Sudiadnyana, I Ketut Arya
Program Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH KINERJA PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PERILAKU PETANI PADA PENERAPAN TANAM JARWO 2:1 DI KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG Sudiadnyana, I Ketut Arya; Adi Putra, I Gede Setiawan; Darmawan, Dwi Putra
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 7 No 1 (2019): JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS
Publisher : Program Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2019.v07.i01.p04

Abstract

Kecamatan Banjarangkan Kabupaten, Klungkung mendapatkan program GP-PTT dengan rakitan teknologi tanam jajar legowo 2:1 dimana penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pelaksanaan program. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kinerja penyuluh pertanian menurut petani, (2) menganalisis pengaruh kinerja penyuluh dan karakteristik petani terhadap perilaku petani, (3) menganalisis pengaruh perilaku petani terhadap produktivitas. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Mei sampai Agustus 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengikuti program GP-PTT yang menggunakan cara tanam jajar legowo 2:1 tahun 2015. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 96 petani yang ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan sebesar 10%. Sampel diambil menggunakan teknik propotional purposive sampling. Data di analisis menggunakan metode analisis deskriptif dan statistik menggunakan SmartPLS versi 3.0. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kinerja penyuluh di Kecamatan Banjarangkan masuk kategori baik; (2) kinerja penyuluh dan karakteristik petani berpengaruh nyata terhadap perilaku petani; (3) perilaku petani berpengaruh nyata terhadap produktivitas. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu: (1) kinerja penyuluh dalam memandu menyusun rencana definitive kelompok perlu ditingkatkan; (2) pendidikan non formal berupa pelatihan dansekolah lapang intensitasnya perlu ditingkatkan; (3) dukungan pemerintah terhadap pembiayaan pendidikan non formal perlu di tingkatkan; (4) pengembangan penelitian lain perlu dilakukan dengan konstruk dan indicator yang berbeda untuk mendukung pemerintah mengambil kebijakan.