p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Seni Makalangan
Nunung Nurasih
Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERTUNJUKAN TOPENG DALAM UPACARA NGUNJUNG BUYUT KI LIMAS Nunung Nurasih
Jurnal Seni Makalangan Vol 7, No 1 (2020): "GELIAT TARI DI BUMI TRADISI"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v7i1.1289

Abstract

ABSTRAKTulisan ini membahas pertunjukan Topeng dalam Upacara Ngunjung Buyut Ki Limas Di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Masalahnya dirumuskan sebagai berikut; apa makna upacara Ngunjung Buyut bagi orang Slangit sehingga dilakukan secara rutin setiap tahun. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis melakukan pendekatan multidisiplin dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan langkah-langkah melakukan observasi lapangan yang menitikberatkan pada pengamatan, wawancara, dan perekaman kejadian. Wawancara dilakukan dengan pelaku, tokoh yang terlibat lang-sung, dan seniman yang terlibat didalamnya. Teknik wawancara yang mendalam dengan cara memilih informan kunci guna mendapatkan validasi data yang menghasilkan deskripsi yang utuh dan menyeluruh. Hasil penelitian terungkap, bahwa pertunjukan Topeng dalam Upacara Ngunjung Buyut Ki Limas di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon secara holistik.Kata Kunci: Upacara Ngunjung Buyut Ki Limas, Pertunjukan, Topeng, Makna.       ABSTRACTThe Mask Performance in Ritual of Ngunjung Buyut Ki Limas, June 2020.  This paper discusses the Mask performances in ritual of Ngunjung Buyut Ki Limas in Slangit Village, Klangenan District, Cirebon Regency. The problem is formulated as follows; what is the meaning of Ngunjung Buyut ritual for the people of Slangit so that it is routinely carried out every year. To answer the problem, the author takes a multidisciplinary approach using descriptive analysis method through field study that focus on observations, interviews, and recording the event. The interviews have been conducted with the actors, directly involved figures and artists. In-depth interview technique has been done by selecting key informants to obtain data validation that results in a complete and comprehensive description. The results of the study revealed that the Mask performance in ritual of Ngunjung Buyut Ki Limas in Slangit Village, Klangenan District, Cirebon Regency holistically.Keywords: Ritual Of Ngunjung Buyut Ki Limas, Performances, Mask, Meaning.    
TARI TOPENG KLANA CIREBON GAYA SLANGIT KONSEP GUBAHAN PENYAJIAN TARI Kiki Rohmani dan Nunung Nurasih
Jurnal Seni Makalangan Vol 6, No 1 (2019): "Menari dengan Hati-Menandak dengan Rasa"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.388 KB) | DOI: 10.26742/mklng.v6i1.1003

Abstract

  ABSTRAKTari Topeng Klana Cirebon Gaya Slangit merupakan salah satu bentuk repertoar tari yang berlatar belakang cerita Panji. Kata topeng di samping menunjukkan penutup muka (kedok), juga sekaligus menunjukkan pada pelaku penari (dalang topeng) dan pertunjukan tari secara keseluruhan. Adapun repertoar tari Klana merupakan salah satu dari lima tarian yang ada pada tari Topeng Cirebon, berkarakter gagah dan akraktif. Oleh karena itu, keragaman motif gerak dan dinamika irama dalam struktur koreo-grafinya sesuai dengan karekteristik topeng (kedok) yang dipakainya. Dengan demikian, maka untuk mewujudkan konsep penyajian digunakan metode gubahan tari dengan mengembangkan unsur ruang, tenaga dan waktu melalui pengolahan motif gerak, dinamika irama, pola lantai, arah hadap, arah gerak dan ruang gerak. Hasil yang dicapai adalah sebuah gaya penyajian baru dengan tetap memper-tahankan esensi sumbernya.Kata Kunci: Topeng Klana Cirebon, Gaya Slangit, Penyajian Tari. ABSTRACT The Mask Dance Of Klana Cirebon In Slangit Style Concept A Gubahan Of Presentation Dance, June 2018.  The Mask Dance of Klana Cirebon in Slangit Style is one form of dance repertoire with a background in the Panji story. The word mask beside shows the face Closed (kedok), also at the same time shows the performer of the dancer (dalang topeng) and the dance performance as a whole. The Klana dance repertoire is one of the five dances that exist in the Cirebon Mask dance, with a manly and atractive character. Therefore, the diversity of motives and rhythm dynamics in the structure of the choreography are in accordance with the characteristics of the mask (kedok) they wear. Thus, to realize the concept of presentation used the composition of the dance method by developing elements of space, energy and time through the processing of motives, rhythm dynamics, floor patterns, direction of direction, direction of motion and space. The result achieved is a new style of presentation while maintaining the essence of the source. Keywords: The Mask Dance Of Klana Cirebon, Slangit Style, Presentation Dance.  
TARI TOPENG TUMENGGUNG JINGGANANOM GAYA SLANGIT Sinta Fitriani dan Nunung Nurasih
Jurnal Seni Makalangan Vol 7, No 2 (2020): “Gemulai Gerak Ketubuh Tradisi Mencipta Enerji Dinamis Tari Kreasi”
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v7i2.1415

