Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Inhibition of HMG CoA Reductase and Lipid Peroxidation in The Rats Liver by Selected Zingiberaceae Hasimun, Patonah; Sulaeman, Agus; Putra, Hendra Mahakam; Lindasari, Heni
Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.608 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v8i2.9430

Abstract

Cardiovascular disease is the leading cause of death worldwide. One of the major risk factors for cardiovascular disease is hyperlipidemia. This study aimed to determine the potential of Zingiberaceae (10 species) as inhibitor of HMG-CoA reductase enzyme activity and lipid peroxidation. This study was conducted by 2 methods including assay of HMG CoA reductase inhibition and lipid peroxidation test. The study was performed by in vitro method, using 20% rat liver homogenate. The inhibition of HMG CoA reductase enzyme was done by reacting liver homogenate, HMG CoA substrate, which added the Zingiberaceae extract compared with simvastatin as standard drug. The absorbance of the mixture was measured by a Microlab 300 spectrophotometer at a 340 nm wavelength. Lipid peroxidation assay was induced by the FeSO4.7H2O solution. The absorbance value measured using a spectrophotometer at a 532 nm wavelength. Lipid peroxidation inhibition was characterized by absorbance of the test extract, compared with the control group. The obtained data was calculated as percent of inhibition and was used to calculate IC50 extract test. The results showed that the 10 ethanolic extracts of Zingiberaceae rhizomes have activity as enzyme inhibitor HMG-CoA reductase with IC50 value range 65.8±4.1 – 203.3±15.2 ppm, and inhibition of lipid peroxidation with IC50 value range 13.5±5.0 – 219.6±4.3 ppm. This study can be concluded that the Zingiberaceae rhizomes have potential role as antihyperlipidemic agents through inhibition of HMG CoA reductase enzyme activity and preventing lipid peroxidation.
AKTIVITAS ANTIHIPERTRIGLISERIDEMIA EKSTRAK KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) SERTA KOMBINASINYA PADA HEWAN HIPERTRIGLISERIDEMIA Hasbalah, Patonah
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.5 KB)

Abstract

Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskular. Hipertrigliseridemia terjadi karena meningkatnya kadar trigliserida yang dapat memicu akumulasi lipid di dinding pembuluh arteri yang dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihipertrigliseridemia dari ekstrak kunyit, ekstrak bangle dan kombinasinya menggunakan metode tes toleransi lipid. Metode : Dua puluh delapan ekor tikus Wistar jantan yang dibagi ke dalam 7 kelompok secara acak. Kelompok 1 (suspensi pembawa obat), kelompok 2 (gemfibrozil (Hypofil®) 27 mg/kg bb), kelompok 3 (suspensi pembawa obat), kelompok 4 (ekstrak kunyit 100 mg/kg bb), kelompok 5 (ekstrak bangle 100 mg/kg bb), kelompok 6 (ekstrak kunyit dan bangle 50 : 50 mg/kg bb),  kelompok 7 (ekstrak kunyit dan bangle 100 : 100 mg/kg bb). Semua kelompok kecuali kelompok 1 diberi propiltiourasil (10 mg/kg bb) secara oral selama 5 hari. Pada hari ke-5, dua jam setelah pemberian obat uji dan PTU, hewan diinduksi dengan emulsi lipid secara intravena. Trigliserida serum diukur pada menit ke 0, 10, 20, 30, 40. Hasil : Hasil menunjukkan bahwa ekstrak kunyit, ekstrak bangle, dan kombinasinya serta gemfibrozil (Hypofil®) dapat menurunkan kadar trigliserida selama 40 menit (p<0,05) bila dibandingkan dengan kelompok positif (induksi). Persentase penurunan kadar trigliserida pada menit ke-40 yaitu gemfibrozil (65,01%), ekstrak kunyit (60,21%), ekstrak bangle (61,19%), kombinasi 1 (57,1%), dan kombinasi 2 (64,97%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak kunyit, ekstrak bangle dan kombinasinya memiliki aktivitas antihipertrigliseridemia.
POTENSI RIMPANG BANGLE HANTU (Zingiber ottensii Val.) SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIA PADA MODEL HEWAN DIABETES YANG DIINDUKSI FRUKTOSA Hasimun, Patonah; Sulaeman, Agus; Dewi, Nova Freena
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.724 KB)

