Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Hubungan Antara Riwayat Sesak Nafas Dengan Resiko Terinfeksi COVID-19: The Correlation Between History of Dispnea and The Risk Of COVID-19 Infection Zul Hendry; Dedy Arisjulyanto; Romi Hidayat
Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA) Vol. 1 No. 1 (2022): Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)
Publisher : Yayasan Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.307 KB) | DOI: 10.55887/nrpm.v1i1.4

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di Wuhan di Provinsi Hubei, China, penyebaran dan penularan Penyakit Coronavirus 2019 COVID-19 sangat cepat dan ditetapkan sebagai kasus pandemi global. Berdasarkan data WHO di dunia 8.993.659 kasus terkonfirmasi COVID-19, termasuk 469.587 kematian. Di Indonesia, kasus positif COVID-19 sebanyak 49.009 kasus positif dengan 2.573 kematian, dan di NTB sebanyak 1.119 kasus dengan 49 kematian. Riwayat sesak nafas menjadi salah satu faktor penyebab cepatnya penyebaran kasus ini. Tujuan: Tujuan dilakukannnya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat sesak nafas dengan resiko terinfeksi COVID-19 di wilayah Nusa Tenggara Barat. Metode:  Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner digital yang dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan jumlah sampel 1.213 responden, dan hasil penelitian ini dianalisis menggunakan chi-square dan odds-ratio. Hasil: Hasil: Berdasarkan hasil analisis menggunakan gangguan pernafasan dengan risiko penularan virus Corona (COVID-19) diperoleh P-value 0,000 kurang dari 0,05 dengan Odds ratio 2,4. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara riwayat sesak napas dengan risiko terinfeksi COVID-19, serta terdapat resiko 2,4 kali lebih cepat terpapar COVID-19 pada orang dengan riwayat sesak.
Peran filantropi dalam pendanaan program kesehatan ibu dan anak dalam mengatasi AKI dan AKB di Indonesia Dedy Arisjulyanto; Muhammad Syukran
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.969 KB) | DOI: 10.22146/bkm.37483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran filantropi dalam menggalang dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau pemerintah dalam membiayai program dan kegiatan operasional program kesehatan ibu dan anak. Sumber data dalam penelitian ini adalah dari hasil wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan deskripstif kualitatif. Filantropi memiliki peran dan kontribusi dalam penggalangan dana yang akan digunakan untuk pendanaan sektor kesehatan di Indonesia, khusunya program kesehatan ibu dan anak. Kegiatan filantropi yang diadakan bisa berbentuk kegiatan penggalangan dana melalui media maupun konser amal, penggalangan dana melalui media dan konser amal adalah salah satu cara yang efektif dalam menggalang dana dengan menggunakan sistem ritail dana kemanusiaan, melalui bank: ATM (transfer, phone dan internet banking), layanan donasi lewat sms contact person. Filantropi memiliki peran dan kontribusi yang baik dalam membantu pemerintah dalam mengatasi masalah AKI dan AKB di Indonesia melalui kegiatan filantropi seperti penggalangan dana melalui media dan konser amal.
Peran ibu foundation dalam pemberdayaan dan pendanaan program kesehatan ibu dan anak di Indonesia Hafdhallah Hafdhallah; Dedy Arisjulyanto
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.442 KB) | DOI: 10.22146/bkm.37491

Abstract

Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Angka kematian ibu di Indonesia berada di angka 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2015. Ketidak merataan fasilitas dan pelayanan kesehatan Ibu dan anak menjadi masalah utama di Indonesia, Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran Ibu foundation dalam menggalang dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau pemerintah dalam membiayai program dan kegiatan operasional program kesehatan ibu dan anak, Sumber data dalam penelitian ini adalah dari hasil studi literatur dan studi dokumentasi. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan deskripstif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu foundation memiliki peran dan kontribusi dalam penggalangan dana yang akan digunakan untuk pendanaan dan pemberdayaan Ibu dan anak di Indonesia. Kegiatan Ibu Foundation yang diadakan berbentuk kegiatan penggalangan dana melalui media maupun konser amal dan bermitra dengan banyak yayasan-yayasan dan LSM kesehatan lainnya, penggalangan dana melalui media dan konser amal adalah salah satu cara yang efektif dalam menggalang dana dengan menggunakan sistem ritail dana kemanusiaan, Melalui bank: ATM (transfer, phone dan internet banking), layanan donasi lewat sms contac person. Kesimpulan dalam penelitaian ini bahwa Ibu Foundation memiliki peran dan kontribusi yang baik dalam membantu pemerintah dalam mengatasi meningkatkan kesejahteraan Ibu dan anak di Indonesia melalui kegiatan Filantropi seperti penggalangan dana melalui media dan konser amal.
Hubungan gaya hidup dengan anemia pada siswa-siswi kelas VIII SMPN 01 Wates Kulon Progo Yunita Apriliani; Dedy Arisjulyanto; Siti Istiyati
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.749 KB) | DOI: 10.22146/bkm.37689

