cover
Contact Name
Arif Widiyanto
Contact Email
-
Phone
+628132716766
Journal Mail Official
buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Buletin Keslingmas
ISSN : 0215742X     EISSN : 26558033     DOI : http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas
Core Subject : Health, Social,
Buletin Keslingmas mencakup bidang penelitian bidang sanitasi /penyehatan air, penyehatan udara, penyehatan makanan, penyehatan tanah/ pengelolaan sampah, pengendalian vektor, penyehatan sarana fasilitas, Kesehatan dan Keselamat Kerja, Epidemiologi Kesehatan Lingkungan.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021" : 7 Documents clear
HUBUNGAN SARANA SANITASI RUMAH DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018 diyanti, richani ulfa; Anwar, Choiroel; Gunawan, Asep Tata
Buletin Keslingmas Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i3.3380

Abstract

Abstract [The Relationship Between Home Sanitation Facilities And Clean Living Behavior With Diarrhea Case Toward Toddler In The Working Area Of Health Center I Kembaran Banyumas Regency In Year 2018] The number of diarrhea sufferers in the working area of Puskesmas I Kembaran is included in the top 10 most people with disease. Thus, there are 813 diarrhea cases found in 2016. This study aims to determine the relationship between environmental sanitation facilities and clean healthy living behavior (PHBS) with diarrhea cases in the working areaof Puskesmas I KembaranBanyumas regency 2018. Type of research used in this research is analytical with case control approach. There are 66 samples where 22 samples are as case and 44 samples are as control. The variables studied are clean water, disposal facility / latrine, wastewater storage facilities, food and beverage storage, clean water use, disposing of baby's feces and hand washing with soap. Further, the research is analyzed with chi square test, logistic regression, and OR with 95% CI and α 0,05. The result of bivariate analysis was obtained by means of environmental sanitation and hygiene and hygienic living behavior which have relation of clean water facilities (p = 0,000, OR = 19,741), disposal facility (P = 0,000; OR = 11,327), food and beverage storage p = 0,000; OR = 14,095), the use of clean water (p = 0,002; OR = 7,800), removing infant stool p = 0,001; OR = 7,286), handwashing with soap (p = 0,006; OR = 6,923). While the waste water disposal facilities have no significant relationship and are not at risk. However, the multivariate analysis shows that the most influential variable is clean water (p = 0,003; RP = 10,663). This research can be concluded that environmental sanitation and clean healthy life behavior can be a risk factor for diarrheal disease. The variable which has the most significant influence is the disposal of feces / latrines. It is recommended that the public always maintain the cleanliness of the environment and apply clean and healthy living behavior.
Kualitas dan Kuantitas Air Bersih pada Gerbong Kereta Api Stasiun Purwokerto Dewi, Ena Trisiyani; Mulaysari, Tri Marthy
Buletin Keslingmas Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i3.5136

Abstract

Abstrak Air bersih pada gerbong kereta api digunakan untuk kamar mandi pada setiap gerbong. Air bersih pada kereta api berperan penting bagi penumpangnya, apabila air bersih yang digunakan kualitasnya tidak sesuai dengan peraturan , maka dapat berdampak bagi pengguna air bersih tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data dengan pengamatan, wawancara, dan pemeriksaan. Data ini disajikan dengan menggunakan editing, coding, tabulating dan saving. Hasil penelitian pada kereta api ekonomi yaitu kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologi telah memenuhi standar Permenkes 32 Tahun 2019, dengan hasil tidak berbau, tidak berasa, pemeriksaan warna 10,7 TCU, kekeruhan <5 NTU, TDS 258mg/l, suhu 29˚C, pH 8, dan total coliform 41CFU/100ml. Keadaan sarana sanitasi pada kereta api ekonomi kurang baik, dengan reservoir sudah berkarat, dan toilet yang berbau urine. Air bersih  pada kereta api eksekutif yaitu kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologi telah memenuhi standar Permenkes 32 Tahun 2019 yang meliputi hasil air tidak berbau, tidak berasa, warna air 5,5 TCU, kekeruhan <5 NTU, TDS 353mg/l, suhu 24˚C, pH 8,4, dan total coliform 23CFU/100ml. Keadaan sarana sanitasi pada kereta api eksekutif kurang baik terdapat pada reservoir yang berkarat. Pada kedua kereta kondisi sarana perpipaan sudah baik. Kuantitas pada kereta api ekonomi tidak memenuhi syarat yaitu hanya dapat memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 166 orang, yang seharusnya 212 orang, sedangkan untuk kereta api eksekutif kuantitas air telah memenuhi syarat. Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas dan kuantitas air bersih sudah memenuhi syarat dengan kondisi baik. Keadaan sanitasi dari reservoir gerbong kereta tidak memenuhi syarat dan keadaan sanitasi toilet tidak memenuhi syarat untuk kereta api ekonomi. Saran peneliti pada PT. KAI yaitu melakukan pemeliharaan terhadap reservoir dengan melakukan pengurasan dan pembilasan secara rutin. Serta memelihara jaringan-jaringan perpipaan air bersih.
HUBUNGAN SANITASI KANDANG SAPI DENGAN KEPADATAN LALAT DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS ardi, alfian gifari; Triyantoro, Budi; Widiyanto, Teguh
Buletin Keslingmas Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i3.5210

