Mellawaty
Universitas Wilalodra

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN STRATEGIC COMPETENCE MATEMATIS SISWA SMP Mellawaty
Mathline : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2016): Mathline
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.904 KB) | DOI: 10.31943/mathline.v1i1.11

Abstract

Strategic mathematical competence is one focus of mathematical proficiency. But  in  reality  they  encountered  students who   are   low   mathematical   ability   of strategic competence. One alternative learning that can improve students  strategic competence mathematical is a model Advance Organizer   with a concept map. This study aims to determine the increase in strategic      mathematical competence capability of students who received Organizer Advance model learning with concept maps and students who obtain teaching  expository  method.  This  study used an experimental method. The population in this study were students of class VII SMP Negeri 1 Kroya Indramayu and taken two classes at random according to the class as a sample. Instruments used in this research is test the ability of strategic mathematical competence. Based on the analysis  of  research  data,  we  concluded that, by enhancing the strategic competence of  students  who  obtain  a  mathematical model study Advance Organizer to map the concept better than students who received learning expository method.
PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP TERHADAP SIKAP SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mellawaty
Mathline : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2017): Mathline
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.048 KB) | DOI: 10.31943/mathline.v2i1.37

Abstract

Attitude is one focus of learned process. But in reality they have a negative certain attitude to mathematics attented clases. One alternative learning that can improve attitude students  is a model Advance Organizer  with a concept map. This study aims to determine the increase in mathematics attitude of students who received Advance Organizer model learning with concept maps and students who obtain teaching expository method. This study used an experimental method. The population in this study were students of class VII SMP Negeri 1 Kroya Indramayu and taken two classes at random according to the class as a sample. Instruments used in this research is non-test. Based on the analysis of research data, we concluded that, by enhancing the mathematics attitude of students who obtain a mathematical model study Advance Organizer to map the concept positive than students who received learning expository method.
INTEGRASI MODEL MONTESSORI PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN: EKSPLORASI, DESAIN DAN IMPLEMENTASI DALAM MATERI PERKALIAN Mellawaty; Lusi Siti Aisah
Mathline : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2019): Mathline
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.637 KB) | DOI: 10.31943/mathline.v4i2.114

Abstract

Penelitian ini mengintegrasikan Model Montessori pada siswa tunagrahita ringan dengan tujuan untuk mengasumsikan persiapan guru matematika pada materi perkalian. Metode penelitian menggunakan pendekatan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Tahaan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) eksplorasi; (2) desain; (3) pengembangan; dan (4) implementasi. Teknik analisis data (1) kualitatif dilakukan untuk studi eksplorasi, menggambarkan desain dan proses pengembangan; (2) kuantitatif dilakukan untuk menyelidiki hasil implementasi Model Montessori pada siswa tunagrahita ringan dalam materi perkalian. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: (1) langkah-langkah Model Montessori dapat digunakan pada pelajaran matematika untuk menjelaskan materi perkalian. (2) tahap desain dan pengembangan terdiri dari merancang konsep integrasi, dan pengembangan sistem pembelajaran. (3) hasil analisis implementasi dapat: (a) membantu meningkatkan kegiatan interaksi pembelajaran; (b) meningkatkan konsep matematika pada materi perkalian; (c) memberikan informasi kepada guru matematika di SLB yang terkait pembelajaran berbasis Metode Montessori.
Bagaimanakah Cara Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Pembagian?: Exploratory Case Study dalam menggunakan Media Kotak Puzzle Geometri Nurfaidah, Nurfaidah; Sudirman, Sudirman; Mellawaty, Mellawaty
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v11i2.25930

Abstract

Each child has their own characteristics, including mild mentally retarded students. There are several ways to help the mild mentally retarded students in learning mathematics. One of the ways is by using square geometry puzzle media. This study aimed to explore the learning process of mild mental retardation students in solving division count operations using square geometry puzzle media. The research design was an exploratory case study of 2 male mild mentally retarded students in a special school in Indramayu Regency. Data collection techniques used in this were used observation, interviews, and documentation which were analyzed by using data analysis techniques from Bogdan and Biklen. The research findings illustrated that the use of square geometry puzzle media can make students more active and expressive. It was because there was body movement that makes students do not feel bored in the learning process. In addition, according to the ability of students in solving division questions, it is found that mentally retarded students are able to solve division questions until the numbers divided that reached 30 and 40.Setiap anak memiliki karakteristik sendiri, termasuk siswa tunagrahita ringan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu siswa tunagrahita ringan belajar matematika. Salah satu cara yakni menggunakan media kotak puzzle geometri. Fokus penelitian ini mengeksplorasi cara siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung pembagian bilangan bulat sampai 40 menggunakan media kotak puzzle geometri.  Desain penelitian menggunakan exploratory case study terhadap 2 siswa tunagrahita laki-laki di salah satu SLB di Kabupaten Indramayu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis data dari Bogdan dan Biklen. Hasil temuan penelitian menggambarkan bahwa penggunan media kotak puzzle geometri dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan ekspresif. Hal tersebut karena semua anggota badan bergerak dan tidak menimbulkan kebosanan dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, jika dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal pembagian diperoleh bahwa siswa tunagrahita mampu menyelesaikan soal pembagian sampai angka yang dibagi mencapai 30 dan 40.
Blended Learning: Kemampuan Berpikir Kritis, Self Concept, dan Mathematics Anxiety Pada Mata Kuliah Aljabar Abstrak Mellawaty, Mellawaty
Mathline : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2020): Mathline
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/mathline.v5i2.160