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang secara global banyak ditemukan di berbagai negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Prevalensi anemia gizi besi pada remaja putri tahun 2012 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) umur 12-19 tahun yaitu 36,00%. Gambaran grafis memperlihatkan bahwa di kabupaten Sleman (18,4%), Gunung Kidul (18,4%), Kota Yogyakarta (35,2%), Bantul (54,8%), Kulonprogo (73,8%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan kejadian anemia pada siswa-siswi Kelas VIII di SMP Negeri 01 Wates Kulon Progo tahun 2018. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional. Alat pengumpul data pada penelitian ini menggunakan kuisioner. Selain itu dilakukan pemeriksaan hemoglobin menggunakan hemoglobin digital, dan data pada penelitian ini di analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil dari analisis statistic di dapatkan nilai p-value 0,000 dan lebih kecil dari α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan Chi Square menunjukan hasil yang signifikan dan dapat kita simpulkan ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian anemia pada siswa-siswi kelas VIII di SMP Negeri 01 Wates Kulon Progo. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pemberian konseling dan promosi kesehatan tentang gaya hidup yang sehat sehingga siswa dapat menerapkan dan memodifikasi gaya hidup yang tidak sehat menjadi lebih sehat.
Pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Cakranegara tahun 2016 Dedy Arisjulyanto
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 33, No 11 (2017): Proceedings of the 2nd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.38184

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, tiap tahunnya prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Di NTB hipertensi termasuk salah satu penyakit tertinggi dan prevalensi hipertensi di NTB berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah berjumlah 1.523.574 jiwa (32,4%) dan lebih tinggi dari angka Nasional yang berjumlah 1.255.537 (26,7%) dari 4.702.389 jiwa jumlah penduduk NTB. DI Puskesmas Cakranegara Kota Mataram terdapat 724 penderita hipertensi dan merupakan prevalensi tertinggi di Kota Mataram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan teknik relaksasi otot progresif pada pasien hipertensi di Puskesmas Cakranegara Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan rancangan “Quasy Eksperiment Design”dengan menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi sebanyak 724 orang dan menjadi sampel 27 orang yang ditarik berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perhitungan T-test dengan menggunakan Quasy Eksperiment Design dapat di peroleh perbedaan nilai rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan teknik relaksasi otot progresif sebesar 10,306 mmHg pada kelompok intervensi dan 1,425 mmHg kelompok kontrol, dan di dapatkan nilai p-value pada kelompok intervensi =0,000 lebih kecil  dari α=0,05 dan kelompok kontrol nilai p-value=0,431 lebih besar dari α=0,05. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata tekanan darah pada kelompok intervensi sebelum dan setelah di berikan teknik relaksasi otot progresif. Di harapkan teknik relaksasi otot progresif ini dapat digunakan sebagai salah satu pilihan pengobatan alternative atau pengobatan komplementer yang tepat dan praktis dalam mengontrol tekanan darah.
Home visiting dan layanan antar jemput ke rumah sakit lapangan untuk korban gempa: usulan dalam pengembangan rumah sakit lapangan Dedy Arisjulyanto; Baiq Tiara Hikmatushaliha
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.977 KB)