Abstract

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan dinamis antara manusia dan lingkungan, serta melindungi kesehatan manusia melalui pencegahan penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan. Salah satu vektor penyakit yang sering menimbulkan masalah dalam lingkungan, yaitu lalat. Lalat  sangat menyukai tempat yang kotor, salah satunya adalah kandang ternak. Kandang sapi juga pada umumnya kotor dan berbau, sehingga lalat banyak dijumpai di kandang ter-sebut, seperti lalat rumah (Musca domestica). Tujuan Penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan sanitasi kandang dengan kepadatan lalat di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah observasional yang bersifat dengan pendekatan Cross Sectional, penelitian ini dilakukan pada peternakan sapi yang ada di Kecamatan Sokaraja, untuk menilai sanitasi kandang sapi dan menganalisis kepadatan lalat di kandang sapi. Hasil observasi menunjukkan 10 kandang sapi, terdapat 7 kandang sapi yang memenuhi syarat dan 3 kandang yang tidak memenuhi syarat, sedangkan kepadatan lalat menunjukkan bahwa dari 10 kandang sapi terdapat 10 kandang sapi dengan kepadatan lalat sedang. Hasil analisis menggunakan uji  Korelasi Sperman rank  Korelasi Koefisien sebesar 0,076 > 0,05 artinya HA ditolak dan H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan sanitasi kandang dengan kepadatan lalat di kandang sapi, dari 10 kandang sapi terdapat 3 kandang tidak memenuhi syarat sanitasi. Kepadatan lalat di kandang sapi dikategorikan sedang sampai dengan tinggi. Perlu adanya, upaya meningkatkan sanitasi kandang sapi dalam hal pemberian desinfeksi, penggunaan APD, pencegahan kepadatan lalat, pembersihan kandang, pengelolaan limbah.
Pengaruh Bioaktivator Dari Fermentasi Kulit Pisang Dan Air Cucian Beras Terhadap Waktu Matang Kompos Tahun 2020 Fauzi, Nurudin Achmad; Hilal, Nur; Yulianto, Yulianto
Buletin Keslingmas Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v40i1.6067

Abstract

Sampah organik merupakan jenis sampah yang dapat memicu keberadaan vektor pembawa agent penyakit. Salah satu cara untuk mengatasi masalah sampah organik adalah dengan pembuatan kompos. Waktu matang kompos dapat dipersingkat dengan penambahan bioaktivator. Bioaktivator dapat dibuat dari bahan-bahan organik yang di fermentasikan. Bahan organik yang dapat digunakan antara lain kulit pisang dan air cucian beras. Hal tersebut karena kandungan gizi yang terkandung dalam kulit pisang dan air cucian beras dapat memicu pertumbuhan mikroba pengurai. Adapun tujuan penelitian ini untuk memanfaakan limbah kulit pisang sebagai bahan dasar bioaktivator yang difermentasi bersama cucian beras.Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain time series. Objek yang diteliti adalah waktu matang kompos dengan bioaktivator 0 ml, 10 ml dan 30 ml. Data diambil dengan cara melakukan pengukuran suhu kompos dengan pengulangan sebanyak tiga kali.Hasil penilitian dengan analisis anova menunjukkan nilai signifikan 0,017 < 0,05 sehingga ada perbedaan secara signifikan anatara ketiga variasi. Uji lanjut menunjukan perbedaan signifikan ada pada bioaktivator 0 ml dengan 30 ml. Berdsarkasn uji t-test yang dilakukan antara bioaktivator 0 ml dengan 10 ml, 10 ml dengan 30 ml dan 0 ml dengan 30 ml didapatkan nilai signifikan 0,065 > 0,05; 0,275 > 0,05 dan 0,008 < 0,005, arinya tidak terdapat perbedaan signifikan antara bioaktivator 0 ml dengan 10 ml dan 10 ml dengan 30 ml. Berdasarkan hasil analisis penelitian disimpullkan bahwa penambahan bioaktivator 30 ml berpengaruh terhadap waktu matang kompos dan penambahan bioaktivator 10 ml tidak terlalu berpengaruh terhadap waktu matang kompos.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA BALITA : SEBUAH REVIEW Firmansyah, Yura Witsqa
Buletin Keslingmas Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v40i1.6605

