cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
ISSN : -     EISSN : 2502471X     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (Education Journal: Theory, Research, and Development) is an electronic journal focuses on a scientific article concerning education issues in general published by Graduate School of Universitas Negeri Malang since January 2016.
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019" : 21 Documents clear
Project-Based Learning: Enhancing EFL Students’ Speaking Skill through Vlog Wienda Febriyanti Nugroho; Mirjam Anugerahwati
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12679

Abstract

Abstract: The purpose of this classroom action research is to enhance the students’ speaking skill using Project-Based Learning through Vlog and looking at their speaking performance in the teaching learning process using PBL through Vlog. Eleven students of vocational students in Indonesia were taken as research subject exposed to the treatment of PBL through Vlog in one cycle. The result of this study showed that after the students were taught by using PBL through Vlog, the eleven students successfully met the criteria of success. The use of PBL through Vlog enhanced the students’ fluency, grammatical accuracy, pronunciation, vocabulary, and content.Abstrak: Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan berbicara menggunakan Project-Based Learning melalui pembelajaran dan proses belajar mengajar menggunakan PBL melalui Vlogs. Sebelas siswa siswa kejuruan di Indonesia diambil sebagai subjek penelitian untuk pengobatan PBL melalui Vlog dalam satu siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa terpenuhi oleh kriteria kesuksesan. Penggunaan PBL melalui Vlog meningkatkan kelancaran siswa, akurasi tata bahasa, pengucapan, kosa kata, dan konten.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education Berbantuan Media Manipulatif Origami Nur Fitri Amalia; Subanji Subanji; Sri Untari
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12681

Abstract

Abstract: This classroom action research aims to describe the success of the RME approach assisted by origami manipulative media to improve the critical thinking skills of VA class students at SDN 1 Patrang Jember. The study was conducted in two cycles. The research subjects were VA class students. Based on research in the first cycle showed that: (1) learning by teachers reached 89.7% and by students reached 88.5% (2) students' critical thinking skills reached 76.8%. The data in the first cycle have not yet reached the criteria for success of the action, so that improvements are made to the second cycle. In the second cycle showed that (1) teacher learning reached 95.9% and by students reached 93.2%, (2) students' critical thinking skills reached 88.9%. So it can be concluded that the RME approach assisted by origami manipulative media can improve students' critical thinking skills.Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberhasilan pendekatan RME berbantuan media manipulatif origami meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VA SDN 1 Patrang Jember. Penelitian dilaksanakan dua siklus. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VA. Berdasarkan penelitian siklus I menunjukkan bahwa (1) pembelajaran oleh guru mencapai 89,7% dan oleh siswa mencapai 88,5% (2) kemampuan berpikir kritis siswa mencapai 76,8%. Data siklus I tidak mencapai kriteria tindakan yang berhasil, sehingga dilaksanakan perbaikan dalam siklus II. Data siklus II menunjukkan (1) pembelajaran guru mencapai 95,9% dan oleh siswa mencapai 93,2%, (2) kemampuan. berpikir kritis siswa mencapai 88,9%. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan RME berbantuan media manipulatif origami mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Perbedaan Model Problem Based Learning dan Konvensional terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Devi Tri Lukitasari; Sudarmiatin Sudarmiatin; Muhammad Zainuddin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12688

Abstract

Abstract: This study aims to determine the differences in the ability to think critic of elementary school students by applying the model of Problem Based Learning (PBL) and Conventional. This type of research that is a quasi-experimental design Nonequivalent Control Group Design. Number of respondents 72 students, 36 students in grade control (conventional) and the experimental class of 36 students (PBL). Instruments used the descriptions written tests. Based on research results using the Independent Sample T-Test results obtained 0.000 <0.05. This means that there are difference significant between critical thinking skills in the classroom with the conventional model and PBL. These results are supported by the acquisition of the average yield of critical thinking skills acquisition experimental class with a mean = 14.2, while the control class to get mean = 12.4. So it could be concluded that there were significant differences of critical thinking skills class with PBL and conventional models.Abstrak: Penelitian ini bertujuan guna mengetahui perbedaan kemampuan berpikir ktitis siswa SD dengan menerapakan model Problem Baased Learning (PBL) dan Konvensional. Jenis penelitian ini yakni kuasi eksperimen berdesain Nonequivalent Control Group Design. Jumlah responden 72 siswa, 36 siswa kelas kontrol (dengan konvensional) dan 36 siswa kelas eksperimen (dengan PBL). Instrumen yang dipakai yakni tes tulis uraian. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Independent Sample T-Test diperoleh hasil 0,000 < 0,05. Hal tersebut berarti ada perbedaan yang significan antara kemampuan berpikir kritis pada kelas dengan model konvensional dan PBL. Hasil tersebut didukung dengan perolehan hasil rata-rata keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dengan perolehan rerata = 14,2 sedangkan kelas kontrol mendapatkan rerata = 12,4. Sehingga bisa disimpulkan ada perbedaan signifikan keterampilan berpikir kritis kelas dengan model PBL dan konvensional.
Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Geografi Raditya Ardani Hindriyanto; Sugeng Utaya; Dwiyono Hari Utomo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12682

