Simatupang, Wita
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN PARIWISATA Simatupang, Wita
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.1040

Abstract

Pertanian adalah sektor ekonomi utama di propinsi Nusa Tenggara Timur.Flores, salah satu pulau utama di propinsi ini, dikenal di dunia melalui keragaman hasil buminya, termasuk kopi, kemiri, mete, coklat, cengkeh, dan lainnya.Akan tetapi, hasil dari pertanian rupanya belum dapat menjamin kesejahteraan masyarakat Flores umumnya; masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Saat ini, desa-desa di Flores menghasilknya banyak produk pertanian yang dijual langsung setelah panen tanpa diolah lebih lanjut; sehingga masyarakat kehilangan potensi untuk mendapatkan nilai tambah dari produk olahan.Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang berkembang pesat di Flores. Akan tetapi, perkembangan industri pariwisata saat ini belum banyak tersinergikan dengan potensi hasil pertanian di masyarakat. Padahal perkembangan pariwisata di kota utama di Flores seperti Labuan Bajo (Kabupaten Manggarai Barat) dan Maumere dapat menjadi pasar bagi produk-produk turunan hasil pertanian.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan produk lokal berbasis pertanian sebagai modal utama dalam upaya mengembangkan sinergi antara pertumbuhan pariwisata dan pengembangan ekonomi lokal di Manggarai Barat, Flores. Hasil pertanian lokal memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai produk olahan bagi pasar pariwisata, dilihat dari jumlah dan sebarannya.Produk pertanian, baik pangan, perkebunan, dan hortikultura yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah beras, singkong, kopi, kacang mete, kemiri, dan pisang. Akan tetapi pengolahan produk masih memiliki banyak kendala untuk bisa dilaksanakan, termasuk keterbatasan keahlian masyarakat untuk mengolahan hasil pangan dan keterbatasan infrastruktur utama.Wisatawan dan industri pariwisata juga harus menjadi pertimbangan penting dalam pengolahan produk. Kata Kunci: produk olahan pertanian, pariwisata, FloresAgriculture is the main economic sector in the province of East Nusa Tenggara. Flores, one of the main islands in the province, is known worldwide through its diversity of agricultural products, including coffee, candlenut, cashew, cocoa, cloves, and so on. However, the results of agriculture are apparently unable to guarantee the welfare of the people of Flores in general; there are still many people living below the poverty line. At present time, villages in Flores produce many agricultural products which are sold directly after harvest without further processing; so that people lose the potential to gain added value from processed products. Tourism is one of the fast growing economic sectors in Flores. However, the development of the tourism industry at this time has not been much synergized with the potential of agricultural products in the community. Whereas the development of tourism in major cities in Flores such as Labuan Bajo (West Manggarai Regency) and Maumere can be a market for agricultural derivative products. This study aims to determine the potential for developing local agriculture-based products as the main capital in efforts to develop synergies between tourism growth and local economic development in West Manggarai, Flores. Local agricultural products have the potential to be developed as processed products for the tourist market, in terms of quantity and distribution. Agricultural products, for either food, plantations, and horticulture that have great potential for development are rice, cassava, coffee, cashews, candlenuts, and bananas . However, product processing still has many obstacles to be carried out, including limited community expertise to process food products and limited infrastructure. Tourists and the tourism industry must also be an important consideration in product processing.
STUDI PERUBAHAN KEGIATAN PERDAGANGAN PADA KORIDOR KOMERSIAL STUDI KASUS : JALAN RAYA BEKASI BARAT Kurniawan, David; Tjahjadi, Eduard; Simatupang, Wita
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.867