Abstract

Artikel ini melaporkan studi mengenai kemampuan berpikir kritis matematis, self concept, dan mathematics anxiety calon guru matematika pada mata kuliah aljabar abstrak teori ring dengan penggunaan model pembelajaran blanded learning pada masa pandemi covid-19 di Indramayu, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar kerja dan angket. 19 calon guru matematika terlibat selama penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa blanded learning mampu mempengaruhi kemampuan berpikir kritis matematis, self concep, dan matethematics anxiety calon guru matematika yang mengampu mata kuliah aljabar abstrak teori ring selama masa pandemi covid-19 di Indramayu, Jawa Barat. Adapun kesulitan yang dialami oleh calon guru matematika dalam pembelajaran blanded learning selama masa pandemi covid-19 di Indramayu, Jawa Barat, yaitu yang berkaitan dengan pembelajaran online dimana sampel terkendala oleh jaringan internet, kuota internet, serta kesiapan pelaksanaan proses pembelajaran dalam mata kuliah aljabar abstrak teori ring. Hal ini disebabkan karena sampel berasal dari keluarga menengah kebawah sehingga mereka terkendala biaya untuk kuota internet. Selain itu, 90% sampel berasal dari daerah Indramayu yang berbatasan dengan kabupaten disekitar, dimana akses jaringan internet masih sulit digunakan.
Bagaimanakah Cara Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Pembagian?: Exploratory Case Study dalam menggunakan Media Kotak Puzzle Geometri Nurfaidah, Nurfaidah; Sudirman, Sudirman; Mellawaty, Mellawaty
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Mathematics Dept, Math. and Science Faculty, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v11i2.25930

Abstract

Each child has their own characteristics, including mild mentally retarded students. There are several ways to help the mild mentally retarded students in learning mathematics. One of the ways is by using square geometry puzzle media. This study aimed to explore the learning process of mild mental retardation students in solving division count operations using square geometry puzzle media. The research design was an exploratory case study of 2 male mild mentally retarded students in a special school in Indramayu Regency. Data collection techniques used in this were used observation, interviews, and documentation which were analyzed by using data analysis techniques from Bogdan and Biklen. The research findings illustrated that the use of square geometry puzzle media can make students more active and expressive. It was because there was body movement that makes students do not feel bored in the learning process. In addition, according to the ability of students in solving division questions, it is found that mentally retarded students are able to solve division questions until the numbers divided that reached 30 and 40.Setiap anak memiliki karakteristik sendiri, termasuk siswa tunagrahita ringan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu siswa tunagrahita ringan belajar matematika. Salah satu cara yakni menggunakan media kotak puzzle geometri. Fokus penelitian ini mengeksplorasi cara siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung pembagian bilangan bulat sampai 40 menggunakan media kotak puzzle geometri.  Desain penelitian menggunakan exploratory case study terhadap 2 siswa tunagrahita laki-laki di salah satu SLB di Kabupaten Indramayu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis data dari Bogdan dan Biklen. Hasil temuan penelitian menggambarkan bahwa penggunan media kotak puzzle geometri dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan ekspresif. Hal tersebut karena semua anggota badan bergerak dan tidak menimbulkan kebosanan dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, jika dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal pembagian diperoleh bahwa siswa tunagrahita mampu menyelesaikan soal pembagian sampai angka yang dibagi mencapai 30 dan 40.
ETNOMATEMATIKA PADA PROSES BUDI DAYA PETANI TAMBAK UDANG INDRAMAYU Tri Koriah; Nandang Nandang; Mellawaty Mellawaty
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i2.3216

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali etnomatematika pada proses budi daya dan teknik menghitung benih udang oleh petani. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah human instrument, peneliti berhubungan langsung dengan naras umber penelitian dan berperan sebagai pengumpul data melalui pengumpulan data pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian yaitu satu observer dan tiga narasumber, yakni pemasok benih udang, pemilik kolam tambak udang pembesaran, dan pekerja tambak udang. Teknik analisis daya dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, analisis, verifikasi data, serta keabsahan data yang dipaparkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat konsep-konsep matematika yang ditemukan dalam proses budi daya untuk menentukan banyak bibit benih udang yang ditebar pada setiap kolam, menentukan banyak pakan yang diberikan, menjumlahkan setiap benih yang dimasukan kedalam kantong, menghitung banyak benih udang pada satu kantong dan mengalikannya dengan banyak kantong yang dibeli petani tambak. Selain itu pembudidaya telah mengaplikasikan matematika dalam menentukan luas yang digunakan untuk menebar benih, menyesuaikan banyak benih yang ditebar dalam kolam, menentukan volume air pada kolam juga mempresentasekan hasil penjualan. Adapun konsep-konsep matematika yang muncul dalam proses budi daya dan teknik menghitung yang dilakukan oleh pembudidaya serta petani tambak udang adalah Teori Bilangan, Geometri, dan Statistik.
IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY (AR) UNTUK MEMBANTU SISWA BELAJAR GEOMETRI DIMASA PANDEMI DI SMPN 1 SINDANG Diana Hardiyanti; Rosyadi Rosyadi; Mellawaty Mellawaty
Integral : Pendidikan Matematika Vol 11 No 2 (2020): INTEGRAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.948 KB)