Abstract

Diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Diare dapat terjadi pada semua kelompok umur, terutama balita yang menjadi kelompok rentan dengan prevalensi sebesar 23,4%. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kejadian diare seperti tingkat pengetahuan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, dan kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi faktor-faktor yang terbukti sebagai risiko kejadian diare pada balita berdasarkan kajian review. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan scoping review dengan penelusuran jurnal penelitian melalui database sinta. Adapun kriteria jurnal penelitian yang digunakan adalah terindeks pada sinta 2, 3, dan 4, memiliki sitasi lebih dari 200, waktu publikasi 10 tahun terakhir, dan memiliki variabel yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian diare pada balita. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa variabel yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian diare berbasis review adalah tingkat pengetahuan ibu, riwayat pemberian ASI, kondisi sarana air bersih, sumber air minum, kebiasaan mencuci tangan setelah BAB pada ibu balita, mencuci tangan sebelum memberikan makan balita, mencuci tangan sebelum masak, dan peralatan makan balita, serta kondisi jamban. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat beberapa faktor yang terbukti berisiko terhadap kejadian diare seperti faktor pengetahuan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, serta faktor lingkungan.
Air Germs Prediction Factors Analysis for Elementary School In Banyumas Regency 2020 Cahyono, Tri; Pamuji, Linda Restu; Graha Putri, Sukma Cantika
Buletin Keslingmas Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v40i1.6764

Abstract

Background Schools and formal education can be a bridge for airborne disease to spread caused by air germs. Measurement of air germs result, shows that class 4 (9482 CFU/m3) and class 5(2371 CFU/m3) in SDN 5 Teluk, Purwokerto Selatan district.  The average air gems rate is 1685.33 CFU/m3 in SDN Karangmangu, Baturaden district. The aims of this study was to analyze predictive factors for air germs number in public elementary schools in Banyumas Regency. Methods This research is observational study with cross sectional analytic approach. The independent variables or predictive variables are temperature, humidity, lighting, occupancy density, occupant behavior, cleaning frequency, and ventilation area. The dependent variable is the number of air germs. The sample size was 46 classrooms. The analysis used simple and multiple regression. Research Resulth average temperature (29.9130C), humidity (74.087%), lighting (225.304 lux), occupancy density (2.050 m2 / person), cleaning frequency (2.5 times / day), occupant behavior (53.470% active), ventilation area (9,171%), air germ rate (3425,130 CFU / m3), wind speed (not detected by tools). Prediction of temperature with the number of air germs, Y = 1026.505 + 80.187 X, R = 0.169, p = 0.262. Prediction of humidity with the number of air germs, Y = 2719.038 + 9.531 X, R = 0.083, p = 0.585. Prediction of exposure with air germ count, Y = 3343.684 + 0.361 X, R = 0.059, p = 0.696. Prediction of occupancy density with air germ numbers, Y = 3959.041 + (-260.389) X, R = - 0.386, p = 0.008. Prediction of cleaning frequency with air germ count, Y = 3204.664 + 88.187 X, R = 0.150, p = 0.320. Prediction of occupant behavior with air germ count, Y = 3632.488 + (-3.878) X, R = - 0.160, p = 0.289. Prediction of ventilation area with air germ count, Y = 3965.421 + (-58.911) X, R = -0.427, p = 0.003. Simultaneously predict temperature, humidity, lighting, occupancy density, cleaning frequency, occupant behavior and ventilation area with air germ count, Y = (-1267.495) + (-194.907) (density p = 0.049) + (-42.019) ( Ventilation p = 0.061) + 148.449 (Temperature p = 0.072) + 90.826 (Cleaning p = 0.379) + 12.187 (Humidity p = 0.543) + (-2.205) (Behavior p = 0.561) + 0.111 (Exposure p = 0.913), R = 0.5850. Conclusion ,  predictive factors for occupancy density, ventilation and temperature are significant in predicting the number of airborne germs. Suggestions need to regulate the number of students in each class, the availability standard ventilation, and the addition of an Exhauster.
Gambaran Implementasi Sanitasi lingkungan pada Masyarakat (Studi pada masyarakat di Desa Banra’as Pulau Gili Iyang) Tahun 2020 Hasanah, Laylatul; Resdiana, Enza
Buletin Keslingmas Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v40i1.6766

