cover
Contact Name
Teti Estiasih
Contact Email
-
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
jpathp@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Malang 65145 Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pangan dan Agroindustri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 26852861     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jpa
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 4 (2014)" : 30 Documents clear
FORMULASI MIE KERING DENGAN SUBSITUSI TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) DAN PENAMBAHAN TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) [IN PRESS OKTOBER 2014] Pratama, Israzul Aji; Nisa, Fithri Choirun
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.659 KB)

Abstract

Selama ini kebutuhan tepung terigu di Indonesia diperoleh dengan cara mengimpor dalam jumlah besar. Usaha untuk menurunkan penggunaan tepung terigu dapat dilakukan dengan diversifikasi pangan yaitu substitusi dengan tepung kimpul dan tepung kacang hijau. Salah satu produk yang bisa dibuat adalah mie kering. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh tepung terigu, tepung kimpul dan tepung kacang hijau terhadap sifat fisiko kimia, dan organoleptik mie kering.  Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan proporsi tepung terigu : tepung kimpul dan tepung kacang hijau memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter. Mie kering perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan proporsi tepung terigu : tepung kimpul 60 : 40 dan tepung kacang hijau 5%. Karakteristik kimia, fisik, dan organoleptik mie kering perlakuan terbaik yaitu kadar pati 65.35%, protein 13.58%, air 8.60%, warna (L*) 51.20, daya hidrasi 138.35%, pengembangan volume 141.33%. rasa 3.70. tekstur 3.85. aroma 3.60 dan warna 3.35.   Kata kunci : Mie Kering, Tepung Terigu, Tepung Kimpul, Tepung Kacang Hijau
PENGARUH PROPORSI (TEPUNG TEMPE SEMANGIT : TEPUNG TAPIOKA) DAN PENAMBAHAN AIR TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK TEMPE SEMANGIT [IN PRESS OKTOBER 2014] Mulyana, Mulyana; Susanto, Wahono Hadi; Purwantiningrum, Indria
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.696 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui karakteristik kerupuk tempe semangit dengan variasi proporsi tepung tempe semangit : tepung tapioka (40:60, 50:50, dan 60:40) dan jumlah penambahan air  (125%, 150%, and 175%). Tahapan pembuatan kerupuk yaitu meliputi persiapan bahan, pembuatan bubur adonan, pembuatan adonan, pengukusan, pengirisan, dan penjemuran [1]. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah kerupuk dengan proporsi(tepung tempe semangit : tepung tapioka) 40 : 60 dengan penambahan air sebanyak 150 ml. Karakteristik kimia kerupuk mentah perlakuan terbaik yaitu kadar air 8.14%, kadar protein kasar 14.53%, kadar N amino 0.22%, kadar lemak kasar 6.06%, kadar abu 2.63%, kadar karbohidrat 68.64%, sedangkan karakteristik kimia kerupuk matang perlakuan terbaik yaitu kadar air 4.63%, kadar protein kasar 6.22%, kadar asam amino 0.11%,kadar lemak kasar 18.56%, kadar abu 2.32%, kadar karbohidrat 68.27%, dan. Karakteristik fisik kerupuk perlakuan terbaik yaitu rendemen 45.08, daya patah 3.87, daya kembang 389.78 %, kecerahan 55.12.   Kata kunci: Kerupuk, Tempe Semangit,
JURNAL REVIEW: KOPIGMENTASI UBI JALAR UNGU (Ipomoea Batatas var. Ayamurasaki) DENGAN KOPIGMEN NA-KASEINAT DAN PROTEIN WHEY SERTA STABILITASNYA TERHADAP PEMANASAN [IN PRESS OKTOBER 2014] Santoso, Wahyu Eka Arif; Estiasih, Teti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.215 KB)

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu komoditas yang cukup melimpah di Indonesia dengan produktivitas 1.9 juta ton per tahun. Semakin banyaknya industri pengolahan ubi jalar ungu yang berkembang semakin banyak pula menghasilkan limbah selama proses produksi, salah satunya adalah kulit. Di sisi lain, limbah kulit ubi jalar ungu mengandung sejumlah komponen bioaktif yang potensial, salah satunya berupa senyawa antosianin. Antosianin pada ubi jalar ungu berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat pewarna alami fungsional, namun antosianin memiliki kelemahan yaitu tingkat kestabilan cukup rendah. Hal ini merupakan salah satu kendala dalam pengaplikasian antosianin sebagai pewarna alami. Untuk itu diperlukan penstabil yang berfungsi untuk mempertahankan kestabilan antosianin, salah satunya dengan kopigmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kopigmentasi terhadap konsentrasi ekstrak antosianin dengan kopigmen whey protein dan kasein.   Kata Kunci : Antosianin, Kopigmentasi, Kulit Ubi Jalar Ungu, Stabilitas
JURNAL REVIEW: POTENSI CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl.), DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) SEBAGAI BAHAN BAKU MINUMAN HERBAL FUNGSIONAL [IN PRESS OKTOBER 2014] Tasia, Winda Rein Nimas; Widyaningsih, Tri Dewanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.904 KB)

