Dewi, Nova Freena
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POTENSI RIMPANG BANGLE HANTU (Zingiber ottensii Val.) SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIA PADA MODEL HEWAN DIABETES YANG DIINDUKSI FRUKTOSA Hasimun, Patonah; Sulaeman, Agus; Dewi, Nova Freena
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.724 KB)

Abstract

Latar belakang : Diabetes melitus (DM) dicirikan dengan intoleransi glukosa yang menghasilkan terjadinya hiperglikemia dan gangguan dalam metabolisme lipid dan protein. DM tipe 2 adalah jenis DM yang paling sering dijumpai dan pada umumnya diawali oleh gangguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang mana selain dapat meningkatkan kadar glukosa darah juga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas ekstrak bangle hantu (Zingiber ottensii Val.) sebagai antihiperglikemia dan dosis efektif ekstrak rimpang bangle hantu (Zingiber ottensii Val.) yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada model hewan yang diinduksi fruktosa Metode            : Penelitian ini menggunakan desain true experimental in vivo pada hewan coba tikus yang diinduksi dengan fruktosa dan propiltiourasil (PTU). Hewan coba dibagi menjadi 6 kelompok (n = 6), yaitu kelompok normal, kelompok pembanding, kelompok induksi dan 3 kelompok ekstrak dengan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 150 mg/kg BB. Hasil : Terjadi penurunan kadar glukosa darah tikus selama test toleransi glukosa yang dilakukan pada hari ke 8, 15, dan 22 serta kadar trigliserida yang diuji pada hari ke 22. Kesimpulan : Ekstrak rimpang bangle hantu (Zingiber ottensii Val.)  memiliki potensi sebagai antihiperglikemia terhadap model hewan diabetes yang diinduksi fruktosa dan memiliki aktivitas maksimal sebagai antihiperglikemia secara in vivo pada dosis 100 mg/kg BB.