Abstract

Sanitasi lingkungan merupakan suatu hal yang sering kita dengar yang meliputi mencakup penyediaan air bersih, pembuangan kotoran,  pembuangan sampah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Implementasi sanitasi lingkungan pada masyarakat di Desa Banra’as  Gili Iyang di Kabupaten Sumenep tahun 2020. Peneilitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan wawancara dan Observasi lapangan. Penelitian ini dilakukan di Desa Banra’as Pulau Gili Iyang pada bulan september tahun 2020. Obyek pada penelitian ini adalah Kepala Desa, perangkat Desa dan Masyarakat sebanyak 10 orang sebagai informan. Instrumen penelitian menggunakan lembar wawancara, dan lembar observasi untuk menggambarkan kondisi masyarakat di pulau Gili Iyang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Banra’as belum menerapkan sanitasi dengan baik ditunjukkan oleh hasil wawancara bahwa 50% masyarakat masih menggunakan WC terbuka, 50% masyarakat membuang limbah ke ruang terbuka, 700 KK masih tidak memiliki sumber air bersih sendiri, dan 100% masyarakat di Banra’as membakar limbah rumah tangga (sampah) di lahan terbuka

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 44, No 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025 Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025 Vol. 44 No. 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025 Vol 44, No 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025 Vol. 44 No. 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025 Vol 44, No 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025 Vol 43, No 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024 Vol 43, No 3 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.3 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 3 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.3 TAHUN 2024 Vol 43, No 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024 Vol 43, No 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024 Vol. 42 No. 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023 Vol 42, No 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023 Vol 42, No 3 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.3 TAHUN 2023 Vol 42, No 2 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.2 TAHUN 2023 Vol 42, No 1 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.1 TAHUN 2023 Vol 41, No 4 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.4 TAHUN 2022 Vol 41, No 3 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.3 TAHUN 2022 Vol 41, No 2 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.2 TAHUN 2022 Vol 41, No 1 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.1 TAHUN 2022 Vol 40, No 4 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.4 TAHUN 2021 Vol 40, No 3 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.3 TAHUN 2021 Vol 40, No 2 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.2 TAHUN 2021 Vol 40, No 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021 Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021 Vol 39, No 3 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.3 TAHUN 2020 Vol 39, No 2 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.2 TAHUN 2020 Vol 39, No 1 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.1 TAHUN 2020 Vol 39, No 4 (2020): Edisi Spesial Seminar Internasional Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Keme Vol 38, No 4 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 4 TAHUN 2019 Vol. 38 No. 4 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 4 TAHUN 2019 Vol 38, No 3 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 3 TAHUN 2019 Vol 38, No 2 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 2 TAHUN 2019 Vol 38, No 1 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 1 TAHUN 2019 Vol 37, No 4 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 4 TAHUN 2018 Vol 37, No 3 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 3 TAHUN 2018 Vol 37, No 2 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 2 TAHUN 2018 Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018 Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018 Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017 Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017 Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017 Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017 Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017 Vol 35, No 4 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 4 Tahun 2016 Vol 35, No 2 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 2 Tahun 2016 Vol 35, No 1 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 1 Tahun 2016 Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015 Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015 Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015 Vol 34, No 2 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 2 Tahun 2015 Vol 34, No 1 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 1 Tahun 2015 Vol 33, No 124 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 124 Tahun 2014 Vol 33, No 123 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 123 Tahun 2014 Vol 33, No 122 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 122 Tahun 2014 Vol 33, No 121 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 121 Tahun 2014 More Issue