Abstract

Latar belakang : Diabetes melitus (DM) dicirikan dengan intoleransi glukosa yang menghasilkan terjadinya hiperglikemia dan gangguan dalam metabolisme lipid dan protein. DM tipe 2 adalah jenis DM yang paling sering dijumpai dan pada umumnya diawali oleh gangguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang mana selain dapat meningkatkan kadar glukosa darah juga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas ekstrak bangle hantu (Zingiber ottensii Val.) sebagai antihiperglikemia dan dosis efektif ekstrak rimpang bangle hantu (Zingiber ottensii Val.) yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada model hewan yang diinduksi fruktosa Metode            : Penelitian ini menggunakan desain true experimental in vivo pada hewan coba tikus yang diinduksi dengan fruktosa dan propiltiourasil (PTU). Hewan coba dibagi menjadi 6 kelompok (n = 6), yaitu kelompok normal, kelompok pembanding, kelompok induksi dan 3 kelompok ekstrak dengan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 150 mg/kg BB. Hasil : Terjadi penurunan kadar glukosa darah tikus selama test toleransi glukosa yang dilakukan pada hari ke 8, 15, dan 22 serta kadar trigliserida yang diuji pada hari ke 22. Kesimpulan : Ekstrak rimpang bangle hantu (Zingiber ottensii Val.)  memiliki potensi sebagai antihiperglikemia terhadap model hewan diabetes yang diinduksi fruktosa dan memiliki aktivitas maksimal sebagai antihiperglikemia secara in vivo pada dosis 100 mg/kg BB.
AKTIVITAS ANALGETIKA EKSTRAK N-HEKSANA, ETIL ASETAT DAN ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER DENGAN METODE GELIAT Hasbalah, Patonah
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.73 KB)

Abstract

Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat pereda nyeri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik ekstrak etanol buah belimbing wuluh (BBW) pada model hewan yang diinduksi nyeri. Pengujian aktivitas analgetik ekstrak bbwdilakukan pada mencit jantan galur Swiss Webster dengan metode geliat. Sejumlah 55 ekor mencit jantan dikelompokkan secara acak menjadi 11 kelompok perlakuan: kelompok kontrol negatif (menerima suspense pembawa obat), kontrol positif (menerima aspirin dosis 65 mg/kg bb), 9 kelompok uji menerima dosis esktrak n-heksan (dosis 5, 50, 500 mg/kg bb), etil asetat(dosis 5, 50, 500 mg/kg bb), dan etanol  (dosis 5, 50, 500 mg/kg bb) secara oral. Semua kelompok uji dinduksi nyeri menggunakan asam asetat 1% dosis 262,5 mg/kg bb secara intraperitoneal. Data jumlah geliat tiap kelompok selama 1 jam dianalisis secara statistik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol BBW masing-masing dosis 5, 50, 500 mg/kg bb menunjukkan aktivitas analgetik. Ekstrak etanol BBW dosis 500 mg/kg bb menunjukkan aktivitas analgetik yang sebanding dengan aspirin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa buah belimbing wuluh mempunyai aktivitas analgesik. Ekstrak BBW  sebagai analgesik terbaik adalah ekstrak etanol dosis 500 mg/kg bb.
Inhibition of HMG CoA Reductase and Lipid Peroxidation in The Rats Liver by Selected Zingiberaceae Patonah Hasimun; Agus Sulaeman; Hendra Mahakam Putra; Heni Lindasari
Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.608 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v8i2.9430

