cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Psiko-Edukasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2019): Psiko Edukasi" : 6 Documents clear
KONDISI DAN FAKTOR PENYEBAB STRES KERJA PADA KARYAWAN WANITA PT ‘SGS’ Lina Herlina
Psiko-Edukasi Vol 17, No 2 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres kerja adalah suatu kondisi yang dialami oleh karyawan dalam lingkungan kerja yang memerlukan proses penyesuaian diri. Kondisi tersebut nampak pada ciri-ciri gejala fisiologis, psikologis, dan perilaku. Tiga faktor besar yang menjadi sumber penyebab stres kerja, yaitu faktor lingkungan, organisasi, dan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan faktor penyebab stres kerja pada karyawan wanita di PT ‘SGS’. Subjek penelitian sebanyak 53 karyawan wanita. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen skala penilaian untuk variabel kondisi stres kerja, dengan reliabilitas sebesar 0,98, dan kuesioner untuk variabel faktor penyebab stres kerja. Hasil penelitian pada kondisi stres kerja menunjukkan bahwa sebagian besar (76%) karyawan wanita tidak mengalami stres kerja dan hanya sebagian kecil (6%) mengalami stres kerja. Hasil penelitian pada variabel faktor penyebab stres kerja menunjukkan bahwa sebagian besar (81%) karyawan wanita tidak mengalami penyebab stres kerja, dan hanya sebagian kecil (19%) karyawan wanita mengalami penyebab stres kerja. Saran kepada pihak manajemen agar melakukan program layanan konseling kelompok dan konseling individual agar karyawan lebih memiliki kemampuan menghadapi stres dengan cara yang positif dan konstruktif. 
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN EMOSIONAL DAN KOMITMEN KERJA BIDANG PASTORAL IMAM ‘KAE’ Marianus Patrisius Due
Psiko-Edukasi Vol 17, No 2 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan emosional adalah kapasitas untuk mengenali dan mengelola perasaan diri dan membina relasi emosi dengan individu lain dalam hubungan kerjasama. Komitmen kerja adalah keterikatan individu terhadap pekerjaannya sehingga dapat merefleksikan identitas, keterlibatan, dan ketersediaannya untuk bertahan pada pekerjaan atau tugasnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kemampuan emosional dan komitmen kerja bidang pastoral para imam. Jenis penelitian adalah penelitian korelasional. Subjek penelitian sebanyak 30 imam. Instrumen penelitian menggunakan skala penilaian. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan emosional dan komitmen kerja bidang pastoral. Kemampuan emosional memberikan sumbangan 20% terhadap komitmen kerja bidang pastoral. Saran kepada Pimpinan ‘KAE’ agar menata kembali program pembinaan calon imam pada aspek kemampuan emosional, kunjungan terencana dan berkala, membangun hubungan kerja yang baik dan melakukan dialog pribadi dengan para imam. Untuk meningkatkan kemampuan emosional perlu diberikan layanan konseling kelompok dan konseling individual tentang cara mengelola dan mengungkapkan emosi dengan tepat.
MOTIF KERJA KARYAWAN PERKUMPULAN HUMA DITINJAU DARI LAMA KERJA Samuel Marlulu
Psiko-Edukasi Vol 17, No 2 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi motif kerja karyawan dan perbedaan motif kerja berdasarkan lama kerja karyawan Perkumpulan HuMa. Subjek penelitian sebanyak 30 karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data adalah instrumen skala penilaian. Hasil ujicoba instrumen motif kerja menghasilkan 52 pernyataan yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,96. Hasil analisis komparatif pada motif kerja ditinjau dari lama kerja di bawah tiga tahun dan lama kerja di atas tiga tahun di Perkumpulan Huma menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut, sekalipun mereka mempunyai lama kerja yang berbeda-beda. Hasil analisis deskriptif menunjukkan komponen ‘bekerja sesuai standar’ merupakan komponen yang tertinggi dan ‘merasa berharga’ merupakan komponen yang terendah. Saran kepada pimpinan HRD Perkumpulan HuMa agar lebih meningkatkan motif kerja karyawan yang dapat dilakukan oleh unit pembinaan karyawan, khususnya dalam pembinaan karakter karyawan secara terprogram dan kontinu. Kegiatan pembinaan meliputi layanan dalam bimbingan atau konseling karir. 
