HUMANIS
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Articles
15 Documents
Search results for
, issue
"Volume 13. No.1. Oktober 2015"
:
15 Documents
clear
THE USE OF SWEAR WORDS IN THE MOVIE SCRIPT “SOUTH PARK BIGGER, LONGER, AND UNCUT”
Abdi Resda Wiyanti Putu
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (43.626 KB)
Masyarakat beranggapan kata-kata umpatan adalah kata-kata kotor yang tidak pantas untuk digunakan dalam percakapan. Namun belakangan ini, penggunaan kata-kata umpatan sudah mulai bisa diterima dalam masyarakat kita. Bahkan kata-kata ini telah banyak digunakan dalam media seperti televisi, film, dan lirik lagu. Menurut Hughes (1998: 208) mengatakan bahwa kata-kata umpatan diklasifikasikan ke dalam enam kategori. Penulis juga menggunakan teori Searle, dan Andersson sebagai acuan dalam menganalisis fungsi dari kata-kata umpatan, dan motif megumpat. Data dari penelitian ini diambil dari naskah film yang berjudul “South Park Bigger Longer and Uncut”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan tipe kata-kata umpatan, fungsi, dan motif dari kata-kata umpatan yang diutarakan oleh karakter dalam film. Penulis menemukan bahwa ada empat tipe kata-kata umpatan yang ditemukan dalam naskah film, dimana tipe general term memiliki frekuensi penggunaan paling besar yang digunakan oleh karakter, dan juga ada empat fungsi ucapan berdasarkan teori Searle yaitu expressives, directives, commisives, dan representatives. Berdasarkan fungsi ucapan tersebut, ditemukan juga bahwa psychological dan linguistic motives adalah motif ang paling sering digunakan oleh karakter dalam film saat mengumpat.
MOTIVASI TOKOH OGINO GINKO UNTUK MERAIH GELAR DOKTER DALAM NOVEL HANAUZUMI KARYA JUN’ICHI WATANABE
Agnes Andika I Putu
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (103.957 KB)
The title of this research is “Motivation of Ogino Ginko to reach a doctor degree in Hanauzumi’s novel by Jun’ichi Watanabe”. The problems of study are 1) how the motivation of Ogino Ginko to reach a doctor degree and 2) how the effort done to reach a doctor degree. The theories used in this research are the literaturepsychologyand the theory of motivation by Petry (in Risnawita and Ghufron, 1981). The methodsused collecting are used library method and note technique. The methodsused in data analysis are qualitative method technique. Presentation of data analysis used informal method. The results of this research show the motivations of Ogino Ginko to reach a doctor degree are divide into two, namely intrinsic motivation and extrinsic motivation. The intrinsic motivation are the pudency and Ogino Ginko’s solidarity against women. The extrinsic motivation are the encouragementfrom herfriend and rewards. the effort done by Ogino Ginko to reach a doctor degree are getting permits from her mother, take formal educations, and attempted to pass of the medical license exam.
REPRESENTATIVE ILLOCUTIONARY ACT IN BRUCE ALMIGHTY AND CAPTAINAMERICA: THE WINTER SOLDIER
Artadi Gunawan Made
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (42.155 KB)
Hal-hal yang dibahas pada studi ini adalah penjelasan kondisi tutur dan komponen tindak tutur terhadap jenis representatif ilokusi yang ditemukan dalam film “Bruce Almighty” dan “Captain America: The Winter Soldier”. Jenis representatif ilokusi yang ditemukan diklasifikasi dan dianalisa berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Searle (1976). Teori lain yang digunakan untuk memperkuat analisa adalah dan komponen tindak tutur oleh Austin (1962). Hasil yang ditunjukkan pada studi ini adalah terdapat enam jenis representatif ilokusi yang ditemukan pada kedua film. Keenam jenis tersebut adalah “swearing”, “threatening”, “complaining”, “insisting”, “claiming”, dan “hypothesizing”. Kemudian, dilanjutkan dengan penjelasan kondisi tutur dan komponen tindak tutur dari enam jenis tindakan representatif ilokusi yang ditemukan.