Abstract

ABSTRAKTari ‘Topeng Tumenggung Perang Jinggananom’ merupakan salah satu repertoar Topeng Cirebon, di dalamnya bukan hanya berfungsi sebagai pertunjukan namun juga mengandung filosofi tentang kehidupan manusia. Tarian ini menceritakan Tumenggung Magangdiraja yang diutus oleh Raja Bawarna untuk mencari Jinggananom yang kabur, setelah bertemu mereka beradu mulut hingga terjadi peperangan. Metode yang digunakan penulis adalah metode Gawe Jogedan yaitu memahami konsep musik dan pembendaharaan gerakan, menambah dan mengurangi/memadatkan ragam-ragam gerak, serta dengan mengolah irama. Kata Kunci: Topeng Cirebon, Tumenggung Perang Jinggananom, Gawe Jogedan. ABSTRACT. Tari Topeng Tumenggung Jinggananom Dance Slangit Style, Desember 2020. The 'Topeng Tumenggung War of Jinggananom' dance is one of Cirebon Mask repertoire, in which it only functions as a show but also contains a philosophy about human life. This dance tells the not story of Tumenggung Magangdiraja who was sent by King Bawarna to look for Jinggananom who fled, after meeting them arguing until a war broke out. The method used by the author is the Gawe Jogedan method, namely understanding the concept of music and movement vocabulary, adding and subtracting / compressing various movements, and by processing rhythm. Keywords: Cirebon Mask, Tumenggung Jinggananom War, Gawe Jogedan.     
TRANSFORMASI TOPENG RUMYANG GAYA SLANGIT MELALUI PENYADAPAN DAN PELATIHAN DI SANGGAR TARI TOPENG ADININGRUM CIREBON Nunung Nurasih dan Nanan Supriyatna
Jurnal Seni Makalangan Vol 6, No 2 (2019): "Menjaga Asa Merajut Cita"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v6i2.1055

