Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN TINGKAT EFIKASI LAMPU LED SWABALAST UNTUK PENCAHAYAAN UMUM, THE STUDY OF THE EFFICACY LEVEL OF SWABALAST LED LIGHT FOR GENERAL LIGHTING Palaloi, Sudirman; Nafis, Subhan; Emo, Sarimin
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 14, No 1 (2015): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini lampu LED menjadi salah satu pilihan sebagai sumber pencahayaan. Penggunaan LED sebagai sumber pencahayaan umum berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Lampu LED semakin populer dan sudah banyak ditemukan dipasaran. Hal ini disebabkan karena lampu LED lebih efisien dan memberikan kualitas yang lebih tinggi daripada lampu penerangan lainnya. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat efikasi lampu LED untuk pencahayaan umum yang beredar di Indonesia. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengujian tingkat efikasi lampu LED pada saat awal dinyalakan, dan setelah nyala 1000 jam. Hasil pengukuran menyatakan bahwa terdapat korelasi yang erat antara daya lampu dengan nilai flux. Ditemukan pula bahwa tingkat efikasi yang dihasilkan oleh lampu LED dapat dipertahankan rata-rata 98,7% dari nilai awalnya setelah mengalami aging selama 1000 jam. Pengukuran menunjukkan bahwa tingkat efikasi lampu awal pengujian berada pada rentang 56,3 – 119,5 [Lm/W] dengan rata-rata 86,9 [Lm/W]. Sedangkan efikasi setelah lampu di aging 1000 jam berada pada rentang 54,9 – 115,4 [Lm/W] dengan rata-rata 86,1 [Lm/W] yang sesuai dengan klaim LED secara umum Currently LED light has become a choice of source of light. The use of LED light as a general source of light is growing rapidly in recent years. LED light has become increasingly popular and could easily be found in the market. It is because LED light is more efficient and provides higher quality than other lighting. The aim of the study is to determine the level of efficacy in LED light for general lighting available in Indonesia. The use of the method is by doing a test on the efficacy rate of the LEDlights when it was first turned on and after 1000 hours flame. The result of the measurement suggests that there is a close correlation between the power of the light and the value of the flux. It was also found that the level of efficacy produced by LED light can be maintained in the average of 98.7% of its Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan initial value after 1000 hours aging. Measurements showed that the level of efficacy of the light in the initial testing was in the range of 56.3 to 119.5 [Lm / W] with the average of 86.9 [Lm / W]. While the efficacy after 1000 hours was in the range of 54.9 to 115.4 [Lm / W] with the average of 86.1 [Lm / W] which suitable with the claim of LED in general.
ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN ENERGI PENERANGAN JALAN UMUM KOTA SURAKARTA DAN KOTA BANDUNG; ENERGY SAVING POTENTIAL ANALYSIS FOR STREET LIGHTING SYSTEMS IN BANDUNG AND SURAKARTA CITIES Berlian, Akbar; Al Irsyad, M. Indra; Emo, Sarimin; Widyanto, Pungut; Fitarto, Tweeda Augusta; Aman, Muhammad
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 13, No 1 (2014): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penghematan energi di penerangan jalan umum (PJU) tidak hanya membantu pemerintah pusat dalam pengelolaan energi nasional namun juga menghemat anggaran pemerintah daerah untuk tagihan listrik PJU. Tulisan ini bertujuan menganalisis permasalahan dalam pengelolaan penerangan jalan umum (PJU) dalam menghemat pemakaian energi dengan studi kasus di Kota Surakarta dan Bandung. Analisis dilakukan dengan data sekunder berupa tagihan listrik serta data primer berupa pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan.Permasalahan utama yang ditemukan adalah system tagihan PJU abonemen dan penggunaan tarif yang tidak sesuai.Solusi yang perlu dilakukan adalah meterisasi PJU abonemen yang berpotensi menurunkan tagihan listrik PJU abonemen hingga 73,15%. Permasalahan kedua adalah penggunaan lampu PJU teknologi lama yang berpotensi digantikan oleh teknologi lampu efisiensi tinggi untuk menurunkan konsumsi listrik hingga 50%. Permasalan terakhir adalah kesalahan tagihan listrik oleh PLN yang dapat diatasi dengan teknologi PJU pintar. Teknologi ini juga mampu meredupkan lampu yang berakibat pada pengurangan daya 30% saat kepadatan lalu lintas berkurang. Saving energy consumption on street lighting is not only helping central government on national energy management but also reducing local government budget for street lighting electricity bill. This paper aims to analyze challenges faced on street lighting management in order to reduce energy consumption with case study on Surakarta and Bandung cities. Analysis has been done on secondary data especially electricity bills and also primary data based on field observation and measurement. The main problem found is unmetered street lighting bill scheme and inappropriate tariff. The solution needed is to install power meter on unmetered street lighting that could reduce unmetered street lighting energy bill into 73.15%. The second problem is old-inefficient lamp technology that could be replaced by new-efficient lamp technology that potentially reduces energy consumption into 50%. The last problem is inaccurate electricity bill by PLN that the problem could be solved by using smart street lighting technology. The technology also able to dim the lamp that reduce power consumption into 30% when the traffic density has been reduced.