MAMAR SEBAGAI KEARIFAN EKOLOGI MASYARAKAT ADAT ATOIN METO DALAM KAITAN PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR DI DESA FEMNASI, TIMOR TENGAH UTARA
Venansius Thomas Kapitan Openg
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (38.66 KB)
The culture and the people are two elements that compliment each other. The cultural element is a system of knowledge. The indigenous people of Atoin Meto in the village of Femnasi, district of North Central Timor, have an ecological wisdom related to the management of forests that are directly affected by the supply of water known by the local term Oel Taekas Mamar (natural spring).One research question formulated is, what is the meaning of the mamar for the Atoin Meto indigenous people, and what is the local wisdom contained in the mamar in relation to the conservation of the natural water sources. The goal of this research is to reveal the knowledge of the Atoin Meto indigenous people in Femnasi in their efforts to preserve the natural forest with guidance of local knowledge.Ecological wisdom are the values prevailing in the community to manage the environment, which can be found in myths and taboos of the local community. This research uses an ethnoecological approach, interpretative Geertz and the cultural orientation system of the Femnasi community. The method used in this research includes participative observation methods, interviews and library research.The Oel Taekas Mamar is a form of ecological wisdom of the indigenous Atoin Meto people, that has a significant resource for betel-nut which has economic value, water catchment area, a spiritual center and a center for social integration. The community conserves the forest and the natural spring through legitamized Nais Tala customs and myths. The mythology that is alive in the indigenous people, states that the stones and wood in the sacred forest are incarnations of the ancestors. The indigenous people of Atoin Meto in Femnasi are aware that our existence as human beings must have a harmonious interwoven link with the forest environment so that a reciprocal harmony is created.
STRATEGIES OF POLITENESS AND COOPERATIVE PRINCIPLES WITH REFERENCE TO BJORNSTJERNE BJORNSON'S DRAMA THE NEWLY MARRIED COUPLE
Ari Wiweka Nanda I Putu
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (36.095 KB)
Studi ini membahas tentang penggunaan bahasa khususnya ujaran maupun kalimat dalam sebuah ungkapan yang biasanya terdapat dalam komunikasi. Dalam sebuah komunikasi terdapat dua orang partisipan yaitu pembicara dan pendengar yang mengujarkan ujaran maupun kalimat dalam sebuah komunikasi. Ujaran maupun kalimat tersebut tentunya mengandung strategi kesopanan dan prinsip kerjasama untuk mencapai tujuan dari komunikasi yang bila dikaji berdasarkan efeknya akan memberikan dampak terjaganya hubungan sosial antara pembicara dan pendengarnya. Istilah strategi kesopanan dan prinsip kerjasama tersebut tidak hanya diterapkan dalam percakapan dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dapat ditemukan dalam percakapan yang terdapat pada karya sastra yang disebut drama. Jenis ujaran atau kalimat dalam percakapan antar karakter dalam sebuah drama berjudul The Newly Married Couple karya Bjornstjerne Bjornson diklasifikasikan dan dianalisis berdasarkan kategorinya masing-masing berdasarkan jenis dan kategori strategi kesopanan dan prinsip kerjasama untuk mengetahui bagaimana karakter-karakter dalam drama menerapkan istilah tersebut beserta dengan ekspresinya. Dalam memperkuat analisis, terdapat dua teori yang digunakan, antara lain teori strategi kesopanan oleh Brown dan Levinson (1987) dan teori prinsip kerjasama oleh Grice (1975). Hasil analisis dalam studi ini menunjukkan terdapat 2 kategori strategi kesopanan dan 2 prinsip kerjasama yang diterapkan oleh karakter-karakter dalam drama tersebut. Karakter dalam drama ini menerapkan strategi kesopanan dengan menggunakan kata-kata efisien dalam intonasi tinggi dan kata ganti (penanda identitas) yang menunjukkan keakraban antar karakter dalam statusnya sebagai keluarga. Di sisi lain, prinsip kerjasama diekspresikan dengan hanya menggunakan sebuah kata dan pernyataan perasaan oleh karakter dari drama tersebut didukung dengan bukti dan motivasi yang diungkapkan oleh karakter dalam drama tersebut.