Abstract

Abstract: This study aims to determine the differences in geography problem solving abilities of students who learn using the PjBL model and students who learn to use conventional models. This research was a quasi-experimental (quasi experimental). The design of this study used a non-equivalent control group design. Data analysis in this study used one way anova with the help of SPSS 24.0. The results of this study indicate that the F-count value is 35,746 and P-value (0,000 <0.05), which means that there are significant differences in geographic problem solving ability between the control class and the experimental class. Scores of problem solving students who use the project based learning model are better than the problem solving scores of students who use conventional models. This is because the syntax in the PjBl model supports problem solving activities in Geography learning.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah geografi siswa yang belajar menggunakan model PjBL dan siswa yang belajar menggunakan model konvensional. Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi experimental). Rancangan penelitian ini menggunakan non-equivalent control group desain. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan one way anova dengan bantuan SPSS 24.0. Hasil Penelitian ini menunjukkan nilai F-hitung 35.746 dan P-value (0.000 < 0.05) yang berarti terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah geografi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Skor pemecahan masalah siswa yang menggunakan model project based learning lebih baik dari skor pemecahan masalah siswa yang menggunakan model konvensional. Hal ini disebabkan karena sintak dalam model PjBL mendukung aktivitas pemecahan masalah pada pembelajaran Geografi.
Pengembangan Multimedia Interaktif Aksara Jawa untuk Sekolah Dasar Satrio Agung Prabowo; Sumarmi Sumarmi; Cholis Sa’dijah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12653

Abstract

Abstract: The purpose of the research and development that is producing a eligible interactive multimedia Javanese alphabet products with valid criteria, practical, interesting, and effective. This research and development using model Lee & Owens. They use some following steps; (1) analysis assessment, (2) designs, (3) development, (4) implementation, and (5) evaluation. The results showed that interactive multimedia were very valid with an average percentage of 86,93%, very practical with an average percentage of 89,83%, very interesting with an average of 88,97%. Interactive multimedia is also very effective, as evidenced by the results of the posttest for 91.66% of students who have received complete marks.Abstrak: Tujuan penelitian dan pengembangan ini yaitu untuk menghasilkan multimedia interaktif aksara Jawa yang layak dengan memenuhi kriteria valid, praktis, menarik, dan efektif. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model dari Lee & Owens. Tahapan pengembangan yaitu (1) analisis kebutuhan dan analisis awal-akhir, (2) desain, (3) pengembangan, (4) implementasi, dan (5) eveluasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa multimedia interaktif sangat valid dengan rata-rata persentase 86,93%, sangat praktis dengan rata-rata presentase 89,83%, sangat menarik dengan rata-rata persentase 88,97%. Multimedia interaktif ini juga sangat efektif dibuktikan dengan hasil posttest sebesar 91,66% siswa telah mendapatkan nilai tuntas.
Asesmen Formatif Perkembangan Bahasa Anak Irena Agatha Simanjuntak; Sa’dun Akbar; Alif Mudiono
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12686

Abstract

Abstract: Early childhood education has principles that are stick with playing by learning. So the assessment is done specifically for specificity, in contrast to the lessons for elementary and secondary schools, which need to be carried out carefully and carefully. In application applications, the general term is replaced by the assessment term in PAUD. The method that used in this study is descriptive qualitative. The results of this study indicate the fact that the most commonly used formative assessment forms are interviews, observations, checklists, and portfolios. The four information techniques were chosen because they were effective, in accordance with the needs of the child and the teacher, described of children’s development ability clearly and precisely.Abstrak: Pendidikan anak usia dini memiliki prinsip yang lekat dengan bermain sambil belajar sehingga penilaian yang dilakukan harus memiliki kekhususan tersendiri, berbeda dengan penilaian untuk sekolah dasar dan menengah yang perlu dilaksanakan secara cermat dan hati-hati. Pada tataran aplikasi, istilah penilaian umumnya digantikan dengan istilah asesmen di dunia PAUD. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk asesmen formatif yang paling sering digunakan adalah wawancara, observasi, checklist, dan portofolio. Keempat teknik informasi tersebut terpilih karena efektif sesuai kebutuhan anak dan guru, serta mendeskripsikan perkembangan kemampuan anak secara jelas dan tepat.
Kebutuhan Bahan Ajar Matakuliah Biologi Sel di Perguruan Tinggi Kota Malang Iin Murtini; Siti Zubaidah; Dwi Listyorini
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12685

