This Author published in this journals
All Journal JURNAL SAINTIS
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemilihan Sepeda Motor Sebagai Angkutan Reguler Mahasiswa Universitas Islam Riau (Studi Kasus : Fakultas Teknik) Muttaqin, Muchammad Zaenal; Zaini, Abdul Kudus
JURNAL SAINTIS Vol 17 No 2 (2017)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Transportasi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam menunjang aktivitas masyarakat sehari-hari. Perkembangan transportasi yang beragam menyebabkan masyarakat memiliki banyak pilihan yang akan digunakan guna mendukung aktivitasnya sehari-hari. Mahasiswa sebagai salah satu kelompok masyarakat memiliki suatu karakteristik tertentu dalam memilih moda transportasi, baik dari karakteristik mahasiswa itu sendiri maupun kualitas pelayanan dari moda yang dipilih. Faktor lokasi dan perilaku mahasiswa menjadi faktor karakteristik utama dalam pemilihan moda tersebut. Sedangkan pada faktor luar, persepsi seseorang terhadap kualitas pelayanan yang diberikan menjadi satu pertimbangan sendiri dalam memilih suatu moda transportasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku mahasiswa dalam memilih moda transportasi dalam rangka meuwujdkan suatu transportasi yang berkelanjutan. Analisis Tabulasi dan pendekatan kualitatif melalui metode Likert akan digunakan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa serta kualitas pelayanan moda transportasi yang dipilih dari mahasiswa itu sendiri. Sampel yang didapat penelitian ini adalah sebanyak 500 mahasiswa fakultas teknik Universitas Islam Riau pada segala jurusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kecenderungan tertinggi dalam memilih kendaraan pribadi berupa motor (80%) dibandingkan kendaraan yang lain. Kepuasan mahasiswa dalam moda ini sangat tinggi. Faktor kehandalan, fleksibilitas dan aksesibilitas yang tinggi menjadi faktor tertinggi dalam menggunakan motor. Selain itu, pertimbangan tertinggi mahasiswa dalam memilih sepeda motor adalah persepsi mengenai dampak minimum yang timbul terhadap permasalahan lalu lintas dibanding moda yang lain dalam kondisi mixed traffic flow. Sehingga, faktor kualitas yang ditawarkan suatu moda transportasi menjadi salah satu faktor yang penting dalam menentukan suatu pemilihan moda transportasi pada kelompok mahasiswa.
EVALUASI ANALISA TARIF BIAYA ANGKUTAN UMUM KOTA PEKANBARU (STUDI KASUS : BUS WAY TRAYEK RAMAYANA – PANDAU PERMAI) Azriadi, Riza; Zaini, Abdul Kudus; Astuti, Astuti
JURNAL SAINTIS Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Untuk memenuhi kebutuhan angkutan umum kota Pekanbaru, pemerintah kota menyediakan Trans Metro Pekanbaru bus yang memiliki sembilan koridor. Trans Metro Pekanbaru diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi. Namun kenyataan di lapangan, bus Trans Metro Pekanbaru tidak optimal dalam melakukan perannya sebagai sarana yang layak untuk mengangkut mereka pekanbaru masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengnalisa biaya operasional busway dari angkutan umum (metro pekanbaru trans), biaya meminimalkan dan tingkat yang lebih rendah dari yang efisien dan memprioritaskan keselamatan. Metode Evaluasi Analisis Biaya Transportasi Umum Tarif Pekanbaru (Bus Way Route Ramayana - PandauPermai) didukung oleh studi pustaka dan data primer dan data sekunder. Trans Metro Pekanbaru di koridor 1 (Ramayana - PandauPermai) pada jenis penelitian yang digunakan kendaraan Mitsubishi, tahun pembuatan 2008, jumlah armada yang beroperasi di hamparan Ramayana - pemandangan Pandau saat ini berjumlah 13 armada. Analisis menunjukkan tingkat saat sejalan dalam hal biaya operasional kendaraan. Tarif dari hasil analisis yang diperoleh Rp. 2000, - Sedangkan tarif yang diberlakukan oleh perusahaan manajemen sebesar Rp. 3000, -. Jadi, dengan tingkat saat ini dapat disimpulkan bahwa manajemen perusahaan untuk mendapatkan keuntungan transportasi bus umum. Transporttation Bus cara yang berbeda dari transportasi umum lainnya. Dengan tingkat yang sama Rp. 3000, - cara transportasi umum penumpang bus bisa transit dari satu koridor lain untuk koridor lain. [EN] To meet the needs of the public transportation Pekanbaru city, the city government to provide Bus Trans Metro Pekanbaru which has nine corridors. Trans Metro Pekanbaru is expected to meet the needs of high mobility. But the reality in the field, Bus Trans Metro Pekanbaru is not optimal in performing its role as a viable means of transportation to their community pekanbaru. This study is intended to mengnalisa operational costs of public transport bus way (trans metro pekanbaru), minimizing costs and lower rates efficient and prioritizing safety. Evaluation Research Methods Analysis of Public Transport Cost Rates Pekanbaru (Bus Way Route Ramayana - PandauPermai) is supported by the study of literature and primary data and secondary data. Trans Metro Pekanbaru in the corridor 1 (Ramayana – PandauPermai) on the study type used vehicles are Mitsubishi, year of manufacture 2008, the total fleet operating in the stretch Ramayana - Pandau scenic currently number 13 fleet.The result of analysis shows the current rate is in line in terms of vehicle operating costs. Rates of analysis results obtained Rp. 2,000, - While the tariffs applied by the management company of Rp. 3000, -. So, with the current rate can be concluded that the freight management company gets public buses profit. Transporttation buses way different from other public transportation. With the same rate of Rp. 3000, - general transportation buses way passengers can transit from one another corridor to corridor other.
