Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBEDAAN EFEK EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans DARI KARIES DAN Streptococcus mutans (ATCC® 35668™) Minasari, Minasari; Amelia, Sri; Tinambunan, Nevi
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 3 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2016
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.537 KB)

Abstract

Bawang merah merupakan tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan yang memiliki efek antibakteri karena adanya kandungan alkaloid, saponin, dan flavonoid. Alkaloid berfungsi dalam menghambat sintesis protein dan asam nukleat, saponin berperan dalam merusak permeabilitas membran sel, dan flavonoid berfungsi dalam menghancurkan dinding sel Streptococcus mutans. Streptococcus mutans adalah bakteri dominan terjadinya karies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™), serta untuk mengetahui perbedaan efek ekstrak bawang merah terhadap kedua jenis bakteri tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan posttest control group design. Sampel yang digunakan adalah biakan Streptococcus mutans yang diisolasi dari pasien karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™). Ekstrak bawang merah dilakukan dengan metode dilusi untuk mendapatkan berbagai konsentrasi ekstrak 80%, 40%, 20%, 10%, 5%, 2,5%, dan 1,25% kemudian ditambahkan suspensi bakteri pada setiap konsentrasi. Analisis data yang digunakan adalah uji deskriptif frekuensi yaitu median untuk mendapatkan nilai tengah dari konsentrasi KHM dan KBM yang dilakukan dengan tiga kali pengulangan dan uji statistik Mann Whitney yang digunakan untuk mencari apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi KHM dan KBM bakteri Streptocccus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™). Hasil penelitian ini diperoleh konsentrasi KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang diisolasi dari pasien karies masing-masing 40% dan 80%. Adapun nilai KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™) masing-masing 20% dan 40%. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan efek yang signifikan (p>0,05) antara nilai KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap kedua jenis Streptococcus mutans. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak bawang merah memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™).
Microbial Content Test on Sliced Papaya in Area of Universitas Sumatera Utara Lubis, Nenni Dwi Aprianti; Amelia, Sri; Balatif, Ridwan
Journal of Saintech Transfer Vol. 3 No. 2 (2020): Journal of Saintech Transfer
Publisher : Talenta Publisher Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jst.v3i2.3967

Abstract

Papaya is a fruit that is often consumed in Indonesia and has increased consumption from 2015-2016 based on SUSENAS 2016. Papaya has high water content (85-90%) and the pH is near neutral. This makes papaya vulnerable and suitable medium for the growth of pathogenic microbes. The presence of pathogenic microbes in papaya can cause health problems for those who consumed them. Objectives this study was to observe the microbial content of sliced papaya in the Universitas Sumatera Utara. Method this research was carried out by conducting laboratory tests and the results obtained in the form of a description of microbial content in papaya cut samples. The content of coliform microbes in sliced papaya was tested using the Most Probable Number (MPN) method and biochemical identification. Papaya samples were selected using total sampling method from the University of Sumatera Utara. Results A total of 14 sliced papaya samples were analysed in this study. By using the MPN test it was found that all papaya samples had a microbial threshold exceeding those determined by SNI 7388: 2009 which is below <20 / g. A total of 9 papaya samples (64.28%) contained Klebsiella sp. bacteria, 5 samples (35.72%) contained E.coli bacteria. Conclusions Bacteria found in this study were Escherichia coli and Klebsiella sp. The presence of microbial content in the sliced papaya sample that exceeds the threshold must be a concern of various parties in the surveillance of snacks being sold.
Efektivitas ekstrak kulit kayu rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap Candida albicansThe effectiveness of rambutan (Nephelium lappaceum L.) bark extract on the growth of Candida albicans Minasari Nasution; Sri Amelia; Masdelina Nasution
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 33, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v33i2.32223