Abstract

Abstract: The purpose of this research was to find out the teaching materials that needed to be developed in Cell Biology courses at Malang City Universities. The study was conducted on students who have taken Cell Biology courses in four college at the Malang city. The type of research conducted is quantitative descriptive research. The results showed that students were interested in Cell Biology courses and in the Cell Biology course there were several topics which were considered difficult including cell division, cell division control, and cancer, while for the results of the study related to the availability of teaching materials used, data were obtained that in three universities, namely UNISMA, UMM, and IKIP Budi Utomo, the percentage was more than 50% while for UIN the percentage was 48%. Students consider teaching that has not been able to construct understanding of concepts in studying Cell Biology courses so it is necessary to develop research-based module teaching materials.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan ajar yang perlu dikembangkan pada matakuliah Biologi Sel di Perguruan Tinggi Kota Malang. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa yang telah menempuh matakuliah Biologi Sel di empat Perguruan Tinggi kota Malang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deksriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa tertarik pada matakuliah Biologi Sel dan pada matakuliah Biologi Sel terdapat beberapa topik yang dianggap sulit antara lain pembelahan sel, pengendalian pembelahan sel, dan kanker. Hasil penelitian terkait ketersediaan bahan ajar yang digunakan diperoleh data bahwa pada tiga perguruan tinggi yaitu UNISMA, UMM, dan IKIP Budi Utomo diperoleh persentase lebih dari 50% sedangkan untuk UIN didapatkan persentase sebesar 48%.  Mahasiswa menganggap ajar yang digunakan belum dapat mengonstruk pemahaman konsep dalam mempelajari matakuliah Biologi Sel sehingga perlu adanya pengembangan bahan ajar modul berbasis penelitian.
Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi melalui Open Ended Problem Apdwi Syaeruldinata; Abdur Rahman As’ari; Abadyo Abadyo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12658

Abstract

Abstract: This study aimed to describe both process and result of the development of teaching materials used to enhance higher order thinking skills based on open ended problem and its products should be valid, effective and practice. This study adopted a 4D developmental model modified be 3D which comprises three stages: define, design, and develop. The results showed: (1) The teaching materials that have been develop declared valid with the mean score 3,30, lesson plan declared valid with the mean score 3,125, achievement test declared valid with the mean score 3,45, (2) effectiveness characterized by whole class achievement test mean score obtained 78,83, and whole class questionnaire mean score obtained 2,35, (3) practicality of teaching materials characterized by observation sheet mean score for whole observer obtained 3,6, and (4) using open ended problem significantly enhances students higher order thinking skills, as well as students justify effectiveness of several procedure that is followed by appropriate arguments, integrate different characteristic within it’s unity, also think creatively construct the problem themselves.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan perangkat ajar untuk menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi beracuan open ended problem yang valid, efektif, dan praktis. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan menggunakan modifikasi model 4-D (four-D model) menjadi 3-D yang meliputi tahap penetapan (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peragkat ajar yang dikembangkan valid dengan skor rerata 3,30 untuk bahan ajar; 3,125 untuk RPP; dan 3,45 untuk lembar tes hasil belajar, (2) perangkat ajar efektif ditandai dengan rerata skor tes hasil belajar seluruh siswa adalah 78,83, dan rerata skor respons keseluruhan siswa adalah 2,35 (3) bahan ajar praktis ditandai dengan rerata skor hasil observasi keterlaksanaan bahan ajar dari seluruh observer adalah 3,6, dan (4) penggunaan open ended problem memberi dampak yang signifikan dalam menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Siswa antara lain telah dapat menjustifikasi tingkat efektifitas dari beberapa alternatif prosedur yang ada disertai  dengan argumentasi yang sesuai, siswa dapat mengaitkan unsur-unsur yang berlainan dalam sajian masalah dengan satu kesatuan strukturnya yang utuh dan mengorganisasikannya dalam menentukan penyelesaian, serta siswa berpikir kreatif ditandai dengan kemampuan mengonstruksi masalah sekaligus penyelesaiannya sendiri.
Authentic Learning Berbasis Inquiry dalam Program STEM terhadap Literasi Saintifik Siswa Berdasarkan Tingkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Idawati Idawati; Muhardjito Muhardjito; Lia Yuliati
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12663

