Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Kasus Penyebab Temperatur Tidak Normal Pada Mesin Pit Type Annealing Furnace Di PT. X Dwi Utomo, Mochammad Rizki Grata; Sudarmawan, R. Grenny
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. X merupakan perusahaan pembuat sparepart otomotif dan penyedia keahlian pembentukan logam. Yang bergerak dalam bidang pembuatan komponen menggunakan proses cold forging. Proses produksi di PT. X melalui beberapa tahap, yaitu tahap Receiving, Material Storage, Cutting, Annealing, Shotblast, Bonderizing, Cold Forging, Pierching, Packing, dan Shipping. Mesin Pit Type Annealing furnace merupakan proses Heat Treatment pada material yang bertujuan untuk melunakkan material dengan menggunakan suhu dan waktu tertentu. Proses annealing sangat diperlukan pada material billet sebelum dilakukan proses Cold Forging. Di PT. X terdapat mesin pit type annealing furnace yang mengalami breakdown yaitu temperatur pada mesin tersebut tidak normal sehingga mesin tidak dapat beroperasi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian karena sebelum dilakukan proses cold forging material harus dilakukan heat treatment terlebih dahulu menggunakan mesin pit type annealing furnace sehingga menyebabkan downtime. Terhitung dalam 2 bulan sudah terjadi sebanyak 4 kali temperature tidak normal tersebut dan dalam waktu 2 tahun terjadi breakdown temperatur tidak normal sebanyak 4 kali. Untuk mencari tahu penyebab kerusakan digunakan metode fishbone dari table klasifikasi jenis kerusakan untuk mempermudah analisis akhir. Berdasarkan pengolaan klasifikasi jenis kerusakan yang sering terjadi di mesin pit type annealing furnace didapatkan ada 4 jenis kerusakan yaitu AS bengkok, retort berlubang, sensor, heater. Setelah dilakukan analisis penyebab sebenarnya adalah kerusakan pada heater yang putus. Maka sebaiknya dilakukan Overhaul dan melakukan pembuatan penjadwalan preventive maintenance yang lebih maksimal, agar penyebab temperature tidak normal pada pit type annealing furnace tidak terulang kembali.