Abstract

Akhir-akhir ini minuman herbal yang diseduh dari beberapa campuran daun, bunga, biji, akar dan kulit kayu semakin berkembang dan terkenal. Di negara Indonesia sendiri, tanaman herbal juga telah lama digunakan selama bertahun-tahun untuk mengobati berbagai masalah kesahatan. Beberapa tanaman yang berpotensi sebagai bahan baku minuman herbal diantaranya adalah cincau hitam (Mesona palustris Bl.), daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dan kayu manis (Cinnamomum burmannii), karena berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ketiga bahan tersebut memiliki kandungan senyawa bioaktif yang mampu membantu dan dapat memperbaiki sistem metabolisme tubuh, diantaranya adalah antioksidan, flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan lain-lain. Kandungan senyawa bioaktif dari bahan-bahan tersebut menjadikan minuman herbal sebagai produk fungsional yang mampu berperan sebagai imunomodulator, hepatoprotektor, antikanker, antihipertensi, antimutagenik, antidiabetes, antiradang, dan lain-lain.   Kata kunci: Cincau Hitam, Daun Pandan, Kayu Manis, Minuman Herbal, Produk Fungsional
PENGARUH FERMENTASI ALAMI PADA CHIPS UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERHADAP SIFAT FISIK TEPUNG UBI JALAR [IN PRESS OKTOBER 2014] Pusparani, Tika; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.057 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sampai saat ini, jumlah produksi tanaman ubi jalar cukup tinggi dan belum termanfaatkan secara optimal. Untuk dapat meningkatkan citra ubi jalar sekaligus pemanfaatannya, maka perlu ada upaya untuk mengolah ubi jalar menjadi tepung. Tepung ubi jalar memiliki stabilitas yang rendah, mudah teretrogradasi dan viskositas yang rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan modifikasi pada pati tepung ubi jalar. Fermentasi alami diharapkan dapat meningkatkan karakteristik dari tepung ubi jalar. Penelitian ini menggunakan rancangan tersarang (nested design). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas dan ketebalan chips berpengaruh nyata terhadap nilai pH, kadar air, kadar pati, warna, viskositas dan kelarutan. Perlakuan terbaik pada varietas adalah varietas Kuningan Putih dan ketebalan chips terbaik adalah chips dengan ketebalan 1 mm.   Kata Kunci: Fermentasi, Tepung Ubi Jalar, Ubi Jalar
PENGARUH PENGECILAN UKURAN JAHE DAN RASIO AIR TERHADAP SIFAT FISIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK PADA PEMBUATAN SARI JAHE (Zingiber officinale) [IN PRESS OKTOBER 2014] Mayani, Lisna; Yuwono, Sudarminto Setyo; Ningtyas, Dian Widya
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.537 KB)

Abstract

Alternatif lain mengoptimalkan pemanfaatan jahe adalah diolah menjadi sari jahe. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pengecilan ukuran jahe dan rasio air terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik sari jahe. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok 2 faktor, yaitu : (1) rasio jahe dan air  (1:10 dan1:15); (2) pengecilan ukuran jahe (diiris 3-5 mm, diparut dan digeprek). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan uji lanjut BNT selang kepercayaan 95%. Perlakuan terbaik adalah rasio jahe : air (1:10) dengan digeprek. Perlakuan tersebut memiliki total fenol 387.93 ppm; antioksidan 62.19%; TPT 11.63%; TPTT 4.77%; waktu pengendapan 10.74 menit; pH  6.87 dan nilai L 34.23. Karakteristik organoleptik memiliki tingkat kesukaan rasa 3.10 (agak suka); warna 3.35 (agak suka); aroma 3.10 (suka) dan kenampakan 1.95 (tidak suka). Kata kunci: Sari Jahe, Pengecilan Ukuran, Rasio Jahe dan Air
PEMBUATAN PEKTIN BERWARNA DARI AMPAS APEL MANALAGI DENGAN PENAMBAHAN FILTRAT MAWAR MERAH [IN PRESS OKTOBER 2014] Christianita, Ambrosia Adela Merry; Widjanarko, Simon Bambang; Purwantiningrum, Indria
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.068 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemanfaatan ampas apel dan bunga mawar potong sortiran sebagai bahan tambahan pangan alami, mencari kajian rasio bahan banding pelarut dan tingkat penambahan filtrat mawar merah, serta mengetahui karakteristik pektin berwarna yang dihasilkan dari perlakuan terbaik. Respon yang diamati adalah rendemen pektin berwarna dan kemerahan (a*). Hasil penelitian menunjukkan nilai regresi respon rendemen pektin berwarna sebesar Y=34.6600+2.5475β1+5.8225β2 dan untuk nilai regresi respon kemerahan adalah Y=18.2222+0.6000β1+2.3000β2. Berdasarkan hasil percobaan menggunakan metode dakian tercuram, tidak diperoleh titik maksimum pada respon rendemen pektn, sedangkan untuk respon kemerahan (a*) diperoleh titik maksimum pada rasio bahan banding pelarut 1:105 (b/v) dengan penambahan filtrat mawar merah sebesar 160%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa variabel bebas berpengaruh nyata terhadap respon kemerahan (a*) sedangkan pada respon rendemen pektin berwarna tidak berpengaruh nyata.   Kata kunci: Ampas Apel, Filtrat Mawar Merah, Pektin Berwarna, Dakian Tercuram  
SABUN DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS OKTOBER 2014] Zulkifli, Mochamad; Estiasih, Teti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.322 KB)