Abstract

Abstract: Scientific literacy is one of the basic skills that must be possessed in the XXI century. The 2015 PISA results show that scientific, mathematical, and reading literacy in Indonesian students is ranked 64th out of 72 countries and it is still relatively low. In the process of learning physics students are very weak in applying physics concepts learned because learning is less stressed on problem solving. The purpose of this study was to determine the effect of students 'problem solving abilities in inquiry-based authentic learning in the STEM program on students' scientific literacy. This study was a quasi-experimental study using a 2x2 factorial design. Data collection was carried out by tests conducted before and after the study in the experimental class and the control class. Test results data were analyzed by different tests. The results showed that scientific literacy of students who have high problem-solving skills is higher when learning with authentic inquiry-based learning approaches in STEM programs than conventional, while scientific literacy of students who have low problem-solving abilities is higher when learning with authentic inquiry-based learning approaches in STEM programs rather than conventional.Abstrak: Literasi saintifik merupakan salah satu keterampilan dasar di abad XXI yang harus dimiliki peserta didik. Pada proses pembelajaran fisika, peserta didik sangat lemah dalam mengaplikasikan konsep fisika yang dipelajari karena pembelajaran kurang menekankan pada pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam pembelajaran authentic learning berbasis inquiry dalam program STEM pada literasi saintifik peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan rancangan penelitian faktorial 2x2. Pengumpulan data dilakukan dengan tes yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil tes dianalisis dengan uji lanjut Tukey. Hasil penelitian menunjukkan literasi sainstifik peserta didik yang memiliki kemampuan pemecahan masalah tinggi, lebih tinggi jika belajar dengan pendekatan authentic learning berbasis inquiry dalam program STEM daripada yang belajar dengan cara konvensional dan sedangkan literasi saintifik peserta didik yang memiliki kemampuan pemecahan masalah rendah, lebih tinggi jika belajar dengan pendekatan authentic learning berbasis inquiry dalam program STEM daripada yang belajar dengan cara konvensional.
Berpikir Pseudo Siswa pada Konsep Pecahan Agus Alamsyah; Susiswo Susiswo; Erry Hidayanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.13041

Abstract

Abstract: Purpose of this research was to study students' pseudo thinking in concept of fractions. Data obtained using questions and interviews. Question used to find answers of students in understanding concept of fractions. Interviews used to find reasons for students answer. Findings show that students think pseudo conceptual, true-pseudo and false-pseudo. Pseudo conceptual thinking when students condition not understand shade when drawing fractions. Thinking true-pseudo when students in state not understand concept of drawing fractions begins with same size and broken down as much denominator fractions. Thinking false-pseudo when students state poor understanding problem and reflection for concept of drawing fractions.Abstrak: Tujuan penelitian ialah untuk mempelajari berpikir pseudo siswa dalam konsep pecahan. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen soal dan wawancara. Soal digunakan untuk mengetahui jawaban siswa dalam memahami konsep pecahan. Wawancara digunakan untuk mengetahui alasan siswa dalam menjawab. Temuan menunjukkan bahwa siswa mengalami berpikir pseudo conceptual, true-pseudo dan false-pseudo. Berpikir pseudo conceptual saat siswa pada kondisi tidak memahami perlunya mengarsir saat menggambar pecahan. Berpikir true-pseudo saat siswa pada kondisi tidak memahami konsep menggambar pecahan berawal dari ukuran yang sama dan dipecah sebanyak penyebut pecahan. Berpikir false-pseudo saat siswa pada kondisi kurang memahami soal dan diperlukan refleksi konsep menggambar pecahan.