Abstract

BSTRACTS The purpose of this study was to determine the process of learning geometry using the mobile application Augmented Reality (AR) in junior high school students during the pandemic, and to find out the process of using the Augmented Reality (AR) mobile application to help students learn geometry, and to determine the extent of students' understanding of the material. cubes and blocks. This type of research is qualitative with grade IX student participants in one of the junior high schools in Indramayu in the 2020/2021 school year. From these participants, 4 students were taken as respondents, because this year the corona virus outbreak was rife so it was not allowed to crowd too many people. The selection of respondents used a purposive sampling technique. Based on data collection techniques and data analysis through observation, interviews, tests, documentation, and field notes. The following conclusions were obtained: The process of learning geometry using the Augmented Reality mobile application in grade IX students received good responses from students, teachers and parents because it can help students learn geometry, and increase students' understanding in geomery learning, which initially students do not know the kinds of kinds of building space after using the Augmented Reality mobile application students can find out even students can describe it. In learning cubes and blocks in grade IX students, namely students are more interested in learning using three-dimensional media because students can be invited to learn while playing, so that students are more active in learning. So it can be concluded that the use of the Augmented Reality mobile application can help students learn geometry. Keywords: Augmented Reality (AR), Geometry Learning ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembelajaran geometri menggunakan aplikasi mobile Augmented Reality (AR) di siswa SMP dan untuk menggetahui proses penggunaan aplikasi mobile Augmtended Reality (AR) dapat membatu siswa belajar geometri, dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi kubus dan balok. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan partisipan siswa kelas IX di salah satu sekolah negeri menengah pertama yang ada di Indramayu tahun pelajaran 2020/2021. Dari partisipan tersebut diambil 5 siswa sebagai responden, karena pada tahun ini maraknya wabah virus corona sehingga tidak diperbolehkan berkerumun terlalu banyak orang. Pemilihan responden tersebut menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data melalui observasi, wawancara, tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Proses pembelajaran geometri menggunakan aplikasi mobile Augmented Reality pada siswa kelas IX mendapatkan respon baik dari siswa, guru, karena dapat membantu siswa dalam belajar geometri, dan menambah pemahaman siswa dalam pembelajaran geomeri, yang awalnya siswa belum mengetahui macam-macam bangun ruang setelah menggunakan aplikasi mobile Augmented Reality siswa dapat mengetahuinya bahkan siswa dapat mendeskripsikannya. Pada pembelajaran kubus dan balok pada siswa kelas IX yaitu siswa lebih tertarik dalam pembelajaran menggunakan media tiga dimensi karena siswa dapat diajak belajar sambil bermain, sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran. sehingga dapat disimpulkan penggunaan aplikasi mobile Augmented Reality dapat membantu siswa belajar geometri. Kata kunci: Augmented Reality (AR), Pembelajaran Geometri
Learning Mathematics Through Ethnomatematics Studies Containing Character Values and Cognitive Aspects in Congklak Games for Children of the Dayak Losarang Tribe Mellawaty Mellawaty; Yohanes Leonardus Sukestiyarno; Isnarto Isnarto; Zaenuri Zaenuri
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 9 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Technological progress is becoming more advanced and sophisticated, which has both beneficial and bad effects on child development. Children are more interested in modern technology than conventional things, which causes them to develop apathetic and individualistic dispositions. Traditional games are games that are passed down from generation to generation, highlight noble values, cultural values, and character values, and are good for children's development. The purpose of this study was to identify the cognitive elements, character values, and ethnomathematics components of the game of congklak played by children of the Losarang Dayak tribe in relation to learning mathematics. Thus, the congklak game is increasingly popular and is often used in elementary schools to teach mathematics in Indramayu district. This study used an ethnographic design, field notes, conducted in-depth interviews, and made observations to collect data for research. While ethnomodeling is used to represent ideas and mathematical practices of the Losarang Dayak community through ethical, emic, and dialectical approaches in school mathematics, ethno-mathematics as a type of research seeks to uncover the universally significant features of mathematical activity. The congklak game played by Losarang Dayak children has ethnomathematics elements, character values, and cognitive aspects, according to research findings. Playing congklak helps children of the Losarang Dayak Tribe develop social skills, perseverance, thoroughness, and honesty. Besides that, it also increases sportsmanship, develops analytical skills, fosters creativity in children, trains self-development, and sharpens emotional skills. The cognitive skills needed in congklak games include the ability to count, add numbers, develop strategies, improve memory, foster creativity, solve problems, and understand comparisons of many and few.