Heston, Yudha Pracastino
Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI MASALAH TATA KELOLA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) TERPUSAT DI KABUPATEN BANDUNG Heston, Yudha Pracastino
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.52 KB)

Abstract

Pengendalian pencemaran sektor domestik dengan pembangunan dan perbaikan tata kelola instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di hulu DAS Citarum telah dilakukan. Namun jumlah dan kondisi IPAL terutama IPAL domestik masih jauh dari harapan. Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan, apa saja masalah tata kelola IPAL di hulu DAS Citarum dalam upaya mencegah pencemaran sungai? Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga kategori utama, yaitu regulasi, finansial, dan kelembagaan yang terdiri dari instrumen serta fungsi. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu informan kunci pengelola IPAL dan IPLT yang memahami regulasi, pedanaan serta instrumen dan fungsi yang ada dalam tata kelola. Kesimpulan dan rekomendasi yang diambil terkait dengan keberadaan IPAL dan tata kelola kelembagaan.Kata Kunci: sungai, pencemaran, air limbah, tata kelola 
KAJIAN SOSIAL EKONOMI RUAS ALTERNATIF JALAN AEK LATONG (TARUTUNG - SIPIROK) Kusumartono, FX. Hermawan; Heston, Yudha Pracastino
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.608 KB)

Abstract

Ruas jalan Siborong-Borong - Padang Sidempuan, yang menghubungkan antara kota Tarutung - Sipirok,tepatnya pada KM 133.000 sampai KM 133+900, sejak tahun 1998 hingga sekarang mengalami longsoranyang dari tahun ketahun semakin parah, sehingga dikhawatirkan dapat memutus arus lalu-lintas pentingdi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan untuk memberikan masukan alternatif pemindahan ruas jalan dariaspek sosial ekonomi. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan fenomena baik sosialmaupun ekonomi akibat longsoran yang terjadi di ruas jalan Tarutung – Sipirok. Data primer diperolehdengan cara wawancara, Collective Interview dan penyebaran kuesioner. Analisis deskriptif untuk melihatkondisi aktual sedangkan analisis kuantitatif dilakukan menggunakan perhitungan ekonomi, seperti biayakonstruksi, manfaat ekonomi dan potensi yang hilang, termasuk tingkat kesejahteraan masyarakat terkenadampak pemindahan trase jalan. Pilihan prioritas alternatif penanganan terbaik berdasarkan hasil skoringpotensi manfaat dan biaya sosial ekonomi adalah alternatif I yaitu pemindahan ruas jalan ke arah bukit (± 1,5km). Dengan pertimbangan jarak tempuh yang lebih singkat, faktor ekonomi yang lebih murah dan nilai sosialbudaya masyarakat yang cepat pulih ke kondisi awal, dibanding dua alternatif lain.
Adaptasi Masyarakat Menghadapi Perubahan Iklim dalam Ketersediaan Air Minum Heston, Yudha Pracastino; Febrianty, Dessy
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.585 KB)

Abstract

The climate change also increases water crisis caused by the length of dry season, especially on regions with lesser amount of water. The impact on water area consequently affects social aspects. City as center of activities becomes a vulnerable place to the impacts of climate change. The research question is regarding strategy of community adaptation to the climate change impact on drinking water, focusing on finding community readiness strategy. The study is conducted with qualitative–quantitative approach. Data analysis uses thematic analysis method, by which inductive data is analyzed based on a bunch of data collected, and processed using the principles of inductive reasoning. Resulting theory is composed from hypothetical assumptions and checked with the data. Quantitative analysis is followed by a descriptive statistical analysis, inferential and adaptation valuation. The analysis shows that communities have adapted autonomously to the drinking water availability according to its context, content, attributes and adaptation process. Areas with water scarcity (such as Kupang and Gunung Kidul) have better institutional and community preparedness than areas with abundance of water. However, they require more adaptation efforts. Adaptation can be measured with quantitative data, such as infrastructure, commercial businesses, health settlement and general population, as well with qualitative data: the readiness of individuals, communities and institutions.
Faktor Determinan Kesiapan Masyarakat terkait Kapasitas Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Air Minum Heston, Yudha Pracastino; Wati DP, Nur Alvira Pasa
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 5, No 3 (2013)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.572 KB)