Abstract

Cardiovascular disease is the leading cause of death worldwide. One of the major risk factors for cardiovascular disease is hyperlipidemia. This study aimed to determine the potential of Zingiberaceae (10 species) as inhibitor of HMG-CoA reductase enzyme activity and lipid peroxidation. This study was conducted by 2 methods including assay of HMG CoA reductase inhibition and lipid peroxidation test. The study was performed by in vitro method, using 20% rat liver homogenate. The inhibition of HMG CoA reductase enzyme was done by reacting liver homogenate, HMG CoA substrate, which added the Zingiberaceae extract compared with simvastatin as standard drug. The absorbance of the mixture was measured by a Microlab 300 spectrophotometer at a 340 nm wavelength. Lipid peroxidation assay was induced by the FeSO4.7H2O solution. The absorbance value measured using a spectrophotometer at a 532 nm wavelength. Lipid peroxidation inhibition was characterized by absorbance of the test extract, compared with the control group. The obtained data was calculated as percent of inhibition and was used to calculate IC50 extract test. The results showed that the 10 ethanolic extracts of Zingiberaceae rhizomes have activity as enzyme inhibitor HMG-CoA reductase with IC50 value range 65.8±4.1 – 203.3±15.2 ppm, and inhibition of lipid peroxidation with IC50 value range 13.5±5.0 – 219.6±4.3 ppm. This study can be concluded that the Zingiberaceae rhizomes have potential role as antihyperlipidemic agents through inhibition of HMG CoA reductase enzyme activity and preventing lipid peroxidation.
Edukasi Hipertensi dan Pelatihan Pembuatan Teh Herbal Kombinasi Daun Pegagan (Centella asiatica) Dan Rimpang Kunyit (Curcuma longa) Sebagai Minuman Kesehatan Antihipertensi Patonah Hasimun; Dadang Juanda; Ika Kurnia Sukmawati; Ari Yuniarto
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 2 (2020): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v4i2.516

Abstract

Kecenderungan jumlah penderita hipertensi yang terus meningkat setiap tahunnya, memerlukan upaya pengendalian untuk mencegah resiko komplikasi kardiovaskular. Secara empiris daun pegagan dan rimpang kunyit telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai macam penyakit termasuk hipertensi. Pemerintah melalui kemenkes telah menetapkan fokus riset dan pemanfaatan bahan alam untuk mengelola hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi pengelolaan hipertensi serta pelatihan pembuatan teh herbal yang mengandung daun pegagan dan rimpang kunyit sebagai minuman kesehatan antihipertensi. Kegiatan dilaksanakan di keluraha Padasuka RW05 yang bekerja sama dengan ketua RW dan ketua PKK kelurahan Padasuka. Edukasi dilakukan melalui metode ceramah dan diskusi. Selanjutnya masyarakat mendapat pelatihan cara membuat teh herbal hasil riset kampus yang mengandung daun pegagan dan rimpang kunyit serta pemanis stevia. Kegiatan diakhiri dengan minum teh herbal bersama. Kegiatan ini bermanfaat meningkatkan nilai guna tanaman herbal daun pegagan dan rimpang kunyit yang sudah dikenal oleh masyarakat, meningkatkan pengetahuan untuk mengendalikan hipertensi serta meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat teh herbal.
STUDI LITERATUR AKTIVITAS ANTIDIABETES TANAMAN SUKU CUCURBITACEAE Dian Eka Fakhira; Aulia Nurfazri Istiqomah; Patonah Patonah
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v5i2.9547

Abstract

Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi batas normal. Tanaman obat merupakan sumber bahan baku obat yang dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pengobatan diabetes mellitus. Salah satu suku dari tanaman yang memiliki potensi sebagai antidiabetes adalah tanaman dari suku cucurbitaceae. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antidiabetes pada ekstrak tanaman yang berasal dari suku cucurbitaceae dilihat dari senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam ekstrak, mekanisme kerja terhadap penurunan kadar glukosa darah, serta menentukan dosis efektif ekstrak sebagai antidiabetes dengan melakukan studi literatur. Pada penelitian ini diketahui bahwa ekstrak tanaman yang berasal dari suku cucurbitaceae memiliki aktivitas antidiabetes dengan dosis efektif 10 mg/KgBB hingga 9 gram/KgBB. Aktivitas antidiabetes pada ekstrak diketahui karena adanya kandungan senyawa metabolit sekunder flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, fenolik, β-karoten, vitamin C dan E, Charantin, vicine dan polypeptide – P insulin serta sitrullin. Ekstrak tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari 10 genus dan 17 spesies dari tanaman suku cucurbitaceae.
Antihypertensive activity and acute toxicity of turmeric (Curcuma longa L.) in L-NAME-induced hypertension animals Patonah Hasimun; Yani Mulyani; Irma Yulianti
Current Research on Bioscences and Biotechnology Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/crbb.2022.4.1/B2AMBRI1