Abstract

Pendahuluan: Ekstrak kulit kayu rambutan memiliki senyawa aktif yang digunakan sebagai  antijamur terutama pada Candida albicans. Candida albicans pada rongga mulut dapat menyebabkan kandidiasis lidah. Salah satu faktor predisposisi yang memicu kandidiasis adalah terganggunya ekologi mulut atau perubahan mikrobiologi mulut karena pemakaian antibiotika dalam waktu yang lama oleh karena itu diperlukan antibiotik berbahan herbal yang dapat digunakan secara topikal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak kulit kayu rambutan terhadap pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 80%, 40%, 20%,10%, konsentrasi minimum daya hambat (KHM) dan daya bunuh (KBM) ekstrak kulit kayu rambutan terhadap Candida albicans. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah Candida albicans yang diisolasi dari penderita kandidiasis lidah dan dibiakkan di Laboratorium Mikrobiologi RS USU. Pengujian efektivitas ekstrak kulit kayu rambutan terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan metode dilusi dan difusi, ekstrak kulit kayu rambutan dibuat dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan berbagai konsentrasi (80%, 40%, 20% dan 10%). Hasil: uji Kruskal- Wallis menunjukkan perbedaan zona hambat yang signifikan pada beberapa konsentrasi. KHM Ekstrak kulit kayu rambutan diperoleh 20%, dan KBM 40%. Simpulan: bahwa ekstrak kulit kayu rambutan memiliki efektivitas antijamur terhadap Candida albicans.Kata kunci: kulit kayu rambutan, KHM, KBM, Zona hambat, Candida albicans.
Karakteristik Pendonor Darah dengan HIV Reaktif Positif Melalui Rapid Test HIV Tiga Metode Marlina Rajagukguk; Ricke Loesnihari; Sri Amelia; Tetty Aman Nasution; Ozar Sanuddin
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.967 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v6i1.2418

Abstract

Penyakit HIV/AIDS merupakan masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara di dunia. Keadaan ini menyebabkan krisis multidimensi bahkan kematian karena sekali terinfeksi akan tetap terinfeksi. Risiko penularan human immunodeficiency virus (HIV) melalui perilaku berisiko dan transfusi darah sebesar 90%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan faktor risiko pada pendonor darah dengan HIV reaktif positif menggunakan rapid test HIV tiga metode di Palang Merah Indonesia (PMI) Medan. Jenis penelitian ini adalah uji diagnostik dengan memakai rapid test HIV tiga metode pada 75 sampel darah pendonor yang dianggap berisiko. Penelitian dilakukan di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Medan sejak Desember 2015 sampai Juni 2016. Kriteria inklusi, yaitu memenuhi syarat donor yang ditetapkan PMI. Pendonor mempunyai karakteristik perilaku berisiko seperti pengguna jarum suntik (penasun), bertato/tindik, seks bebas, homoseks, pernah berobat kulit, dan pernah menerima transfusi darah. Hasil penelitian terdapat hubungan bermakna kejadian reaktif positif HIV secara rapid test HIV tiga metode dengan nilai p=0,031 sebagian besar reaktif positif memiliki lebih dari satu karakteristik. Dari 75 sampel darah berisiko didapat 19 sampel darah (0,25%) reaktif positif HIV dan 6 sampel (0,08%) indeterminate dan reagen yang paling efektif memeriksa adalah oncoprobe. Simpulan, pendonor dengan hasil reaktif positif HIV secara rapid test HIV tiga metode memiliki karakteristik perilaku berisiko lebih dari satu. CHARACTERISTICS OF BLOOD DONORS WITH HIV REACTIVE POSITIVE THROUGH THE THREE METHODS OF HIV RAPID TESTHIV/AIDS is a big problem that threatens Indonesia and many countries in the world. This situation causes multidimensional crises and even deaths because once a person  infected they will remain infected. The risk of transmission of human immunodeficiency virus (HIV) through risky behavior and blood transfusions by 90%. This study aims to determine the characteristic of blood donors with HIV reactive positive using three methods of HIV rapid test at Indonesian Red Cross (PMI) Medan. This study was a diagnostic test using three methods of HIV rapid test on 75 blood samples. The study considered to be at risk directly at blood donor site of Blood Transfusion Unit (UTD) PMI Medan from December 2015 to June 2016 with inclusion criteria that meet the donor requirements set by PMI and risky donors such as users of syringes (IDUs), tattoos/piercing, free sex, homosexuals, have had skin treatment and have received blood transfusions. The results of this study concluded that there was a significant association between HIV reactive positive occurrences in the three methods of HIV rapid test with p=0.031 where most reactive positive had more than one risk behavior. Of the 75 blood samples at risk in 19 blood samples (0.25%) were positively HIV reactive and six samples (0.08%) were indeterminate. The most effective reagent check was oncoprobe. In conclusions, blood donors with HIV reactive positive results in three methods of HIV rapid test have multiple risk factors.
Hubungan Perkuliahan Daring dengan Nyeri Kepala pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018-2020 Sanjaya, Calvin; Pujiastuti, Raden Ajeng Dwi; Amelia, Sri; Virgayanti, Vanda
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i12.P04

