Sebuah studi dilakukan untuk menganalisis jejak karbon dalam bentuk intensitas emisi CO2 –e dari pengembangan pembangkit listrik panas bumi (PLTP) di Indonesia dimana metodologi yang digunakan adalah penakaran daur hidup sebagaimana didefinisikan dalam ISO 14040 dan ISO 14044. Cakupan studi ini meliputi kegiatan eksplorasi, konstruksi sumur, konstruksi jaringan pipa, konstruksi jalan akses, konstruksi pembangkit hingga operasional pembangkit. Analisis terhadap konsentrasi gas yang tidak dapat terkondensasi dari uap panas bumi dan pengaruh alih guna lahan terhadap intensitas emisi pembangkit juga dilakukan. Unit fungsional yang digunakan dalam studi ini adalah kWh produksi listrik bersih. Dalam studi ini, tiga skenario dirancang yaitu kasus dasar, kasus terburuk dan kasus terbaik. Produksi bersih energi listrik yang dihasilkan oleh PLTP selama daur hidupnya adalah sekitar 11.285,3 GWh. Sedangkan total emisi CO2-e yang dihasilkan berkisar antara 219 Mt sampai dengan 1.466 Mt dengan total emisi rata-rata sekitar 511 Mt. Intensitas emisi berkisar antara 130 g sampai dengan 19 g CO2 –e per kWh dengan rata-rata sekitar 45 g CO2 –e per kWh. Intensitas emisi ini jauh lebih kecil dari intensitas emisi pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Intensitas emisi CO2 –e dalam studi ini didominasi oleh NCG (71% - 82%), diikuti infrastruktur pembangkit (13% - 14%), dan alih guna lahan (5% - 15%). This study is carried out to analyze CO2e emission intensity of geothermal power plant development in Indonesia. Methodology applied in the study is Life Cycle Assessment (LCA) as defined in ISO 14040 and ISO 14044. The scope of the study is whole life of a geothermal power plant from exploration, construction of wells, pipeline, access road, and plant into plant operation. In addition, an analysis on the effects of non-condensable steam gas and land use change to the emission intensity is also conducted. Functional unit applied on the study is kWh of net electricity produced. There are three scenarios are designed, which are base, worst, and best cases. Net electricity generated by the plant is about 11,285 GWh while total CO2e emissions emitted by the plant about 219 Mt to 1,466 Mt with its average 511 Mt. Emission intensities range is 19 g to 130 g CO2e per kWh with average 45 g CO2e per kWh. The emission intensity estimated in the study is much lower than those on fossil-fueled power plants. Emission intensity in this study is dominated by NCG (71% - 82%) followed by power plant infrastructures (13% - 14%) and land use change (5% - 15%).