Latifah, Neneng Siti
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsumsi Nugget Tempe Dan Daun Kelor Untuk Meningkatan Berat Badan Balita Bawah Garis Merah Latifah, Neneng Siti; Nurliyani, Nurliyani; Oktafia, Nora
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20845

Abstract

Masalah gizi pada balita, khususnya balita dengan berat badan di bawah garis merah (BGM), masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Berdasarkan data dari Puskesmas Simbarwaringin tahun 2024, terdapat 173 balita (7%) dari 2.494 balita yang mengalami gizi kurang. Kondisi ini dapat berdampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik, kognitif, serta daya tahan tubuh anak. Oleh karena itu, diperlukan inovasi pangan lokal yang terjangkau, bergizi tinggi, dan mudah diterima oleh anak-anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan berat badan balita BGM melalui inovasi produk pangan olahan lokal bernama “TEMPEGROW” berupa nugget tempe dan daun kelor. Tempe mengandung protein tinggi yang mudah dicerna dan daun kelor kaya akan mikronutrien penting seperti vitamin A, C, kalsium, dan zat besi. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara partisipatif dengan pendekatan penyuluhan dan demonstrasi pembuatan nugget kepada 10 ibu balita BGM di Kelurahan Trimurjo, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 21 Mei 2025. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman ibu balita tentang status gizi dan teknik pengolahan pangan bergizi, serta antusiasme yang tinggi dalam mencoba produk TEMPEGROW di rumah. Nugget tempe dan kelor dinilai praktis, disukai anak-anak, dan memiliki potensi sebagai makanan tambahan bergizi yang bisa diproduksi secara mandiri oleh masyarakat. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah preventif sekaligus kuratif dalam penanganan gizi kurang pada balita, sekaligus mendorong kemandirian keluarga dan komunitas dalam menciptakan ketahanan gizi secara berkelanjutan. Kata Kunci    : balita, gizi kurang, nugget tempe, daun kelor, TEMPEGROW
Optimization Of Cold Compress In Labor Pain Management Nurliyani, Nurliyani; Rosnani, Rosnani; Latifah, Neneng Siti; Yuliasari, Dewi
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 4 (2025): Volume 11 No 4, April 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i4.17818

Abstract

Nyeri persalinan merupakan kondisi fisiologis. Data dari Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo menunjukkan bahwa dari 15 ibu bersalin, 13 orang (86,7%) mengalami nyeri disertai kecemasan, dengan tingkat nyeri sedang 6, dan 2 orang (13,3%) mengalami nyeri ringan dengan tingkat nyeri 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji optimalisasi pemberian kompres dingin untuk penanganan nyeri persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Lampung Selatan, tahun 2024.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain praeksperimental menggunakan pendekatan one group pretest-posttest. Populasi dan sampel penelitian adalah 30 orang ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, dengan pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2024. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan uji t dependen.Rata-rata skor nyeri persalinan sebelum dilakukan kompres dingin adalah 7,50, yang menunjukkan bahwa responden secara umum mengalami nyeri berat. Setelah dilakukan pemberian kompres dingin, skor nyeri rata-rata menurun menjadi 6,13 yang berarti responden merasakan nyeri berat. Hasil uji statistik didapatkan nilai p sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa optimalisasi kompres dingin efektif dalam mengatasi nyeri persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Lampung Selatan tahun 2024. Disarankan agar penggunaan kompres dingin dilanjutkan dan disertai dengan intervensi lain seperti sugesti pada trimester ketiga, pijat punggung, aromaterapi lavender, terapi musik, dan lain-lain. Kata Kunci : Kompres dingin, Nyeri, Persalinan ABSTRACT Labor pain is a physiological condition. Data from the Working Area of Sidomulyo Inpatient Primary Health Care show that out of 15 laboring mothers, 13 (86.7%) experienced pain with anxiety, with a moderate pain level of 6, and 2 (13.3%) experienced mild pain with a level of 3. This study aims to assess the optimization of cold compresses for managing labor pain in the Working Area of Sidomulyo Inpatient Primary Health Care, South Lampung, in 2024.This is a quantitative study with a pre-experimental design using a one group pretest-posttest approach. The population and sample comprised 30 laboring mothers from the Working Area of Sidomulyo Inpatient Primary Health Care, with data collection conducted from February to July 2024. Sampling was conducted using purposive sampling. Data analysis included univariate and bivariate analysis using dependent t-tests.The average labor pain score before administering the cold compress was 7.50, indicating that respondents generally experienced severe pain. After applying the cold compress, the average pain score reduced to 6.13, suggesting that respondents experienced heavy pain. Statistical testing revealed a p-value of 0.000, indicating that the cold compress optimization effectively alleviated labor pain in the Working Area of Sidomulyo Inpatient Primary Health Care, South Lampung, in 2024. It is recommended that the use of cold compresses continue and be complemented with other interventions, such as suggestions during the third trimester, back massage, lavender aromatherapy, music therapy, and others. Keywords : Cold compress, Pain, Labor 
THE EFFECT OF ROSE AROMATHERAPY (ROSA CENTIFOLIA) ON SLEEP DURATION FOR INFANTS AGED 0-28 DAYS AT PONCOWATI PUBLIC HEALTH CENTER LAMPUNG TENGAH IN 2022 Widiastuti, Valentina Dewi; Latifah, Neneng Siti; Samino, Samino; Yuviska, Ike Ate
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 2 (2024): Volume 10,No.2 Februari 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i2.7736

Abstract

ABSTRACT Approximately 75% of growth hormone in children is excreted during sleep. In Indonesia, quite a lot of babies have sleep problems, which is around 44.2% of babies experience sleep disorders such as frequently waking up at night, but more than 72% of parents consider sleep disturbances in infants not a problem or only consider it a small problem (Sekartini , 2012; Chandraini, 2021).Based on presurvey data by looking at data on baby sleep duration problems, which was carried out in 2 Puskesmas Kabupaten Lampung Tengah, namely at UPTD Puskesmas Bandar Jaya and UPTD Puskesmas Poncowati, it was found that 12 infants aged 0-28 days had problems sleeping at UPTD Puskesmas Bandar Jaya, while in In Poncowati Health Center, 20 babies aged 0-28 days had problems fulfilling the baby's sleep time, which was marked by fussy babies and crying, babies couldn't sleep if they weren't carried by their mothers.This study was to determine the effect of giving rose aromatherapy on the sleep duration of infants aged 0-28 days at Poncowati Health Center in Lampung Tengah in 2022.The research method was qualitative with questionnaire research instruments, thenumber of  samples were 36 respondents (infants aged 0-28 days) taken by  purposive sampling technique, data analysis using t test with a two group pretest posttest approach with control group design.Result of the study with an increase in the average quality of baby sleep after beinggiven rose aromatherapy (Rosa Centifolia) at the Poncowati Health Center, Lampung Tengah in 2022 was 33.33% higher than the average increase in infant sleep quality in the control group of 29.17%. From the t-test, the p value of 0.001 ˂ α (0.05) means that H0 is rejected and Ha  is accepted, which means that there is an influence between the two variables.The conclusion is that there is an effect of giving rose aromatherapy on the sleepduration of infants aged 0-28 days. Therefore, it is suggested that this research can be an alternative to get good sleep quality for infants aged 0-28 days. Keywords          : Infant, Rose Aromatherapy, Sleep Duration. Bibliography     : (35) 2015-2021