Abstract

Hypertension is one of the significant risk factors for cardiovascular disease and can lead to complications. Uncontrolled hypertension can lead to vascular endothelial dysfunction and other complications of cardiovascular disease. This study aimed to determine the effect of turmeric rhizome (Curcuma longa L.) in extracts and the fractions on a hypertensive rat’s model induced by L-NAME 40 mg/kg for three weeks and an acute toxicity study of the extract. Antihypertensive research was performed on male Wistar rats utilizing non-invasive procedures. Turmeric extract at doses of 50, 100, and 200 mg/kg and its fraction of n-hexane, acetyl acetate, and ethanol at a dose of 25 mg/kg, respectively, were given daily per oral for three weeks to 2.5 mg/kg captopril. The systolic and diastolic blood pressure were measured at 0, 21, and 42 days after treatment and was calculated as mean arterial blood pressure (MAP). Acute toxicity testing refers to the OECD 420 Fixed-Dose method with several dosage levels, consists of 300, 2000, and 5000 mg/kg. The turmeric extract at doses of 50, 100, and 200 mg/kg and its fraction of n-hexane, acetyl acetate, and ethanol significantly reduced mean arterial blood pressure (p<0.05) compared to the control group. Acute administration of turmeric extracts up to a dose of 5000 mg/kg in test animals did not show any death. Turmeric and its components are considered to possess antihypertensive actions. Antihypertensive activity increased in a dose-dependent manner. Turmeric extract is categorized as being almost entirely non-toxic.
Subcrhonic Toxicity of Curcuma longa (Tumeric) Rhizoma Extract on Rats Yani Mulyani; Patonah Hasimun; Siti Nurjanah
Majalah Obat Tradisional Vol 27, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.72259

Abstract

Toxicity is a condition that indicates a harmful effect contained in a substance such as turmeric, which is an effective traditional medicinal plant used for antihypertensive treatment. Therefore, this study aims to determine the effect of repeated dosing of turmeric (Curcuma longa L.) rhizome extract. This subchronic toxicity study was divided into 4 groups, namely 1 normal treated with 0.5% Na-CMC, and 3 treatments with turmeric extract at doses of 50, 100, and 200 mg/kg BW for 28 days with each group consisting of 5 males and 5 female Wistar rats. The results showed that the turmeric extract at doses of 50, 100, and 200 mg/kg BW did not cause toxicity to liver and kidney biochemistry nor contain any toxic substances that might cause anemia or other abnormalities. Furthermore, histopathological examination showed that the tissues were normal. This indicates that the turmeric rhizome extract at all dose variations indicate non-toxic when used in traditional medicine.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS ARTIFICIAL NORI KOMBINASI CENTELLA ASIATICA DAN CURCUMA LONGA SERTA UJI HEDONIC Patonah Hasimun; Deny Puriyani Azhary; Sintia Veronika Purba
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2022): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang banyak dijumpai di Indonesia. Dikatakan sebagai hipertensi apabila tekanan sistolik ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥90 mmHg. Penelitian ini menggunakan daun pegagan (Centella asiatica) dan rimpang kunyit (Curcuma longa) yang dapat menurunkan tekanan darah dan dimodifikasi menjadi olahan nori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan stabilitas serta respon masyarakat terhadap artificial nori dari daun pegagan dan rimpang kunyit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan komposisi penambahan daun pegagan dan rimpang kunyit sebesar 5 g serta rumput laut Eucheuma cottonii sebesar 50 g. Analisis data menggunakan analisis univariate. Pengujian artificial nori meliputi uji organoleptik, uji kadar air dan uji kuat tarik. Hasil penelitian pada pengujian organoleptik didapatkan persentase tertinggi pada tingkat rasa “Suka” dimana responden menyukai artificial nori, pengujian kadar air (17,5%), pengujian kuat tarik (4,015 N/mm2). Artificial nori memiliki tekstur dan rasa yang disukai oleh responden serta formula dan stabilitas yang baik dari hasil pengujian kadar air dan pengujian kuat tarik. DOI : 10.35990/mk.v5n3.p286-296