Abstract

Tujuan penggasan program RUSALINA ini merupakan salah satu solusi tepat bagi pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak pada daerah bencana, karena Indonesia merupakan salah satu negara rawan bencana, dan dampak bencana menimbulkan kerusakan fasilitas umum, korban jiwa, luka-luka hingga permasalahan gizi dan kesehatan. Lombok merupakan salah satu daerah yang tertimpa becana gempa dan mengalami kerusakan fasilitas kesehatan 1 unit rumah sakit umum, 8 unit puskesmas inti dan 30 unit pustu, dan ada sekitar 4000 jiwa ibu hamil dan 929 orang ibu menyusui yang menjadi korban dampak gempa Lombok. Lumpuhnya fasilitas kesehatan dan susahnya akses pelayanan menyebabkan ibu hamil tidak bisa mendapatkan ANC lengkap. Dalam mengatasi masalah ini maka program RUSALINA berbasis home care, dan layanan antar jemput adalah bentuk program solusi utama, dalam pelaksanaannya yang memberikan layanan RUSALINA adalah Dokter Spesialis Obgin dan Ginekologi, Bidan, Perawat yang ditugaskan secara sift dan voluntary dari daerah sekitar, dan pemilihan Gubernur sebagai Kepala rumah sakit, Kepala Dinas dan Dirjen KIA sebagai manager dan pengawas program, sehingga program ini terstruktur dan efektiv juga efisien dalam pelaksanaannya dan mampu mengatasi masalah kesehatan korban gempa khususnya masalah kesehatan ibu dan anak.
Pengembangan telemedicine dalam mengatasi konektivitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan Karl Frizts Pasaribu; Dedy Arisjulyanto; Baiq Tiara Hikmatushaliha
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.93 KB)

Abstract

Indonesia merupakan suatu negara berkembang dengan banyak masalah dan tantangan dalam bidang kesehatan, baik dari masalah penyakit maupun kesenjangan dan ketidakmerataannya fasilitas dan pelayanan kesehatan di Indonesia. Mengatasi masalah ini dengan pemanfaatan teknologi  dalam kesehatan merupakan langkah tepat dalam pemecahan masalah di bidang kesehatan, pengembangan pelayanan kesehatan berbasis telemedicine, salah satu solusi pelayanan kesehatan yang merata di Indonesia, baik dalam pemantaun status gizi, maupun status kesehatan masyarakat, dan bahkan konsultasi jarak jauh dengan petugas-petugas kesehatan yang memiliki kompeten yang cukup baik, tanpa harus memikirkan jarak dan waktu, contoh pemanfaatan telemedicine diantaranya Teleradiology - penggunaan ICT untuk mengirimkan gambar radiologi digital, Telepathology - penggunaan ICT untuk mengirimkan hasil patologis digital, Teledermatology - penggunaan ICT untuk mengirimkan informasi medis mengenai kondisi kulit, dan Telepsychiatry - penggunaan ICT untuk evaluasi psikiatri dan / atau konsultasi melalui video dan telepon. Dalam proses realisasi pengintegrasian pelayanan kesehatan yang merata perlu dilakukan kerjasama multisektoral yang akan saling menunjang dalam pelaksanaanya, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pembangunan Umum, Kementerian Sosial dan Kementerian Komunikasi dan Informasi, sehingga masalah kesenjangan dan ketidakmerataan informasi dan pelayanan kesehatan di Indonesia mampu teratasi.
KNOWLEDGE OF DENTAL AND MOUTH HEALTH WITH THE BEHAVIOR OF ARECA NUT CHEWING OF ADOLESCENTS IN YAPEN ISLANDS REGENCY Arisjulyanto, Dedy; Tipawael, Yohanis R.; Parawangsa, M.; Purba, Ellen R. V.
International Journal Of Health Science Vol. 2 No. 3 (2022): November: International Journal of Health
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/ijhs.v2i3.784

Abstract

Background: Dental and oral health problems in the community, one of which arises because of behavioral factors or attitudes of ignoring dental and oral hygiene. In Indonesia, dental and oral health problems are relatively high, based on data from the 2018 Basic Health Research that 57.6% of the Indonesian population has dental and oral health problems with 10.2% of dental health workers. Papua Province has dental and oral health problems as of 48. The lowest tooth brushing behavior in Indonesia is 54.4% from the national data of 94.7% with a ratio of dental medical personnel still very low at 8%. Methods: The design of this study used a cross-sectional study, the sample used the Probability Proportional Size sampling technique and obtained 90 respondents, and the data analysis in this study used the chi-square test. Results: Based on the results of research and discussion in this study, the distribution of respondents with knowledge of Dental and oral health with the poor category as much as 58.9%, the sufficient category 20%, and the good category as much as 21.1%, the distribution of respondents who have chewing betel nut behavior is 66.7%, and do not have betel nut chewing behavior 33.3%, and the results of the analysis using the chi-square test obtained p-value 0.000 < = 0.05. Conclusion: there is a relationship between the level of knowledge of respondents about dental and oral health with betel nut chewing behavior in the Yapen Islands Regency. It is necessary to do health promotion about dental and oral health in the Yapen Islands Regency. It can increase the knowledge and behavior of adolescent health in maintaining dental and oral health in the Yapen Islands Regency.
SOCIALIZATION AND APPLICATION OF THE FLIPPED CLASSROOM LEARNING METHOD IN THE NURSING METHODOLOGY COURSE FOR NURSING STUDENTS OF THE JAYAPURA MINISTRY OF HEALTH POLYTECHNIC Kusuma, Ardhanari H.; Arisjulyanto, Dedy; Mulyono, Sri
International Journal Of Health Science Vol. 2 No. 3 (2022): November: International Journal of Health
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/ijhs.v2i3.785

