Dusun Mendak, Gunungkidul, DIY, memiliki permasalahan ketersediaan air bersih terutama pada musim kemarau, mengingat kondisi topografi wilayah karst yang membatasi sumber air tanah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan teknologi pengelolaan air hujan guna memanfaatkan curah hujan tinggi selama musim hujan sebagai sumber air alternatif. Kegiatan dilaksanakan melalui presentasi dan diskusi interaktif yang melibatkan 23 perwakilan warga. Selama penyuluhan, masyarakat diperkenalkan pada sistem pemanenan air hujan sederhana, termasuk cara mengumpulkan, menyimpan, dan menyaring air agar layak untuk kebutuhan rumah tangga. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari warga dan kesiapan untuk menerapkan teknologi ini dalam skala rumah tangga, sebagai upaya meningkatkan kemandirian dalam kebutuhan air bersih. Teknologi pengelolaan air hujan ini diharapkan mampu berkontribusi pada ketahanan air jangka panjang, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sumber air eksternal selama musim kemarau.