Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR PEMBENTUKAN LOGAM DENGAN BLENDED LEARNING BERBANTUAN MEDIA SOSIAL SCHOOLOGY DI KELAS X TKRD SMK NEGERI 2 SURAKARTA Widiyanto, Teguh
Jurnal Nosel Vol 4, No 1 (2015): July
Publisher : Jurnal Nosel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.486 KB)

Abstract

The purpose of this research is to improve learning activity and learning achievement of metal forming basic competence at the TKRD first grade of SMK Negeri 2 Surakarta using blended learning supported by schoology social media. This research is classroom action research. This research is done two cycles, which each cycles consists of planning, acting, observing and reflecting. The subjetcs of this research are 32 student of TKRD first grade of SMK Negeri 2 Surakarta. The data source is from teacher and students. The techniques of collecting data are observation, test, documentation, and questionnaire. This research uses content and contruct validity. This research uses comparative analysis technique and statistic deskriptive. The result show that (1) the use of blended learning supported by schoology social media could improve learning activity. It is show by the percentage of students before the action is 30,81%. After the action is done, the percentage becomes 63% in the first cycle and improves to be 76,9% in the second cycle. (2) the use of blended learning supported by schoology social media could improve the learning achievement. It is show by the persentage of learning achievement completeness before the action is 43,7%. After the action, the persentage  in of learning achievement completeness is 53,12% and  becomes 84,38% in the second cycle. The conclusion of this research is the using of blended learning supported by schoology social media could improve learning activity and learning achievement of metal forming basic competence at the TKRD first grade of SMK Negeri 2 Surakarta.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Identifikasi, Penentuan Prioritas Dan Penyusunan Upaya Perbaikan Permasalahan Kesehatan Lingkungan Nuryanto, Nuryanto; Widiyanto, Teguh; Lagiono, Lagiono; Bahri, Bahri
Jurnal LINK Vol 20, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v20i2.10590

Abstract

Beberapa permasalahan kesehatan lingkungan dapat menjadi potensi penularan penyakit, namun tidak dapat dilakukan intervensi secara keseluruhan, mengingat keterbatasan sumber daya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka identifikasi dan penentuan prioritas dapat dilakukan sebagai langkah awal dalam penyelesaian permasalahan kesehatan lingkungan. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dalam mengidentifikasi, menentukan prioritas dan menyusun upaya perbaikan permasalahan kesehatan lingkungan dalam rangka pencegahan penyakit berbasis lingkungan. Metode dan Sasaran kegiatan adalah kader kesehatan sebanyak 32 orang dengan Kegiatan dilaksanakan melalui koordinasi, sosialisasi, pendampingan (identifikasi, penentuan prioritas dan penyusunan upaya perbaikan) serta evaluasi. Analisis data menggunakan uji t-test dependent untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan kader kesehatan sebelum dan sesudah kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hasil Identifikasi dan penentuan prioritas masalah kesehatan lingkungan di Desa Karangmangu ditemukan 5 besar permasalahan kesehatan lingkungan prioritas yang perlu dilakukan perbaikan antara lain sampah rumah tangga belum dilakukan pengolahan, terdapat rumah tangga yang belum mengakses sarana sanitasi dasar, rendahnya penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), terdapat rumah tangga yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan kurangnya kesadaran dalam pemberantasan sarang nyamuk. Perlu adanya upaya perbaikan terhadap 5 prioritas masalah kesehatan lingkungan secara berkelanjutan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Karangmangu.
Kadar Nitrat dan Nitrit Pada Air Minum Isi Ulang (AMIU) Widiyanto, Teguh; Nuryanto, Nuryanto; Suparmin, Suparmin
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 24, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.67995