Page 2 of 3 | Total Record : 21


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 8: AUGUST 2025 VOL 10, NO 7: JULY 2025 Vol 10, No 4: APRIL 2025 Vol 10, No 3: MARCH 2025 Vol 10, No 2: FEBRUARY 2025 Vol 10, No 1: JANUARY 2025 Vol 9, No 12: DECEMBER 2024 Vol 9, No 11: NOVEMBER 2024 Vol 9, No 10: OCTOBER 2024 Vol 9, No 9: SEPTEMBER 2024 Vol 9, No 8: AUGUST 2024 Vol 9, No 7: JULY 2024 Vol 9, No 6: JUNE 2024 Vol 9, No 5: MAY 2024 Vol 9, No 4: APRIL 2024 Vol 9, No 3: MARCH 2024 Vol 9, No 2: FEBRUARY 2024 Vol 9, No 1: JANUARY 2024 Vol 8, No 10: OCTOBER 2023 Vol 8, No 9: SEPTEMBER 2023 Vol 8, No 8: AUGUST 2023 Vol 8, No 7: JULY 2023 Vol 8, No 6: JUNE 2023 Vol 8, No 5: MAY 2023 Vol 8, No 4: APRIL 2023 Vol 8, No 3: MARCH 2023 Vol 8, No 2: FEBRUARY 2023 Vol 8, No 1: JANUARI 2023 Vol 7, No 12: DECEMBER 2022 Vol 7, No 11: NOVEMBER 2022 Vol 7, No 10: OKTOBER 2022 Vol 7, No 9: SEPTEMBER 2022 Vol 7, No 8: AGUSTUS 2022 Vol 7, No 7: JULI 2022 Vol 7, No 6: JUNI 2022 Vol 7, No 5: MAY 2022 Vol 7, No 4: APRIL 2022 Vol 7, No 3: MARET 2022 Vol 7, No 2: FEBRUARI 2022 Vol 7, No 1: JANUARI 2022 Vol 6, No 12: DESEMBER 2021 Vol 6, No 11: NOVEMBER 2021 Vol 6, No 10: OKTOBER 2021 Vol 6, No 9: SEPTEMBER 2021 Vol 6, No 8: AGUSTUS 2021 Vol 6, No 7: JULI 2021 Vol 6, No 6: JUNI 2021 Vol 6, No 5: MEI 2021 Vol 6, No 4: APRIL 2021 Vol 6, No 3: MARET 2021 Vol 6, No 2: FEBRUARI 2021 Vol 6, No 1: JANUARI 2021 Vol 5, No 12: DESEMBER 2020 Vol 5, No 11: NOVEMBER 2020 Vol 5, No 10: OKTOBER 2020 Vol 5, No 9: SEPTEMBER 2020 Vol 5, No 8: AGUSTUS 2020 Vol 5, No 7: JULI 2020 Vol 5, No 6: JUNI 2020 Vol 5, No 5: MEI 2020 Vol 5, No 4: APRIL 2020 Vol 5, No 3: MARET 2020 Vol 5, No 2: FEBRUARI 2020 Vol 5, No 1: JANUARI 2020 Vol 4, No 12: DESEMBER 2019 Vol 4, No 11: NOVEMBER 2019 Vol 4, No 10: Oktober 2019 Vol 4, No 9: SEPTEMBER 2019 Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019 Vol 4, No 7: JULI 2019 Vol 4, No 6: JUNI 2019 Vol 4, No 5: MEI 2019 Vol 4, No 4: APRIL 2019 Vol 4, No 3: MARET 2019 Vol 4, No 2: FEBRUARI 2019 Vol 4, No 2: FEBRUARI 2019 Vol 4, No 1: JANUARI 2019 Vol 3, No 12: DESEMBER 2018 Vol 3, No 12: DESEMBER 2018 Vol 3, No 11: NOVEMBER 2018 Vol 3, No 10: OKTOBER 2018 Vol 3, No 10: OKTOBER 2018 Vol 3, No 9: SEPTEMBER 2018 Vol 3, No 9: SEPTEMBER 2018 Vol 3, No 8: AGUSTUS 2018 Vol 3, No 8: AGUSTUS 2018 Vol 3, No 7: JULI 2018 Vol 3, No 6: JUNI 2018 Vol 3, No 5: MEI 2018 Vol 3, No 4: APRIL 2018 Vol 3, No 3: MARET 2018 Vol 3, No 2: FEBRUARI 2018 Vol 3, No 1: JANUARI 2018 Vol 3, No 1: JANUARI 2018 Vol 2, No 12: Desember 2017 Vol 2, No 11: November 2017 Vol 2, No 10: Oktober 2017 Vol 2, No 9: September 2017 Vol 2, No 8: AGUSTUS 2017 Vol 2, No 7: JULI 2017 Vol 2, No 6: Juni 2017 Vol 2, No 5: Mei 2017 Vol 2, No 4: April, 2017 Vol.2, No.3, Maret 2017 Vol.2, No.2, Februari 2017 Vol.2, No.1, Januari 2017 Vol.1, No.12, Desember 2016 Vol.1, No.11, Nopember 2016 Vol.1, No.10, Oktober 2016 Vol.1, No.9, September 2016 Vol.1, No.8, Agustus 2016 Vol.1, No.7, Juli 2016 Vol.1, No.6, Juni 2016 Vol.1, No.5, Mei 2016 Vol.1, No.4, April 2016 Vol.1, No.3, Maret 2016 Vol.1, No.2, Februari 2016 Vol.1, No.1, Januari 2016 More Issue