Abstract

Latar belakang: Nyeri kepala merupakan keluhan umum yang sering ditemukan dengan prevalensi lebih besar dari 90%. Sekitar 26% nyeri kepala dilaporkan pada pelajar yang bukan pengguna internet dan telepon genggam, 30% pada pengguna internet, 29% pada pengguna telepon genggam, dan 29% pada pengguna keduanya. Penggunaan internet dan gadget semakin meningkat pada masa pandemi COVID-19, salah satunya dikarenakan pemberlakuan pembelajaran atau perkuliahan daring. Penggunaan gadget memiliki dampak negatif dalam aspek kesehatan seperti meningkatnya risiko kanker akibat radiasi, mata perih, nyeri leher, dan nyeri kepala. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara perkuliahan daring dengan nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018-2020. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan desain cross sectional dengan teknik simple random sampling. Subjek penelitian adalah sebanyak 90 orang mahasiswa. Hasil: Dari 90 responden, 39 orang (43,4%) mengeluhkan kadang-kadang menderita nyeri kepala, 34 orang (37,8%) mengeluhkan jarang menderita nyeri kepala, sedangkan 13 orang (14,4%) tidak mengeluhkan nyeri kepala, sisanya sebanyak 4 orang (4,4%) mengeluhkan sering nyeri kepala selama perkuliahan daring. Hasil uji statistik Fisher’s Exact menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi perkuliahan daring dengan frekuensi nyeri kepala (p=0,314) dan antara frekuensi perkuliahan daring dengan frekuensi nyeri kepala (p=0,781). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perkuliahan daring dengan nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2018 sampai angkatan 2020. Kata kunci : COVID-19, gadget, nyeri kepala, perkuliahan daring
Tingkat Pengetahuan tentang Cairan Tubuh dan Status Hidrasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Lubis, Nenni Dwi Aprianti; Sitanggang, Theresia; Nasution, Fitriyani; Sasmita, Hidayat; Amelia, Sri
Buletin Farmatera Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/bf.v7i1.7160

Abstract

Water is an essential nutrient needed by the body. Humans cannot produce water to meet their bodily fluid needs. Data in 2016 on fluid intake in Indonesia shows that 22% of children aged 4-9 have deficiency fluids, 21% in children aged 10-17 years, and 28% at 18-65. This study aimed to analyze the relationship between the level of knowledge about body fluids and hydration status in medical students of the Faculty of Medicine, University of North Sumatra. This type of research is analytic with a cross-sectional design and using a simple random sampling technique with 99 students as the research sample. The variables studied were the level of knowledge measured by a questionnaire and the hydration status obtained by comparing the urine color with the PURI card. The results showed that most of the samples had a moderate level of knowledge about fluids (51.5%) and were dehydrated (48.5%). From the results of statistical tests using Chi-squared with ? value = 0.05, it is known that there is a relationship between the level of knowledge and hydration status (p = 0.034).
DETEKSI BAKTERI ENTEROBACTERIACEAE PADA AIR MINUM ISI ULANG YANG DIPRODUKSI OLEH DEPOT ISI ULANG DI SEKITAR MEDAN PETISAH Ginting, Audi Torry; Suhartomi, Suhartomi; Wardhani, Fiska Maya; Amelia, Sri; Sembiring, Mediana Br.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37479

Abstract

Air merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari air, terutama kebutuhan akan air minum. Pentingnya peran air dalam kebutuhan sehari-hari mendorong peneliti untuk mendeteksi keberadaan bakteri family Enterobacteriaceae yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit saluran cerna pada air minum yang diproduksi oleh depot isi ulang di Kecamatan Medan Petisah. Penelitian ini menganalisa 10 sampel air minum isi ulang dari beberapa depot air minum di kawasan Kecamatan Medan Petisah melalui Total Sampling Tecnique. Untuk isolasi dan identifikasi bakteri menggunakan media MacConkey Agar (MAC) dan Eosin Mehylen Blue (EMB), serta dilakukan berbagai reaksi biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 10 depot air minum terkontaminasi bakteri family Enterobacteriaceae dengan tingkat kontaminasi berkisar antara 2.00 x 101 sampai dengan 5.20 x 103 CFU/ml, nilai ini tidak melebih nilai ambang yang telah ditetapkan SNI tahun 2006. Isolat bakteri yang dijumpai dalam penelitian ini adalah Klebsiella sp.,dan Eschericia coli, kedua bakteri ini merupakan lactose fermenter Enterobacteriaceae, berdasarkan kemampuannya memfermentasi gula-gula menjadi senyawa yang bersifat asam. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa mayoritas air minum isi ulang pada depot air minum di Kecamatan Medan Petisah terkontaminasi Enterobacteriaceae dalam jumlah yang rendah, sehingga memerlukan pemantauan lebih ketat demi menjamin kesehatan masyarakat