Abstract

Latar belakang:.Air Minum Isi Ulang (AMIU) berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan jika kualitasnya tidak memenuhi syarat. Nitrat dan nitrit merupakan parameter wajib bagi kualitas air minum. Kadar nitrat dan nitrit yang melebihi baku mutu berdampak pada efek hematologi dan neurologis. Berdasarkan laporan menunjukkan bahwa pengelola Depot belum rutin melakukan pemeriksaan kualtas AMIU secara fisik, kimia dan mikrobologi. Tujuan penelitian untuk menganalisis pemodelan suhu, kekeruhan, TDS dan pH dengan kadar nitrat dan nitrit pada AMIU.Metode: Jenis penelitian observasional anaitik dengan design study crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah AMIU di 18 Depot. Sampel adalah sebagian AMIU yang diambil dari 18 Depot. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan sampel meliputi suhu, kekeruhan, TDS, pH, nitrat dan nitrit pada AMIU. Data yang terkumpul, kemudian diolah dan dianalisis secara statistik menggunakan uji regresi linear sederhana dan berganda untuk memprediksi nilai suhu, kekeruhan, TDS dan pH dengan kadar nitrat dan nitrit.Hasil: Hasil pemeriksaan sampel AMIU menunjukkan bahwa suhu (Mean=24,828; Median=24,950; Min-Max=23,400-26,000 dan Standar Deviasi (SD)=0,765), kekeruhan (Mean=0,286; Median=0,200; Min-Max=0,070-0,840 dan SD=0,229%), TDS (Mean=94,222; Median=90,000; Min-Max=85,000-116,000 dan SD=9,143), pH (Mean=7,120; Median=7,205; Min-Max=5,900-7,930 dan SD=0,618), nitrat (Mean=0,698; Median=0,058; Min-Max=0,010-0,183 dan Standar Deviasi (SD)=0,051) dan nitrit (Mean=0,039; Median=0,029; Min-Max=0,010-0,133 dan SD=0,033). Hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan kekeruhan dan TDS dengan kadar Nitrat dan nitrit. Persamaan model regresinya adalah nitrat=0,231+0,037*kekeruhan+0,003*TDS dan nitrit=-0,066+0,118*kekeruhan+0,001*TDS.Simpulan: Terdapat hubungan kekeruhan dan TDS terhadap kadar nitrat dan nitrit. Semakin meningkatnya  kekeruhan dan TDS, diprediksi dapat meningkatkan kadar nitrat dan nitrit pada AMIU. ABSTRACTTitle: Nitrate and Nitrite Levels in Refillable Drinking WaterBackground:. Refillable drinking water has the potential to cause health problems if the quality does not meet the requirements. Nitrates and nitrites are mandatory parameters for the quality of drinking water. Nitrate and nitrite levels that exceed quality standards have an impact on hematological and neurological effects. Based on the report shows that Depot managers have not routinely checked the quality of refillable drinking water physically, chemically and microbiologically. The objective of the study was to analyze the modeling of temperature, turbidity, TDS and pH with nitrate and nitrite levels in refill drinking water.Methods: Type of anaitic observational study with cross-sectional design study. The population in this study was refillable drinking water in 18 depots. The sample was a portion of refillable drinking water taken from 18 depots.. Data collection techniques through interviews, observations and sample testing include temperature, turbidity, TDS, pH, nitrate and nitrite in refillable drinking water. The data collected, then processed and analyzed statistically using a simple linear regression test and multiple to predict the value of temperature, turbidity, TDS and pH with nitrate and nitrite levels.Results: : The results of the examination of the refill drinking water sample showed that the temperature (Mean=24.828; Median=24,950; Min-Max=23,400-26,000 and Standard Deviation (SD)=0.765), turbidity (Mean=0.286; Median=0.200; Min-Max=0.070-0.840 and SD=0.229%), TDS (Mean=94.222; Median=90,000; Min-Max=85,000-116,000 and SD=9,143), pH (Mean=7,120; Median=7,205; Min-Max=5,900-7,930 and SD=0.618), nitrate (Mean=0.698; Median=0.058; Min-Max=0.010-0.183 and Standard Deviation (SD)=0.051) and nitrite (Mean=0.039; Median=0.029; Min-Max=0.010-0.133 and SD=0.033). The results of a simple linear regression test showed that there was a relationship between turbidity and TDS with nitrate and nitrite levels. The regression model equation is nitrate=0.231+0.037*turbidity+0.003*TDS and nitrite=-0.066+0.118*turbidity +0.001*TDS.Conclusion: There is a relationship between turbidity and TDS on nitrate and nitrite rates. The increasing turbidity and TDS are predicted to increase nitrate and nitrite levels in refill drinking water.
Faktor Penentu Tingkat Risiko Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Nuryanto, Nuryanto; Widiyanto, Teguh; Suparmin, Suparmin; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i1.12823

Abstract

Air Minum Isi ulang (AMIU) menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhanair air minum yang murah dan praktis. Keberadaannya dapat menjadi potensi risiko penularan penyakit bagi masyarakat jika tidak dilakukan pengawasan risiko sanitasi DAMIU. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor penentu tingkat risiko sanitasi DAMIU. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan crossectional study. Populasi sebesar 30 unit DAMIU dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasional. Wawancara dengan responden untuk mengetahui karakteristik pengelola dan DAMIU serta peran petugas kesehatan. Observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko sanitasi DAMIU menggunakan formulir terstandar dari Kementerian Kesehatan RI. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pengelola, rutin perawatan dan penyuluhan petugas kesehatan berhubungan dengan tingkat risiko sanitasi DAMIU (p-value ≤ 0,05). Pengetahuan pengelola dan penyuluhan petugas kesehatan menjadi faktor penentu tingkat sanitasi DAMIU. Petugas kesehatan di Puskesmas secara rutin dan berkelanjutan melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola tentang risiko sanitasi DAMIU.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Identifikasi, Penentuan Prioritas Dan Penyusunan Upaya Perbaikan Permasalahan Kesehatan Lingkungan Nuryanto, Nuryanto; Widiyanto, Teguh; Lagiono, Lagiono; Bahri, Bahri
Jurnal LINK Vol 20 No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v20i2.10590

Abstract

Beberapa permasalahan kesehatan lingkungan dapat menjadi potensi penularan penyakit, namun tidak dapat dilakukan intervensi secara keseluruhan, mengingat keterbatasan sumber daya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka identifikasi dan penentuan prioritas dapat dilakukan sebagai langkah awal dalam penyelesaian permasalahan kesehatan lingkungan. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dalam mengidentifikasi, menentukan prioritas dan menyusun upaya perbaikan permasalahan kesehatan lingkungan dalam rangka pencegahan penyakit berbasis lingkungan. Metode dan Sasaran kegiatan adalah kader kesehatan sebanyak 32 orang dengan Kegiatan dilaksanakan melalui koordinasi, sosialisasi, pendampingan (identifikasi, penentuan prioritas dan penyusunan upaya perbaikan) serta evaluasi. Analisis data menggunakan uji t-test dependent untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan kader kesehatan sebelum dan sesudah kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hasil Identifikasi dan penentuan prioritas masalah kesehatan lingkungan di Desa Karangmangu ditemukan 5 besar permasalahan kesehatan lingkungan prioritas yang perlu dilakukan perbaikan antara lain sampah rumah tangga belum dilakukan pengolahan, terdapat rumah tangga yang belum mengakses sarana sanitasi dasar, rendahnya penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), terdapat rumah tangga yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan kurangnya kesadaran dalam pemberantasan sarang nyamuk. Perlu adanya upaya perbaikan terhadap 5 prioritas masalah kesehatan lingkungan secara berkelanjutan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Karangmangu.