TEKS TUTUR DEWI GANGGA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA
Suardini Ni Kadek
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (43.287 KB)
This study discusses the oracle text Dewi Gangga Tutur with the analysis of the structure, function, and meaning. This analysis aims to reveal the structure of the building of the literary work as well as the functions and meanings contained therein. This research can provide guidance and reflection of life for humanity towards a harmonious life. The theory used in this study is the structural theory according to Ratna, Teeuw, and Nurgiyantoro. Methods and techniques used in this study were divided into three phases namely, (1) the stage of data collection method is used to read assisted with translation techniques, (2) the stage of data analysis used descriptive method and hermeneutics, (3) the stage of presentation of the results of the analysis used informal methods assisted with the deductive-inductive techniques.The results obtained from this study is srtuktur narrative consisting of: plot, character and characterization, setting, theme, and mandate. In addition, this study reveal the function of affirmation that define socio-cultural norms that exist at a particular time and a useful educational function for a way of life for the community. Meaning contained in the text of the Dewi Gangga Tutur is composed of: meaning pangruwatan or purification of the soul, meaning breeding, and the meaning of enlightenment.
DIGLOSSIA IN BALINESE SOCIETY
Kresna Adi S. I Gusti Agung Gede
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (90.321 KB)
Bali adalah sebuah Pulau yang penuh dengan budaya. Budaya saangat menmpel pada masyarakat Bali. Kasta pada masyarakat masih terlihat jelas, dan juga sistem bahasa (Sor Singgih) yang digunakan oleh satu kasta berkomunikasi dengan kasta lainnya. Dengan adanya phenomena ini, masyarakat menggunakan 2 varietas bahasa, varietas tinggi dan rendah. Masyarakat juga menggunakan tingkat bahasa tertentu tergantung dari situasi di mana merka berada, atau register.
THE CHARACTER ANALYSIS IN PEARL S. BUCK’ S THE ENEMY
Ora Adenois Corry I Putu
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (37.643 KB)
Sebuah karya sastra yang dibuat berdasarkan imajinasi penulis dan umumnya mencerminkan kondisi sosial, yang menggunakan lingkungan sosial di sekitarnya sebagai dasar. Wellek dan Warren (1973:39) menyatakan bahwa karya sastra itu sendiri membenarkan semua kepentingan kita dalam kehidupan seorang penulis, dalam lingkungan sosial dan seluruh proses sastra. Untuk menganalisis sebuah karya sastra diperlukan identifikasi bagian-bagian terpisah untuk menentukan hubungan antara bagian-bagiannya untuk menemukan hubungan bagian tersebut dengan karya sastranya (Kenney, 1966:5). Novel adalah salah satu contoh prosa fiksi yang menggambarkan karakter dan memperkenalkan lebih dari satu kesan, efek atau emosi digambarkan sebagai cerita lama untuk menulis dalam sebuah buku. Karakter merupakan salah satu aspek penting, ia membawa berita dari penulis yang dapat membawa berbagai nilai dalam kehidupan manusia seperti moralitas, pendidikan dan banyak lainnya. Dalam studi ini, cerita berjudul The Enemy dipilih untuk dianalisis. Dalam kisah The Enemy Dr. Sadao dibesarkan dalam budaya khas Jepang. Ayahnya adalah seorang patriot besar. Dalam cerita ini, seorang tahanan Amerika yang terdampar di depan rumah Sadao setelah melarikan diri. Dokter dan istrinya terpecah antara pertanyaan kemanusiaan dan patriotisme. Mereka ragu apakah mereka harus menyelamatkan manusia ini atau menyerahkan pada pemerintah Jepang. Sadao adalah ahli bedah penting bagi negara sehingga tidak dikirim ke medan perang. Kemudian Sadao mengungkapkan tentang tahanan tersebut kepada sang Jenderal dan Jenderal itu setuju untuk membantu dia dengan mengirim pembunuh untuk membunuh orang Amerika itu. Pada akhirnya kemanusiaan mendominasi patriotisme dan tahanan dibiarkan bebas.
