cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ketahanan Nasional
ISSN : 08539340     EISSN : 25279688     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2010)" : 4 Documents clear
Interdependensi Faktor Faktor Pembangunan Peternakan Dalam Rangka Ketahanan Pangan Mulawarman Mulawarman
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 15, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1428.576 KB) | DOI: 10.22146/jkn.22335

Abstract

Dalam tulisan ini berusaha untuk mengkaji dan mem­bahas tentang kebijakan pembangunan peternakan yang dikatakan dengan konsepsi ketahanan pangan. Hal ini patut dipikirkan bersama mengingat Indonesia oleh banyak kalangan dapat dikatakan belum siap untuk menghadapi maupun mengimplementasikan Asean-China FTA (ACFTA). Dalam pembahasan ini dilakukan analisis isi terhadap konsepsi Ketahanan Nasional. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pendekatan Ketahanan Nasional (national resilience) diperlukan dalam mengkaji faktor-faktor dalam pembangunan peternakan untuk memperoleh langkah­langkah strategis yang meliputi interdependensi antar faktor-faktor dalam pembangunan peternakan dengan lingkungan di luarnya.
Modal, Sosial Pertanian Dan Ketahanan Pangan Armaidy Armawi Amiruddin Kateren
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 15, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2271.636 KB) | DOI: 10.22146/jkn.22306

Abstract

Pembangunan masyarakat pada dasarnya bertujuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan. Pembangunan yang dilaksanakan tidak hanya mampu membangun berbagai fasilitas yang bersifat materi tetapi juga sekaligus mampu membangun manusia sebagai objek pembangunan tersebut. Salah satu contoh nyata pembangunan tersebut adalah pembangunan di sektor pertanian yang dilakukan dilakukan di awal tahun 1970-an yang dikenal dengan revolusi hijau (green revolution). Banyak kajian dan penelitian telah dilakukan untuk melihat praktik revolusi hijau yang dilaksa­nakan di Indonesia tersebut. Pembangunan pertanian dengan revolusi hijau (green revolution) dilakukan dengan cara memodernisasi pertanian rakyat yang mengacu pada pro­gram intensifikasi pertanian tanaman pangan. Program ini memperkenalkan beberapa teknologi baru dalam teknik pertanian yang telah diterapkan sebelumnya di negara­negara Amerika Latin dan Asia (Tjondronegoro, 1998:282). Di Indonesia, berbagai kebijakan untuk meningkatkan peran pertanian dalam pembangunan nasional tertuang dalam berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah. Salah satunya yang terpenting adalah tentang program Bimas, Inmas, Insus, Supra Insus.
Konsep Dan Sistem Keamanan Nasional Indonesia Bambang Darmono
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 15, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22307

Abstract

Keamanan Nasional (Kamnas) dapat dimaknai baik seba­gai, kondisi maupun sebagai fungsi. Sebagai fungsi, Ke­amanan Nasional akan memproduksi dan menciptakan rasa aman dalam pengertian luas, yang di dalamnya tercakup rasa nyaman, damai, tenteram dan tertib. Kondisi keamanan semacam ini merupakan kebutuhan dasar umat manusia disamping kesejahteraan. Pemahaman terhadap makna dan substansi yang terkandung di dalamnya akan bervariasi tergantung kepada tata nilai, persepsi dan kepentingan.Reformasi sektor keamanan di Indonesia masih terus berlangsung, akan tetapi dinamika lapangan masih mengindikasikan belum terwujudnya kesepahaman bersama terhadap substansi Kamnas. Maka tidaklah mengherankan apabila draft RUU Kamnas yang disiapkan pemerintah masih menemui ban yak kendala dan hambatan. Penye­babnya antara lain dikarenakan para pihak terkait masih mempunyai persepsi yang berbeda tentang pengembangan konsep dan sistem Kamnas Indonesia yang mampu menampung kepentingan bangsa Indonesia
Serangan Non-Militer Perkembangan Dalam Cara Berperang Sayidiman Sayidiman
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 15, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22309