Abstract

AbstrakKoridor perdagangan kawasan Jatinegara adalah kawasan perdagangan berupa koridor komersial yang didominasi oleh bangunan ruko dan sudah ada sejak abad ke-17. Menurut sejarah, kawasan Jatinegara merupakan salah satu pusat perdagangan lama yang terkenal selain Glodok, Senen dan Tanah Abang. Dilihat dari nilai sejarahnya Kawasan Jatinegara ini pun masuk dalam kawasan strategis provinsi yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta dan direncanakan untuk perkembangan infrastruktur khususnya pada bidang transportasi. Kegiatan perdagangan pada kawasan Jatinegara yang berkembang secara natural ini mengalami dampak dari kebijakan pemerintah dalam rangka pertumbuhan ekonomi Jakarta. Kebijakan pemerintah tersebut antara lain: KRL sistem commuter line dan Bus TransJakarta dengan koridor barunya yang merupakan transportasi massal yang menghubungkan Jakarta dengan kota penunjangnya (Bekasi). Pasca implementasi kebijakan transportasi terjadi perubahan kegiatan perdagangan di kawasan Jatinegara terutama pada kegiatan ekonomi kawasan khususnya pada kegiatan perdagangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui elemen dan faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan kegiatan perdagangan sehingga mengetahui tren yang akan terjadi pada kawasan Jatinegara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif desktiptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawasan perdagangan pada koridor komersial kawasan Jatinegara mengalami penurunan yang disebabkan oleh 2 faktor pendorong, yaitu faktor pendorong eksternal dan faktor pendorong internal. Faktor pendorong mempunyai pengaruh ke arah yang baik, penurunan dan adapun yang tidak berpengaruh. Secara garis besar faktor pendorong internal maupun eksternal pada kawasan ini menyebabkan perubahan kegiatan perdagangan yaitu penurunan atau depresiasi. Analisa dari faktor pendorong menghasilkan tren perubahan ke depan yang akan terjadi pada koridor komersial kawasan Jatinegara.Jatinegara regional trade corridor is a commercial zone in the form of a commercial corridor dominated by shop houses and has existed since the 17th century. Historically, the Jatinegara region is one of the famous old trading centers besides Glodok, Senen and Tanah Abang. Judging from its historical value, Jatinegara Region is also included in the provincial strategic area dictated by the DKI Jakarta provincial government and set for infrastructure development, especially in the field of transportation. Trading activities in the Jatinegara region that developed naturally experienced the impact of government policies for Jakarta's economic growth. The government policies include: the KRL commuter line system and the TransJakarta Buses with its new corridors which are mass public transportation system that connect Jakarta with its supporting city (Bekasi). After the implementation of transportation policy, there has been a change in trading activities in the Jatinegara region, especially in the economic activities of trade. The purpose of this study is to find out the elements and driving factors causing changes in trade activities so as to know trends that will occur in the Jatinegara region. The research method used is descriptive qualitative method. The result shows that the trading area in the commercial corridor of Jatinegara region experienced a decline due to 2 driving factors, namely external driving factors and internal driving factors. Driving factors may have an influence change in the positive direction, negative direction, or no influence. Broadly speaking, internal and external driving factors in this region cause changes in trading activities, which is a decline or depreciation. Analysis of the driving factors generates a trend of future changes that will occur in the commercial corridors of the Jatinegara region.Keywords: Commercial corridors, Trade Activities, Influence of Transportation, Driving Factors, Trend of Change 
STUDI PERUBAHAN KEGIATAN PERDAGANGAN PADA KORIDOR KOMERSIAL STUDI KASUS : JALAN RAYA BEKASI BARAT David, David; Tjahjadi, Eduard; Simatupang, Wita
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v1i2.1442

Abstract

Koridor perdagangan kawasan Jatinegara adalah kawasan perdagangan berupa koridor komersial yang didominasi oleh bangunan ruko dan sudah ada sejak abad ke-17. Menurut sejarah, kawasan Jatinegara merupakan salah satu pusat perdagangan lama yang terkenal selain Glodok, Senen dan Tanah Abang. Dilihat dari nilai sejarahnya Kawasan Jatinegara ini pun masuk dalam kawasan strategis provinsi yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta dan direncanakan untuk perkembangan infrastruktur khususnya pada bidang transportasi. Kegiatan perdagangan pada kawasan Jatinegara yang berkembang secara natural ini mengalami dampak dari kebijakan pemerintah dalam rangka pertumbuhan ekonomi Jakarta. Kebijakan pemerintah tersebut antara lain: KRL sistem commuter line dan Bus TransJakarta dengan koridor barunya yang merupakan transportasi massal yang menghubungkan Jakarta dengan kota penunjangnya (Bekasi). Pasca implementasi kebijakan transportasi terjadi perubahan kegiatan perdagangan di kawasan Jatinegara terutama pada kegiatan ekonomi kawasan khususnya pada kegiatan perdagangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui elemen dan faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan kegiatan perdagangan sehingga mengetahui tren yang akan terjadi pada kawasan Jatinegara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif desktiptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawasan perdagangan pada koridor komersial kawasan Jatinegara mengalami penurunan yang disebabkan oleh 2 faktor pendorong, yaitu faktor pendorong eksternal dan faktor pendorong internal. Faktor pendorong mempunyai pengaruh ke arah yang baik, penurunan dan adapun yang tidak berpengaruh. Secara garis besar faktor pendorong internal maupun eksternal pada kawasan ini menyebabkan perubahan kegiatan perdagangan yaitu penurunan atau depresiasi. Analisa dari faktor pendorong menghasilkan tren perubahan ke depan yang akan terjadi pada koridor komersial kawasan Jatinegara.Kata kunci: Koridor komersial, Kegiatan Perdagangan, Pengaruh Transportasi, Faktor Pendorong, Tren Perubahan