BIOGRAPHICAL APPROACH TO THE MAIN CHARACTER IN JANE AUSTEN’S SENSE AND SENSIBILITY
Dwi Yuliantari Ni Made
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (86.737 KB)
Studi ini membahas tentang hubungan antara pengarang dan tokoh utama di salah satu novel yang ia ciptakan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis aspek-aspek kehidupan pengarang yang memberikan pengarauh secara tidak langsung terhadap pembentukan tokoh utama. Terdapat dua data yang digunakan dalam studi ini, yaitu buku biografi Jane Austen berjudul “Memoir of Jane Austen” (1870) oleh James Edward dan novel “Sense and Sensibility” (1811) oleh Jane Austen. Kedua data tersebut dipilih untuk dianalisis karena Jane Austen terinspirasi oleh kehidupan dan pengalamannya dalam menulis novel “Sense and Sensibility”. Tokoh utama dalam novel tersebut secara tidak langsung merefleksikan kehidupan Jane Austen. Dalam memperkuat analisis, digunakan teori pendekatan biografi oleh Wellek dan Warren (1963). Hasil analisis dari studi ini adalah terdapat lima aspek dalam kehidupan Jane Austen yang memberikan pengaruh terhadap karakter utama dalam novel. Aspek-aspek tersebut antara lain; hubungan persaudaraan dan karakter perseorangan, hiburan, kebudayaan, warisan, serta kekayaan dan pernikahan. Aspek-aspek tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap pembentukan tokoh utama dalam novel serta terhadap alur cerita novel tersebut.
THE RELATIONSHIP BETWEEN JIM AND HUCKLEBERRY FINN IN TWAIN’S THE ADVENTURES OF HUCKLEBERRY FINN
Wawan Sukrisna Jaya I Gede
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (38.287 KB)
Dalam studi ini novel dipakai sebagai sumber data penulis Amerika Mark Twain yang berjudul The Adventures of Huckleberry Finn. Tokoh dalam novel ini yaitu seorang anak laki-laki remaja yang bernama Tom Huckleberry Finn. Metode menganalisis data dalam studi ini adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan dari sumber data dianalisa berdasarkan teori William Kenney dalam bukunya How to Analyze Fiction, dan teori Warren dan Wellek dengan bukunya Theory of Literature. Seperti kebanyakan karya sastra, Adventures of Huckleberry Finn menggabungkan beberapa tema yang dikembangkan di sekitar alur cerita untuk menciptakan sebuah cerita yang menarik. Dalam hal ini, cerita ini dari seorang anak muda, Huck, dan seorang budak yang melarikan diri, Jim. Selama pengembaraan menyusuri Sungai Mississippi mereka menghadapi banyak konflik dengan masyarakat yang ditemui. Tetapi dalam pengembaraan bersama Jim, Huckleberry Finn mempelajari dan mengalami perkembangan moral, etika, dan kemanusian. Ketika Huck dan Jim berusaha mencari kebebasan dengan mengarungi sungai Mississippi, makna kebebasan yang mereka dapat sangat bertolak belakang dengan peradaban dan budaya masyarakat yang ada dan berdiam di sepanjang sungai Mississippi yang panjang dan besar. Pada akhir cerita ini, Huck keluar dari masyarakat yang penuh dengan peraturan yang ketat karena keinginannya untuk pergi ke Oklahoma, dan kota-kota lainnya. Sedangkan Jim adalah satu-satunya karakter yang keluar dari masyarakat Amerika Selatan yang mendukung perbudakan dan menuju ke daerah Amerika Utara di mana daerah tersebut mempunyai paham anti perbudakan.