak, kelompok usia dan respon anak selama menjalani kegiatan terapi.
Fasilitas Edukasi Sejarah dan Kebudayaan Indonesia di Balikpapan Kevin Ardisa Putra
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Edukasi Sejarah dan Kebudayaan Indonesia adalah fasilitas edukasi yang kaitannya dengan sejarah dan kebudayaan tentang Indonesia, sebagai perwujudan visi yang digagas presiden. Potensi integrasi yang mampu dilakukan, adalah integrasi antara tipologi musium dan fungsi publik. Museum cenderung mendapatkan persepsi membosankan karena fokusnya mempelajari sejarah, diharapkan melalui bangunan ini dapat menjadi awal untuk masyarakat mempelajari sejarah dan kebudayaan dengan persepsi yang lebih fresh terhadap pembelajaran sejarah dan kebudayaan dimasa lampau. Permasalahan perwujudan visi Indonesia dan persepsi sosial terhadap museum, diharapkan dapat dipecahkan dengan pendekatan simbolik. Parameternya dalam pendekatan simbolik adalah ,menjadi fasilitas public untuk belajar tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia, menjadikan bangunan tersebut sebagai simbol dari tonggak sejarah, dan memfasilitasi proses belajar dengan perkembangan teknologi agar relevan dengan masyarakat yang ada di zaman sekarang. Konteks simbolik dicapai dengan menghubungkan garis aksis dari tiap titik perpindahan Ibu kota yang beberapa kali mengalami perpindahan, dan dari titik tersebut ditarik garis lurus kekoordinat tapak di Balikpapan,sehingga bentuk bangunan mencerminkan garis aksis tersebut. Perwujudan bangunan dari aksis adalah usaha untuk mewujudkan dari suatu hal yang intangible. Penggunaan material lokal pada fasad, menggunakan kayu ulin, roster, sebagai perwujudan lokalitasnya daerah Kalimantan. Keindonesiaan dicapai dengan konten sejarah dan kebusayaan yang dipelajari dengan metode dekonstruksi, dan dengan perkembangan teknologi 4.0. ketinggian ruangan tidaklah humanis, sebagai perwujutan kemegahan dan kompleksitas dari sejarah dan kebudayaan Indonesia. Sistem struktur menggunakan truses dengan baja, untuk mengakomodasi kantilever pada lantai atasnya dan ruang yang bebas kolom.
Pasar Induk Renteng di Praya, Lombok Tengah Honny Florensia
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain Pasar Induk Renteng di Praya,Lombok Tengah didasari oleh pemikiran kondisipasar induk renteng yang memiliki infrastruktur dansistem yang kurang memadai serta kurang ramahlingkungan. Sehingga, masalah perancangannyaadalah bagaimana merancang pasar yang tersistemterutama sistem sirkulasi, sistem utilitas yang ramahlingkungan dengan sistem pengolahan limbah secaramandiri. Pendekatan desain yang digunakan adalahpendekatan sistem dengan memerhatikan delapansistem yaitu sistem sirkulasi, sistem utilitas, sistemspasial, sistem struktur, sistem pencahayaan, sistempenghawaan, sistem selubung bangunan, dan sistemmekanikal elektrikal. Pendalaman desain yang dipilihadalah pendalaman fasad bangunan yang bertujuanuntuk mengurangi radiasi matahari yang mengenaibangunan
Museum Kebudayaan Peranakan Tionghoa Di Surabaya Jeffri Teguh Wijaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum Kebudayaan Peranakan Tionghoa merupakan sebuah fasilitas publik yang menyampaikan informasi mengenai peranakan Tionghoa dan menjadi ruang publik untuk mewadahi atktivitas masyarakat sekitar. Museum ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai budaya peranakan Tionghoa melalui elemen arsitektur serta konten yang disuguhkan pada museum. Museum ini diharapkan dapat menjadi simbol dari peranakan Tionghoa di Surabaya yang menyampaikan nilai toleransi bagi masyarakat, memperkenalkan peranakan Tionghoa melalui budaya dan nilai yang terkadung didalamnya.Ciri khas dari proyek ini ialah elemen desain yang diterapkan berdasarkan pada budaya peranakan Tionghoa melalui pendekatan simbolik. Budaya peranakan Tionghoa disimbolikkan melalui elemen arsitektur yang membentuk tatanan massa, tampilan desain, serta karakter ruang dengan tujuan menyampaikan nilai peranakan Tionghoa. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi suatu ikon wisata kawasan kota lama sebagai wadah bersosialisasi untuk menjembatatani cara pandang antar etnis melalui budaya dalam elemen arsitektur.Kata Kunci: Museum, Peranakan Tionghoa, Ruang Publik, Surabaya.
PUSAT PERBELANJAAN BIOPHILIC DI SURABAYA John Gavriel Angjaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Perbelanjaan Biophilic di Surabaya merupakan tempat dimana orang mencari hiburan dan melepas penat dari aktifitas sehari-hari. Pembangunan yang berkembang pesat menyebabkan bangunan yang dibangun ini dituntut untuk selesai dalam waktu yang cepat sehingga bangunan ini hanya mementingkan fungsinya dan tidak mementingkan koneksi manusia dengan alam. Koneksi manusia dengan alam ini dapat mempengaruhi manusia secara fisik dan mental. Surabaya merupakan salah satu kota yang memikirkan koneksi manusia dengan alam. Pembangunan kota di Surabaya ini menggunakan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Tetapi konsep ini tidak diterapkan pada pembangunan bangunan Di kota, pusat perbelanjaan bukan lagi menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi gaya hidup masyarakat kota. Untuk mendesain pusat perbelanjaan yang baik, desain yang dibuat di dalam pusat perbelanjaan ini harus dapat membuat mood penggunanya baik, karena dengan mood yang baik, penjualan juga dapat meningkat. Dari hasil itu maka metode yang digunakan dalam desain adalah pendekatan perilaku. Dengan desain pusat perbelanjaan yang pada umumnya tertutup dan ber-AC, koneksi manusia dengan alam menjadi terpisah. Maka dari itu, mendesain pusat perbelanjaan yang memikirkan koneksi manusia dengan alam merupakan salah satu hal yang penting. Penggunaan konsep biophilic pada bangunan ini dapat mengembalikan koneksi manusia dengan alam yang terpisah. Pengguna bangunan mendapatkan banyak keuntungan secara fisik dan mental dengan kembalinya koneksi alam dengan mereka. Konsep biophilic ini, juga memberikan keuntungan secara ekonomi yang merupakan salah satu hal utama yang diperlukan dalam sebuah pusat perbelanjaan karena mood yang dapat terpengaruhi secara positif dengan konsep ini.

Page 2 of 14 | Total Record : 137