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT ‘KAS’ DAN RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING Alexander Steven
Psiko-Edukasi Vol 17, No 2 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan kerja adalah perasaan suka dan menyenangkan terhadap pekerjaan yang dialami oleh individu yang bekerja. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja meliputi dua ciri-ciri yaitu mempunyai motif yang tinggi untuk bekerja dan merasa senang melakukan tugas dalam pekerjaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi kepuasan kerja karyawan PT ‘KAS’. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah karyawan garmen PT ‘KAS’. Instrumen pengumpulan data adalah skala penilaian yang terdiri dari 59 pernyataan valid dan reliabilitas instrumen sebesar 0,968. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar (78%) karyawan garmen PT ‘KAS’ memiliki kepuasan kerja pada tingkat tinggi, sedangkan sebagian kecil (22%) karyawan garmen PT ‘KAS’ memiliki kepuasan kerja pada tingkat sedang. Hasil komponen merasa senang melakukan tugas dalam pekerjaan dengan pencapaian (81%) berada pada urutan pertama, dan komponen mempunyai motif yang tinggi untuk bekerja dengan pencapaian (80%) berada pada urutan kedua.  Tindak lanjut untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan disusun Rencana Pelaksanaan Konseling kelompok yang meliputi tujuh sesi dengan topik-topik tertentu.
HUBUNGAN MOTIF BELAJAR DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII DAN VIII SMP ‘MJ’ TAHUN AJARAN 2018 / 2019 Veronika Yuliani
Psiko-Edukasi Vol 17, No 2 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemandirian belajar merupakan usaha inidividu mengandalkan kemampuan atau kekuatan dalam diri untuk menyelesaikan proses belajar dengan baik yang bercirikan memiliki rasa ingin tahu, memiliki motif diri untuk menetapkan tujuan internal. Motif belajar yang tinggi bercirikan indikator bertanggung jawab di setiap masalah yang dihadapi, menyenangi umpan balik yang diterima, menyenangi tugas dengan tingkat kesulitan sedang, tekun dan ulet dalam bekerja, melakukan tugas dengan penuh pertimbangan, dan mengutamakan keberhasilan tugas. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan motif belajar dengan kemandirian belajar. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan pada motif belajar dengan kemandirian belajar siswa kelas VII dan VIII SMP ‘MJ’ tahun ajaran 2018/2019. Hasil ini berarti semakin tinggi motif belajar siswa, semakin tinggi pula kemandirian belajar. Variabel motif belajar memberikan sumbangan sebesar 72% terhadap variabel kemandirian belajar. Saran kepada guru BK SMP ‘MJ’ untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah dengan memberikan layanan konseling individual. Cara preventif yang dapat dilakukan guru BK adalah memberikan bimbingan klasikal untuk meningkatkan keinginan untuk belajar atas dorongan secara internal.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBAL JASA DAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN PT ‘JJI’ Ida Natalia
Psiko-Edukasi Vol 17, No 2 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komitmen organisasi adalah keinginan untuk tetap bertahan menjadi anggota organisasi, kemauan yang kuat untuk berusaha dalam memajukan organisasi, dan keyakinan akan nilai dan tujuan yang ada dalam organisasi. Persepsi terhadap imbal jasa adalah kesan karyawan terhadap penghargaan dan kesejahteraan yang diterima dari organisasi secara langsung, rutin, dan tidak langsung. Subjek penelitian sebanyak 38 karyawan dengan lama kerja 2 tahun pada PT ‘JJI’. Penelitian ini menggunakan instrumen skala penilaian untuk mengukur variabel persepsi terhadap imbal jasa dengan reliabilitas sebesar 0,97 dan komitmen organisasi dengan reliabilitas sebesar 0,98. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara persepsi terhadap imbal jasa dan komitmen organisasi. Hasil ini mengimplikasikan bahwa semakin positif persepsi karyawan terhadap imbal jasa yang diterima maka semakin tinggi juga komitmen organisasi karyawan terhadap PT ‘JJI’. Sumbangan variabel persepsi terhadap imbal jasa sebesar 72% terhadap komitmen organisasi. Saran kepada divisi HRD PT ‘JJI’ agar mengadakan konseling kelompok untuk meningkatkan komitmen organisasi, khususnya pada komponen ‘perasaan aman dan nyaman bekerja dalam organisasi’.

Page 1 of 1 | Total Record : 6