Abstract

Sejak ada manusia di dunia, pemaksaan kehendak oleh sese­orang terhadap orang lain meru­pakan fenomena yang sering ter­jadi. Manusia mempunyai ins­tinct atau naluri agar dirinya diperhatikan dan diakui orang lain , hal mana pada seseorang satu lebih kuat dari pada orang lain. Pada taraf yang lebih kuat, naluri minta diakui itu dapat menjadi pemaksaan kehendak. Malahan kemudian, pemaksaan kehendak itu tidak terbatas pada keinginan agar diakui dan diper­hatikan, tetapi juga agar pihak lain menuruti kehendak itu. Karena orang lain juga mempu­nyai naluri serupa maka terjadi benturan kehendak.Benturan kehendak dalam tingkat negara adalah perbe­daan kepentingan, karena tiap­tiap negara mempunyai kepen­tingannya sendiri; dan kepen­tingan dua atau lebih negara bisa sama, bisa parallel, tetapi juga bisa berbeda dan bahkan berten­tangan. Untuk mengatasi keada­ an di mana perbedaan atau per­tentangan kepentingan itu meng­hambat atau memblokir negara itu mewujudkan kepentingan­nya, maka negara-negara yang berbeda kepentingan itu melaku­kan perundingan atau disebut juga diplomasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 4


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 2 (2025) Vol 31, No 1 (2025) Vol 30, No 3 (2024) Vol 30, No 2 (2024) Vol 30, No 1 (2024) Vol 29, No 3 (2023) Vol 29, No 2 (2023) Vol 29, No 1 (2023) Vol 28, No 3 (2022) Vol 28, No 2 (2022) Vol 28, No 1 (2022) Vol 27, No 3 (2021) Vol 27, No 2 (2021) Vol 27, No 1 (2021) Vol 26, No 3 (2020) Vol 26, No 2 (2020) Vol 26, No 1 (2020) Vol 25, No 3 (2019) Vol 25, No 2 (2019) Vol 25, No 1 (2019) Vol 24, No 3 (2018) Vol 24, No 2 (2018) Vol 24, No 1 (2018) Vol 23, No 3 (2017) Vol 23, No 2 (2017) Vol 23, No 1 (2017) Vol 22, No 3 (2016) Vol 22, No 2 (2016) Vol 22, No 1 (2016) Vol 21, No 3 (2015) Vol 21, No 3 (2015) Vol 21, No 2 (2015) Vol 21, No 2 (2015) Vol 21, No 1 (2015) Vol 21, No 1 (2015) VOL. XXI, NO. 1 APRIL 2015 Vol 20, No 3 (2014) Vol 20, No 2 (2014) Vol 20, No 1 (2014) Vol. XX, No. 3, Desember 2014 VOL. XX, NO. 2, AGUSTUS 2014 VOL. XX, NO. 1, APRIL 2014 Vol 19, No 3 (2013) Vol 19, No 2 (2013) Vol 19, No 1 (2013) VOL. XIX, NO. 3, DESEMBER 2013 VOL. XIX, NO. 2, AGUSTUS 2013 VOL. XIX, NO. 1, APRIL 2013 Vol 17, No 3 (2012) Vol 17, No 2 (2012) Vol 17, No 1 (2012) Vol 16, No 3 (2011) Vol 16, No 2 (2011) Vol 16, No 1 (2011) Vol 15, No 3 (2010) Vol 15, No 2 (2010) Vol 15, No 1 (2010) Vol 14, No 3 (2009) Vol 14, No 2 (2009) Vol 14, No 1 (2009) Vol 13, No 3 (2008) Vol 13, No 2 (2008) Vol 13, No 1 (2008) Vol 12, No 3 (2007) Vol 12, No 2 (2007) Vol 12, No 1 (2007) Vol 11, No 3 (2006) Vol 11, No 2 (2006) Vol 11, No 1 (2006) Vol 10, No 3 (2005) Vol 10, No 2 (2005) Vol 10, No 1 (2005) Vol 9, No 3 (2004) Vol 9, No 2 (2004) Vol 9, No 1 (2004) Vol 8, No 3 (2003) Vol 8, No 2 (2003) Vol 8, No 1 (2003) Vol 7, No 3 (2002) Vol 7, No 2 (2002) Vol 7, No 1 (2002) Vol 6, No 3 (2001) Vol 6, No 2 (2001) Vol 6, No 1 (2001) Vol 5, No 3 (2000) Vol 5, No 2 (2000) Vol 5, No 1 (2000) Vol 4, No 3 (1999) Vol 4, No 2 (1999) Vol 4, No 1 (1999) Vol 3, No 3 (1998) Vol 3, No 2 (1998) Vol 3, No 1 (1998) Vol 2, No 3 (1997) Vol 2, No 2 (1997) Vol 2, No 1 (1997) Vol 1, No 1 (1996) More Issue