Abstract

Distilat asam lemak minyak sawit (DALMS) adalah hasil samping dalam proses pemurnian minyak sawit kasar. Pada proses pemurnian minyak sawit kasar diperoleh 5% DALMS dari berat minyak sawit. Selama proses pemurnian, DALMS merupakan produk samping pada tahap deasidifikasi – deodorisasi yang mengandung beberapa bahan senyawa bioaktif. Berdasarkan data badan pusat statistik Indonesia tahun 2013 jumlah DALMS sebesar 33.6 juta ton. Jumlah DALMS yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal, hanya dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternakdan sebagian langsung diekspor ke luar negeri. DALMS banyak mengandung senyawa bioaktif, namun untuk mendapat senyawa bioaktif harus dilakukan pemisahan terlebih dahulu sehingga dihasilkan fraksi tidak tersabunkan yang mengandung senyawa bioaktif melalui proses saponifikasi. Sabun yang didapat dari proses saponifikasi harus memiliki kadar alkali bebas maksimal sebesar 0.1% sesuai standart nasional Indonesia.Kata Kunci: Alkali bebas, DALMS, Sabun, Saponifikasi, Senyawa Bioaktif
PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS [IN PRESS OKTOBER 2014] Wasono, M Subhan Edi; Yuwono, Sudarminto Setyo
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.609 KB)

Abstract

Tepung bumbu adalah bahan makanan berupa campuran tepung dan bumbu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan yang dikemas dengan alluminium foil. Informasi umur simpan untuk produk tersebut belum banyak dilaporkan.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan laju perubahan mutu, menentukan parameter kritis, dan menduga umur simpan tepung pisang goreng dengan metode akselerasi (Arrhenius) yang disimulasikan pada empat kondisi suhu penyimpanan pada inkubator (30⁰C, 35⁰C, 40⁰C dan 55⁰C). Parameter yang diamati selama proses penyimpanan adalah warna, kadar air, viskositas, aroma vanilla, dan rasa vanila. Penolakan panelis terjadi pada parameter aroma vanilla. Hasil penelitian menunjukkan nilai energi aktivasi terkecil digunakan untuk penentuan umur simpan produk yaitu parameter aroma vanilla  (reaksi orde nol) dengan regresi linier y = -3703.1x + 7.50. Umur simpan tepung pisang goreng adalah 1 tahun 2 bulan 17 hari pada suhu 25⁰C.   Kata kunci: ASLT, Pendekatan Arrhenius, Tepung Pisang Goreng, Umur Simpan
PENGARUH PENGGANTIAN AIR DAN PENGGUNAAN NaHCO3 DALAM PERENDAMAN UBI KAYU IRIS (Manihot esculenta Crantz) TERHADAP KADAR SIANIDA PADA PENGOLAHAN TEPUNG UBI KAYU [IN PRESS OKTOBER 2014] Irzam, Firmannanda Nur; Harijono, Harijono
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.32 KB)

Abstract

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Berdasarkan kandungan glukosanya, ubi kayu dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu ubi kayu manis dan ubi kayu pahit. Kedua jenis ubi kayu ini juga mengandung senyawa racun, yaitu sianida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian air rendaman dan penggunaan NaHCO3 terhadap kadar sianida dan sifat fisik kimia yang lain pada ubi kayu. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama yaitu metode perendaman (air rendaman diganti setiap 24 jam sekali dan tidak diganti), sedangkan faktor kedua yaitu konsentrasi penambahan NaHCO3 (0%, 2%, 4%). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan ANOVA dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan selang kepercayaan 5% dan apabila tidak terjadi interaksi antar kedua perlakuan dilakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) 5%. Untuk perlakuan terbaik digunakan metode De Garmo. Perlakuan terbaik adalah tepung ubi kayu dengan penggantian air rendaman setiap 24 jam selama 4 hari dan penggunaan 4% NaHCO3. Kata kunci: Fermentasi, Glukosida Sianogenik, Natrium Bikarbonat, Tepung Ubi Kayu

Page 2 of 3 | Total Record : 30