Analisis Simpang Bersinyal Pada Bundaran Kantor Gubernur Pekanbaru Banter, Bagus; Zaini, Abdul Kudus; Boer, Astuti
JURNAL SAINTIS Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2019.vol19(1).2811

Abstract

[ID] Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun tundaan bisa di jumpai dengan tingkat kualitas yang rendah maupun besar. Permasalahan tersebut sering kita jumpai di beberapa kota di Indonesia termasuk di Pekanbaru. Beberapa titik kemacetan yang terjadi di Kota Pekanbaru saat pagi dan sore atau jam sibuk khususnya pada simpang bersinyal di jalan Sudirman – jalan Gajah Mada yang merupakan intesitas yang besar selalu dilewati lalu lalangnya kendaraan yang melewati dilokasi tersebut. Metode perhitungan analisis dan perencanaan yang di gunakan adalah metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) agar dapat mengetahui seberapa besar fungsi dari sistem kendali waktu tetap dalam menghindari kemacetan serta mengurangi resiko kecelakaan pada simpang akibat konflik lalu lintas. Dari hasil analisis menggunakan perhitungan MKJI 1997 di dapat kapasitas terbesar adalah 2375,94 smp/jam pada ruas jalan arah selatan. Panjang antrian  maksimum adalah 171,171 m pada ruas jalan arah utara terjadi antrian panjang  pada  kondisi lalu lintas dan Tunda an rata-rata sebesar 1440,159 det/smp. Sehingga tingkat pelayanan simpang pada kondisi jam puncak masuk dalam katagori F/buruk sekali (>60 detik/smp). Pada kondisi eksisting ketiga simpang sudah mendekati kinerja yang jenuh, dengan hasil derajat kejenuhan 1,00 (DS > 0.85) arah ruas jalan utara. Waktu Siklus Sinyal pada persimpangan tersebut adalah 95 detik, ini termasuk kedalam tipe pengaturan 4 fase 80-130 (MKJI,1997). Dari hasil analisis tersebut peneliti menyarankan perlu mengidupkan kembali countdown timer pengendara dapat memulai start berangkat lebih awal, hal ini dapat ini dapat mengurangi waktu hilang dan mengurangi kemacetan. [EN] Transportation problems such as congestion, air pollution, accidents, queues and delays can be found with low or large quality levels. We often experience this problem in several cities in Indonesia, including in Pekanbaru. Some congestion points that occur in the city of Pekanbaru in the morning and evening or rush hour, especially at the signal intersection on  Sudirman street – Gajah Mada street which is a large intensity always passing the negligence of vehicles passing through the location. The method of calculation of analysis and planning used is the method of the Indonesian Road Capacity Manual 1997 (MKJI 1997) in order to find out how much the function of the fixed time control system is to avoid congestion and reduce the risk of accidents due to traffic conflicts. From the results of the analysis using the MKJI 1997 calculation, the largest capacity is 2375.94 smp/hour on the southern road segment. The maximum queue length is 171,171 m on the northern road segment, there is a long queue in traffic conditions and the delay is an average of 1440,159 det /smp. So that the level of service intersection at peak hour conditions is in the category F / very bad (> 60 seconds / junior). In the existing conditions the three intersections are close to saturated performance, with the result of a degree of saturation of 1.00 (DS> 0.85) in the direction of the north road segment. The Signal Cycle time at the junction is 95 seconds, this is included in the 4 phase 80-130 setting type (MKJI, 1997). From the results of the analysis, the researchers suggest that it is necessary to revive the driver's countdown timer to start the start early, this can reduce the lost time and reduce congestion.