Abstract

Background: The current conditions are challenging to demand students to play an active role, get high marks, and have good nursing competence. It happens because the learning method is not exactly applied to increasing the interaction of students and lecturers in the classroom. Laboratory practicum is monotonous and carried out in a brief time also affects it. In addition, the lack of learning media makes student learning motivation very low. It has an impact on student passivity. They also do not understand the importance of learning and developing nursing competencies to become professional and dignified nurses. Method: The research design uses a Quasi Experiment. It is a research design with a purposive sampling technique. The purpose of this study was to find out the difference in the level of student knowledge before and after the application of the flipped classroom learning method. It conducted twice observations. They are before and after being given the flipped classroom learning method. The student's knowledge level was measured twice, namely before the flipped classroom learning method was applied (pre-test) and after the flipped classroom learning method was applied (Posttest). The sample in the study was 41 respondents. The research data were analyzed using the Paired T-Test with a significant traffic P value <α=0.05. Result: The results of the research on the application of the Flipped classroom learning method obtained a mean value of student knowledge of 35.36. There was an increase of 51.95 to 87.31, with a p-value of 0.000 <α=0.05. Conclusion: There is an influence of the application of the Flipped Classroom learning method on the level of knowledge of Nursing Students at Health Polytechnic Jayapura. In this research, the researchers hoped that it can be used as an evaluation material and become an effective learning method to increase students' knowledge and learning motivation at the Jayapura Ministry of Health Polytechnic.
Malfungsi Seksualitas Wanita Usia Subur Yang Mengalami Diabetes Melitus Hendry, Zul; Arisjulyanto, Dedy; Puspita, Nanik Ika
JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2023): Januari
Publisher : PT. LARPA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.012 KB) | DOI: 10.63265/jkti.v1i1.4

Abstract

Latar Belakang:Seks adalah fungsi utama manusia dan memiliki peran mendasar dalam kehidupan reproduksi. hasil study pendahuluan yang dilakukan pada di wilayah Wajageseng menggunakan kuesioner The Female Sexual Fuction Index (FSFI) didapatkan 17 dari 20 responden yang diwawancarai menunjukan mengalami gangguan seksual dan tidak ada hasrat untuk melakukan hubungan seksual, sedangkan 3 responden menyatakan tidak mengalami gangguan seksual dan masih melakukan hubungan sesksual dengan pasangannya.Metode: Desain penelitian ini adalah case control study. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang telah menikah di Wilayah Wajageseng, Kabupaten Lombok Tengah, dengan sampel penelitian sebanyak 96 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kasus dan kontrol yang dipilih dengan teknik sampling probability propostional size. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji chi square dengan p<0,05.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas makan dapat disimpulkan responden yang mengalami penyakit diabetes melitus dan mengalami malfungsi seksual sebanyak 36,46%, responden yang mengalami diabetes melitus dan tidak mengalami malfungsi seksual sebanyak 13,54%, sedangkan responden yang tidak mengalami diabetes melitus namun mengalami malfungsi seksual sebanyak 18,75 %, sedangkan responden yang tidak mengalami diabetes melitus dan tidak mengalami malfungsi seksual sebanyak 31,25% dan didapatkan nilai p value 0,000 <?=0,05 dan OR 5,6. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara kejadian penyakit diabetes melitus dengan kejadian malfungsi seksual pada Wanita usia subur di wilayah Wajageseng, dan diketahui nilai OR 5,6 yang berarti Wanita usia subur dengan penyakit diabetes melitus memiliki resiko terjadinya malfungsi sesksual 5,6 kali lenih tinggi dibandingkan dengan Wanita usia subur yang tidak mengalami diabetes melitus..