Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan

KONDISI PERAIRAN DI SEKITAR KARAMBA JARING APUNG SUNGAI KAPUAS KOTA PONTIANAK BERDASARKAN BIOINDIKATOR PLANKTON Rachimi Rachimi; Eko Prasetio; Thanty Ratna Dewi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.368 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i2.1472

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis plankton serta dapat mengetahui kondisi perairan di karamba jaring apung pada Sungai Kapuas berdasarkan bioindikator plankton. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Peneliti tidak melakukan kontrol dan rekayasa atau manipulasi variabel penelitian. Plankton yang ditemukan di perairan Sungai Kapuas terdiri atas 23 jenis plankton, yang terdiri dari 22 fitoplankton dan 1 zooplankton. Kelimpahan jenis plankton yang ditemukan berkisar antara 12,244.898-36,054.422 ind/L. Keanekaragaman jenis plankton yang ditemukan berkisar antara 0,6822-0,3191.Nilai indeks keanekaragaman (H’) di Sungai Kapuas tergolong tidak stabil. Nilai Indeks Dominansi plankton berkisar antara 0,0159-0,1064, nilai indeks dominansi di karamba Sungai Kapuas tergolong rendah, hal ini menunjukan bahwa nilai dominansi tidak ada jenis yang mendominansi. Indeks Keseragaman (E) plankton yang ditemukan berkisar antara 0,2219-0,0804. Perairan Sungai Kapuas secara umum masih tergolong layak untuk kegiatan budidaya berdasarkan parameter plankton dengan dilihat dari parameter fisika dan kimia yang masih mendukung. Kata Kunci :Plankton, Karamba Jaring Apung, Sungai Kapuas
PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI PALA (Myristica fragnans Houtt) SEBAGAI ANESTESI DALAM PROSES TRANSPORTASI SISTEM BASAH CALON INDUK IKAN BELIDA (Notopterus chitala ) Dayatino .; Eka Indah Raharjo; Rachimi .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.383 KB) | DOI: 10.29406/rya.v1i1.232

Abstract

Penelitian ini di laksanakan di BBI Kelansin Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas Hulu dari 31 Juli sampai 6 Agustus 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kosentrasi optimal dari ekstrak biji pala yang dapat digunakan sebagai ansestasi untuk calon Induk ikan belida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan meliputi A.0(kontrol),B. 3ppm C.5ppm dan D 7ppm. Sebagai unit percobaan calon induk ikan belida dengan ukuran 400-600 gram yang diangkut dengan mobil selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masa induksi konsentrasi tercepat untuk memingsankan ikan belida adalah 7 ppm dengan waktu 7 menit. Untuk masa sedatif yang tercepat terhadap penyadaran ikan belida adalah dengan konsentrasi 3 ppm.Sedangkan kelangsungan hidup tertinggi terlihat pada konsentrasi 3 ppm dengan kelangsungan hidup 83,33%, dan tingkat kelangsungan hidup terendah terlihat pada perlakuan D (7 ppm) yaitu 16,67%. Konsentrasi ekstrak biji pala yang optimal untuk  pengangkutan ikan belida ukuran 400-600 adalah 3 ppm.Kata Kunci: Ekstrak Biji Pala, ikan belida, Anestasi
PENGARUH INJEKSI HORMON HUMAN CORIONIC GONADOTROPIN (hCG) TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD IKAN KEBALI (Oesteochilus Schlegeli Blkr) Eko Dewantoro; Purnamawati .; Rachimi .; Rudi Alfian; Akhmad Fadil
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.1 KB) | DOI: 10.29406/jr.v8i2.2117

Abstract

The purpose of this study is to determine the optimal dose of hCG homrone on gonad maturation of parent prospective of kebali fish through regular injection. The research was carried out in Aquatic Environment Laboratory of Fisheries and Marine Science Faculty, Universitas Muhammadiyah Pontianak and Floating Net Cage (KJA) in Kelurahan Parit Mayor of Pontianak, that was carried out for 60 days. The expermental design used was a randomized block design (RBD) consisting of 3 groups and each group consisted of 6 treatments. As a treatment is hCG hormone was injected periodically from doses of 0 to 250 IU/kg of fish. Variables observed were Gonad Maturity Level (TKG), Gonado Somatic Index (GSI), Hepato Somatic Index (HSI), fecundity and eggs diameter. The results showed a dose of 150 until 250 IU/kg of fish can reach TKG IV with a greater proportion, a dose of 100 IU/kg of fish can reach TKG III, while the doses below only reach TKG I and II. The average value of HSI in each treatment was 0.74-1.57% and the GSI value is 1.64-4.51% with the highest HSI and GSI achieved at hCG injection with a dose of 150 IU/kg of fish that was with an index value of 1.57% and 4.51% respectively. The average of fish fecundity at hCG hormone doses of 100–150 IU/kg of fish ranged from 11,592–18,059 eggs, with the highest fecundity (18,059 eggs) achieved at the hormone dose of 250 IU/kg of fish. The range of eggs diameter produced after gonad maturation were 0.07–0.37 mm, hCG injection treatments of 150–250 IU/kg generally produces eggs that are 0.24–0.31 mm in size, and the injection dose was 250 IU/kg in part large eggs have a diameter of 0.28–0.31 mm. Water quality during the study was quite supportive for the maturation process of the ovary. Periodic injection of hCG hormone at a dose of 150 IU / kg of fish is the best dose for gonad maturation of kebali fish.