Abstract

The construction of sprinkler irrigation indryland farming operation could be delayed due to the absence of the formal institution of farmer group, who participate to perform maintenance operation. What is the right institutional forms of irrigation in conformity with the local conditions and local wisdom in dryland farming is a problem addressed by this study. The application on trial of the institutional of participation of the communities in the maintenance operations carried out on two selected provinces that both have a dry climate criteria and big gun sprinkler has not been operated, namely Desa Linelean, Districts Modoinding, North Sulawesi Province, and Desa Manusak and Desa Oesao, Districts East Kupang, East Nusa Tenggara Province. Qualitative approach is used. As a result, the organizational structure is possible to be made simpler, where jurupungut can be optionally adjusted to conditions at the application site. Conclusion, the application of institutional outline can be implemented according to the stages that have been there, however its application is not absolute, but rather, it takes an adjustment to the characteristics and local wisdom.
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS SISTEM OPERASIONAL PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) Kurniawan, V Reza Bayu; Heston, Yudha Pracastino; Widyasani, Chitra
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 7, No 3 (2015)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.405 KB)

Abstract

Evaluasi kinerja penting bagi perusahaan, seperti halnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), evaluasi kinerja merupakan tugas Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM). Evaluasi kinerja dikategorikan menjadiempat aspek yaitu keuangan, pelayanan, operasional, dan sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisa sistem operasional PDAM, melalui pengukuran produktivitas yang lebih komprehensif dan memberikan rekomendasi perbaikan kinerja. Objek penelitian adalah enam PDAM di Indonesia: Kabupaten Badung, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Tegal, Kabupaten Sintang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Lombok Utara. Pengukuran produktivitas menggunakan konsep model matematis Overal Equipment Effectiveness (OEE) yang terdiri dari indikator operation availability, performance efficiency, dan production rate. Hasil pengukuran produktivitas adalah PDAM Kota Balikpapan memiliki nilai produktivitas tertinggi,66.98% availability 95.83%, performance efficiency 96.40%, dan quality rate 72.50%. Sedangkan nilai produktivitas terendah adalah PDAM Kabupaten Sintang 10.18% availability 37.50%, performance efficiency 41.30%, dan quality rate 65.70%. Rekomendasi pengukuran produktivitas PDAM dapat menjadi pertimbangan untuk digunakan oleh BPPSPAM.
INDEKS KESENJANGAN: SEBUAH JALAN UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS ADAPTASI SEKTOR AIR MINUM TERKAIT PERUBAHAN IKLIM Heston, Yudha Pracastino
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.555 KB)

Abstract

Climate change can affect the quality and quantity of water resources. Communities in settlements both in metropolitan and rural areas need to take adaptation action from planning, operation, development and evaluation. Integration of adaptation strategies needed to ensure public resources wisely invested. Research has done to find the measures of contextual adaptation capacity gap areas, which need to be improved. Community adaptation theory approach is used to identify the factors related to housing conditions in adapting to climate change. The research method is comparing the indicators ideal and reality in the study area.Object of the study group was divided into two levels, namely the individual and institution. Research sites in two locations: Kupang and Palembang in Indonesia. From discussion there are 3 (three) indicator that have high gap and 3 (three) in medium gap both in Palembang and Kupang. Both Palembang and Kupang have to face, problem in water management at territorial or community level. Palembang should pay attention to local wisdom development, community involvement, netwwork, organization availability, and program benefit development. Kupang should pay attention to job opportunity, effort to increased knowledge, information availibility, channel development, and program agreement.
PEMETAAN KESIAPAN PENERAPAN SISTEM TEKNOLOGI UPRATING DI REMBANG, SELAYAR DAN MERAUKE Heston, Yudha Pracastino; Wardhani, Saraswati Tedja
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.149 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk, meningkatkan pula kebutuhan air bersih, selain dari kebutuhan primer lainnya. Balitbang Kementerian PUPR telah mengembangkan sistem teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi instalasi pengolahan air (IPA). Sistem teknologi itu adalah “uprating”yang merupakan upaya rehabilitasi IPA hingga dapat berproduksi sampai dua kali debit awal. Penerapan sistem teknologi ini, dikembangkan dari IPA berbahan beton ke IPA dengan bahan baja. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesiapan penerapan teknologi Uprating pada tiga PDAM yaitu Rembang, Kepulauan Selayar dan Merauke. Pendekatan atau metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah dengan menggunakan deskriptif kualitatif untuk menentukan kelayakan penerapan sistem Teknologi Uprating. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa PDAM Rembang memiliki kecukupan syarat untuk menerapkan teknologi. Sedangkan dua PDAM yang lain yaitu Merauke dan Kepulauan Selayar belum mencukupi syarat untuk penerapa teknologi uprating.