Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PERBANDINGAN VOLUME FASA AIRDENGAN FASA ORGANIK DAN KONSENTRASI AgDALAMFASA AIR PADA EKSTRAKSI PERAKDARI LIMBAH FOTO ROENTGEN Minasari, Minasari; Kurniasih, Yeti; Ahmadi, Ahmadi
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 4, No 1 (2016): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.624 KB) | DOI: 10.33394/hjkk.v4i1.45

Abstract

Roentgen photo waste containing silver metal ion (Ag+) in form of silver thiosulfic complex ([Ag(S2O3)2]3-) that danger for health and environment. To prevent contamination to environment by silver metal from roentgen photo waste, separation become need to do. Solvent extraction was one of available separation technique on this case. The aim of this research was to evaluate the influence of few extraction parameters that was water-organic phase ratio and Ag concentration on water phase to silver extraction percentage, and apply optimum condition to roentgen photo waste sample. Silver extraction was applied on various water-organic phase ratios, there were 5 : 10; 10 : 10; 25 : 10; 50 : 10; and 75 : 10 mL and various silver concentration on water phase, there were 10, 20, 30, and 40 ppm. Ag+ ion concentration was measured by AAS in 328.22 nm wavelength before and after extraction process, than calculation of silver extraction percentage could be conducted. Based on research result, optimum condition of silver extraction was obtained on 1 : 2 of water-organic phase ratio and 10 ppm of Ag concentration on water phase. 10,27 % silver extraction was obtained on application of optimum extraction condition on roentgen photo waste.
PERBEDAAN EFEK EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans DARI KARIES DAN Streptococcus mutans (ATCC® 35668™) Minasari, Minasari; Amelia, Sri; Tinambunan, Nevi
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 3 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2016
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.537 KB)

Abstract

Bawang merah merupakan tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan yang memiliki efek antibakteri karena adanya kandungan alkaloid, saponin, dan flavonoid. Alkaloid berfungsi dalam menghambat sintesis protein dan asam nukleat, saponin berperan dalam merusak permeabilitas membran sel, dan flavonoid berfungsi dalam menghancurkan dinding sel Streptococcus mutans. Streptococcus mutans adalah bakteri dominan terjadinya karies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™), serta untuk mengetahui perbedaan efek ekstrak bawang merah terhadap kedua jenis bakteri tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan posttest control group design. Sampel yang digunakan adalah biakan Streptococcus mutans yang diisolasi dari pasien karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™). Ekstrak bawang merah dilakukan dengan metode dilusi untuk mendapatkan berbagai konsentrasi ekstrak 80%, 40%, 20%, 10%, 5%, 2,5%, dan 1,25% kemudian ditambahkan suspensi bakteri pada setiap konsentrasi. Analisis data yang digunakan adalah uji deskriptif frekuensi yaitu median untuk mendapatkan nilai tengah dari konsentrasi KHM dan KBM yang dilakukan dengan tiga kali pengulangan dan uji statistik Mann Whitney yang digunakan untuk mencari apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi KHM dan KBM bakteri Streptocccus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™). Hasil penelitian ini diperoleh konsentrasi KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang diisolasi dari pasien karies masing-masing 40% dan 80%. Adapun nilai KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™) masing-masing 20% dan 40%. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan efek yang signifikan (p>0,05) antara nilai KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap kedua jenis Streptococcus mutans. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak bawang merah memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™).