Teja, Jeannyver
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PSYCHOLOGICAL WELL-BEING OF EMPLOYEES IN JAVA, INDONESIA Saraswati, Kiky Dwi Hapsari; Teja, Jeannyver
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i2.1704

Abstract

Performance is the main indicator for the company to measure productivity. Only productive employees will be retained by the company. Therefore competition in the professional world forces employees to work hard. They often neglect their Psychological Well-Being (PWB), whereas PWB is proved to correlate with work performance and organization’s effectiveness (Wright and Cropanzo in Robertson and Cooper, 2009). PWB is when a person shows that he is healthy, well, functions optimally and succeed despite life’s existential challenges (Ryff and Keyes, 1995). Ryff (1995) mentioned several factors that affect PWB, including age, gender, and culture. This study aims to obtain an overview of PWB of employees working in Java, Indonesia. A quantitative approach is done by distributing the PWB Scale to 544 employees in six provinces. The result shows that the PWB is above average (mean= 3.49). According to gender, there is a significant difference between the PWB of male and female employees (p<0.05). Also, employees who are in the range of 26-30 years old show better PWB (mean = 3.56) than older employees. We concluded that the PWB of employees in Java Island, Indonesia, is high. Male employees show better PWB than female (mean = 3.50). It indicates that male employees perceive that the opportunity to be more well-being are given more than female in their work place. Furthermore, PWB increases until when employees are 30 years and decreases as they grow older.  It indicates that the younger ones perceive more opportunity to be well-being than older employees. Kinerja adalah indikator utama bagi perusahaan untuk mengukur produktivitas. Hanya karyawan yang produktif yang akan dipertahankan oleh perusahaan. Maka, persaingan di dunia profesional memaksa karyawan untuk bekerja keras. Mereka sering mengabaikan Kesejahteraan Psikologi (PWB) mereka, meskipun PWB terbukti berkorelasi dengan kinerja kerja dan efektivitas organisasi (Wright dan Cropanzo dalam Robertson dan Cooper, 2009). PWB adalah ketika seseorang menunjukkan bahwa dia sehat, baik, berfungsi secara optimal dan berhasil meskipun ada tantangan existensial hidup (Ryff dan Keyes, 1995). Ryff (1995) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi PWB, termasuk usia, jenis kelamin, dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang PWB karyawan yang bekerja di Jawa, Indonesia. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan mendistribusikan Skala PWB kepada 544 karyawan di enam provinsi. Hasilnya menunjukkan bahwa PWB di atas rata-rata (rata-rata = 3,49). Menurut jenis kelamin, ada perbedaan yang signifikan antara PWB karyawan pria dan wanita (p <0,05). Selain itu, karyawan yang berada dalam kisaran umur 26-30 tahun menunjukkan PWB yang lebih baik (rata-rata = 3,56) daripada karyawan yang lebih tua. Kami menyimpulkan bahwa PWB karyawan di Pulau Jawa, Indonesia, tinggi. Karyawan laki-laki menunjukkan PWB yang lebih baik daripada perempuan (rata-rata = 3,50). Ini menunjukkan bahwa karyawan laki-laki menganggap bahwa kesempatan untuk menjadi lebih sejahtera diberikan lebih banyak daripada perempuan di tempat kerja mereka. Selain itu, PWB meningkat hingga saat karyawan berusia 30 tahun dan menurun seiring bertambahnya usia. Ini menunjukkan bahwa karyawan yang lebih muda menganggap lebih banyak peluang untuk menjadi lebih sejahtera daripada karyawan yang lebih tua.Kata kunci: Kesejahteraan Psikologis; Para karyawan; Kerja; Jawa; Indonesia