Masa remaja adalah salah satu periode penting dalam perkembangan manusia, di mana individu mulai mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan. Permasalahan kesehatan reproduksi yang sering muncul selama masa ini dapat menjadi isu sosial dan klinis yang berisiko bagi kesehatan reproduksi remaja. Di Kecamatan Yapen Selatan, terdapat 390 remaja yang termasuk dalam kelompok usia tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Metode Simulation Game (SIG) terhadap peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-experimental dengan desain pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di Kecamatan Yapen Selatan sebanyak 390 orang, dengan 50 remaja yang dipilih sebagai sampel penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang diisi oleh responden sebelum dan sesudah pelaksanaan metode SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan remaja sebelum dan sesudah diberikan metode SIG. Perhitungan uji t-test pada kelompok yang mengikuti SIG, dengan nilai p-value = 0,000 yang lebih kecil dari ? = 0,05. Ini menunjukkan bahwa metode SIG efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode Simulation Game (SIG) dapat menjadi alternatif yang efektif dalam upaya meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Diharapkan metode ini dapat menjadi masukan bagi program penyuluhan di masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan masalah kesehatan reproduksi pada remaja.