Abstract

ABSTRAKTopeng Cirebon merupakan genre tari yang menjadi babon dalam perkembangan tari Sunda, tetapi kondisinya sekarang ini sudah cukup memprihatinkan karena para dalang (maestro) topengnya tidak ada yang tersisa. Hampir di seluruh wilayah gaya Topeng Cirebon, para maestro Topeng Cirebon sudah meninggal dunia. Kondisi inilah yang memotivasi penulis untuk melakukan kegiatan penyadapan di Sanggar Adiningrum, Slangit dan pelatihan hasil penyadapan itu dilakukan di lingkungan Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISBI Bandung. Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya kegiatan tersebut, sebagai upaya melestarikan dan sekaligus menggali bahan pengayaan materi pembelajaran pada Mata Kuliah Topeng Cirebon. Untuk mencapai tujuan itu, maka digunakan teori transformasi dari Umar Kayam, yaitu transformasi dapat diandaikan sebagai suatu proses perubahan total  dari suatu bentuk lama kepada sosok yang baru yang akan mapan, dan dapat pula diandaikan sebagai tahap akhir dari suatu perubahan. Sehubungan dengan teori tersebut, maka digunakan pula pendekatan metode peniruan atau imitatif. Adapun langkah-langkah operasionalnya meliputi; penyerapan materi tari secara praktik, mempresentasikan, dan menerapkan materi kepada para mahasiswa di Jurusan Seni Tari. Berdasarkan proses tersebut, maka hasil yang didapatkan adalah materi tambahan tari Topeng Rumyang Gaya Slangit bagi para mahasiswa.Kata Kunci: Penyadapan, Pelatihan, Topeng Rumyang, Gaya Slangit. ABSTRACT. Transformation Of Rumyang Mask Style Slangit Through Recognition And Training In SanggarDani Masks Adiningrum Cirebon, December 2019. Cirebon mask is a dance genre that has become a babon in the development of Sundanese dance, but the condition is now quite alarming because the mastermind (maestro) mask is not left. In almost all regions of the Cirebon Mask style, the Cirebon Mask maestros have died. This condition motivates the writer to do wiretapping activities at Sining Adiningrum, Slangit and the training of wiretapping results is conducted within the Department of Dance, Faculty of Performing Arts, ISBI Bandung. As for the purpose of the activity, as an effort to preserve and at the same time explore the enrichment of learning material in the Cirebon Mask course. To achieve this goal, the theory of transformation from Umar Kayam, namely transformation can be assumed as a process of total change from an old form to a new figure that will be established, and can also be assumed as the final stage of a change. In connection with the theory, then used to imitate or imitative methods. The operationalsteps include; absorption of dance material in practice, presenting, and applying material to students in the Dance Department. Based on this process, the results obtained are additional material for the Slangit Style Mask Dance for students.Keywords: Tapping, Training, Rumyang Mask, Slangit Style. 
Proses Pewarisan Dalang Topeng Cirebon Nunung Nurasih
Jurnal Seni Makalangan Vol 1, No 1 (2014): "Menggali Potensi Berbagai Tradisi Kreatif"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.151 KB) | DOI: 10.26742/mklng.v1i1.861

Abstract

Abstrak Tari Topeng adalah suatu seni pertunjukan tradisi yang telah tumbuh dan berkembang sejak masa Hindu. Dalam proses pertumbuhannya, seni Tari Topeng berkembang dengan cara diwariskan. Proses pewarisan ini dipandang sebagai salah satu kegiatan pemindahan, penerusan, pemilikan antargenerasi dalam rangka menjaga tradisi dalam sebuah silsilah keluarga. Tujuannya tidak semata menjaga hasil kebudayaan dari masa lalu, melainkan juga menjaga sakralitas nilai dalam kesenian tersebut sebagai wujud kepatuhan atas apa yang telah diwariskan oleh generasi pendahulunya. Seorang Dalang Topeng tidak hanya berperan sebagai pemimpin dalam ritual adat, namun juga sebagai seorang penjaga keberlangsungan kesenian tersebut hingga tetap lestari.Kata Kunci: Topeng Cirebon, pewarisan, Dalang Topeng AbstractMask Dance is a traditional performing art that has grown and developed since Hindu period. In the growing process, Mask Dance has developed through inheritance. The process of inheritance is regarded as one of the transference, continuation, and possession activities of the intergenerational in order to maintain the tradition of the family tree. The goal is not only to maintain the cultural output of the past, but also to keep the sacred values of the art as a form of obedience to what has been handed down by the previous generations. A mask puppeteer (Dalang Topeng) not only plays role as a leader in traditional rituals, but also as a keeper of the sustainability of the arts to remain sustainable.Keywords: Topeng Cirebon, inheritance, Dalang Topeng 
DINAMIKA PERTUNJUKAN TARI TOPENG BEBARANG (1970-2022) Nurasih, Nunung; Rochmat, Nur
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3398

Abstract

ABSTRAK Bebarang adalah pertunjukan Tari Topeng Cirebon yang dilakukan secara berkeliling dari desa ke desa di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Rombongan Tari Topeng biasanya berkeliling sambil membawa segala perlengkapannya untuk menampilkan pertunjukan Tari Topeng di tempat-tempat umum seperti di pekarangan rumah, di lapangan terbuka, di pasar dan sebagainya. Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana dinamika pertunjukan Bebarang pada Tari Topeng Cirebon sejak tahun 1970 sampai dengan tahun 2022. Dalam upaya mengungkap dinamika pertunjukan Bebarang sejak tahun 1970 hingga 2022 ini digunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan kerja, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan multi disiplin sebagai ilmu bantu dalam sejarah, di antaranya sosiologi dan budaya. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Social Contract yang dikemukakan oleh James R. Brandon. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika pertunjukan Bebarang pada Tari Topeng Cirebon sangat tergantung pada dukungan pemerintah serta masyarakat penyangganya. Kata Kunci: Tari Topeng Cirebon, Bebarang. ABSTRACT THE DYNAMIC OF BEBARANG MASK DANCE PERFORMANCE (1970-2022), DECEMBER 2023. Bebarang is one of Cirebon Mask Dance performances which is carried out from village to village in Cirebon area and its surroundings. The Mask Dance groups usually go around villages carrying all the equipment to have Mask Dance performances in public places such as in house yards, in open fields, in markets and so on. The issue to be investigated in this paper is the dynamics of Bebarang performance in Cirebon Mask Dance from 1970 to 2022. In the effort to reveal this issue, the historical method is used which includes four stages of work, namely: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research also uses a multi-disciplinary approach as an auxiliary science in history, including sociology and culture. The theoretical basis used in this research is the "Social Contract" theory stated by James R. Brandon. The result of this research shows that the dynamic of Bebarang performance in Cirebon Mask Dance highly depends on the support of the government and the community. Keywords: Cirebon Mask Dance, Bebarang.
DINAMIKA PERTUNJUKAN TARI TOPENG BEBARANG (1970-2022) Nurasih, Nunung; Rochmat, Nur
Jurnal Seni Makalangan Vol. 10 No. 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3398

Abstract

ABSTRAK Bebarang adalah pertunjukan Tari Topeng Cirebon yang dilakukan secara berkeliling dari desa ke desa di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Rombongan Tari Topeng biasanya berkeliling sambil membawa segala perlengkapannya untuk menampilkan pertunjukan Tari Topeng di tempat-tempat umum seperti di pekarangan rumah, di lapangan terbuka, di pasar dan sebagainya. Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana dinamika pertunjukan Bebarang pada Tari Topeng Cirebon sejak tahun 1970 sampai dengan tahun 2022. Dalam upaya mengungkap dinamika pertunjukan Bebarang sejak tahun 1970 hingga 2022 ini digunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan kerja, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan multi disiplin sebagai ilmu bantu dalam sejarah, di antaranya sosiologi dan budaya. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori “Social Contract” yang dikemukakan oleh James R. Brandon. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika pertunjukan Bebarang pada Tari Topeng Cirebon sangat tergantung pada dukungan pemerintah serta masyarakat penyangganya. Kata Kunci: Tari Topeng Cirebon, Bebarang. ABSTRACT THE DYNAMIC OF BEBARANG MASK DANCE PERFORMANCE (1970-2022), DECEMBER 2023. Bebarang is one of Cirebon Mask Dance performances which is carried out from village to village in Cirebon area and its surroundings. The Mask Dance groups usually go around villages carrying all the equipment to have Mask Dance performances in public places such as in house yards, in open fields, in markets and so on. The issue to be investigated in this paper is the dynamics of Bebarang performance in Cirebon Mask Dance from 1970 to 2022. In the effort to reveal this issue, the historical method is used which includes four stages of work, namely: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research also uses a multi-disciplinary approach as an auxiliary science in history, including sociology and culture. The theoretical basis used in this research is the "Social Contract" theory stated by James R. Brandon. The result of this research shows that the dynamic of Bebarang performance in Cirebon Mask Dance highly depends on the support of the government and the community. Keywords: Cirebon Mask Dance, Bebarang.